Bolehkah Memakai Skincare & Make Up saat Umroh? Perempuan Wajib Tahu!

Bolehkah Memakai Skincare dan Make Up saat Umroh? Perempuan Wajib Tahu!

Perbedaan cuaca antara Arab Saudi dan Indonesia seringkali membuat kulit kita menjadi kering dan terkelupas saat umroh. Nah, untuk mengatasi hal ini, biasanya jemaah perempuan memakai skincare dan make up. Namun, apakah boleh memakai skincare dan make up saat umroh? Apakah memakai skincare dan make up termasuk larangan ihram?

Hukum memakai skincare, make up, dan parfum saat umroh dan haji
Gambar: Hukum memakai skincare, make up, dan parfum saat umroh

Yuk simak penjelasannya di ulasan berikut!

Hukum Memakai Make Up saat Umroh

Umroh memiliki aturan-aturan baku yang harus dipatuhi, bagi laki-laki dan perempuan yang sedang menjalankannya. Salah satu yang harus dipatuhi yaitu menjauhi larangan ihram. Salah satu larangan ihram bagi perempuan, yaitu larangan merias diri atau menggunakan make up.

Jemaah perempuan dilarang merias diri saat ihram, termasuk menggunakan bulu mata palsu, mencukur alis, dan menggunakan celak (eye liner).

Larangan menggunakan celak dan make up lainnya saat ihram
Gambar: Larangan menggunakan celak dan make up lainnya saat ihram

Namun, bercelak dibolehkan jika tujuannya untuk pengobatan. Dalam hadits Imam Baihaqi disebutkan:

“Aku pernah mengalami sakit mata di saat sedang berihram. Aku pun lantas bertanya kepada Aisyah tentang bercelak, lalu Aisyah menjawab silakan kau bercelak, di mana saja selain dengan batu Itsmid (atau dia berkata selain celak yang berwarna hitam).”

Namun, celak ini tetap menjadi larangan jika celaknya mengandung wewangian.

Hukum Memakai Skincare saat Umroh

Pada dasarnya, Islam tak pernah menghalangi dan melarang kita untuk menjaga kesehatan kulit, termasuk menggunakan skincare saat ibadah umroh. Skincare ini berfungsi untuk merawat kesehatan dan kelembaban kulit di tengah cuaca Arab Saudi yang kering.

Sahabat tetap dapat memakai skincare saat umroh, kecuali produk skincare tersebut mengandung alkohol dan wewangian. Nah, jadi pastikan produk skincare yang Sahabat gunakan mengandung bahan-bahan yang halal, ya!

Baca Juga: Dilarang Bawa Cairan Lebih Dari 100 Ml di Kabin Pesawat! Simak Aturannya!

Berikut adalah beberapa skincare yang bisa Sahabat gunakan saat umroh:

Skincare Face Wash

Tak hanya berfungsi membersihkan kotoran dan debu di wajah secara optimal, face wash juga dapat menambah kelembaban yang dibutuhkan kulit setelah terkena panas seharian.

Face wash, skincare yang boleh digunakan saat umroh dan haji
Gambar: Face wash, skincare yang boleh digunakan saat umroh

Namun, pastikan produk face wash atau pembersih wajah tidak mengandung alkohol dan parfum ya, Sahabat! Sebab, produk kecantikan dengan kadar alkohol tinggi justru dapat membuat kulit Sahabat menjadi lebih kering, lho!

Moisturizer

Setelah membersihkan wajah, jangan lupa aplikasikan moisturizer atau pelembab. Pelembab ini sangat penting agar kulit Sahabat tetap terhidrasi dan beregenerasi dengan baik. Moisturizer juga dapat meredakan kulit sensitif (kering, gatal, kemerahan).

Moisturizer, skincare yang boleh digunakan saat umroh dan haji
Gambar: Moisturizer, skincare yang boleh digunakan saat umroh

Sunscreen

Saat musim panas, suhu udara di Arab Saudi dapat mencapai 50 derajat Celcius. Begitu pun saat musim dingin, kulit kita bisa mengelupas karena saking keringnya. Paparan sinar matahari yang sangat terik dan suhu udara yang sangat dingin bisa membahayakan kulit jika tidak dilindungi sunscreen.

Sunscreen, skincare yang boleh digunakan saat umroh dan haji
Gambar: Sunscreen, skincare yang boleh digunakan saat umroh

Saat umroh, gunakan sunscreen dengan SPF minimal 50 untuk perlindungan maksimal. Aplikasikan sunscreen ke wajah dan seluruh badan yang akan terkena matahari maksimal 20 menit sebelum ke luar ruangan, dan ulangi setelah pemakaian kurang lebih 3-4 jam.

Baca Juga: Penting! Inilah Cara Daftar dan Syarat Umroh 2024

Lip Balm

Sama halnya dengan kulit ketika terpapar sinar matahari dan suhu ekstrem, bibir juga sangat mudah untuk jadi kering. Gunakan lip balm setiap hari sebelum ke luar ruangan dan sebelum tidur, agar bibir tetap lembab dan sehat.

Lip balm, skincare yang boleh digunakan saat umroh dan haji
Gambar: Lip balm, skincare yang boleh digunakan saat umroh

Selain Skincare, Bolehkah Menggunakan Parfum saat Ihram?

Hukum mengenakan wewangian di badan setelah mandi dan sebelum memantapkan niat ihram adalah sunnah. Yang dilarang adalah jika Sahabat memakai wewangian atau parfum pada pakaian, sebelum ihram atau sesudah ihram. Sebab, wangi ini akan membekas di pakaian.

“Janganlah kalian memakai pakaian yang telah diolesi za’faran dan waras/sejenis wewangian.” (Majmu Fatawa, Ibnu Utsaimin, 9/22)

Hukum memakai parfum atau wewangian saat ihram
Gambar: Hukum memakai parfum atau wewangian saat ihram

Jika larangan ini dilanggar, maka Sahabat wajib membayar dam dengan memilih salah satu diantara:

  • Menyembelih seekor kambing
  • Bersedekah kepada 6 orang fakir miskin, yaitu sebanyak 2 mud setiap orang
  • Berpuasa selama 3 hari

Bolehkah Menggunakan Deodoran saat Ihram?

Namun, bagaimana hukumnya jika menggunakan deodoran dan sabun mandi, yang fungsinya juga sama-sama menghilangkan bau badan?

Baca Juga: Hukum Minum Obat Penunda Haid untuk Umroh

Nah, deodoran ini mengandung bahan wewangian atau parfum. Jadi, hukumnya tidak boleh memakai deodoran saat ihram.

Hukum memakai deodoran dan sabun mandi saat ihram
Gambar: Hukum memakai deodoran dan sabun mandi saat ihram

Sedangkan untuk penggunaan sabun mandi saat ihram, ada perbedaan pendapat antar ulama. Menurut mazhab Syafi’i dan Hanbali, orang yang berihram boleh mandi dengan sabun. Sebab, sabun bukan termasuk kategori wewangian dan orang yang mandi dengan sabun tidak sama dengan orang yang memakai wewangian. Sementara menurut mazhab Hanafi, tidak diperbolehkan menggunakan sabun mandi.

Namun, di zaman sekarang, sudah ada sabun mandi yang tanpa menggunakan wewangian atau sabun khusus ihram. Jadi, Sahabat tetap boleh menggunakan sabun mandi jenis ini, ya!

Nah, itulah beberapa aturan tentang penggunaan skincare, make up, parfum, dan produk hygiene lainnya, khususnya untuk jemaah perempuan saat umroh. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Sahabat!

Inilah Tips Antisipasi Copet Saat Umroh & Haji!

Inilah Tips Antisipasi Copet Saat Umroh & Haji!

Bukan hanya di Indonesia saja yang rawan pencopet, ternyata di Mekah dan Madinah juga tak luput dari aksi kejahatan, termasuk copet. Apalagi Sahabat adalah pendatang yang merupakan sasaran empuk bagi para pencopet. Modusnya pun bermacam-macam, ada yang menyamar menjadi pengemis, penjual makanan burung, bahkan menyamar jadi jemaah.

Lantas bagaimana tips untuk mengantisipasi para pencopet ini? Apa yang harus kita waspadai?

Tips mengantisipasi copet di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi
Gambar: Tips mengantisipasi copet di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi

Yuk simak informasi berikut, Sahabat!

Modus Copet di Mekah & Madinah

Sama seperti di Indonesia, modus pencopetan di Tanah Suci juga beragam. Contohnya, ada pencopet yang menyamar menjadi pengemis di sekitar pintu keluar Masjidil Haram. Biasanya mereka beraksi sebagai komplotan. Ada salah satu orang yang menyamar menjadi pengemis, dan komplotan lainnya beraksi untuk menggeledah dan menjambret barang bawaan jemaah.

Tak jarang pula komplotan ini memanfaatkan anak kecil. Jika anak kecil yang menjadi pengemis, akan lebih besar kemungkinannya jemaah untuk mengeluarkan uang dan memberikan uang. Biasanya komplotan ini beraksi menjelang atau usai waktu shalat karena suasana pintu keluar masjid akan ramai oleh jemaah.

Aksi pencopetan kerap terjadi di pintu keluar masuk Masjidil Haram
Gambar: Aksi pencopetan kerap terjadi di pintu keluar masuk Masjidil Haram

Selain di pintu keluar Masjidil Haram, copet juga beraksi di toilet masjid saat jemaah melepaskan tas atau perhiasan di tangan seperti jam saat berwudu. Lengah sedikit saja, perhiasan, jam tangan, dan tas Sahabat bisa raib atau bahkan disilet. Berhati-hatilah dan waspada selalu.

Baca Juga: Bisakah Melakukan Pembayaran di Arab Saudi melalui ATM, Debit, dan QRIS?

Modus Copet di Masjidil Haram

Tak hanya di luar masjid, Sahabat juga perlu waspada saat berada di dalam masjid. Ada beberapa oknum yang menyamar jadi jemaah, bahkan mengenakan kain ihram. Kasus ini menimpa seorang jemaah dari Padang. Saat shalat, ia meletakkan tasnya di ujung sajadah, tapi akhirnya raib digondol pada rakaat ketiga.

Tasnya berisi uang 12 juta rupiah dan 1.500 riyal serta kamera digital. Pada saat yang sama, jemaah yang sedang shalat di belakangnya barang bawaannya juga raib. Memang selama ada celah, di situlah mereka akan beraksi.

Aksi pencopetan di Masjidil Haram juga terjadi saat jemaah sedang shalat
Gambar: Aksi pencopetan di Masjidil Haram juga terjadi saat jemaah sedang shalat

Selain itu, ada juga oknum yang menyamar menjadi penjual pakan burung. Apalagi banyak jemaah umroh atau haji dari luar Arab Saudi yang ingin merasakan pengalaman memberi makan burung merpati di sekitar masjid. Tentu ini akan menjadi celah bagi mereka. Biasanya mereka beraksi saat jemaah yang ingin membeli pakan burung mengeluarkan dompet dan uangnya dari dalam tas.

Tips Mengantisipasi Copet di Tanah Suci

Lantas bagaimana cara mengantisipasi pencurian para oknum tak bertanggung jawab ini?

Membawa Uang Secukupnya

Dilansir dari Liputan 6, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Arab Saudi mengimbau para jemaah untuk tidak membawa uang terlalu banyak saat berada di Masjidil Haram, Masjid Nabawi, atau tempat oleh-oleh yang biasanya ramai.

Bawalah uang secukupnya saat bepergian agar terhindar dari copet
Gambar: Bawalah uang secukupnya saat bepergian agar terhindar dari pencopetan

Bawalah uang secukupnya sesuai kebutuhan di hari tersebut. Jika Sahabat membawa terlalu banyak uang, hal ini juga bisa membuat ibadah menjadi terganggu. Sebab, seharusnya kita fokus pada ibadah, justru akan terpecah fokusnya karena memikirkan keamanan uang yang dibawa.

Baca Juga: Haji Furoda Haji Tanpa Antri, Intip Fasilitas & Biayanya!

Sedekah Tepat Sasaran

Karena banyaknya oknum yang menyamar menjadi pengemis, maka jika Sahabat ingin bersedekah, Sahabat bisa bersedekah kepada petugas kebersihan yang ada di Masjidil Haram atau Masjid Nabawi. Sahabat juga bisa mewakafkan Al-Qur’an di masjid.

Bersedekah memang perbuatan yang mulia, tapi harus tepat sasaran. Bersedekah dengan pengemis dikhawatirkan justru menyuburkan tindakan mengemis dan bertambahnya orang yang berniat mengemis.

Jangan Pergi Sendiri

Sebagai pendatang, sebaiknya Sahabat tidak pergi keluar hotel sendirian untuk menghindari aksi kejahatan, termasuk copet. Jangan berpisah dari rombongan jemaah. Jika ingin berpisah, hendaknya melapor ke Tour Leader dan muthawif, serta mengajak beberapa teman agar tidak benar-benar sendiri.

Jangan bepergian sendiri di Tanah Suci
Gambar: Jangan bepergian sendiri di Tanah Suci untuk menghindari aksi kejahatan tak diinginkan

Manfaatkan Safety Box

Sahabat dianjurkan membawa uang secukupnya saja. Uang, perhiasan, atau barang berharga lainnya sebaiknya disimpan di dalam safety box yang ada di hotel. Jika tidak ada safety box, simpanlah di dalam koper dan pastikan kopernya dikunci ya, Sahabat!

Nah, itulah beberapa tips untuk menghindari aksi pencopetan saat di Tanah Suci. Tetap waspada di mana pun berada ya, Sahabat!