Benarkah Sumur Zamzam Tak Pernah Kering Selama Ribuan Tahun?
Selama lebih dari 4000 tahun, air zamzam telah dinikmati oleh miliaran umat manusia. Bahkan, konon sumur Zamzam tidak pernah habis dan kekeringan. Seperti yang tercantum dalam hadits riwayat Ibnu Abi Syaibah:
“Karena sesungguhnya air zamzam adalah salah satu mata air surga.”
Nah, sebenarnya dari manakah sumber air zamzam ini ya, Sahabat? Apa keistimewaan lain dari air zamzam?
Yuk simak ulasan berikut ini, Sahabat!
Sumber Air Zamzam
Seorang profesor geologi dari African Research Institute, Abbas Sharaqi, mengungkapkan, air zamzam adalah air terbarukan. Sumber airnya berasal dari hujan di Mekah. Di Mekah, tepatnya di lembah Ibrahim, lembah itulah yang menyokong dan mengalirkan sumber air zamzam. Menurut Saudi Geological Survey, luas cekungan di lembah Ibrahim yaitu sebesar 60 kilometer persegi. Cekungan inilah yang menampung air hujan yang turun di Mekah.
Sumur zamzam memiliki kedalaman hingga 35 meter, dengan lapisan paling bawah yaitu bebatuan sedalam 21 meter dan air sedimentasi sedalam 14 meter. Air sedimentasi ini terbentuk dari air hujan di pegunungan yang turun ke dataran rendah.
Baca Juga: Rahasia Sejuknya Lantai Masjidil Haram, Terbuat Dari Marmer Termahal!
Jika dipompa, sumur zamzam mampu mengalirkan air sebanyak 11-18.5 liter/detik, 660 liter/menit, atau 40 000 liter per jam. Masya Allah, sangat berlimpah ya, Sahabat!
Sejarah Sumur Zamzam
Namun, ternyata sumur zamzam ini pernah kering karena tak dirawat dengan baik, lho, Sahabat. Dahulu, Nabi Ismail menikah dengan wanita dari kabilah Jurhum. Setelah Nabi Ismail meninggal, kekuasaan Kota Mekah dipegang kabilah Jurhum.
Namun, kabilah Jurhum tidak mengurus tanah suci Mekah dengan baik. Mereka melanggar kehormatan Baitullah. Mereka juga mengambil dan memakan harta yang diperuntukkan untuk pengelolaan dan perawatan Ka’bah.
Akhirnya nikmat Allah berupa air zamzam pun dicabut sedikit demi sedikit hingga air zamzam pun berangsur-angsur habis dan kering. Kabilah lain yang mengetahui perbuatan buruk kabilah Jurhum tidak rela Ka’bah dihuni oleh orang zalim. Terjadilah pertempuran besar antara kabilah Jurhum dengan sekutu Kinanah dan Khuza’ah.
Baca Juga: Batas Usia Umroh Terbaru, Bolehkah Anak-Anak & Lansia Umroh?
Pertempuran berakhir dengan kekalahan kabilah Jurhum. Namun, kabilah Jurhum tidak ingin keberadaan sumur zamzam diketahui kabilah lain setelah kepergian mereka. Dengan licik, mereka mengubur rapat-rapat sumur zamzam, hingga sumurnya tidak lagi tampak dan rata dengan tanah.
Hingga berabad-abad kemudian, sumur itu kembali ditemukan oleh kakek Nabi Muhammad, yaitu Abdul Muthalib. Kini, lokasi sumur zamzam ada di bawah area tawaf di Masjidil Haram. Hingga tahun 2005, sumur tersebut masih bisa diambil airnya secara langsung oleh jemaah.
Pengelolaan Sumur Zamzam di Arab Saudi
Namun, untuk merawat kejernihan air dengan lebih baik, pemerintah Arab Saudi menutup sumurnya dan air zamzam diambil melalui pipa bawah tanah dan dibawa ke tempat penyaringan yang lokasinya 4 kilometer dari Masjidil Haram.
Hal ini juga untuk mencegah mencegah pemalsuan dan penyalahgunaan distribusi air zamzam. Maka pemerintah mempercayakan pada hanya satu perusahaan yang mengelola dan mengemas air zamzam, yaitu National Water Company.
National Water Company memastikan bahwa kandungan air zamzam 100% asli dan tidak ditambahkan zat apapun. Air zamzam dari sumur disaring agar tak terkontaminasi karat-karat dalam pipa.
Baca Juga: Fakta Unik Masjid Quba, Cincin Rasulullah Pernah Hilang di Sini!
Keistimewaan dan Khasiat Air Zamzam
Air zamzam dijaga dan dirawat kejernihannya karena air ini merupakan air paling murni di dunia. Berdasarkan penelitian, ilmuwan menemukan bukti kalau air zamzam bebas kuman dan bakteri sehingga aman dikonsumsi langsung tanpa proses pematangan.
Salah satu ilmuwan asal Jerman, yaitu Knut Pfeiffer, juga melakukan riset, ternyata air zamzam mengandung mineral yang sangat kaya yang mampu meningkatkan energi serta baik untuk sistem jaringan tubuh.
Air zamzam juga dipercaya bisa digunakan untuk penyembuhan, bahkan bisa memenuhi berbagai hajat keinginan manusia dengan izin Allah Swt. Seperti yang tercantum dalam hadits:
“Air zamzam itu sesuai dengan apa yang diniatkan peminumnya.” (H.R. Ibnu Majah)
Masya Allah ya, Sahabat! Inilah mengapa kita sebagai umat Islam perlu menjaga kemurnian dan kesucian air zamzam. Kabar baiknya, jika Sahabat mengunjungi Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, ada banyak petugas yang membagikan air zamzam secara gratis menggunakan botol sekali pakai.