Tragedi Duka Terbesar di Terowongan Mina, Ribuan Jamaah Haji Tewas!

Tragedi Duka Terbesar di Terowongan Mina, Ribuan Jamaah Haji Tewas!

 

Gambar 1.1. Pintu keluar Terowongan Mina
 
Sudah 32 tahun terlewati sejak tragedi terbesar dalam sejarah terjadi di Mina yaitu pada tahun 1990. Pada saat itu, sekitar 1.426 jamaah haji dikabarkan tewas karena kesulitan bernapas dan terinjak-injak di Terowongan Mina
 
Mina terletak di antara Kota Mekah dan Muzdalifah, sekitar 4 km dari Masjidil Haram dan 7 km dari Muzdalifah. Dari sejarahnya, Mina merupakan tempat bagi Nabi Ibrahim melaksanakan perintah Allah untuk menyembelih putranya, yaitu Nabi Ismail.
Terowongan Mina atau Terowongan Haratul Lisan merupakan akses pejalan kaki yang membentang di bawah pegunungan bagi para jamaah yang akan melaksanakan lempar jumrah. Terowongan ini dibangun sepanjang 550 meter dengan lebar 18 meter. Dari LA Times, biaya pembangunan Terowongan Mina meraup dana 15 Miliar USD pada tahun 1988.

Gambar 1.2. Koran tahun 1990 yang melaporkan korban tewas di Tragedi Mina
 
Dilansir dari Kompas, pada keadaan diam terowongan ini mampu menampung 40.000 orang. Komandan Keamanan Haji Pemerintah Arab Saudi saat itu, Mayor Jenderal Abdulkader A. Kamal, mengatakan, daya tampung terowongan sebanyak 26.000 orang. Namun, pada saat tragedi Mina tahun 1990, dikabarkan ada 50.000 jamaah haji yang berada dalam terowongan alias melebihi kapasitas yang seharusnya.
Jika menilik pada keadaan jamaah haji di tahun 1990, memang tahun itu merupakan rekor tertinggi jumlah jamaah haji, yaitu sebanyak 81.242 jamaah. Pada tahun 1990, pemerintah Indonesia juga tidak mengatur batasan jumlah jamaah haji yang berangkat ke Tanah Suci, seperti yang tercantum pada Keppres RI no. 6 tahun 1990.
 
Tragedi Mina tahun 1990 bermula ketika tujuh orang jamaah haji jatuh dari jembatan penyeberangan yang pagarnya rusak. Persis di bawah jembatan tersebut, terdapat Terowongan Mina.
 
Terjadi kepanikan pada jamaah haji yang berada di dalam terowongan, membuat sebagian besar orang berhenti secara mendadak, sementara ribuan jamaah tetap berjejalan masuk ke terowongan. Panas ekstrem di luar yang mencapai 44 derajat Celcius, ventilasi yang buruk di terowongan, serta blower terowongan yang tiba-tiba mati juga semakin memperparah keadaan.
 
Salah seorang korban selamat asal Sudan, sebagaimana dilansir Tempo dari The Washington Post, mengatakan, “Kami terjebak di dalam, tidak dapat bergerak maju atau pun mundur. Ada petugas yang melemparkan karung berisi air es, lalu kami ambil untuk mengatasi panas dan kehausan. Tidak ada ventilasi dan jumlah jamaah di terowongan terus bertambah setiap detik.”

Gambar 1.3. Jenazah korban Tragedi Mina pada 24 September 2015
 
Akibatnya, sebanyak 1.426 jamaah tewas akibat kehabisan napas dan terinjak-injak di terowongan. Sejauh mata memandang, terlihat banyak jenazah. Ini merupakan tragedi duka terbesar dalam momen haji selama puluhan tahun terakhir.
 
Pada tanggal 6 Juli 1990, presiden Indonesia saat itu yaitu Soeharto, menetapkan hari berkabung nasional dengan melakukan pengibaran bendera setengah tiang selama sehari penuh.
Gambar 1.4. Terowongan Mina yang sudah direnovasi
 
Setelah insiden tersebut, Pemerintah Arab Saudi pun memperbesar, memperluas, dan meninggikan terowongan hingga menjadi 40 meter, dengan ventilasi yang besar memanjang di atas. Selain itu, dilakukan pula penambahan jumlah blower yang tergantung di atas terowongan.
 
Tak hanya itu, pemerintah setempat membangun tempat pelemparan jumrah di Mina dengan empat jalur lalu lintas. Keempat jalur ini dibangun agar para jamaah tidak saling bertabrakan.
Jalur jembatan juga dilengkapi dengan kanopi besar yang berfungsi menutupi pilar dan jamaah dari panasnya suhu di gurun. Jalan ini dibangun berdekatan dengan pilar untuk mempercepat evakuasi jika terjadi keadaan darurat.

Gambar 1.5. Kontraktor Bin Laden Corporation yang merenovasi pembangunan terowongan dan jalur jembatan di Mina
 
Renovasi Terowongan Mina ini dilakukan oleh kontraktor Bin Laden Corporation. Menurut pimpinan proyek, Yahya bin Laden, proyek pembangunan tersebut menelan biaya sekitar 4.2 Miliar Riyal atau sekitar 1.2 Miliar USD.
 
Namun, pada tahun 1998, terulang kejadian yang sama. Sekitar 180 jemaah tewas terinjak-injak massa yang panik, setelah beberapa dari mereka jatuh dari jembatan layang saat hendak melakukan ibadah lempar jumroh.
Diikuti pada tahun 2001, aksi saling dorong dan desak-desakkan di Mina menyebabkan 35 jemaah haji meninggal akibat terinjak-injak massa. Tahun 2004, sebanyak 244 jamaah meninggal akibat berdesak-desakkan di Terowongan Mina. Ratusan orang lainnya luka-luka dalam insiden di hari terakhir prosesi haji tersebut.

Gambar 1.6. Tragedi haji terbesar di dunia
 
Dan pada 24 September 2015, terjadi insiden serupa di Terowongan Mina. Dilansir dari situs berita Dawn, kurang lebih ada 2.400 orang terinjak-injak, hingga menewaskan 1.633 orang dan melukai 934 orang, hanya dalam kurun waktu 10 menit.
 
Penyebabnya sama, terjadi tabrakan antara ribuan jamaah yang bergerak masuk ke terowongan untuk melempar jumrah dengan jamaah yang baru selesai melempar jumrah. Arus masuk dan arus keluar memang tidak seharusnya bercampur.
Penyebab pasti mengapa hal ini bisa terjadi berulang kali masih dipertanyakan, sebab sudah ada petugas keamanan yang ditempatkan di titik-titik rawan untuk mengatur arus jamaah.
 
Pada tahun 2022, terjadi lagi insiden kerusakan fasilitas di Terowongan Mina. Pada 10 Juli 2022, terjadi mati lampu di Terowongan Mina, tepatnya di terowongan atas menuju jalur Jamarat lantai tiga.
 
Media Center Haji (MCH) memperkirakan listrik di Terowongan Mina padam akibat terjadinya arus pendek listrik sejak malam hari sebelumnya. Lampu terowongan memang sudah menunjukan masalah, terkadang mati dan nyala. Untungnya, insiden mati lampu ini tidak mengakibatkan korban luka maupun tewas.
 
Insiden berulang ini menandakan otoritas Arab Saudi perlu memperhatikan kualitas fasilitas dan pengawasan yang lebih ketat untuk jamaah haji, tak hanya di Terowongan Mina, tapi juga lokasi-lokasi lainnya, seperti Jamarat, tenda-tenda di Arafah dan Mina, dan lain-lain.

 

Share :

Bongkar Hoaks tentang Alasan Pesawat Dilarang Terbang di Atas Ka’bah

Bongkar Hoaks tentang Alasan Pesawat Dilarang Terbang di Atas Ka’bah

 
Gambar 1.1. Larangan pesawat melintas di atas Ka’bah di Masjidil Haram

Ada sebuah teori yang beredar mengatakan, bahwa pesawat dilarang terbang melewati Ka’bah karena Ka’bah merupakan pusat dunia dan memiliki medan magnet yang kuat. Ini juga dianggap menjadi alasan mengapa Kota Mekah tidak memiliki bandara penerbangan.
 
Teori ini berasal dari unggahan di Facebook dengan berbagai bahasa, mulai dari bahasa Melayu, Arab, Prancis, Portugis, dan Spanyol. Unggahan ini telah disukai dan disebarluaskan oleh ribuan pengguna lainnya, sehingga teori ini menjadi dipercaya sebagian besar orang.

Gambar 1.2. Unggahan di Facebook tentang alasan larangan pesawat melintas di atas Ka’bah

Dalam unggahan tersebut, disebutkan Ka’bah merupakan Zero Magnetism Area dan sebagai pusat bumi. Oleh karena itu, baik pesawat maupun burung tidak bisa terbang di atas Ka’bah. Bahkan juga disebutkan, meskipun banyak burung di sekitar Ka’bah, tapi mereka hanya terbang mengelilingi Ka’bah, bukan di atasnya.
 
Namun, apakah benar demikian, Sahabat Ventour?
 
Julien Aubert, peneliti senior di Institute of Physics of the Globe of Paris (IPGP), membantah hal ini. Bumi memang memiliki medan magnet, namun lokasi medan magnet Bumi bukan di Mekah. Gangguan magnetik memang dapat merusak sistem navigasi, namun ini tidak menghalangi pesawat untuk terbang. Sebab, pesawat menggunakan sistem navigasi dan geolokasi yang lebih modern.
Teori ini juga dibantah oleh National Union of Airline Pilots Prancis, larangan pesawat terbang di atas Ka’bah ini merupakan penghormatan terhadap aturan agama Islam dan terhadap Ka’bah itu sendiri.
 
Arab Saudi memiliki aturan larangan bagi non muslim untuk memasuki wilayah Mekah dan sebagian wilayah di Madinah, termasuk di wilayah udara. Karena negara Arab Saudi berpandu pada konstitusi Al-Qur’an & Sunnah, aturan ini dibuat berdasarkan firman Allah.
 
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْمُشْرِكُونَ نَجَسٌ فَلَا يَقْرَبُوا الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ بَعْدَ عَامِهِمْ هَٰذَا ۚ وَإِنْ خِفْتُمْ عَيْلَةً فَسَوْفَ يُغْنِيكُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ إِنْ شَاءَ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
 
“Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis, maka janganlah mereka mendekati Masjidil Haram sesudah tahun ini. Dan jika kamu khawatir menjadi miskin, maka Allah nanti akan memberimu kekayaan kepadamu dari karunia-Nya, jika Dia menghendaki. Sesungguhnya Allah Mahamengetahui lagi Mahabijaksana.” (Q.S At-Taubah: 28)
 
Makna najis ini bukan raga atau fisiknya, melainkan keyakinan dan kesyirikannya.
 
Gambar 1.3. Papan pemberitahuan larangan non muslim memasuki wilayah Mekah
General Authority of Civil Aviation (GACA) sebagai otoritas Penerbangan Arab Saudi juga telah mengatur pembatasan penerbangan dan pengoperasian pesawat di dekat masjid-masjid tertentu, seperti Masjidil Haram di Mekah dan Masjid Nabawi di Madinah.
 
Berikut isi dari aturan pembatasan tersebut, “Siapapun tidak boleh mengoperasikan pesawat udara di atas atau di sekitar area mana pun yang akan dikunjungi atau dilalui oleh Penjaga Dua Masjid Suci (the Custodian of the Two Holy Mosques), atau tokoh masyarakat lainnya yang bertentangan dengan batasan yang ditetapkan oleh Presiden dan diterbitkan dalam NOTAM.”

Gambar 1.4.Perbukitan di Kota Mekah
Larangan pesawat melintasi Ka’bah ini juga semata-mata untuk menjaga kekhusyukan dan kenyamanan para jamaah dalam menunaikan haji dan umroh.
 
Sebagian besar Kota Mekah yang dikelilingi pegunungan dan perbukitan membuat suara mesin pesawat dapat memantul. Gema suara mesin pesawat ini dianggap dapat menghambat konsentrasi dan mengganggu kekhusyukan ibadah mereka.
 
Jadi, teori bahwa pesawat dilarang melintasi Ka’bah itu bukan karena merupakan pusat magnet bumi, ya, Sahabat Ventour! Larangan ini diberlakukan untuk menghormati aturan di Arab Saudi agar tidak mengganggu kenyamanan jamaah dalam beribadah.

 

Share:

Keajaiban di Tanah Suci: Kisah Tukang Sol yang Dapat Pahala Haji Mabrur Walau Gagal Berangkat

Keajaiban di Tanah Suci: Kisah Tukang Sol yang Dapat Pahala Haji Mabrur Walau Gagal Berangkat

Gambar 1.1. Jamaah menunaikan ibadah umroh dengan mengelilingi Ka’bah di Masjidil Haram
Berbagai keajaiban di luar nalar seringkali dijumpai para jamaah umroh maupun haji saat berada di Tanah Suci. Keajaiban-keajaiban ini terjadi karena banyak yang percaya seluruh amal perbuatan kita akan langsung dibalas di Tanah Suci. Ulama terkenal di Mekah bernama Abu Abdurrahman Abdullah bin Mubarak Al-Hanzhali Al-Marwazi menceritakan pengalamannya tentang ini.
 
Setelah Abdullah bin Mubarak menjalani ritual ibadah haji, ia beristirahat dan tertidur. Dalam tidurnya, ia bermimpi melihat dua malaikat yang turun dari langit dan ia mendengar percakapan keduanya.
“Berapa orang yang datang tahun ini untuk berhaji?” tanya salah satu malaikat kepada malaikat lainnya.
 
“Enam ratus ribu jamaah,” jawab malaikat yang ditanya.
 
Malaikat satunya kembali bertanya. “Berapa banyak dari mereka yang diterima ibadah hajinya?”
 
Malaikat satunya kembali bertanya. “Berapa banyak dari mereka yang diterima ibadah hajinya?”
 
“Berapa orang yang datang tahun ini untuk berhaji?” tanya salah satu malaikat kepada malaikat lainnya.
 
“Enam ratus ribu jamaah,” jawab malaikat yang ditanya.
 
Malaikat satunya kembali bertanya. “Berapa banyak dari mereka yang diterima ibadah hajinya?”
 
“Tidak ada satu pun yang hajinya diterima.”
 
Jawaban malaikat itu membuat tangis Abdullah bin Mubarak seketika pecah. “Benarkah demikian? Semua orang telah datang dari belahan bumi yang jauh, dengan kesulitan yang besar dan keletihan sepanjang perjalanan, berkelana menyusuri padang pasir yang luas, namun semua usaha mereka sia-sia?” pikirnya.
 
Masih gemetar, ia melanjutkan mendengar percakapan kedua malaikat itu.
 
“Namun ada seseorang yang meskipun tidak datang menunaikan ibadah haji, tetapi ibadah hajinya diterima dan seluruh dosanya telah diampuni.”
 
“Kenapa bisa begitu?” tanya malaikat satunya.
 
“Itu kehendak Allah.”
 
“Siapa orang tersebut?”
 
“Ali bin Al Muwaffaq, tukang sol sepatu di Kota Damaskus.”
 
Mendengar ucapan malaikat tersebut, Abdullah bin Mubarak pun langsung terbangun dari tidurnya. Sepulang haji, ia tak langsung pulang menuju rumah, tetapi langsung menuju kota Damaskus, Suriah. Hatinya terus bergetar dan bertanya-tanya, seperti apakah sosok tukang sol sepatu yang dibicarakan malaikat di dalam mimpinya.
 
Sesampainya disana, ia langsung mencari sang tukang sol sepatu yang disebut malaikat dalam mimpinya. Hampir semua tukang sol sepatu ia tanyakan, apakah ada tukang sol sepatu yang bernama Ali bin Al-Muwaffaq.
 
“Ada, di tepi kota,” jawab salah seorang tukang sol sepatu sambil menunjukkan arahnya.
 
Setibanya Abdullah bin Mubarak di tepi kota yang ditunjukkan, ia menemui seorang tukang sol sepatu yang berpakaian amat lusuh, “Benarkah kau yang bernama Ali bin Al Muwaffaq?” tanyanya.
 
“Betul, Tuan. Ada yang bisa saya bantu?”
 
Lalu Abdullah bin Mubarak menceritakan mimpinya. Ia juga menanyakan apakah tukang sol tersebut sudah pernah haji. Ternyata jawabannya belum, persis seperti mimpi yang dialaminya. “Saya ingin tahu, adakah sesuatu yang telah kau perbuat, sehingga kau berhak mendapatkan pahala haji mabrur, padahal kau tidak berangkat haji.”.
 
“Wah, saya sendiri tidak tahu, Tuan.”
 
“Coba ceritakan bagaimana kehidupan kau selama ini.”
 
Ali bin Al-Muwaffaq pun bercerita, “Sejak puluhan tahun yang lalu, setiap hari saya menyisihkan uang dari hasil kerja saya sebagai tukang sol sepatu. Sedikit demi sedikit saya kumpulkan, hingga akhirnya pada tahun ini, saya memiliki 350 dirham. Uang itu cukup untuk saya berhaji, saya sudah siap berhaji.”
 
“Lalu mengapa kau tidak berangkat haji?” tanya Abdullah bin Mubarak heran.
 
“Ketika itu, istri saya hamil dan mengidam. Waktu saya hendak berangkat haji, saat itu istri saya ngidam berat.”
 
“Suamiku, apakah engkau mencium aroma masakan yang nikmat ini?” tanya sang istri.
 
“Iya, aku mencium aroma masakannya.”
 
“Cobalah kau cari, siapakah yang masak sehingga aromanya begitu nikmat. Mintalah sedikit untukku,” pinta sang istri.
 
“Kemudian saya pun mencari sumber aroma masakan itu. Ternyata aromanya berasal dari gubuk yang hampir runtuh. Di sana tinggallah seorang janda dan enam anaknya. Saya mengatakan kepadanya bahwa istri saya ingin meminta masakan yang ia masak, meskipun hanya sedikit. Janda itu diam saja memandang saya, sehingga saya mengulangi perkataan saya,” ungkap Ali bin Al-Muwaffaq.
 
Akhirnya dengan perlahan, janda tersebut menjawab, “Tidak boleh, Tuan.”
 
“Dijual berapapun akan saya beli.”
 
“Makanan itu tidak dijual, Tuan,” katanya sambil berlinang air mata.
 
“Kenapa?”
 
Sambil menangis, janda itu menjawab, “Daging ini halal untuk kami dan haram untuk Tuan.”
 
Dalam hati, Ali bin Al-Muwaffaq bertanya-tanya, “Bagaimana mungkin ada makanan yang halal untuk dia, tetapi haram untuk saya, padahal kita sama-sama muslim?” Karena itu saya mendesaknya lagi, “Kenapa?”
 
“Sudah beberapa hari ini kami tidak makan. Di rumah sama sekali tak ada makanan,” jawab janda tua itu sambil terisak. “Hari ini kami melihat keledai mati, lalu kami ambil sebagian dagingnya untuk kami masak, dan kami makan.”
 
Mendengar ucapan tersebut, Ali bin Al-Muwaffaq menangis, kemudian kembali pulang ke rumahnya. Ia menceritakan perihal kejadian itu pada istrinya. Istrinya pun ikut menangis. Hingga akhirnya, Ali bin Al-Muwaffaq beserta istrinya memasak makanan sendiri dan mendatangi rumah janda tua tersebut.
 
“Ini kami bawakan masakan untukmu.”
 
Selain memberikan masakan, ternyata Ali bin Muwaffaq juga memberikan uang tabungan hajinya sebesar 350 dirham pada janda tua dan anak-anaknya itu. “Pakailah uang ini untukmu sekeluarga. Gunakanlah untuk usaha, agar engkau tidak kelaparan lagi.”
 
Mendengar cerita tersebut, Abdullah bin Mubarak pun tak bisa menahan air matanya. Ternyata inilah amalan yang dilakukan oleh tukang sol bernama Ali bin Al-Muwaffaq, sehingga Allah menerima amalan hajinya meskipun dirinya tidak berkesempatan menunaikan ibadah haji.
 
Masya Allah, kejadian seperti ini memang di luar nalar manusia, namun sangat mungkin jika Allah berkehendak. Sebab, jika Sahabat Ventour sudah berniat untuk haji, namun takdir berkata lain karena Sahabat Ventour membantu saudara lain yang lebih membutuhkan, insya Allah pahala hajinya telah terhitung.
 
Seperti yang tercantum dalam hadits:
 
Sesungguhnya Allah mencatat berbagai keburukan dan kebaikan lalu Dia menjelaskannya. Barang siapa yang bertekad untuk melakukan kebaikan lantas tidak bisa terlaksana, maka Allah catat baginya satu kebaikan yang sempurna. Jika ia bertekad, lantas bisa ia penuhi dengan melakukannya, maka Allah mencatat baginya 10 kebaikan hingga 700 kali lipatnya sampai lipatan yang banyak.” (H.R. Bukhari & Muslim)
 
Maka dari itu, sekali pun hanya berniat, janganlah Sahabat Ventour ragu-ragu. Bertekadlah dalam hati jika kondisi kita mampu, ingin berhaji sesegera mungkin. Allah pasti akan mudahkan prosesnya dan catat niat itu sebagai pahala kebaikan. Wallahu a’lam bish-shawab.

 

Share:

10 Fakta Unik Arab Saudi yang Jarang Diketahui, Nomor 7 Bikin Heran!

10 Fakta Unik Arab Saudi yang Jarang Diketahui, Nomor 7 Bikin Heran!

 
Gambar 1.1. Potret Masjidil Haram
 
Arab Saudi menjadi salah satu destinasi impian semua umat Islam, karena di negara inilah umat Islam melaksanakan ibadah umroh dan haji setiap tahunnya. Nah, sudahkah Sahabat Ventour mengenal budaya dan kebiasaan unik masyarakat di Arab Saudi?
 
Arab Saudi merupakan negara terbesar di Timur Tengah dan negara terbesar di dunia yang menempati urutan ke-12. Arab Saudi menjadi sebuah kawasan pengekspor dan penghasil minyak bumi terbesar di dunia, lho, Sahabat Ventour!
Berikut 10 fakta unik tentang negara Arab Saudi. Simak yuk, Sahabat Ventour!
 

1. Negara yang Menerapkan Hukum Islam.

 
Arab Saudi merupakan satu-satunya negara di dunia yang menjadikan Al-Qur’an dan Sunnah sebagai konstitusinya. Di luar hukum syariah, regulasi atau maklumat kerajaan (nizam) juga dikeluarkan, namun tetap harus sejalan dengan syari’at Islam.
 
Hukum Islam yang diterapkan di Arab Saudi salah satunya yaitu hudud. Hudud merupakan hukum Islam tentang pengadilan dan hukuman kejahatan yang paling serius, seperti perzinaan, pencurian, dan pembunuhan. Hukuman tersebut berupa pencambukan, amputasi, dan pancung atau pemenggalan. Arab Saudi juga melarang keras adanya homoseksual.
 

2. Tempat Berkumpulnya Jutaan Umat Islam.

Gambar 1.2. Suasana haji di Masjidil Haram

Menurut National Geographic, lebih dari 2 juta umat Islam dari seluruh penjuru dunia datang ke Mekah untuk melaksanakan ibadah haji.

3. Memiliki Menara Jam Tertinggi di Dunia.

Gambar 1.3. Potret Makkah Royal Clock Tower
 
Dilansir dari The Telegraph, Menara Abraj Al-Bait atau Makkah Royal Clock Tower meraih rekor sebagai menara jam tertinggi di dunia, jam terbesar di dunia dan hotel tertinggi di dunia. Menara ini memiliki tinggi 601 m, yang menampung rumah hunian, hotel bintang lima, dan pusat perbelanjaan.

4. Memiliki Gedung Tertinggi di Dunia.

 
Arab Saudi juga memiliki gedung pencakar langit tertinggi di dunia, yakni Jeddah Tower (3.280 kaki). Menara Jeddah atau Jeddah Tower ini mengalahkan Burj Khalifa di Dubai yang dulunya merupakan gedung tertinggi di dunia.
 
Kompleks menara ini merupakan proyek komersial dan perumahan seluas 5,3 juta meter², yang akan menampilkan rumah, hotel, dan kantor, serta tempat-tempat wisata di pusat Kota Jeddah.
 

5. Penghasil Minyak Bumi Terbesar di Dunia.

Gambar 1.4. Kilang minyak bumi di Arab Saudi
 
Arab Saudi disebut negara yang kaya raya, karena merupakan negara penghasil minyak bumi terbesar di dunia dengan jumlah 10.95 juta barel per hari. Ladang minyaknya dapat mengisi 4.7 juta kolam renang olimpiade.
 
Minyak bumi yang dihasilkan berkontribusi terhadap 12.2% produksi minyak dunia dan menyumbang 87% pendapatan negara pada tahun 2021.

6. Aturan Ketat Larangan Merokok.

 
Sudah bukan rahasia lagi Arab Saudi mengharamkan rokok dan mengatur ketat penjualan rokok. Merokok dilarang di tempat umum yang bukan area merokok, seperti perkantoran, masjid, rumah sakit, sekolah, stadion, transportasi umum, dan lain-lain.
 
Pelaku usaha yang ingin berbisnis penjualan rokok juga harus memiliki izin kota setempat. Menurut peraturan Kementerian Kota, Pedesaan, dan Perumahan Arab Saudi, remaja di bawah usia 18 tahun tidak diperbolehkan membeli rokok. Bahkan, saat membeli rokok harus menunjukkan bukti usia.
 
Arab Saudi juga memiliki komite khusus pengendalian tembakau, dan apabila ketahuan merokok akan didenda sekitar 18 juta rupiah! Untuk jamaah haji yang ketahuan merokok di wilayah Masjidil Haram, Masjid Nabawi, dan hotel-hotel terdekat juga dikenakan denda sekitar Rp 800 ribu.
 
7. Larangan Laki-Laki Menjual Pakaian Dalam.
 
Aturan untuk menjual pakaian dalam di negara ini cukup unik. Tahun 2012 silam, Arab Saudi mengeluarkan sebuah aturan melarang laki-laki menjual pakaian dalam perempuan. Bahkan, pemerintah setempat sudah mengerahkan para petugas untuk mengecek ke pusat perbelanjaan supaya tidak ada yang melanggar aturan tersebut.
 

8. Banjir Terjadi Setiap Tahun.

 
Gambar 1.5. Banjir bandang di Jeddah, Arab Saudi
Hujan badai dan banjir di musim dingin hampir selalu terjadi setiap tahunnya. Penyebab utama banjir di Arab Saudi ini karena tingginya curah hujan dan buruknya infrastruktur.
 
Minimnya lahan serapan dan gorong-gorong di Kota Jeddah jadi penyebab meluapnya air hujan. Selain itu tidak adanya satu pun sungai di Arab Saudi juga (95% wilayahnya terdiri atas gurun pasir) membuat air hujan mudah meluap.
Pada 24 November 2022 lalu, terjadi banjir bandang di Jeddah dengan curah hujan mencapai 179 milimeter, merupakan curah hujan tertinggi yang pernah tercatat. Banjir ini menyebabkan sekolah ditutup di daerah Rabigh dan Khulais, pemblokiran jalan, serta penundaan penerbangan di Bandara Internasional King Abdul Aziz.
 
Sebelumnya, curah hujan paling tinggi terjadi pada tahun 2009 menyebabkan banjir bandang di Jeddah dan 123 orang tewas. Kemudian pada 2017, polisi setempat menerima 11.000 telepon darurat pasca hujan deras di Jeddah. Tahun 2021, penurunan suhu di Arab Saudi kembali mengakibatkan banjir di Jeddah.
 
9. Aturan Pembatasan bagi Perempuan.
 
Arab Saudi menerapkan beberapa aturan khusus untuk warga negara perempuan, seperti larangan keluar rumah jika tak mengantongi izin dari suami atau mahram. Perempuan yang berada sendirian di dalam rumah juga dilarang menerima tamu laki-laki asing.
 
Bahkan, perempuan di Arab Saudi dilarang bekerja keluar rumah, berkendara, menonton konser sampai tahun 2018. Atlet perempuan di Arab Saudi juga sempat tidak diperbolehkan mengikuti olimpiade sampai tahun 2012. Namun, aturan ini sudah dicabut.
 
10. Memiliki Wilayah yang Tak Boleh Dilalui Non Muslim.
Gambar 1.6. Batas area non muslim di Mekah
Sebagai peringatan, pemerintah Saudi memasang tanda larangan non muslim masuk yang berbunyi “Muslim Only” dari jarak 15 kilometer sebelum pintu gerbang Mekah dan Madinah. Meski demikian, non muslim tetap bisa memasuki Kota Madinah (namun hanya daerah tertentu), kecuali pusat kota tempat di mana Masjid Nabawi berada.
 
Mungkin Sahabat Ventour bertanya-tanya, sebenarnya mengapa non muslim dilarang memasuki kota Mekah?
Ulama Kuwait dan Ketua Jam’iyyatul Islah, Syekh Khalid al-Madzkur, mengatakan para pakar hukum Islam sepakat bahwa non muslim dilarang masuk dan bertempat tinggal di Kota Mekah.
 
Larangan ini didasarkan dari firman Allah:
 
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْمُشْرِكُونَ نَجَسٌ فَلَا يَقْرَبُوا الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ بَعْدَ عَامِهِمْ هَٰذَا ۚ وَإِنْ خِفْتُمْ عَيْلَةً فَسَوْفَ يُغْنِيكُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ إِنْ شَاءَ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
 
Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis, maka janganlah mereka mendekati Masjidil Haram sesudah tahun ini. Dan jika kamu khawatir menjadi miskin, maka Allah nanti akan memberimu kekayaan kepadamu dari karunia-Nya, jika Dia menghendaki. Sesungguhnya Allah Mahamengetahui lagi Mahabijaksana.” (Q.S At-Taubah: 28)
 
Makna najis ini bukan raga atau fisiknya, melainkan keyakinan dan kesyirikannya. Larangan masuk kota Mekah bagi non muslim juga untuk menjaga kekhusyukan umat Islam dalam menunaikan haji dan umroh.
 
Apalagi belakangan ini heboh pemberitaan terkait jurnalis Israel yang menyusup ke Mekah, yang bernama Gil Tamary. Dalam sebuah video, Tamary tampak melewati gerbang Mekah, yang menjadi titik di mana non-Muslim dilarang masuk, bahkan berfoto di Arafah. Tindakan ini akhirnya menuai kecaman dan kritik, bahkan dari warga Israel itu sendiri karena dianggap tak menghargai umat Islam.

 

Share :

Wujudkan Umroh di Usia Muda, Mulai dari Nabung 20 Ribu/Hari!

Wujudkan Umroh di Usia Muda,

Mulai dari Nabung 20 Ribu/Hari!

 
Gambar 1.1. Jamaah menunaikan ibadah umroh dengan mengelilingi Ka’bah di Masjidil Haram
Bisa traveling atau liburan ke luar negeri adalah impian sebagian besar anak muda zaman sekarang. Namun, bagaimana dengan ibadah umroh? Banyak yang menilai generasi milenial dan Gen Z mustahil berangkat umroh di usia muda. Milenial dan Gen Z dinilai terlalu konsumtif, sehingga sulit mengelola pengeluaran dan tabungan.
 
Bisakah milenial dan Gen Z umroh di usia muda? Simak tips-tipsnya di sini!
 
Pergi ke Tanah Suci untuk umroh dan haji adalah dambaan setiap muslim. Apalagi jika berangkat di usia muda. Tubuh masih fit dan bugar, sehingga Sahabat dapat beribadah dengan khusyuk. Namun, seringkali biaya umroh yang tidak sedikit membuat Sahabat kembali menimbang-nimbang, apakah bisa berangkat umroh di usia muda?
Berdasarkan revisi Keputusan Menteri Agama No 777 tentang Referensi Biaya Umroh di Masa Pandemi, Kementerian Agama dan asosiasi Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umroh (PPIU) telah menyepakati biaya umroh tahun 2022 yaitu mulai dari Rp 28 juta.
 
Sekilas, angka 28 juta ini terbilang cukup berat. Apalagi mengingat banyaknya kebutuhan dan gaya hidup generasi milenial serta Gen Z yang meningkat. Saat ini, kebutuhan milenial dan Gen Z tidak lagi berkutat pada sandang, pangan, dan papan.
 
Gaji yang semula disisihkan untuk kebutuhan bulanan, kini harus dibagi dengan dana darurat, dana pensiun, asuransi, biaya pulsa dan langganan streaming, nongkrong-nongkrong cantik, liburan, dan lain-lain.
 
Gambar 1.2. Pengeluaran milenial dan Gen Z yang semakin tinggi dan konsumtif

Namun, bukan tak mungkin kita yang berusia 20 sampai 30 tahun, atau yang biasa disebut generasi milenial dan Gen Z, untuk berangkat umroh. Apalagi banyak manfaat yang Sahabat dapatkan jika umroh di usia muda.
 
Di usia muda, Sahabat masih memiliki kemampuan fisik yang fit dan prima, karena sekitar 70% ibadah umroh memerlukan aktivitas fisik. Sahabat juga mendapat kesempatan pahala lebih karena bisa membantu para jamaah lansia lainnya di Tanah Suci.
Dan salah satu keinginan yang sering digaung-gaungkan generasi milenial dan Gen Z adalah tentang pasangan hidup dan keluarga. Momen umroh bisa menjadi kesempatan Sahabat untuk berdoa memohon jodoh dan keturunan yang baik. Terutama di tempat mustajab yang paling utama di Tanah Suci, yaitu di Multazam.
 
Untuk mewujudkan impian umroh di usia muda, diperlukan niat dan ikhtiar yang kuat. Salah satunya dengan memiliki tabungan khusus umroh dan mengelola pengeluaran secara tepat.
 
Yuk simak tips menabung ala milenial dan Gen Z agar bisa berangkat umroh di usia muda!
 
1. Memiliki Tabungan Khusus Umroh.
 
Gambar 1.3. Kebiasaan generasi milenial dan Gen Z yang sering hang out dan ngopi di kafe
 
Percaya nggak, kalau Sahabat bisa berangkat umroh di usia muda dengan menabung mulai dari Rp 20 ribu per hari?
 
Kita sebagai generasi milenial dan Gen Z terbiasa mengalokasikan sebagian uang bulanan untuk hang out di mal, shopping, atau sekadar ngopi di kafe meski hanya sesekali dalam satu pekan. Anggap saja, untuk sekali makan, ngopi, atau merokok butuh biaya Rp 20 ribu.
Jika Sahabat memangkas atau mengurangi uang jajan dan hang out, menghemat kebutuhan tersier yang sebenarnya tidak penting-penting amat, Sahabat bisa menabung untuk berangkat umroh lebih cepat.
 
Jika Sahabat memangkas atau mengurangi uang jajan dan hang out, menghemat kebutuhan tersier yang sebenarnya tidak penting-penting amat, Sahabat bisa menabung untuk berangkat umroh lebih cepat.

Gambar 1.4. Tabel tabungan
 
Tenang saja, VMin sudah kalkulasikan rencana tabungan umroh yang tentunya tidak akan memberatkan kantong Sahabat! Jadi, Sahabat bisa menabung dengan mudah agar bisa berangkat umroh lebih cepat.
 
Hanya dengan menabung mulai dari Rp 20 ribu per hari, Sahabat bisa mendaftar dan berangkat umroh hanya dalam waktu 3 tahunan! Asyik, bukan?
Agar lebih aman dan terpercaya, Sahabat bisa menabung di bank syariah yang menyediakan tabungan khusus umroh maupun menabung melalui sistem pembiayaan yang difasilitasi oleh travel umroh.
 

2. Mencari Side Hustle (Penghasilan Tambahan).

Gambar 1.5. Menulis artikel atau blogging sebagai freelancer bisa dijadikan sumber penghasilan tambahan
Selain menabung, Sahabat juga bisa mencari penghasilan tambahan selain dari gaji. Sahabat bisa memulai bisnis online, menjadi mentor kursus online, atau bekerja freelance. Atur waktu sebaik mungkin agar Sahabat tetap bisa meluangkan waktu untuk bekerja, freelancing, serta quality time bersama teman dan keluarga.

3. Mulai Investasi Sejak Muda.

Gambar 1.6. nvestasi sebagai alternatif untuk menambah tabungan umroh
Alternatif lain agar Sahabat bisa mengumpulkan tabungan umroh dengan cepat yaitu investasi. Dengan berinvestasi, Sahabat bisa mendapatkan imbal hasil atau return yang lebih tinggi dibanding menabung di bank.
 
Ada banyak investasi terbaik yang bisa Sahabat pilih. Salah satunya adalah investasi reksadana dan emas yang ramah pada pemula.
 
Jika Sahabat ingin mendapatkan return yang lebih tinggi, lebih dari 16% per tahun, Sahabat bisa mulai investasi saham. Namun, pastikan Sahabat memahami faktor risiko dan teknik investasi saham yang efektif.

4. Ikut Program Umroh “MILENIUM” .

Ventour selalu memberi kemudahan ibadah umroh untuk Sahabat, tentunya dengan kualitas pelayanan terbaik.
 
Dengan dibukanya program umroh “MILENIUM”, Ventour memastikan Sahabat bisa menunaikan ibadah umroh lebih nyaman di usia muda. Mulai dari Rp 19 jutaan dengan DP hanya Rp 5 juta, Sahabat bisa wujudkan impian umroh di Tanah Suci!
 
Klik link ini untuk pendaftaran dan informasi selengkapnya.
 
Nah, itulah beberapa tips yang memudahkan Sahabat agar bisa berangkat umroh di usia muda. Jangan menunggu tua, sebab kita tak pernah tahu apakah di masa tua kita masih diberikan kesempatan untuk menunaikan ibadah ke Baitullah.
 
Semoga Allah selalu permudah ikhtiar dan langkah Sahabat menuju Baitullah.

 

Share:

Benarkah Amal Buruk Kita Langsung Dibalas di Tanah Suci?

Benarkah Amal Buruk Kita Langsung Dibalas di Tanah Suci?

 
Gambar 1.1.Melakukan kesalahan sebelum umroh
Tak jarang jamaah haji maupun umroh mengalami kejadian aneh saat di Tanah Suci. Mekah dan Madinah merupakan kota suci yang dipercaya sebagian orang apabila melakukan dosa sebelum ibadah haji atau umroh, maka akan langsung mendapatkan balasan yang setimpal.
 
Bahkan, diceritakan dari kanal YouTube Arie Untung, bahwa ada jamaah umroh yang pernah tidak bisa melihat Ka’bah saat ia tawaf. Namun, setelah orang tersebut dibimbing muthawif untuk mengingat kesalahan yang pernah dilakukannya, beristighfar, dan berdoa, akhirnya ia baru bisa melihat Ka’bah pada putaran tawaf ketiga.
Ada cerita jamaah umroh yang mengeluh lapar selama di Mekah, meskipun ia sudah makan. Ternyata, sebelumnya ia pernah berkata buruk tentang orang lain sebelum berangkat umroh. Ada pula jamaah haji yang saat tiba di Mekah, ia merasa sakit terus-menerus meskipun sudah minum obat. Padahal sebelum berangkat haji, kondisi tubuhnya baik-baik saja.
 
Namun, banyak pula kemudahan yang dialami jamaah umroh, seperti tidak merasa lelah meskipun berjalan jauh ke Masjidil Haram, tiba-tiba diberikan makanan gratis dan Al-Qur’an oleh jamaah lain, bisa berkesempatan shalat di Hijr Ismail di tengah desakan jutaan jamaah lain.
 
Banyak anggapan bahwa kejadian-kejadian ini adalah balasan langsung atas apa perbuatan kita sendiri yang dilakukan sebelum berangkat umroh maupun haji. Benarkah hal ini, Sahabat Ventour?
 
Sejatinya, Kota Mekah merupakan kota yang disucikan dan diberkahi oleh Allah, seperti yang tercantum di surah Ali Imran ayat 96:
 
Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.
 
Dalam kitab Fadhilah Haji, Maulana Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi menuliskan, barang siapa yang memasuki Mekah, akan memperoleh keselamatan dari api neraka jika melakukan amal kebaikan.
 
Melakukan amal ibadah di Mekah juga mendapat balasan pahala yang berlipat ganda. Misalnya, shalat di Masjidil Haram yang pahalanya setara dengan 100 ribu kali shalat di masjid lain. Demikian pula, orang yang berpuasa dan bersedekah akan diberi pahala yang berlipat ganda, sebagaimana yang diriwayatkan dari Hasan Al-Bashri dalam kitab Al-Haj Fadhail wa Ahkam.
 
Adapun puasa satu hari di Makkah setara dengan (pahala) seratus ribu puasa di selain (Makkah), bersedekah satu dirham di Makkah setara dengan seratus ribu sedekah dirham dan setiap satu kebaikan di Makkah setara dengan seratus ribu kebaikan di Makkah.
 
Begitu pula dengan kemaksiatan. Jika kita melakukan perbuatan maksiat, maka dosanya akan dilipatgandakan berkali-kali. Dalam kitab Ihya Ulumuddin, Imam Al-Ghazali menyebutkan, jika melakukan perbuatan dosa di Mekah bisa langsung mendapatkan murka Allah.
 
Namun, satu hal yang perlu Sahabat Ventour ingat, bahwa ibadah haji dan umroh bukan merupakan “ladang pembantaian” di mana dosa-dosa akan langsung mendapatkan balasannya saat itu juga. Haji dan umroh ini merupakan “ladang pengampunan” sebagaimana dalam hadits:
 
Satu hal yang perlu diingat oleh kita adalah bahwa ibadah haji dan umroh bukan merupakan “ladang pembantaian”, dimana dosa-dosa akan mendapatkan balasannya pada saat itu, namun haji dan umroh merupakan “ladang pengampunan”. Hal ini juga sudah dengan gamblang dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam hadits:
 
Dari Abu Hurairah RA berkata, “Sesungguhnya Rasulullah Saw. bersabda, “Umroh satu ke umroh lainnya adalah penebus dosa antara keduanya, dan haji yang mabrur tidak ada pahala baginya selain surga.” (H.R. Bukhari & Muslim)
 
Ada baiknya Sahabat Ventour tetap optimis dan husnudzon dalam beribadah selama di Tanah Suci, sebagaimana hadits Rasulullah Saw.:
 
Aku sesuai prasangka hamba-Ku. Aku bersamanya bila ia berdzikir dan berdo’a kepada-Ku. Bila ia menyebut dan menyeru nama-Ku dalam hatinya, maka Aku menyebut namanya dalam diri-Ku. Bila ia menyebut dan menyeru nama-Ku dalam kumpulan orang banyak, maka aku menyebut namanya dalam kumpulan orang yang lebih banyak lagi. Bila ia mendekat kepada-Ku sejengkal, maka Aku mendekat kepadanya sehasta. Bila ia mendekat kepada-Ku sehasta, maka Aku mendekat kepadanya sedepa. Bila ia datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku mendatanginya dengan berlari.” (H.R. Bukhari & Muslim).
 
Maka, kita dianjurkan untuk terus berhusnudzon selama beribadah di Tanah Suci, sambil mengupayakan agar haji dan umroh kita mabrur. Berikut hal-hal yang bisa Sahabat Ventour lakukan untuk mendapatkan haji maupun umroh yang mabrur:
 
  1. Menyelesaikan hak adami sebelum berangkat ke Tanah Suci
    Hak adami ialah kewajiban-kewajiban kita terhadap sesama manusia, seperti menyelesaikan hutang, berdamai dengan sesama, meminta maaf, dll. Hal ini perlu dilakukan agar Sahabat Ventour bisa fokus beribadah selama di Tanah Suci, tanpa harus memikirkan kesalahan yang pernah diperbuat.
  2. Senantiasa memohon ampunan Allah sambil bertawakal.
  3. Memastikan biaya yang digunakan untuk haji atau umroh berasal dari harta yang halal.
  4. Sepulangnya ke Indonesia, berkomitmen untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

 

Share :

Aturan Terbaru Vaksin Meningitis untuk Jamaah Haji dan Umroh

Aturan Terbaru Vaksin Meningitis untuk Jamaah Haji dan Umroh

 
Gambar 1.1.Penyakit meningitis yang menyerang selaput otak
Penyakit meningitis adalah radang selaput otak yang menyelimuti otak dan saraf tulang belakang. Dengan ciri-ciri awal demam, sakit kepala, dan kejang, penyakit meningitis ini dapat menimbulkan komplikasi kesehatan, seperti kelihatan penglihatan, kerusakan otak, hingga kematian.
 
Di beberapa negara dengan endemik meningitis, vaksin meningitis ini diwajibkan demi mencegah penularan meningitis. Lantas bagaimana dengan aturan vaksin meningitis bagi jamaah haji dan umroh, yang mana Arab Saudi merupakan negara endemik meningitis?
Yuk kupas tuntas tentang vaksin meningitis, serta aturan terbaru tentang vaksin meningitis bagi jamaah haji dan umroh.
 
Penyebab meningitis kebanyakan dipicu oleh infeksi jamur, bakteri dan virus. Penyakit meningitis ini ternyata bisa menyebabkan cacat bahkan mengancam nyawa, lho, Sahabat Ventour!
 
Dilansir dari National Health Service UK, tak hanya orang dewasa yang bisa terkena meningitis, penyakit meningitis juga rentan dialami oleh anak-anak maupun bayi.
 
Gambar 1.2.Negara-negara sub-Sahara yang termasuk African Meningitis Belt

Penyakit ini pertama kali ditemukan di jamaah haji pada tahun 1987 yang tertular dari air liur unta. Meningitis disebabkan oleh virus dan mudah menular dengan cepat melalui batuk, bersin, dan air liur.

Meningitis tercatat sebagai penyakit yang banyak terdapat di negara-negara sub-Sahara, Afrika Tengah, Timur Tengah, Australia, Tiongkok, Amerika Serikat, dan Amerika Selatan. Di wilayah ini, tingkat kerentanan penyakit meningitis sekitar 0.3% hingga 3% kasus per 100.000 penduduk.

Gambar 1.3.Pentingnya vaksin meningitis

Sejak kasus penularan pertama pada jamaah haji, akhirnya pemerintah Arab Saudi mewajibkan para jamaah haji dan umroh untuk melakukan vaksin meningitis sebelum memasuki negaranya. Suntik vaksin meningitis diharapkan dapat menangkal virus/bakteri yang menyebabkan peradangan otak. Bahkan vaksin ini juga bermanfaat untuk menangkal penyakit lain, seperti HIV, tuberculosis, dan ebola

Gambar 1.3.Pentingnya vaksin meningitis
 
Namun, sejak 9 November 2022, General Authority of Civil Aviation (GACA) sebagai otoritas penerbangan Arab Saudi sudah tidak lagi mewajibkan vaksin meningitis bagi jamaah umroh. Namun, vaksin meningitis ini masih diwajibkan bagi jamaah haji dan dianjurkan bagi jamaah dengan penyakit komorbid.
 
Kementerian Agama dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia juga memastikan vaksinasi meningitis sudah bukan menjadi persyaratan untuk keberangkatan jamaah umrah. Vaksin tersebut hanya diwajibkan bagi jamaah haji.

Namun, demi memelihara kesehatan, Sahabat Ventour tetap bisa melakukan vaksin meningitis sebelum keberangkatan umroh di RSUD maupun KKP terdekat. Selain melakukan vaksinasi, Sahabat Ventour juga dapat melakukan upaya pencegahan penyakit meningitis, seperti:
  • Menghindari asap rokok
  • Cuci tangan setiap kali beraktivitas
  • Tidak berbagi makanan atau barang pribadi
  • Selalu menggunakan masker
  • Memilih makanan yang matang atau telah dipasteurisasi

 

Share :

7 Tempat Wisata Religi di Mekah dan Madinah Saat Umroh

7 Tempat Wisata Religi di Mekah dan Madinah Saat Umroh

 
Kota Mekah dan Madinah merupakan dua kota utama yang menjadi tujuan saat Sahabat Ventour menjalani ibadah umroh maupun haji. Di Kota Nabi ini, banyak destinasi yang menyimpan sejarah Islam. Dengan berkunjung ke situs sejarah Islam, Sahabat Ventour bisa memahami dan menghargai sejarah peninggalan Rasulullah Saw. saat berdakwah di Mekah dan Madinah.
 
Berikut beberapa situs bersejarah di Mekah dan Madinah yang bisa Sahabat Ventour kunjungi saat umroh:
 

1. Jabal Rahmah.

Gambar 1.1.Jamaah Ventour mengunjungi Jabal Rahmah
Jabal Rahmah menjadi tempat dan saksi senyum bahagia pertemuan Adam dan Hawa setelah turun ke bumi dan taubat mereka diterima.
 
Oleh karena itu disebut Jabal Rahmah yang artinya gunung kasih sayang, karena tempat ini digadang-gadang menjadi monumen cinta.
 
Di Jabal Rahmah pula, Nabi Ibrahim diuji cinta dan keimanannya untuk mengorbankan putra pertama yang amat disayanginya, yaitu Nabi Ismail. Jabal Rahmah juga menjadi tempat terakhir turunnya ayat Al-Qur’an, yaitu surah Al-Maidah ayat 3, yang mengabarkan bahwa agama Islam telah sempurna.
Tak jarang, banyak jamaah umroh maupun haji yang berziarah ke Jabal Rahmah untuk memperbanyak doa, mengenang kembali sejarah Nabi, atau sekadar mengabadikan momen.
 
Namun, karena dijuluki monumen cinta, banyak oknum yang melakukan vandalisme terhadap bebatuan di Jabal Rahmah dengan mencorat-coret atau menyelipkan kertas berisikan harapannya dipertemukan dengan jodoh.
 
Bahkan tugu Jabal Rahmah yang berada di puncak bukit yang awalnya berwarna putih, kini warnanya semakin gelap dan menghitam karena coretan. Tentu ini tidak boleh ditiru ya, Sahabat Ventour, karena ini termasuk vandalisme atau perusakan situs bersejarah.
 
2. Jabal Nur.
 
Jabal Nur ini berlokasi 6 kilometer dari sebelah utara Masjidil Haram. Di puncak Jabal Nur, terdapat Gua Hira. Gua Hira merupakan tempat di mana Rasulullah Saw. menerima wahyu pertama, yaitu surah Al-Alaq ayat 1-5.
 
Namun, untuk menuju puncak atau Gua Hira, Sahabat Ventour memerlukan waktu pendakian hingga 2 jam karena medannya yang terjal dan menanjak. Maka, mayoritas pengunjung hanya bisa melihat dari kaki Jabal Nur dan mengabadikan momen di tempat itu.
 
Biasanya, pengunjung yang berhasil mendaki Jabal Nur akan berdoa dan shalat di sekitar Gua Hira. Sebab Gua Hira ini tidak besar, hanya muat dua sampai tiga orang saja.
 
3. Jabal Tsur.
Gambar 1.2.Jamaah ventour mengunjungi jabal tsur

Jabal Tsur adalah gunung setinggi 458 meter yang berada di sebelah selatan Kota Makkah. Di Jabal Tsur terdapat Gua Tsur, yang menjadi tempat persembunyian Rasulullah Saw. dan Abu Bakar Ash-Shiddiq selama tiga hari dari kejaran kaum kafir Quraisy saat hijrah ke Madinah.

Abu Bakar sempat merasa cemas bersembunyi di gua ini, karena hanya sejengkal dari dalam gua, kaki Rasulullah Saw. bisa terlihat di luar. Namun, berkat pertolongan Allah, di mulut gua ada laba yang menutupinya dengan sarang dan jaring-jaring tebal. Sementara itu, di sebelah mulut gua, bersarang pula merpati dan bertelur di sana.

Kaum kafir Quraisy pun menyerah mengejar Rasulullah Saw. dan Abu Bakar, karena mereka merasa gua ini tak mungkin dijadikan tempat persembunyian. Masya Allah ya, Sahabat Ventour.
 

4. Masjid Nabawi.

 
Masjid Nabawi merupakan masjid terbesar di Madinah. Dulunya, Masjid Nabawi ini merupakan tempat tinggal Rasulullah Saw. selama di Madinah. Dalam proses pembangunannya, Rasulullah Saw. yang meletakkan batu pertama. Sementara, batu kedua, ketiga, keempat, dan kelima dilakukan oleh sahabat Nabi yaitu Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.
 
Di dalam Masjid Nabawi, ada bagian-bagian masjid yang bisa Sahabat Ventour kunjungi, salah satunya Raudhah. Letaknya ditandai dengan tiang-tiang putih yang berada di antara rumah Siti Aisyah (yang sekarang menjadi makam Rasulullah SAW) sampai mimbar masjid. Raudhah menjadi tempat di mana segala doa yang dipanjatkan diyakini akan dikabulkan.
 
Selain Raudhah, ada pula makam Rasulullah Saw. Banyak pengunjung yang memperbanyak doa dan shalat di Masjid Nabawi ini karena banyak keutamaan mengenai shalat di Masjid Nabawi.
 
Dari Abu Hurairah, Rasulullah Saw. bersabda:
Shalat di masjidku (Masjid Nabawi) lebih baik dari 1000 shalat di masjid lainnya selain Masjidil Haram.” (H.R. Bukhari dan Muslim).
 

5. Masjid Quba.

Gambar 1.3.Jamaah ventour mengunjungi masjid quba

Quba merupakan sebuah desa di sebelah barat daya Madinah. Masjid Quba merupakan masjid pertama yang didirikan oleh Rasulullah Saw. Pembangunan Masjid Quba dilakukan dua kali. Pertama, ketika kiblat masjid menghadap Baitul Maqdis. Kedua, ketika kiblat menghadap Baitullah atau Ka’bah.

Sama halnya dengan Masjid Nabawi, ternyata shalat di Masjid Quba juga menyimpan keutamaan, lho, Sahabat Ventour!

Dari Usaid bin Al-Hudhair, Rasulullah Saw. bersabda:
Shalat di Masjid Quba seperti melakukan umroh.” (H.R. Tirmidzi)

6. Jabal Uhud.

Gambar 1.4.Jamaah ventour mengunjungi jabal uhud

Tahukah Sahabat Ventour? Jabal Uhud bukan gunung biasa. Jabal Uhud merupakan bukit terbesar di Madinah, letaknya sekitar 5 kilometer dari pusat kota Madinah. Jabal Uhud juga merupakan salah satu gunung yang dijanjikan kelak ada di surga.

Rasulullah Saw. bersabda:
Gunung Uhud ialah salah satu dari bukit-bukit yang terdapat di surga.” (H.R. Bukhari)
Dulu, di Jabal Uhud, pernah terjadi perang dahsyat antara 700 kaum muslimin melawan 3.000 kaum musyrikin Mekah. Sebanyak 70 pejuang Muslim gugur dalam Perang Uhud, termasuk paman Rasulullah Saw. yaitu Hamzah bin Abdul Muthalib.
 
Di Jabal Uhud, juga terdapat makam para syuhada Perang uhud. Lokasinya dipagar secara rapat dan dilapisi kaca plastik tipis, sehingga bagian dalamnya tidak bisa terlalu jelas.
 
7. Masjid Bir Ali.
Gambar 1.5.Jamaah ventour mengunjungi masjid bir ali
Masjid ini terletak di Zulhulaifah, sekitar 11 kilometer dari Masjid Nabawi. Di sinilah tempat miqat (berniat) bagi jamaah umroh yang berangkat dari Madinah menuju Mekah.
 
Masjid Bir Ali dikenal dengan banyak nama. Disebut Bir Ali (bir berarti sumur), karena pada zaman dahulu Ali bin Abi Thalib menggali banyak sumur di tempat ini. Sekarang, bekas sumur-sumur buatan Ali bin Abi Thalib tidak tampak lagi.
Masjid ini juga dikenal dengan sebutan Masjid Syajarah (yang berarti pohon), karena masjid ini dibangun di tempat di mana Rasulullah Saw. pernah berteduh di bawah pohon akasia.
 
Tak hanya ketujuh tempat wisata religi di atas, jika Sahabat Ventour berangkat umroh bersama Ventour, Sahabat Ventour juga akan melewati Padang Arafah, Muzdalifah, dan Mina, yang dijadikan tempat wukuf dan mabit bagi jamaah haji.
 
Itulah wisata religi menarik di Mekah dan Madinah yang bisa Sahabat Ventour kunjungi saat melaksanakan ibadah umroh. Semoga Allah segera mudahkan Sahabat Ventour untuk umroh ke Tanah Suci, ya!

 

Share :

Cara Cepat dan Mudah Daftar Haji Reguler Tahun 2022

Cara Cepat dan Mudah Daftar Haji Reguler Tahun 2022

 
Gambar 1.1.Pendaftaran haji
Sebelum berangkat haji, tentu Sahabat Ventour perlu memahami bagaimana cara mendaftar haji dan persyaratan-persyaratannya yang harus dipenuhi.
 
Di Indonesia, ada tiga cara pemberangkatan haji, yakni haji reguler, haji plus, dan haji furoda. Perbedaan haji reguler dengan haji plus dan haji furoda terletak pada cara pendaftaran, pembiayaan, masa tunggu, dan fasilitas yang didapatkan Sahabat Ventour.
Keberangkatan haji reguler ini diatur oleh Kementerian Agama, sementara untuk haji plus dan haji furoda dikelola oleh Penyelenggara Ibadah Haji Khusus yang telah berizin dari Kementerian Agama.
 
Lantas bagaimana cara daftar haji reguler? Apa saja persyaratannya dan berapa biaya haji reguler?
 
Semua itu telah diatur dalam Surat Keputusan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah tahun 2016 tentang Pedoman Pendaftaran Haji Reguler. Simak selengkapnya di ulasan berikut ya, Sahabat Ventour!
 
Syarat Pendaftaran Haji Reguler
 
Bagi Sahabat Ventour yang berencana untuk berangkat haji, berikut adalah syarat-syarat yang harus dipenuhi:
  • Beragama Islam
  • Berusia minimal 12 tahun
  • Bagi yang sudah haji, bisa mendaftar kembali setelah 10 (sepuluh) tahun keberangkatan haji terakhir
  • KTP asli sesuai domisili dan fotocopy sebanyak 3 lembar
  • Kartu Keluarga asli dan fotocopy sebanyak 1 lembar
  • Akta kelahiran dan fotocopy sebanyak 1 lembar
  • Memiliki tabungan haji yang terdaftar pada BPS BPIH (Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji)
  • Pas foto 3 x 4 cm sebanyak 10 lembar, yang sesuai dengan ketentuan:
  1. Latar belakang warna putih,
  2. Tampak wajah 80% dari ukuran pas foto 
  3. Warna baju/kerudung kontras dengan latar belakang
  4. Tidak memakai pakaian dinas, dan bagi jemaah haji perempuan wajib menggunakan busana muslimah
  5. Tidak memakai kacamata
Cara dan Prosedur Pendaftaran Haji Reguler
 
Berikut teknis dan prosedur pendaftaran haji reguler yang perlu Sahabat Ventour penuhi:
 
1. Memiliki tabungan haji
 
Tabungan haji merupakan salah satu syarat penting pendaftaran haji. Sahabat Ventour hanya bisa membuka rekening tabungan haji di bank yang telah ditetapkan pemerintah, yaitu BPS BPIH (Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji).
 
Biaya haji setiap embarkasi bisa berbeda, sesuai dengan Keppres No. 5 tentang Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji 2022. Untuk embarkasi Jakarta di Pondok Gede, biaya haji yang dibutuhkan yaitu Rp 39.886.009 atau bisa dibulatkan menjadi 40 juta.
 
Untuk membuka tabungan haji, Sahabat Ventour perlu mempersiapkan tabungan senilai 25 juta sebagai setoran awal.
 
2. Melengkapi surat pernyataan
 
Setelah membuka tabungan haji, Sahabat Ventour perlu menandatangani surat pernyataan memenuhi pendaftaran haji yang diterbitkan oleh Kementerian Agama.
 
3. Mendapatkan Bukti Setoran Awal BPIH
 
Setelah membuka tabungan haji, maka BPS akan menerbitkan setoran awal BPIH. Pastikan di bukti setoran awal tercantum nomor validasi, tanda tangan, dan stempel BPS.
 
4. Datang ke Kantor Kementerian Agama Sesuai Domisili
 
Setelah mendapatkan bukti setoran awal, Sahabat Ventour bisa datang kantor perwakilan Kemenag kabupaten/kota (sesuai domisili).
 
Berikut adalah dokumen syarat daftar haji yang perlu dibawa:
  • Bukti setoran awal BPIH dari BPS
  • Fotokopi KTP 3 lembar
  • Fotokopi bukti rekening setoran tabungan Rp 25 juta
  • Fotokopi akte nikah/akte lahir sebanyak 1 lembar
  • Fotokopi Kartu Keluarga
  • Pas foto berwarna 3×4 (6 lembar) dan 4×6 (1 lembar)
Setelah mengumpulkan berkas, Sahabat Ventour akan diminta untuk mengisi formulir Surat Pendaftaran Pergi Haji (SPPH). Barulah formulir tersebut diserahkan kepada petugas untuk didaftarkan ke Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) dan mendapatkan nomor porsi/nomor antrian haji.
 

5. Menerima Bukti Pendaftaran Haji

Setelah itu, Sahabat Ventour akan mendapatkan bukti pendaftaran haji yang berisi nomor porsi/nomor antrian haji. Maka, selesai sudah tahap pendaftaran haji.
 
Bagi Sahabat Ventour yang sudah menyetor biaya awal, namun tidak menyerahkan persyaratan pendaftaran dan bukti setoran awal melebihi waktu 5 (lima) hari kerja, maka pendaftaran dianggap batal dan dana setoran akan dikembalikan.
 
Setelah berhasil melakukan pendaftaran, Sahabat Ventour hanya tinggal menunggu masa antrian haji yang tergantung pada nomor porsi dan domisili.
 
Untuk melihat berapa lama masa antrian haji, Sahabat Ventour bisa mengunjungi laman https://haji.kemenag.go.id/v4. Cari menu “Perkiraan Keberangkatan”, lalu masukkan nomor porsi, selanjutnya akan keluar data pendaftaran haji Sahabat Ventour.
 
Karena masa antrian haji ini berbeda tiap kabupaten/kota/provinsi, Sahabat Ventour juga bisa mengecek lama antrian haji berdasarkan domisili melalui laman https://haji.kemenag.go.id/v4/waiting-list. Estimasi keberangkatan haji ini bisa berubah sesuai perubahan regulasi serta kuota setiap kabupaten/kota/provinsi.
 
Jadi, itulah persyaratan dan cara pendaftaran haji reguler berdasarkan aturan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah tahun 2022.

 

Share :

7 Perbedaan Haji dan Umroh, serta Ibadah yang Harus Didahulukan

7 Perbedaan Haji dan Umroh, serta Ibadah yang Harus Didahulukan

Gambar 1.1.Perbedaan umroh dan haji
 
Meski sama-sama dilaksanakan di Tanah Suci, ibadah haji dan umroh seringkali dianggap sama. Bahkan, banyak yang bingung ibadah mana yang didahulukan antara haji dan umroh. Padahal, banyak perbedaan antara haji dan umroh, termasuk dari segi rukun, hukum, kewajiban, dan tata cara pelaksanaannya.
Berdasarkan makna dan cara pelaksanaannya, ada 7 perbedaan antara haji dan umroh:
 

1. Perbedaan Hukum.

Pernahkah, dulu Sahabat Ventour mendapat PR hafalan rukun Islam di sekolah? Masih ingatkah, haji termasuk rukun Islam yang keberapa, ya.
 
Benar, haji merupakan rukun Islam yang kelima. Hukum menunaikan ibadah haji adalah wajib bagi yang mampu, seperti tertera di Q.S. Ali Imran ayat 97.
 

‎فِيهِ ءَايَٰتٌۢ بَيِّنَٰتٌ مَّقَامُ إِبْرَٰهِيمَ ۖ وَمَن دَخَلَهُۥ كَانَ ءَامِنًا ۗ وَلِلَّهِ عَلَى ٱلنَّاسِ حِجُّ ٱلْبَيْتِ مَنِ ٱسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِىٌّ عَنِ ٱلْعَٰلَمِينَ

 
“Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barang siapa memasukinya (Baitullah) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.”
 
Dari hadits pun disebutkan kewajiban haji hanya berlaku sekali seumur hidup.
 
Haji itu wajibnya hanya satu kali, dan selebihnya adalah sunnah.” (H.R. Ahmad, Nasai, dan Ibnu Majah)
 
Sementara itu, ada perbedaan pandangan di kalangan ulama terkait umroh. Menurut mazhab Hanafi dan Maliki, hukum umroh yaitu sunnah. Namun, pada mazhab Syafi’i dan Hanbali, ibadah umroh merupakan wajib bagi yang mampu.
 
Lalu bagaimana Sahabat Ventour menyikapi hal ini?
 
Ada baiknya kita mengikuti pendapat ulama yang lebih umum, yaitu hukum umrah adalah sunnah, yang merujuk pada sebuah hadits:
 
Nabi pernah ditanya mengenai umrah, Apakah umrah wajib? Beliau menjawab tidak, dan ketika kau umrah maka itu lebih baik bagimu.” (H.R. Tirmidzi).
 
2. Perbedaan Rukun.
 
Ada beberapa perbedaan pada rangkaian amalan yang dikerjakan saat haji dan umroh. Rukun haji terdiri atas ihram, wukuf, tawaf ifadah, sai, tahallul, dan tertib.
 
Sedangkan rukun umroh hanya terdiri atas ihram, tawaf umrah, sai, dan tahallul.
 
Yang tidak dilakukan saat umroh adalah wukuf, di mana Sahabat Ventour akan berkumpul di Arafah. Selama wukuf, Sahabat Ventour bisa melakukan ibadah seperti zikir, membaca Al-Qur’an, berdoa, dan mendengarkan khutbah wukuf.
 
3. Perbedaan Kewajiban.
 
Kewajiban haji dan umroh adalah rangkaian yang ibadah yang jika ditinggalkan tidak membatalkan haji dan umroh, tetapi wajib diganti dengan dam (denda).
 
Kewajiban haji terdiri atas niat ihram dari miqat (batas area batas area untuk melafazkan niat), menginap di Muzdalifah, menginap di Mina, tawaf wada’ (perpisahan), serta melempar jumrah.
 
Sementara itu, kewajiban umroh hanya ada dua, yaitu niat ihram dari miqat dan menjauhi larangan-larangan ihram.
 
4. Perbedaan Waktu Pelaksanan.
 
Ibadah haji hanya dilaksanakan berdasarkan waktu yang ditetapkan dan hanya sekali dalam setahun.
 
Bulan-bulan haji adalah Syawal, Zulqa’dah, dan 10 hari (pertama) Zulhijjah.(HR. Bukhari).
 
Sementara itu, umroh merupakan ibadah yang tidak terikat oleh waktu. Umroh bisa dilaksanakan kapan saja atau sepanjang tahun, ya, Sahabat Ventour!
 

5. Perbedaan Tempat Pelaksanaan.

Dalam pelaksanaan ibadah haji dan umroh, ada perbedaan pada tempat pelaksanaan setelah miqat.
 
Ibadah umroh dilaksanakan mulai dari miqat di Mekkah sesuai dengan tempat Sahabat Ventour berasal. Biasanya jamaah umroh Indonesia bertolak ke Mekkah dari Madinah, maka miqatnya di Bir Ali (untuk jamaah dari Madinah).
 
Sedangkan ibadah haji dari Indonesia terbagi menjadi dua gelombang, yaitu gelombang pertama yang menuju Madinah baru ke Mekkah dan gelombang kedua yang langsung bertolak ke Mekkah.
 
Untuk Sahabat Ventour yang datang dari Madinah, miqatnya tetap di Bir Ali. Namun, untuk Sahabat Ventour yang langsung menuju Mekkah, maka miqatnya bisa dilakukan di asrama haji atau di dalam pesawat sebelum berada di Qarnul Manazil atau Yalamlam.
 
6. Perbedaan Makna.
 
Dilihat dari segi makna, ibadah haji dan umroh memiliki perbedaan. Haji memiliki makna “al-qashdu” yang berarti mengunjungi Baitullah untuk melakukan amalan-amalan tertentu dan pada waktu tertentu (bulan haji).
 
Sedangkan umroh berasal dari kata “u’timar” yang artinya ziarah. Umroh dapat dimaknai sebagai kegiatan berziarah ke Baitullah dan melakukan tawaf di sekelilingnya, lalu sa’i antara Bukit Shafa dan dan Marwa, serta tahallul (mencukur rambut) tanpa wukuf di Arafah.
 
Umroh juga sering disebut dengan haji kecil, lho, Sahabat Ventour. Hal ini karena umroh merupakan ibadah haji yang dikurangi, yaitu tanpa wukuf.
 
7. Perbedaan Kekuatan Fisik Saat Menjalani Ibadah.
 
Kesiapan fisik jamaah juga menjadi pembeda antara ibadah haji dan umroh.
 
Haji memerlukan rangkaian ibadah yang lebih panjang dan waktu yang lebih lama dibanding umroh, yaitu selama 40 hari. Berbeda dengan ibadah umroh yang biasanya dilaksanakan selama 9 hari.
 
Maka, kekuatan dan kesiapan fisik jamaah haji lebih besar dibanding jamaah umroh.
 
Lalu, antara haji dan umroh, ibadah manakah yang harus didahulukan?
 
Pada dasarnya, haji dan umroh sama-sama ibadah yang dilakukan berdasarkan syarat istitha’ah (kemampuan). Jika kemampuan fisik, mental, finansial terpenuhi, maka ibadah yang didahulukan Sahabat Ventour adalah ibadah yang wajib terlebih dahulu, yaitu haji.
 
Namun, jika sudah lanjut usia dan masih harus menunggu antrian haji reguler yang sampai puluhan tahun, maka tidak masalah jika Sahabat Ventour melaksanakan umroh terlebih dahulu, dengan tetap memiliki niat berhaji dan segera melaksanakannya saat ada rezeki lebih dan kelapangan waktu untuk menunaikan haji plus atau haji furoda yang tanpa harus antri.
 
Jika Sahabat Ventour hanya memiliki budget untuk salah satu, yaitu antara umroh atau haji, maka pilihlah haji meski harus menunggu bertahun-tahun. Sebab, saat Sahabat Ventour mendaftarkan diri untuk haji, itu sudah terhitung sebagai ikhtiar dan niat untuk berhaji. Wallahu a’lam bish-shawab.

 

Share :