Di Antipode Ka’bah, Kamu Bisa Salat ke Segala Arah!

Terlepas dari perdebatan teori bumi bulat atau datar, ternyata muncul perdebatan baru tentang arah kiblat salat. Jika bumi bulat, bolehkah kita salat membelakangi kiblat atau tidak menghadap ke arah Ka’bah yang ada di Masjidil Haram?

Sebab, logikanya, jika kita berdiri membelakangi Ka’bah, kita juga sedang menghadap ke Ka’bah di sisi yang lain.

Namun, benarkah teori ini, Sahabat? Lalu bagaimana arah kiblat salat yang seharusnya? Yuk simak ulasan di bawah ini!

Arah kiblat sholat umat Islam yaitu ke Ka’bah, Masjidil Haram, Mekah
Gambar: Arah kiblat salat umat Islam yaitu ke Ka’bah, Masjidil Haram, Mekah

Pengertian Arah Kiblat

Pada dasarnya, jika kita berdiri membelakangi Ka’bah, sebenarnya kita juga sedang menghadap ke Ka’bah di sisi yang lain. Namun, para ahli falak yang mempelajari ilmu orbit, salah satunya Slamet Hambali (ahli falak dan dosen falak IAIN Walisongo Semarang) mendefinisikan arah kiblat sebagai arah menuju Ka’bah di Masjidil Haram melalui jalur terdekat.

Menurut Muhyiddin Khazin dalam buku “Ilmu Falak dalam Teori dan Praktek”, kiblat merupakan arah atau jarak terdekat sepanjang lingkaran bumi yang menghubungkan suatu tempat dengan Kota Mekah.

Baca Juga: Hotel Madinah Taiba Front Cuma 10 Langkah ke Masjid Nabawi!

Sementara ahli falak Muchtar Salimi mendefinisikan kiblat sebagai jarak terdekat dari suatu tempat ke Masjidil Haram di Mekah.

Arah kiblat yaitu arah dari suatu tempat ke Ka’bah dengan jarak yang terdekat
Gambar: Arah kiblat yaitu arah dari suatu tempat ke Ka’bah dengan jarak yang terdekat

Ke Mana Arah Kiblat yang Sebenarnya?

Maka dapat disimpulkan, arah kiblat adalah arah dari suatu tempat ke Ka’bah di Masjidil Haram Mekah dengan jarak yang terdekat. Arah kiblat harus menuju arah yang terdekat dengan Ka’bah, bukan arah yang terjauh. Sama halnya seperti kita jika sedang melakukan perjalanan ke tempat tertentu, pasti kita memilih perjalanan dengan jarak yang terdekat, bukan?

Para ulama sepakat bahwa orang yang bisa melihat Ka’bah atau lokasinya dekat dengan Masjidil Haram, maka saat salat ia harus menghadap persis ke arah Ka’bah. Tidak sah salatnya jika mereka dapat melihat Ka’bah, namun arah salatnya membelakangi arah kiblat.

Lalu bagaimana dengan kita yang tinggal jauh dari Masjidil Haram? Apakah kita boleh salat membelakangi Ka’bah?

Penentuan arah kiblat sholat bagi umat Islam
Gambar: Penentuan arah kiblat salat bagi umat Islam

Untuk persoalan ini, kembali lagi pada pengertian arah kiblat, bahwa arah kiblat shalat ditentukan berdasarkan posisi dan jarak terdekat kita dengan Ka’bah. Jika kita salat membelakangi Ka’bah dan jaraknya lebih jauh dibanding kita menghadap Ka’bah, maka salat kita dinilai tidak sah. Sebab, salah satu syarat sah salat, yaitu menghadap ke arah Ka’bah.

“Jika kamu hendak melakukan salat, sempurnakanlah wudhu, kemudian menghadaplah ke arah kiblat dan lakukan takbiratul ihram.” (H.R. Bukhari & Muslim)

Antipode Ka’bah: Bisa Salat ke Segala Arah

Dalam perspektif bumi bulat, setiap tempat di bumi memiliki titik lain yang kutubnya berlawanan, atau biasa disebut sebagai antipode. Jadi, saat kita berada di titik antipode dan ingin menuju ke titik antipode lainnya, maka ke arah mana pun kita berjalan akan dihasilkan jarak yang sama.

Titik Antipode Ka’bah
Gambar: Titik Antipode Ka’bah
Titik Antipode Ka’bah
Gambar: Titik Antipode Ka’bah

Contohnya, posisi Ka’bah di Mekah memiliki titik antipode di Kota Tapuarava, Polinesia, Prancis. Jika kita berada di Kota Tapuarava dengan koordinat yang tepat sesuai antipode Ka’bah, maka secara teori jarak ke depan dan belakang akan sama nilainya dan sama-sama menuju arah Ka’bah. Maka, jika Sahabat salat ke arah mana pun di titik antipode ini dinilai sah. 

Antipode Ka’bah terletak di Kota Tapuarava, Polinesia, Prancis
Gambar: Antipode Ka’bah terletak di Kota Tapuarava, Polinesia, Prancis

Selain itu, Sahabat juga dapat salat ke segala arah jika Sahabat menunaikan salat di dalam Ka’bah. Menurut mazhab Syafi’i, orang yang salat di dalam Ka’bah dapat menghadap pintu atau dinding Ka’bah sebagai arah kiblat baginya.

Kondisi yang Membolehkan Salat Tak Menghadap Ka’bah

Namun, ada beberapa kondisi dimana syarat salat menghadap arah kiblat menjadi gugur, yaitu:

Arah kiblat salat saat seseorang berada dalam perjalanan
Gambar: Arah kiblat salat saat seseorang berada dalam perjalanan

Baca Juga: Umroh Musim Dingin, Apa Saja yang Perlu Disiapkan?

  • Saat seseorang sakit dan ia tidak mampu mengarahkan wajah dan badannya ke arah kiblat
  • Saat seseorang dalam peperangan atau kondisi yang membahayakan (seperti melarikan diri dari binatang buas atau musibah banjir/tsunami), maka ia dapat menunaikan salat ke mana pun wajahnya menghadap
  • Saat seseorang berada dalam perjalanan, seperti di pesawat, kapal, atau mobil dan tidak menemukan tempat yang memungkinkan untuk salat, maka ia boleh salat mengikuti arah kendaraan melaju

Nah, itulah penjelasan tentang arah kiblat ya, Sahabat! Semoga kita dapat menentukan arah kiblat yang tepat untuk salat di mana pun kita berada.

Pendapatan Arab Saudi dari Haji dan Umroh Hingga 450 Triliun, Gak Nyangka!

Arab Saudi merupakan negara penghasil minyak bumi terbesar di dunia. Di sisi lain, Arab Saudi juga meraup penghasilan yang besar dari ibadah haji dan umroh yang selalu dilaksanakan setiap tahunnya. Bahkan, nilai kekayaan Arab Saudi yang diperoleh dari pelaksanaan haji mencapai 450 triliun per tahunnya!

Sumber pendapatan dan kekayaan Arab Saudi dari haji dan umroh
Gambar: Sumber pendapatan dan kekayaan Arab Saudi dari haji dan umroh

Sumber Pendapatan Terbesar Negara Arab Saudi

Saat ini, pendapatan Arab Saudi memang masih didominasi dan berasal dari penjualan minyak dan gas bumi. Namun, sejak pandemi, harga minyak bumi mengalami penurunan drastis. Arab Saudi pun menyadari risiko bahwa minyak bumi bisa saja habis.

Minyak bumi sebagai sumber pendapatan terbesar negara Arab Saudi
Gambar: Minyak bumi sebagai sumber pendapatan terbesar negara Arab Saudi

Tak dapat dimungkiri, ekonomi Arab Saudi juga bergantung pada pelaksanaan haji dan umroh. Tak seperti sektor energi, di bidang haji dan umroh, Arab Saudi tak perlu khawatir dengan persaingan.

Pendapatan Arab Saudi dari Haji dan Umroh

Menurut Global Destination Cities Index tahun 2018, Mekah memperoleh pendapatan hingga 20 miliar riyal atau sekitar Rp 300 triliun rupiah. Besaran pendapatan ini tertinggi kedua setelah Dubai. Sebelum pandemi, pendapatan haji diperkirakan rata-rata 30 miliar USD atau Rp 450 triliun per tahun.

Baca Juga: Hotel Madinah Taiba Front Cuma 10 Langkah ke Masjid Nabawi!

Pendapatan ini diperkirakan terus meningkat. Apalagi sejak pemerintah Arab Saudi sudah memberlakukan kuota jemaah haji di tahun 2023 menjadi 100 persen.

Besarnya pendapatan Arab Saudi ini membuat cadangan devisa naik menjadi 447.4 USD atau setara Rp 6.881 triliun pada akhir November 2022. Dengan angka ini, Arab Saudi masuk dalam daftar 10 negara dengan cadangan devisa terbesar di dunia.

Haji dan Umroh Jadi Sumber Cuan Arab Saudi

Bagaimana tidak, Arab Saudi mampu memperoleh penghasilan yang besar dari pelaksanaan haji karena biaya haji juga tak bisa terbilang sedikit.

Biaya haji dan umroh yang menjadi salah satu sumber pendapatan Arab Saudi
Gambar: Biaya haji dan umroh yang menjadi salah satu sumber pendapatan Arab Saudi

Pada tahun 2020, untuk warga domestik (asal Arab Saudi), ibadah haji dikenakan biaya Rp 14 juta hingga Rp 22 juta untuk kelas ekonomi dan senilai Rp 27 juta hingga Rp 62 juta untuk kelas premium.

Sementara untuk jemaah haji internasional, ibadah haji dikenakan biaya Rp 90 juta untuk kelas ekonomi dan Rp 195 juta untuk kelas premium. Biaya ini adalah biaya mentah, yang belum disubsidi oleh pemerintah Indonesia.

Perbedaan antara kelas ekonomi dan premium ini adalah kelas hotel, kualitas akomodasi tenda di Mina dan Muzdalifah, makanan, transportasi, dan layanan lainnya. Jemaah yang memilih kelas premium biasanya menginap di hotel bintang lima dan dekat dari Masjidil Haram.

Baca Juga: Umroh Musim Dingin, Apa Saja yang Perlu Disiapkan?

Jumlah jemaah haji yang membludak setiap tahun
Gambar: Jumlah jemaah haji yang membludak setiap tahun

Sebelum pandemi, jumlah jemaah haji berkisar 2.5 juta orang. Sedangkan jika ditotal dengan jemaah umroh, Arab Saudi mampu mendatangkan 21 juta jemaah setiap tahunnya. Bahkan, pemerintah Arab Saudi menargetkan pada 2030 mendatang, total jemaah haji dan umroh yang datang ke Arab Saudi bisa mencapai 30 juta orang.

Bayangkan berapa banyak pendapatan yang mampu dihasilkan Arab Saudi dari pelaksanaan haji dan umroh setiap tahunnya!

Pengaruh Haji dan Umroh terhadap Sektor Bisnis

Tak hanya meningkatkan pendapatan negara, pelaksanaan haji dan umroh juga mampu menciptakan 100 ribu lapangan pekerjaan pada tahun 2022.

Adanya ibadah haji dan umroh juga menghasilkan perputaran uang yang luar biasa besar bagi sektor swasta. Mulai dari industri perhotelan, pusat perbelanjaan, industri makanan, maskapai penerbangan, dan industri pariwisata.

Sektor pariwisata negara Arab Saudi
Gambar: Sektor pariwisata negara Arab Saudi

Baca Juga: Di Antipode Ka’bah, Kamu Bisa Salat ke Segala Arah!

“Makna religius Kota Mekah dan Madinah tidak akan pernah kering. Ini adalah pondasi penting untuk membangun sektor pariwisata Arab Saudi yang lebih luas dan memasarkannya ke khalayak lokal, regional, dan internasional,” ungkap Robert Mogielnicki, salah seorang ekonom politik yang berfokus pada isu Timur Tengah dan Afrika Utara.

Meskipun sumber utama devisa Arab Saudi masih berasal dari minyak dan gas bumi, pemasukan dari ibadah haji dan umroh tak bisa diremehkan.

3 Alasan Nonmuslim Dilarang Masuk Kota Mekah dan Madinah

Pada tahun 2022 lalu, gempar berita seorang jurnalis asal Yahudi, Gil Tamary, yang menyusup masuk ke Kota Mekah, bahkan berfoto dengan bangganya di Padang Arafah. Insiden ini menuai kecaman dari warga muslim dunia, karena pemerintah Arab Saudi melarang nonmuslim apalagi orang Yahudi memasuki Kota Mekah maupun Madinah.

Bagaimana caranya ia dapat menyusup masuk Kota Mekah? Mengapa nonmuslim dilarang masuk Kota Mekah dan Madinah?

Yuk simak ulasan berikut, Sahabat!

Gil Tamary, jurnalis asal Israel yang nekat memasuki Kota Mekah
Gambar: Gil Tamary, jurnalis asal Israel yang nekat memasuki Kota Mekah

Gil Tamary, Jurnalis Israel yang Nekat Masuk Kota Mekah

Gil Tamary merupakan salah satu dari tiga jurnalis Israel yang diizinkan masuk ke Arab Saudi untuk meliput konferensi regional yang dihadiri Presiden Amerika Serikat Joe Biden. Liputan itu disiarkan oleh Channel 13 News.

Tak hanya disiarkan oleh media berita, Gil Tamary juga mengunggah video liputannya yang berdurasi 10 menit di akun Twitter. Ia menyebut dirinya jurnalis Israel pertama yang memasuki Kota Mekah. Bahkan di video itu, ia terlihat mengunjungi Arafah, Jabal Rahmah, dan melewati area Masjidil Haram.

Polisi menangkap jurnalis Israel Gil Tamary karena melanggar aturan dengan memasuki Kota Mekah
Gambar: Polisi menangkap jurnalis Israel Gil Tamary karena melanggar aturan dengan memasuki Kota Mekah

Lantas bagaimana caranya ia bisa memasuki Kota Mekah yang sebenarnya dilarang oleh pemerintah Arab Saudi?

Baca Juga: Pendapatan Arab Saudi dari Haji dan Umroh Hingga 450 Triliun, Gak Nyangka!

Ternyata setelah diselidiki, Gil Tamary mengakali larangan itu dengan bantuan sopir yang beragama Islam. Sopir tersebut tidak mengetahui kalau Tamary adalah orang Yahudi. Sebab, Tamary hanya menggunakan bahasa Inggris, agar identitasnya sebagai orang Yahudi tidak ketahuan.

Klarifikasi Gil Tamary

Akhirnya video Gil Tamary menuai kecaman tajam dari banyak pihak, bahkan beritanya sampai viral di Israel. Menteri Kerjasama Regional Israel, Esawi Freij, mengaku liputan Tamary adalah tindakan bodoh dan berbahaya. Sebagai perwakilan dari Israel, ia meminta maaf kepada umat Islam di Arab Saudi.

Unggahan ucapan permintaan maaf Gil Tamary kepada umat Islam
Gambar: Unggahan ucapan permintaan maaf Gil Tamary kepada umat Islam

Didesak netizen, Gil Tamary turut angkat bicara di akun Twitter pribadinya yaitu @tamarygil. Ia meminta maaf dan menjelaskan bahwa kedatangannya ke Arab Saudi tak ada niat sedikit pun untuk menyinggung umat Islam. Tamary mengklaim videonya hanya untuk menunjukan keindahan Kota Mekah dan mengenalkannya pada dunia.

Channel 13 News sebagai media berita yang menyiarkan liputan Gil Tamary juga meminta maaf, namun tetap mempertahankan video tersebut di situs mereka.

“Kunjungan Gil Tamary ke Mekah adalah perjalanan jurnalistik penting dan tidak bermaksud menyinggung umat Islam. Kami meminta maaf bila ada yang tersinggung. Prinsip jurnalisme adalah melaporkan dan mendokumentasikan peristiwa secara langsung.”

Demikian pernyataan pihak Channel 13 News.

Baca Juga: Hotel Madinah Taiba Front Cuma 10 Langkah ke Masjid Nabawi!

Namun, hal ini tetap tidak meredam amarah dan rasa kekecewaan umat Islam. Pasalnya, tindakan Gil Tamary telah mencoreng kesucian Kota Mekah. Pihak Channel 13 News yang tidak mau menghapus videonya pun dinilai hanya mencari engagement.

Insiden Nonmuslim Nekat Masuk Kota Mekah dan Madinah

Sebelumnya di tahun 2017, seorang blogger asal Israel yaitu Ben Tzion, pernah mengambil foto dengan bangganya di Masjid Nabawi. Bahkan saat zaman penjajahan Belanda dahulu, ada mata-mata asal Belanda bernama Snouck Hurgronje, yang berkamuflase menjadi jemaah haji, agar bisa memahami pemikiran muslim dan mengalahkan Aceh dalam Perang Aceh yang sedang memanas saat itu.

Snouck Hurgronje, mata-mata asal Belanda yang berkamuflase menjadi jemaah haji
Gambar: Snouck Hurgronje, mata-mata asal Belanda yang berkamuflase menjadi jemaah haji

Snouck Hurgronje menggunakan nama samaran Abdul Ghofar. Bahkan ia juga menjalani aturan-aturan Islam, seperti disunat, shalat, dan berpuasa, meskipun dirinya tidak pernah benar-benar masuk Islam.

Mengapa Nonmuslim Dilarang Masuk?

Larangan nonmuslim memasuki Kota Mekah dan Madinah ini bukan karena diskriminasi. Namun, larangan ini bersumber dari firman Allah dalam surah At-Taubah ayat 28:

“Hai orang-orang yang beriman. Sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis, maka janganlah mereka mendekati Masjidil Haram sesudah tahun ini. Dan jika kamu khawatir menjadi miskin, maka Allah nanti akan memberimu kekayaan kepadamu dari karunia-Nya, jika Dia menghendaki. Sesungguhnya Allah Mahamengetahui lagi Mahabijaksana.”

Makna najis di ayat ini bukan raga atau fisiknya, melainkan keyakinan dan kesyirikannya.

Baca Juga: Umroh Musim Dingin, Apa Saja yang Perlu Disiapkan?

Gambar: Tanda larangan masuk bagi nonmuslim sebelum gerbang Kota Mekah dan Madinah
Gambar: Tanda larangan masuk bagi nonmuslim sebelum gerbang Kota Mekah dan Madinah

Larangan memasuki kota Mekah bagi nonmuslim juga untuk menjaga kekhusyukan umat Islam dalam menunaikan ibadah haji dan umroh. Jika Mekah dan Madinah menjadi area bebas masuk, kemungkinan akan terjadi kemacetan dan mengganggu kekhusyukan beribadah.

Akhirnya, pemerintah Arab Saudi melarang keras nonmuslim memasuki Kota Mekah dan sebagian kota Madinah (terutama di pusat kota dan Masjid Nabawi). Jika ada yang melanggar aturan ini, akan disanksi dengan hukuman denda, deportasi, bahkan dilarang masuk ke Arab Saudi seumur hidup.

Jika penyusup terlibat dalam organisasi teroris, hukumannya lebih berat lagi, yaitu dijatuhi hukuman mati. Seperti halnya kelompok pemberontak Juhaiman al-Utaibi yang dihukum mati karena menyerang Ka’bah dan membunuh ratusan jemaah haji tahun 1979.

Jadi, larangan ini bukan karena diskriminasi terhadap nonmuslim ya, Sahabat! Namun, semata-mata untuk menjaga kekhusyukan para jemaah haji maupun umroh yang tengah beribadah.

Saluran Qanat, Cara Mendapatkan Air Bersih bagi Penduduk Gurun

Pernahkah Sahabat membayangkan bagaimana cara nabi, para sahabat, dan penduduk gurun mendapatkan air bersih? Bagi penduduk gurun, mereka memiliki cara tersendiri untuk memenuhi kebutuhan air. Salah satunya dengan membuat saluran air Qanat.

Oasis, salah satu sumber air bersih di gurun pasir
Gambar: Oasis, salah satu sumber air bersih di gurun pasir

Apa Itu Qanat?

Penduduk gurun akan menggali sumur yang cukup dalam ke bawah tanah. Lalu mereka menggunakan bantuan unta untuk mengeluarkan air dari sumur tersebut. Namun, sebelum digunakan, air tersebut akan dialirkan ke bak penampungan terlebih dahulu, barulah selanjutnya dialirkan ke parit-parit untuk mengairi ladang para penduduk gurun.

Namun, parit di daerah gurun tidak sama seperti parit pada umumnya di Indonesia yang berada di atas permukaan tanah. Jika menggunakan parit terbuka, tentu saja air parit akan menguap dengan cepat karena suhu di Timur Tengah sangat tinggi. Untuk mencegah terjadinya hal tersebut, dibuatlah sistem saluran air bawah tanah yang disebut dengan Qanat.

Cara penduduk gurun mendapatkan sumber air melalui Qanat
Gambar: Cara penduduk gurun mendapatkan sumber air melalui Qanat

Qanat pertama kali diciptakan sejak 3.000 tahun lalu oleh rakyat Persia. Selama ribuan tahun, keberadaan Qanat ini telah memudahkan rakyat Persia untuk mengakses dan menyalurkan air bersih ke beberapa daerah yang paling tandus.

Baca Juga: 3 Alasan Nonmuslim Dilarang Masuk Kota Mekah dan Madinah

Qanat merupakan inovasi cerdas untuk memudahkan penduduk gurun mendapatkan air bersih dan mengatasi kelangkaan air. Sistem saluran air Qanat ini bahkan terdaftar sebagai Warisan Dunia UNESCO pada 2016.

Fakta Unik dan Manfaat Saluran Pengairan

Secara sederhana, Qanat adalah terowongan atau saluran bawah tanah yang mengalirkan air dari wilayah pegunungan menuju Kawasan yang lebih rendah sebagai sumber irigasi.

Untuk mendapatkan air dari saluran air Qanat, penduduk gurun menggali lubang-lubang dengan kedalaman hingga 300 meter sebagai sumur. Sumur-sumur ini diposisikan secara berderet untuk mencapai sumber air. Keberadaan sumur tersebut berfungsi untuk menjaga agar jalan air tetap bersih dan sebagai ventilasi udara bagi para pekerja yang melakukan penggalian di bawah tanah.

Sistem saluran air Qanat yang ditemukan oleh orang Persia sejak 3.000 tahun lalu
Gambar: Sistem saluran air Qanat yang ditemukan oleh orang Persia sejak 3.000 tahun lalu

Di sinilah dibutuhkan perhitungan yang tepat untuk memastikan secara persis lokasi sumur-sumur yang digali sampai sudut kemiringan saluran air, sehingga air dapat mengalir ke dataran yang lebih rendah. 

Baca Juga: Pendapatan Arab Saudi dari Haji dan Umroh Hingga 450 Triliun, Gak Nyangka!

Saluran air Qanat di sekitar Kota Isfahan, Iran yang dulu merupakan wilayah Persia
Gambar: Saluran air Qanat di sekitar Kota Isfahan, Iran yang dulu merupakan wilayah Persia

Tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan air bersih dan air minum, keberadaan Qanat juga berfungsi menurunkan suhu air karena airnya terdapat di dalam terowongan bawah tanah. Bahkan pada musim dingin, air yang bersumber dari Qanat akan dibiarkan membeku di ruang bawah tanah, sebelum akhirnya dipotong menjadi balok es dan disimpan untuk digunakan sepanjang tahun.

Inovasi saluran air Qanat ini akhirnya dikenal dan menyebar ke penjuru dunia. Bahkan inovasi saluran air Qanat ini juga dikembangkan oleh insinyur asal Romawi di Yordania. Saat itu, Romawi membangun terowongan air bawah tanah atau Qanat terpanjang, yakni sepanjang 170 kilometer.

Badal Umroh, Inilah Cara Mengumrohkan Orang yang Telah Wafat

Pada dasarnya, hukum umroh ialah sunnah, namun tetap dianjurkan bagi yang mampu. Baik mampu secara fisik maupun finansial. Namun, dalam Islam, orang-orang yang sakit atau telah wafat pun tetap bisa melaksanakan ibadah umroh dengan badal umroh.

Tata cara badal umroh
Gambar: Tata cara badal umroh

Apa Itu Badal Umroh?

Badal umroh adalah ibadah umroh yang pahalanya diniatkan untuk orang lain yang sudah tidak mampu melaksanakan umroh.

Penyebabnya bisa karena sudah wafat, sakit keras, atau tua renta yang menyebabkan tidak dapat melakukan safar menuju Tanah Suci.

Orang yang dapat menggantikan umroh atau membadalkan umroh bisa dari keluarga atau pun bukan.

Baca Juga: 3 Alasan Nonmuslim Dilarang Masuk Kota Mekah dan Madinah

Hukum Badal Umroh

Hukum badal umroh menurut pandangan mayoritas ulama adalah boleh dilakukan, karena tidak ada dalil yang melarangnya.

“Wahai Rasulullah, ayahku sudah sangat tua, tidak mampu umroh, haji, dan perjalanan. Beliau menjawab, Hajikanlah ayahmu, dan umrohkanlah.”

(H.R. Ibnu Majah, Tirmidzi, Nasa’i)
Hukum badal umroh
Gambar: Hukum badal umroh

Ada pula dalil yang menjelaskan tentang hukum badal haji.

Dari Ibnu ‘Abbas r.a., bahwa Rasulullah pernah mendengar seseorang mengucapkan, “Labbaik ‘an Syubrumah (aku memenuhi panggilan-Mu, Ya Allah, atas nama Syubrumah.”

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata, “Memangnya siapa Syubrumah?”

Ia menjawab, “Syubrumah adalah saudaraku atau kerabatku.”

Rasulullah lantas bertanya, “Engkau sudah berhaji untuk dirimu?”

Baca Juga: Hotel Madinah Taiba Front Cuma 10 Langkah ke Masjid Nabawi!

Ia menjawab, “Belum.”

Rasulullah lantas memberi saran, “Berhajilah untuk dirimu dahulu, barulah berhaji atas nama Syubrumah.” (H.R. Abu Daud)

Hendaknya, orang yang membadalkan haji harus menunaikan untuk menunaikan ibadah haji terlebih dahulu untuk dirinya sendiri.

Sama seperti haji, badal umroh perlu dilakukan dengan pelaksanaan umroh untuk diri sendiri terlebih dahulu. Selanjutnya bisa umroh atas nama orang lain.

Ketentuan Badal Umroh

Selain hanya bisa dilakukan oleh orang yang sudah pernah berumroh sebelumnya, ada beberapa ketentuan lain untuk bisa membadalkan umroh:

  1. Badal umroh hanya bisa dilakukan untuk satu orang. Jika Sahabat ingin membadalkan dua orang, maka ibadah umrohnya harus dilakukan dua kali.
  2. Orang yang dibadalkan umrohnya adalah orang yang sudah tidak mampu lagi melaksanakan umroh secara fisik. Misalnya, orang yang sakit keras dan orang yang telah wafat. Tidak sah hukumnya jika orang yang dibadalkan masih mampu berangkat ke Tanah Suci.
Pelaksanaan ibadah umroh di Masjidil Haram
Gambar: Pelaksanaan ibadah umroh di Masjidil Haram

Baca Juga: Umroh Musim Dingin, Apa Saja yang Perlu Disiapkan?

  1. Orang yang dibadalkan umrohnya adalah orang tidak mampu berumroh karena faktor finansial. Badal umroh menjadi tidak sah jika Sahabat membadalkan umroh orang yang masih mampu secara finansial.
  2. Badal umroh dapat dilakukan oleh mahram atau pun non mahram.
  3. Laki-laki dapat membadalkan umroh untuk perempuan, dan sebaliknya.

Tata Cara Pelaksanaan

Saat hendak melakukan badal umroh untuk orang lain, Sahabat harus menjalankan ibadah umroh untuk diri sendiri terlebih dahulu.

Sahabat bisa memulai niat umroh untuk diri sendiri di tempat miqat. Lalu menyelesaikan seluruh rangkaian umroh, mulai dari ihram, tawaf, sa’i, dan tahalul.

Memulai ibadah umroh dengan ihram dari miqat
Gambar: Memulai ibadah umroh dengan ihram dari miqat

Setelah itu, Sahabat bisa memulai badal umroh dengan lafal niat yang berbeda dari niat umroh untuk diri sendiri. Berikut bacaan niat badal umroh:

نَوَيْتُ العُمْرَةَ عَنْ فُلَانٍ وَأَحْرَمْتُ بِهِ للهِ تَعَالَى

Nawaitul ‘umrota ‘an fulān (sebut nama orang yang dibadalkan) wa ahramtu bihī lillāi ta‘ālā.
“Aku menyengaja ibadah umroh untuk si fulan (sebut nama orang yang dibadalkan) dan aku ihram umroh karena Allah ta‘ala.”


Baca Juga: Di Antipode Ka’bah, Kamu Bisa Salat ke Segala Arah!

Setelah selesai ihram, Sahabat bisa melanjutkan tawaf dan sa’i, serta ditutup dengan tahalul. Untuk badal umroh, Sahabat tidak diwajibkan untuk kembali ke miqot untuk ihram orang yang dibadalkan.

Nah, itulah hukum dan tata cara pelaksanaan badal umroh. Jadi, melalui badal umroh, Sahabat tetap bisa mengumrohkan keluarga dan teman yang telah wafat atau tidak mampu lagi untuk umroh.