Arab Saudi Geram! Pakistan Diminta Tidak Kirim Pengemis Lewat Umrah

Pemerintah Pakistan saat ini sedang menghadapi masalah serius dengan adanya oknum yang menyalahgunakan visa umrah untuk mengirimkan pengemis ke Arab Saudi.

Gambar 1 : Masjidil Haram jadi sasaran oknum pengemis berkedok visa umrah di Arab saudi

Masalah ini membuat Arab Saudi memberikan peringatan tegas kepada Pakistan agar segera mengambil tindakan. Dilansir dari CNBC TV18 pada Jumat (27/9/2024), peringatan dari Arab Saudi ini tidak main-main. Tren negatif ini bisa mempengaruhi keberangkatan jemaah umrah dan haji dari Pakistan jika terus berlanjut.

Dalam peringatan tersebut, Kementerian Haji dan Umrah Saudi mendesak Kementerian Agama Pakistan untuk segera bertindak menghentikan pengemis yang masuk ke Arab Saudi dengan visa umrah. Jika tidak ditangani, hal ini dikhawatirkan akan merusak hubungan bilateral antara kedua negara, terutama dalam hal ibadah umrah dan haji yang melibatkan banyak warga Pakistan.

Langkah Pemerintah Pakistan Mengatasi Penyalahgunaan Visa Umrah

Sebagai respons atas peringatan tersebut, Kementerian Agama Pakistan sedang mempersiapkan Undang-Undang Umrah yang bertujuan mengatur agen perjalanan yang memfasilitasi perjalanan umrah. Agen-agen ini akan ditempatkan di bawah pengawasan hukum yang lebih ketat untuk mencegah penyalahgunaan visa umrah oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Selain itu, pemerintah Pakistan juga tengah mencari cara untuk menghentikan pengemis yang menyamar sebagai peziarah. Salah satu langkah yang diambil adalah melakukan investigasi mendalam terhadap agen perjalanan yang dicurigai terlibat dalam jaringan ini. Pengawasan lebih ketat terhadap proses pengajuan visa juga sedang direncanakan, agar hanya mereka yang benar-benar memenuhi syarat yang dapat berangkat ke Arab Saudi.

Kolaborasi Pakistan dan Arab Saudi untuk Menghentikan Jaringan Pengemis

Dalam upaya menangani masalah ini, Menteri Dalam Negeri Pakistan, Mohsin Naqvi, baru-baru ini mengadakan pertemuan dengan Duta Besar Saudi, Nawaf bin Said Ahmed Al-Malki. Pada pertemuan tersebut, Naqvi memberikan jaminan bahwa Pakistan akan mengambil tindakan tegas terhadap jaringan yang memfasilitasi pengiriman pengemis ke Arab Saudi.

Gambar 2 : FIA Pakistan akan mencoba menggagalkan upaya pengemis yang hendak berangkat ke Arab Saudi

Salah satu badan yang ditugaskan untuk menangani masalah ini adalah Badan Investigasi Federal (FIA), yang kini tengah bekerja untuk membongkar jaringan pengemis yang merusak reputasi Pakistan di luar negeri.

Sebagai sahabat yang peduli, kita semua tentunya menginginkan hubungan baik antara negara tetap terjaga. Dengan adanya kerja sama antara Pakistan dan Arab Saudi, diharapkan masalah ini bisa segera teratasi, dan nama baik Pakistan di dunia internasional bisa dipulihkan.

Baca Juga : Info Terbaru! Jemaah Haji Wafat Dapat Asuransi Tambahan Rp125 Juta dari Kemenag dan Saudia

Fakta Mengejutkan Tentang Pengemis Pakistan di Arab Saudi

Pengemis asal Pakistan memang sering kali bepergian ke Timur Tengah, termasuk Arab Saudi, dengan menyamar sebagai peziarah. Sebagian besar dari mereka menggunakan visa umrah sebagai modus untuk bisa masuk ke Kerajaan dan mengemis di sana.

Sekretaris Kementerian untuk Warga Pakistan di Luar Negeri, Zeeshan Khanzada, pernah menyoroti masalah ini pada tahun lalu, di mana beberapa negara Teluk mengungkapkan kekhawatiran mereka terkait perilaku negatif warga Pakistan di luar negeri. Kekhawatiran ini tidak hanya terkait dengan pengemis, tetapi juga perilaku kriminal lainnya seperti pencopetan.

Bahkan, Kementerian Warga Pakistan di Luar Negeri dan Pengembangan Sumber Daya Manusia mencatat bahwa sekitar 90 persen pengemis yang ditangkap di luar negeri berasal dari Pakistan. FIA telah mendapatkan instruksi langsung untuk memprioritaskan pemberantasan jaringan pengemis yang mengirimkan warga Pakistan ke Arab Saudi. Ini menjadi salah satu prioritas utama dalam menjaga citra baik Pakistan di kancah internasional.

Upaya Penindakan oleh FIA dan Kementerian Pakistan

Sahabat, tindakan nyata sudah mulai dilakukan oleh FIA. Baru-baru ini, 11 orang yang diduga sebagai pengemis dikeluarkan dari penerbangan menuju Arab Saudi di bandara Karachi. Setelah dilakukan pemeriksaan, mereka mengakui bahwa tujuan mereka memang untuk mengemis di Kerajaan. Ini bukan kejadian pertama. Pada bulan September tahun sebelumnya, sebanyak 16 pengemis juga berhasil dikeluarkan dari penerbangan menuju Arab Saudi karena menyamar sebagai peziarah.

Gambar 3 : FIA tangkap oknum penyalahgunaan visa umrah

Selain itu, Khanzada juga melaporkan bahwa banyak pencopet yang tertangkap di Masjidil Haram, Makkah, ternyata merupakan warga negara Pakistan. Hal ini semakin memperburuk reputasi negara di mata internasional. Oleh karena itu, pemerintah sedang giat-giatnya untuk menindak oknum-oknum ini, termasuk melakukan pengetatan terhadap agen perjalanan yang terlibat dalam kegiatan ilegal ini.

Dengan upaya bersama, diharapkan masalah ini bisa segera diatasi, dan sahabat yang berniat menjalankan ibadah umrah bisa melakukannya dengan tenang tanpa terganggu oleh oknum yang menyalahgunakan visa untuk tujuan yang tidak baik.

Info Terbaru! Jemaah Haji Wafat Dapat Asuransi Tambahan Rp125 Juta dari Kemenag dan Saudia

Kemenag dan Saudia Airlines Salurkan Asuransi Tambahan Bagi Keluarga Jemaah Haji yang Wafat

Berita datang dari Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag yang bekerja sama dengan Saudia Airlines. Mereka telah memulai penyaluran asuransi tambahan bagi keluarga jemaah haji 2024 yang telah meninggal dunia selama penerbangan. Penyaluran asuransi ini dilakukan secara bertahap.

Gambar 1 : Penyerahan Asuransi Tambahan kepada Ahli Waris Jamaah Haji yang Wafat ( Sumber : Himpuh )

Dilansir dari Himpuh, dalam momen yang penuh haru, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), Hilman Latief, secara simbolis menyerahkan Santunan Extra Cover kepada ahli waris almarhumah Hj. Iloh Mahfudz Irsani (78 tahun) dari Ciamis, yang wafat dalam pesawat pada musim haji 1445H/2024M. Prosesi penyerahan santunan ini berlangsung di Kantor Kanwil Kemenag Jawa Barat.

Hilman menjelaskan, “Ini merupakan amanah yang sudah tertuang di UU Nomor 8 tahun 2019, jika jemaah wafat, maka jemaah akan diberikan asuransi jiwa, di manapun lokasinya, termasuk jika jemaah wafat di pesawat,” terang Hilman, Rabu (25/9/2024)

“Saat ini masih terdapat 5 jemaah haji Indonesia dirawat di Arab Saudi. Jemaah sakit yang masih menerima perawatan di Arab Saudi tidak dipungut biaya tambahan sepeser-pun sampai ke tanah air. Semoga Allah SWT memberikan kesembuhan terbaik kepada jemaah haji tersebut,” sambungnya.

Baca Juga : Nikmati Kemewahan Movenpick Hotel Makkah, Hanya Selangkah dari Masjidil Haram!

Hilman Latief Sampaikan Santunan dan Saran Penting Terkait Akses Data Kesehatan Jemaah Haji

Hilman juga berbagi saran dari perwakilan Rumah Sakit di Arab Saudi, agar data riwayat kesehatan jemaah bisa diakses dengan lebih mudah. Hal ini bertujuan untuk mempermudah penanganan kesehatan bagi jemaah Indonesia yang sakit saat berada di Arab Saudi.

Gambar 2 : Kemenag Menyampaikan Turut Berduka Cita Atas Wafatnya Jamaah Haji

“Untuk jemaah yang wafat saat ini atas nama Ibu Iloh Mahfudz Irsani, kami dari Kementerian Agama dan pihak Maskapai Saudia turut berduka cita. Mudah-mudahan almarhumah diterima ibadah hajinya, mendapatkan pahala surga dan dana yang diterima dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh keluarga ahli waris,” tutup Hilman dengan penuh haru.

Acara tersebut dihadiri oleh Manager Saudia untuk Indonesia, Faisal Alallah, Kasubdit Transportasi Noer Alya Fitra, perwakilan dari Direktorat Pelayanan Haji dalam Negeri, serta keluarga dari ahli waris.

Semoga informasi ini bermanfaat bagi sahabat semua, dan mari kita doakan agar para jemaah selalu diberikan kesehatan dan kelancaran dalam beribadah.

Nikmati Kemewahan Movenpick Hotel Makkah, Hanya Selangkah dari Masjidil Haram!

Sahabat yang sedang merencanakan perjalanan umrah atau haji, tentu menginginkan kenyamanan dan kemudahan akses ke Masjidil Haram. Salah satu pilihan hotel bintang lima terbaik yang bisa menjadi tempat menginap sahabat adalah Hotel Movenpick Mekkah.

Gambar 1 : Hotel Movenpick Berjarak Sangat Dekat dengan Masjidil Haram

Lokasinya sangat strategis, hanya selangkah dari Masjidil Haram, menjadikannya pilihan ideal bagi sahabat yang ingin fokus beribadah dengan nyaman.

Fasilitas Hotel Movenpick Mekkah

Hotel ini menawarkan berbagai fasilitas lengkap yang akan membuat sahabat merasa seperti di rumah sendiri. Setiap kamar dilengkapi dengan WiFi gratis, sofa mini, televisi layar datar, dan kamar mandi mewah yang sudah lengkap dengan perlengkapan mandi. Tipe kamar yang tersedia juga beragam, mulai dari triple room, double room, hingga suite room. Sahabat bisa memilih kamar sesuai dengan kebutuhan dan kenyamanan.

Gambar 2 : Hotel ini Memiliki Beberapa Fasilitas yang Mewah

Tidak hanya itu, hotel ini juga memiliki restoran mewah dengan berbagai pilihan menu internasional, sehingga sahabat tidak perlu khawatir tentang makanan selama menginap. Pelayanan kamar 24 jam juga tersedia, memastikan sahabat mendapatkan pengalaman menginap yang penuh kenyamanan.

Kelebihan Menginap di Hotel Movenpick Mekkah

Salah satu keunggulan utama dari Hotel Movenpick Mekkah adalah lokasinya yang sangat dekat dengan Masjidil Haram. Hanya butuh beberapa menit berjalan kaki untuk sampai ke tempat ibadah yang paling suci bagi umat Islam. Hal ini tentu akan memudahkan sahabat untuk mengikuti jadwal sholat lima waktu tanpa perlu khawatir tentang jarak atau transportasi.

Gambar 3 : Salah Satu Tipe Kamar di Hotel Movenpick

Selain itu, dengan pilihan kamar yang bervariasi, sahabat bisa memilih tipe kamar sesuai dengan anggaran dan kebutuhan sahabat selama di Mekkah. Hotel ini juga menyediakan layanan concierge yang siap membantu keperluan sahabat, baik itu transportasi ke tempat-tempat penting di sekitar Mekkah, maupun informasi tentang kegiatan ibadah di Masjidil Haram.

Baca Juga : Pesan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi! Kebersihan di Masjidil Haram adalah Tanggung Jawab Kita Semua

Rasakan Kenyamanan Beribadah Bersama Ventour Travel

Meskipun hotel ini sangat dekat dengan Masjidil Haram, sahabat akan merasakan kemudahan lebih saat menggunakan layanan yang disediakan oleh Ventour Travel. Ventour Travel menjadikan Hotel Movenpick Mekkah sebagai salah satu hotel andalan dalam Paket Umroh Five Star. Dengan paket ini, sahabat akan mendapatkan maskapai direct flight tanpa transit, memastikan sahabat tiba di Mekkah dengan nyaman dan cepat.

Gambar 4 : Potret Jamaah Ventour Travel dalam Program Paket Umroh Five Star

Ventour Travel memberikan pengalaman yang tak terlupakan dengan mengutamakan kenyamanan dan kemudahan bagi setiap sahabat yang ingin beribadah. Dengan fasilitas lengkap dan akses mudah ke Masjidil Haram, Insya Allah, ibadah umrah sahabat akan menjadi lebih nyaman dan khusyuk.

Jadi, untuk sahabat yang menginginkan kemudahan dan kenyamanan selama beribadah, Hotel Movenpick Mekkah adalah pilihan yang tepat. Sahabat bisa melihat review hotel Movenpick di Youtube Ventour Travel.

Pesan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi! Kebersihan di Masjidil Haram adalah Tanggung Jawab Kita Semua

Insiden Kotoran di Area Tawaf, Aksi Cepat Jemaah Cegah Situasi Memburuk

Baru-baru ini, sebuah video viral di media sosial memperlihatkan pemandangan yang mengejutkan, yakni kotoran manusia yang berserakan di area tawaf, Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi.

Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @syarifahnatsir. Dalam videonya, kotoran itu semakin tersebar luas karena terinjak oleh kerumunan jemaah yang sedang tawaf mengelilingi Ka’bah.

Gambar 1 : Kotoran Tersebut Sempat Terinjak-injak Oleh Beberapa Orang

Sahabat, pemilik akun ini membagikan pengalamannya saat sedang melaksanakan ibadah umroh pada Kamis, 15 Agustus 2024. Ia mengaku langsung melaporkan kejadian tersebut kepada petugas setempat. Namun, dibutuhkan beberapa waktu sampai petugas kebersihan tiba di lokasi.

Sambil menunggu, seorang pria berbadan tegap dengan sigap mengambil inisiatif untuk menjaga area tersebut. Ia berdiri di tengah-tengah area tawaf dan berusaha mencegah jemaah lain menginjak kotoran tersebut. Pria tersebut bahkan sesekali merentangkan tangannya, meminta orang-orang untuk menjauh agar mereka tidak menginjak kotoran yang ada.

“Di saat orang lain sedang panen pahala dengan tawaf, beliau panen pahala dengan berkorban menjaga agar yang tawaf tidak menginjak kotoran,” tulis pengunggah dalam caption, yang diunggah pada Selasa, 10 September 2024.

Luar biasanya, aksi pria ini menginspirasi jemaah lain. Mereka pun berinisiatif untuk bergandengan tangan dan membentuk lingkaran besar di sekitar area tersebut, memastikan tidak ada yang menginjak kotoran.

Tak lama kemudian, petugas kebersihan tiba di lokasi. Dengan cepat, mereka membersihkan area tawaf menggunakan mobil pembersih lantai, mengembalikan kesucian tempat tersebut agar ibadah bisa dilanjutkan dengan khusyuk.

Baca Juga : Menuju Haji 2025! Kemenag Siap Benahi Tenda dan Akomodasi Jemaah untuk Haji!

Peran Kita dalam Menjaga Kesucian Masjidil Haram

Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi melalui akun resmi X @MoHU_En memberikan himbauan penting yang dilihat pada Jumat (13/09). Mereka mengingatkan agar setiap jemaah yang berada di tempat suci, seperti Masjidil Haram, untuk bersama-sama menjaga kebersihan dan kesucian lingkungan ibadah.

Gambar 2 : Himbauan Kementrian Haji dan Umrah Tentang Menjaga Kebersihan di Masjidil Haram ( Sumber : Himpuh.or.id )

“Dalam momen-momen indah ketika kita berkumpul di Masjidil Haram, sahabat semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga kesucian tempat ini dengan kesadaran penuh. Kerja sama sahabat dalam menjaga kebersihan bukan hanya kewajiban, tapi juga bentuk ketaatan,” tulis Kementerian dalam himbauannya.

Untuk memastikan kebersihan tetap terjaga, Kementerian mengajak sahabat semua untuk melakukan beberapa hal penting. Pertama, pastikan untuk tidak menumpahkan air ke lantai dan selalu menjaga kebersihan lingkungan di sekitar sahabat. Ini demi kenyamanan semua jemaah.

Selanjutnya, jika sahabat membawa bungkus makanan, kantong, atau menggunakan tisu, pastikan untuk membuangnya di tempat sampah yang telah disediakan. Dengan begitu, Masjidil Haram tetap bersih dan rapi.

Terakhir, letakkan sepatu di tempat yang sudah ditentukan. Ini akan membantu menjaga ketertiban dan memudahkan sahabat saat mengambilnya kembali, menghindari sepatu tertukar atau hilang.

Mari kita bersama-sama berperan dalam menjaga kebersihan dan kesucian Masjidil Haram sebagai bentuk ibadah dan kepedulian kita terhadap lingkungan suci ini.

Menuju Haji 2025! Kemenag Siap Benahi Tenda dan Akomodasi Jemaah untuk Haji!

Kemenag Siapkan Skema Penempatan Tenda Jamaah Haji untuk Kurangi Kepadatan

Kementerian Agama (Kemenag) menyampaikan bahwa penempatan tenda bagi jamaah haji ke depannya akan lebih proporsional dan disesuaikan dengan kapasitas jamaah yang ada.

Gambar 1 : Penempatan Tenda Selanjutnya akan Lebih Proporsional dan Menyesuaikan Kapasitas Jamaah

Dilansir dari Himpuh, “Tendanya itu bagus, banyak, tetapi memang jamaahnya banyak, jadi maksudnya tenda itu lebih kepada maknanya ya, kapasitas, yakni bagaimana sebetulnya rasio jumlah jamaah kita di satu lokasi tertentu untuk menempati tenda-tenda yang digunakan oleh mereka. Yang ramai kemarin itu karena masalah kepadatan, kalau padatnya iya, tugas dari Kemenag itu menjaga bagaimana agar jangan sampai terjadi kepadatan yang berlebihan,”ujar Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag, Hilman Latief, pada Jumat (20/09).

Beliau juga menegaskan bahwa masalah infrastruktur berada di bawah kewenangan Pemerintah Arab Saudi, yang saat ini sedang mendesain skema-skema baru.

“Khususnya bagaimana agar di Mina untuk penempatan jamaah itu bisa lebih proporsional, tetapi juga bisa melakukan relaksasi terhadap kepadatannya,” Tambahnya.

Baca Juga : Ingin Berfoto di Masjidil Haram? Cek Dulu Aturan Penting Ini!

Skema Tanazul Sukarela, Solusi Pengurangan Kepadatan di Tenda Mina

Untuk mengurai kepadatan jamaah haji, Hilman menjelaskan bahwa Kemenag bersama Pemerintah Arab Saudi sedang menyusun skema tanazul, yaitu kembali ke hotel tanpa perlu mabit (bermalam) di tenda Mina. Skema ini diharapkan dapat membantu mengurai kepadatan di lokasi ibadah.

Gambar 2 : Kemenag dan Kementrian Arab Saudi Sedang Menyusun Skema Tanazul untuk Haji 2025

“Itu yang saya sebutkan tadi tanazul, desainnya berarti hotel-hotel terdekat di Mina akan lebih banyak yang disewa, kemarin kan kesulitannya adalah siapa jamaah yang akan melakukan tanazul-nya, karena datanya harus jelas, tanazul itu apa? Mabit-nya tidak di tenda atau di Mina, tetapi di hotel terdekat, sementara kita tahu jamaah haji itu 98,9 persen itu baru semua, yang ingin merasakan sensasi tinggal di tenda,” Ujarnya.

Namun, ia menegaskan bahwa skema tanazul ini masih dalam tahap diskusi dan bersifat sukarela.

“(Skema tanazul) masih tricky, karena itu nanti kita siapkan kategori-kategori khusus karena bagaimanapun tanazul itu sudah ada, tetapi sifatnya sukarela, belum by design,” Tambahnya.

Ingin Berfoto di Masjidil Haram? Cek Dulu Aturan Penting Ini!

Menjalankan ibadah haji dan umrah di Masjidil Haram adalah momen yang sangat sakral sekaligus penuh kebahagiaan bagi kita sebagai umat muslim.

Tentu, di tengah pelaksanaannya, sahabat pasti ingin mengabadikan momen-momen berharga tersebut dalam sebuah foto, sebagai kenangan yang tak ternilai untuk disimpan sepanjang masa.

Gambar 1 : Masjidil Haram Merupakan Tempat Suci Bagi Umat Muslim

Namun, ada beberapa aturan penting yang perlu sahabat perhatikan ketika ingin mengambil gambar, terutama di Masjidil Haram, tempat suci yang menjadi pusat ritual ibadah haji dan umrah.

Etika foto di Masjidil Haram untuk Menjaga Kenyamanan dan Kesucian Ibadah

Dilansir dari Gulf News pada Kamis (12/09), Arab Saudi melalui Kementerian Haji dan Umrah telah mengeluarkan panduan terkait pengambilan foto bagi jemaah umrah.

Kementerian Haji mengimbau para sahabat yang ingin mengabadikan momen di area Masjidil Haram agar selalu menghormati jemaah lain yang sedang beribadah serta pengunjung lainnya. Disarankan pula agar pengambilan foto dilakukan di luar jalur utama agar tidak mengganggu lalu lintas jemaah.

Kementerian juga menekankan, “Hindarilah mengambil foto orang yang sedang salat atau jemaah lain tanpa izin mereka.” Hal ini bertujuan untuk menjaga kenyamanan dan privasi jemaah, sekaligus mempertahankan kesucian suasana di dalam Masjidil Haram.

Gambar 2 : Berfoto di Masjidil Haram Juga Harus Sesuai Aturan ( Sumber : CNBC Indonesia )

Selain itu, para sahabat juga diingatkan untuk tidak berdiri terlalu lama saat berfoto. Ini penting agar tidak menghalangi pergerakan jemaah lain yang tengah menjalankan ibadah atau beraktivitas di sekitar Masjidil Haram. Menahan diri untuk tidak terlalu lama berada di satu titik juga membantu menjaga kelancaran arus jemaah.

Baca Juga : Inilah Rahasia Ibadah Umrah Lancar untuk Jemaah dengan Risiko Penyakit Jantung!

Saat berfoto, hormati jemaah dan pengunjung lain yang sedang beribadah. Pengambilan gambar sebaiknya dilakukan dari jarak aman dan jauh dari jalur utama, agar tidak mengganggu jalannya ibadah dan pergerakan jemaah. Selain itu, sangat penting untuk menjaga ketenangan serta menghormati kesucian situs ini saat mengabadikan momen, sehingga lingkungan ibadah tetap terasa khusyuk dan nyaman bagi semua.

Kemudahan Baru dan Peningkatan Akses untuk Ibadah Umrah di Arab Saudi

Musim umrah saat ini, yang bisa dilakukan sepanjang tahun, dimulai akhir Juni setelah berakhirnya ibadah haji tahunan yang dihadiri sekitar 1,8 juta Muslim dari seluruh dunia.

Tahun lalu, menurut data resmi, sekitar 13,5 juta umat Muslim menunaikan ibadah umrah. Tahun depan, Arab Saudi berencana menyambut hingga 15 juta jemaah dari seluruh dunia untuk menjalankan ibadah ini.

Gambar 3 : Umat Muslim di Seluruh Dunia Melaksanakan Umrah di Tanah Suci

Sebagai tempat kelahiran Islam, Arab Saudi dalam beberapa bulan terakhir telah memperkenalkan berbagai kemudahan bagi sahabat yang ingin melaksanakan umrah. Visa umrah kini diperpanjang dari 30 hari menjadi 90 hari, dan sahabat bisa masuk ke kerajaan ini melalui jalur darat, udara, ataupun laut, serta bebas memilih bandara mana pun untuk keberangkatan. Tak hanya itu, para sahabat wanita kini tidak lagi diwajibkan didampingi wali laki-laki.

Bagi sahabat yang memiliki visa kunjungan, visa pribadi, atau visa wisata, kalian tetap dapat menjalankan umrah dan berziarah ke Al Rawda Al Sharifa, tempat suci di Masjid Nabawi, setelah memesan janji temu elektronik. Bahkan, warga Saudi kini bisa mengajukan permohonan untuk mengundang teman-temannya dari luar negeri untuk berkunjung dan menunaikan umrah bersama.

Inilah Rahasia Ibadah Umrah Lancar untuk Jemaah dengan Risiko Penyakit Jantung!

Melakukan ibadah Umrah atau Haji merupakan salah satu bentuk ibadah yang sangat dianjurkan dalam agama Islam bagi umat Muslim di seluruh dunia. Namun, bagi sahabat yang memiliki kondisi jantung, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, karena beberapa ritual ibadah ini memerlukan fisik yang kuat.

Tentu saja, ada solusi untuk sahabat yang memiliki kekhawatiran terkait hal ini. Dengan pengetahuan dan panduan yang tepat, ibadah Umrah atau Haji tetap bisa dilakukan dengan aman dan nyaman.

Gambar 1 : Jamaah Umrah Risiko Penyakit Jantung Merupakan Hal yang harus Diwaspadai

Kondisi jantung yang dimaksud dapat berupa penyakit arteri koroner, gagal jantung, hingga aritmia. Oleh karena itu, sangat penting bagi sahabat untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis jantung dan melakukan pemeriksaan kesehatan jantung secara menyeluruh sebelum memutuskan untuk berangkat.

Persiapan Obat untuk Jamaah Saat Beribadah

Sebelum berangkat ke Umrah, pastikan sahabat membawa persediaan obat yang cukup, terutama yang diresepkan oleh dokter. Simpan obat-obatan ini di bagasi kabin untuk menghindari masalah jika bagasi utama hilang atau tertunda.

Jangan lupa untuk tetap mengikuti jadwal minum obat seperti biasanya. Jika perlu, atur pengingat atau alarm agar sahabat tidak melewatkan waktu minum yang tepat.

Gambar 2 : Persiapan Obat Sangat Penting Bagi Jamaah Umrah Risiko Penyakit Jantung

Jika ada keraguan mengenai obat yang sahabat konsumsi atau potensi efek sampingnya, sangat disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum keberangkatan. Setibanya di kloter, pastikan juga memberi tahu dokter kloter tentang kondisi kesehatan sahabat, terutama jika ada masalah jantung atau obat-obatan khusus yang perlu diperhatikan. Mereka akan siap membantu jika diperlukan.

Tips Sehat untuk Jamaah Umrah dengan Penyakit Jantung

Saat menjalani Umrah, sahabat yang memiliki penyakit jantung harus selalu mengutamakan kesehatan dan kesejahteraan. Salah satu hal terpenting adalah menjaga tubuh tetap terhidrasi, terutama di tengah cuaca panas Arab Saudi. Membawa botol air setiap saat dan minum secara teratur bisa membantu mencegah dehidrasi.

Gambar 3 : Air Mineral juga Merupakan Hal yang Penting agar Tubuh Tetap Terhidrasi

Namun, jika sahabat memiliki batasan cairan karena pengelolaan penyakit jantung, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter mengenai jumlah cairan yang tepat selama perjalanan. Selain itu, penting untuk tidak memaksakan diri dalam aktivitas fisik yang berlebihan.

Sahabat perlu memahami batasan tubuh dan memberikan waktu istirahat agar terhindar dari kelelahan saat melaksanakan ritual Umrah. Jika berjalan jauh terasa berat, jangan ragu untuk menggunakan alat bantu seperti kursi roda atau tongkat. Ini bisa meringankan beban tubuh dan menjaga agar jantung tidak terlalu bekerja keras.

Jangan ragu berkonsultasi dengan dokter kloter jika sahabat membutuhkan penyesuaian khusus agar ibadah tetap lancar tanpa membahayakan kesehatan.

Baca Juga : Perhatian! Larangan Akad Nikah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi!

Langkah Cerdas untuk Jamaah dengan Penyakit Jantung saat Umrah

Saat menjalani Umrah, sahabat yang memiliki kondisi jantung perlu memperhatikan beberapa langkah penting untuk menjaga kesehatan dan kenyamanan selama perjalanan. Sebelum berangkat, pastikan sahabat berkonsultasi dengan dokter jantung. Informasikan rencana Umrah, sehingga dokter bisa memberikan saran yang tepat dan menyesuaikan perawatan jika diperlukan.

Gambar 4 : Berkonsultasi Kepada Dokter serta melakukan Pemeriksaan Sebelum Berangkat

Lakukan pemeriksaan kesehatan menyeluruh untuk menilai kondisi jantung. Jangan lupa untuk menjaga pola makan yang baik untuk jantung, seperti mengonsumsi buah, sayuran, biji-bijian, dan protein rendah lemak. Hindari makanan tinggi garam, gula, dan lemak yang tidak sehat demi kesehatan jantung optimal.

Stres juga dapat berdampak pada kesehatan jantung, jadi penting bagi sahabat untuk mengelolanya dengan baik. Coba teknik seperti pernapasan dalam, meditasi, atau kegiatan yang membuat hati senang dan rileks.

Olahraga ringan dan teratur bisa sangat membantu, tetapi pastikan sahabat berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai aktivitas fisik baru. Tujuannya adalah menjaga kebugaran jantung tanpa membebani tubuh secara berlebihan.

Tips Menghadapi Risiko dan Tantangan Saat Beribadah

Meskipun Umrah adalah pengalaman spiritual yang luar biasa, sahabat dengan penyakit jantung perlu mewaspadai risiko yang mungkin dihadapi. Cuaca di Arab Saudi, yang sering kali sangat panas dan kering, bisa memicu dehidrasi dan kelelahan akibat panas.

Oleh karena itu, penting untuk tetap terhidrasi, beristirahat di tempat teduh, dan menghindari paparan panas berlebihan. Selain itu, aktivitas fisik seperti berjalan jauh dan berdiri lama saat menjalankan ritual Umrah dapat menambah beban pada jantung. Sahabat disarankan untuk bergerak dengan ritme yang nyaman dan beristirahat ketika dibutuhkan.

Gambar 5 : Kerumunan di Mekkah dan Madinah Menjadi bagi jamaah Umrah Risiko Penyakit jantung ( Sumber : Republika )

Kerumunan yang padat, terutama di Mekkah dan Madinah selama musim ramai, juga bisa menambah risiko kesehatan, baik dari segi kecelakaan fisik maupun paparan penyakit menular. Pastikan untuk menjaga kebersihan, memakai masker bila diperlukan, dan menjauh dari orang yang sedang sakit. Sebelum berangkat, konsultasikan dengan dokter mengenai vaksinasi dan pengaturan obat-obatan.

Dengan persiapan yang matang dan perhatian terhadap kesehatan, sahabat yang memiliki penyakit jantung tetap bisa menjalani ibadah Umrah dengan tenang dan nyaman. Semoga perjalanan ini membawa keberkahan dan sahabat selalu terjaga kesehatannya.

Perhatian! Larangan Akad Nikah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi!

Pemerintah Kerajaan Arab Saudi baru-baru ini mengeluarkan aturan baru yang melarang pelaksanaan akad nikah di Masjidil Haram, Makkah, dan Masjid Nabawi, Madinah, bagi warga negara Indonesia (WNI) yang datang menggunakan visa haji atau umrah.

Aturan ini berlaku untuk akad nikah baik di dalam maupun di luar kedua masjid suci tersebut.

Gambar 1 : Masjidil Haram Merupakan Tempat Suci di Kota Mekkah

Larangan ini disampaikan melalui Kementerian Luar Negeri Arab Saudi cabang Provinsi Makkah Al Mukarramah, sebagai tanggapan atas pertanyaan yang sering diajukan oleh para WNI kepada Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah.

Alasan Dilarangnya Akad Nikah di Tanah Suci

Arab Saudi berharap aturan ini dapat dipahami dan dipatuhi oleh seluruh jamaah, termasuk WNI yang tengah menjalani ibadah haji atau umrah.

Gambar 2 : Akad Nikah Dilarang oleh Arab Saudi agar Jamaah Tetap Fokus Beribadah

Pemerintah Saudi menginginkan agar fokus jamaah tetap tertuju pada ibadah, bukan pada kegiatan lain seperti pernikahan. Selain itu, larangan ini juga bertujuan untuk menjaga kesucian dan ketertiban kedua masjid yang sangat dihormati oleh umat Islam di seluruh dunia.

Baca Juga : Wajib Pahami! Syarat, Rukun, dan Kewajiban Haji dengan Mudah!

Imbauan dari KJRI Jeddah

Menanggapi kebijakan ini, KJRI Jeddah turut mengimbau agar seluruh masyarakat Indonesia yang hendak melaksanakan ibadah haji atau umrah dapat mematuhi aturan yang berlaku.

Hal ini demi menjaga ketertiban dan kenyamanan bersama, baik bagi para jamaah maupun pihak berwenang di Arab Saudi.

Gambar 3 : KJRI Menghimbau agar Masyarakat Indonesia Mematuhi Larangan Akad Nikah

Bagi sahabat yang berencana melakukan akad nikah di Tanah Suci akan tetap diperbolehkan, namun dengan syarat tidak dilakukan di dalam atau sekitar pelataran Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.

Jika sahabat ingin melangsungkan akad nikah di Mekkah atau Madinah, bisa memilih tempat yang sesuai, seperti ballroom hotel atau conference hall terdekat. Dengan begitu, sahabat tetap dapat merayakan momen istimewa di Tanah Suci sambil mematuhi aturan yang berlaku dan menjaga keberkahan ibadah.

Fakta Menarik Abraj Al Bait! Kompleks Bangunan Tertinggi di Mekkah

Menara Abraj Al Bait adalah salah satu bangunan paling ikonik dan menakjubkan di dunia, dengan kemegahannya yang menjulang tinggi di langit kota Mekkah. Seiring berjalannya waktu, mungkin sudah sering melihat banyak gedung pencakar langit megah seperti Burj Khalifa di Uni Emirat Arab atau Shanghai Tower di Tiongkok, namun Menara Abraj Al Bait punya pesonanya sendiri.

Gambar 1 : Menara Abraj Al bait yang Ikonik dan Megah berada di kota Mekkah

Menara Abraj Al Bait diakui sebagai menara jam tertinggi di dunia. Menara yang juga dikenal sebagai Mecca Royal Hotel Clock Tower atau Zamzam Tower ini terletak di kota Mekkah, Arab Saudi, tepat di seberang Masjidil Haram.

Abarj Al Bait Bangunan Tertinggi Kedua dan Punya Rekor Luas Lantai

Menara Abraj Al Bait dirancang oleh tim hebat dari Dar Al Handasah Architects bersama Saudi Binladin Group. Menara ini dibangun khusus untuk menampung jamaah Haji, dengan kapasitas yang luar biasa mencapai 10.000 orang.

Gambar 2 : Menjadi Salah Satu Bangunan Tertinggi di Dunia

Pada tahun 2011, Menara Abraj Al Bait mencetak rekor sebagai bangunan tertinggi kedua di dunia setelah Burj Khalifa, dengan ketinggian mencapai 601 meter. Namun, pada tahun 2013, Shanghai Tower menggeser rekor tersebut dengan ketinggian 632 meter.

Selain itu, kompleks Menara Abraj Al Bait juga memegang gelar luas area lantai terbesar di dunia saat selesai dibangun, dengan total luas lantai mencapai 1.500.000 meter persegi. Sayangnya, rekor ini juga tidak bertahan lama karena New Century Global Centre di China mengalahkannya pada bulan Juli 2013.

Jam Terbesar di Dunia, Arsitektur Memukau, dan Fasilitas Lengkap

Selain dikenal sebagai menara jam tertinggi di dunia, menara ini juga menyandang gelar sebagai tempat dengan tampilan jam terbesar yang pernah ada! Jam di menara ini memiliki diameter sebesar 43 meter dan dihiasi dengan 2 juta lampu LED berwarna hijau dan putih yang memukau. Bayangkan, menara ini bisa terlihat jelas dari jarak 17 kilometer, apalagi saat malam hari—indah sekali!

Gambar 3 : Tampilan Jam Terbesar di Dunia

Menara Abraj Al Bait memadukan arsitektur modern dengan sentuhan tradisional Islam, menghasilkan keindahan yang luar biasa. Teknologinya sangat canggih dan pastinya mengesankan. Tapi tunggu dulu, menara ini tidak hanya tentang jam—di dalamnya ada berbagai fasilitas hebat seperti pusat perbelanjaan, hotel bintang lima, restoran, dan banyak lagi.

Yang membuat menara ini semakin istimewa adalah jamnya yang menghadap langsung ke Masjidil Haram. Sehingga menjadi pengingat akan kekuatan iman dan dedikasi umat Islam. Menara ini adalah simbol kebanggaan dan kekayaan sejarah serta budaya dunia Islam.

Baca Juga : Awas Si Kecil Tersesat! Inilah Panduan Aman Berumrah Bersama Anak

Abraj Al Bait Menara yang Sering Disambar Petir tapi Tetap Aman

Menara Jam Makkah yang menjulang setinggi 601 meter ini ternyata menjadi salah satu bangunan favorit bagi petir di dunia Arab. Bangunan ikonik ini bahkan tercatat 20 kali lebih sering disambar petir dibandingkan Burj Khalifa di Dubai.

Letaknya yang berada di tengah kawasan pegunungan terjal serta tingginya bangunan ini menjadi faktor utama mengapa petir begitu sering “menyapa” menara yang megah ini.

Gambar 4 : Menara Abraj Al Bait yang Paling Sering Tersambar Petir

Tapi jangan khawatir, sahabat. Meski petir kerap menyambar, Menara Jam Makkah dan bangunan wakaf di sekitarnya dilindungi oleh 20 penangkal petir yang canggih. Sistem keamanan ini dirancang untuk melindungi menara dari potensi bahaya sambaran petir, sehingga semua yang ada di sekitar bangunan tersebut tetap aman dan terlindungi. Jadi, meskipun cuaca buruk, menara ini tetap berdiri kokoh dan aman.

Wajib Pahami! Syarat, Rukun, dan Kewajiban Haji dengan Mudah!

Sebelum menjalankan ibadah haji, sahabat perlu benar-benar memahami syarat dan rukun haji. Ini sangat penting, karena jika ada satu rukun yang tertinggal, maka ibadah haji sahabat bisa dianggap tidak sah.

Gambar 1 : Pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci Mekkah

Berdasarkan panduan dalam buku Manasik Haji yang diterbitkan oleh Kementerian Agama RI ( Kemenag ), haji diartikan sebagai kunjungan ke Baitullah (Ka’bah) untuk melaksanakan serangkaian amalan, seperti wukuf di Arafah, bermalam di Muzdalifah dan Mina, tawaf mengelilingi Ka’bah, sa’i, serta amalan-amalan lainnya. Semua ini dilakukan pada waktu yang sudah ditentukan, sebagai bentuk ketaatan kepada panggilan Allah SWT dan demi mengharapkan ridha-Nya.

Hukum Ibadah Haji, Kewajiban Sekali Seumur Hidup

Haji adalah ibadah yang wajib dilaksanakan oleh setiap umat Islam yang sudah memenuhi syarat. Menariknya, kewajiban ini hanya berlaku satu kali seumur hidup.

Jadi, jika sahabat sudah pernah menunaikan haji, ibadah haji berikutnya bersifat sunnah. Namun, jika sahabat bernazar untuk berhaji lagi, maka pelaksanaannya menjadi wajib.

Gambar 2 : Wajib bagi Umat Muslim untuk Menunaikan Ibadah Haji Jika mampu

Sebelum berangkat, sangat penting bagi sahabat untuk memahami syarat, rukun, dan kewajiban haji dengan baik. Agar ibadah haji yang sahabat jalani berjalan sesuai dengan tuntunan syariat Islam, sehingga meraih haji yang mabrur!

Syarat Penting dalam Menunaikannya

Haji itu punya syarat-syarat tertentu, sahabat. Pertama, sahabat harus seorang Muslim, sudah baligh (dewasa), berakal sehat, merdeka, dan tentu saja mampu. Mampu di sini berarti sahabat harus siap secara fisik, mental, ekonomi, dan juga aman.

Secara fisik, sahabat perlu dalam kondisi kuat dan sehat, siap secara tubuh untuk menjalani ibadah haji. Sedangkan secara mental, sahabat harus memahami tata cara pelaksanaan haji, memiliki akal yang sehat, dan tentu saja siap secara batin untuk melaksanakan ibadah besar ini.

Baca Juga : Aturan Baru! Jemaah dengan Kondisi Medis Serius Dilarang Ikut Ibadah Haji!

Memahami Perbedaan Rukun dan Wajib untuk Kelancaran Ibadah

Untuk sahabat-sahabat calon jamaah haji, sangat penting memahami perbedaan antara rukun haji dan wajib haji agar ibadah sahabat semua berjalan dengan lancar dan diterima.

Gambar 3 : Sai adalah berlari kecil antara Safa dan Marwah yang merupakan salah satu rukun haji

Secara sederhana, rukun haji adalah inti dari ibadah haji yang tidak bisa digantikan oleh siapa pun atau diubah dengan membayar dam (yaitu menyembelih hewan kurban). Sementara itu, wajib haji, meskipun namanya “wajib”, adalah bagian dari rangkaian haji yang bisa digantikan orang lain atau diganti dengan membayar dam sesuai dengan syariat.

Sebagai contoh, jika sahabat sudah berusia lanjut dan saat tiba di Mina sudah merasa tidak kuat lagi untuk mabit (bermalam) dan melempar jumrah, atau khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti jatuh sakit, maka boleh digantikan oleh orang lain atau membayar dam. Ini karena melempar jumrah merupakan bagian dari wajib haji, bukan rukun haji.

Rukun Haji

Ihram
Ihram adalah kondisi ketika seseorang telah berniat untuk melaksanakan ibadah haji. Sahabat bisa melafalkan niat ihram sebagai bentuk kesiapan untuk memulai rangkaian ibadah yang penuh berkah ini. Bacaan niat Ihram Haji adalah:

نَوَيْتُ الْحَجَّ وَأَحْرَمُتُ بِهِ لِلَّهِ تَعَالَى عَنْ فَلَانٍ، لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ عَنْ فَلَانٍ
Nawaitul hajja wa ahramtu bihi lillaahi ta’ala ‘an fulan labbaikal laahumma ‘an fulaan
Artinya:
Aku niat melaksanakan hap dan ihram hanya karena mengharap ridha Allah SWT, mewakili fulan aku menyambut panggilan-Mu ya Allah, dari ibadah fulan.”

Wukuf
Wukuf merupakan momen puncak dari pelaksanaan ibadah haji. Sahabat akan melaksanakan wukuf di Padang Arafah, tempat yang penuh keberkahan. Di sinilah sahabat akan banyak mengucapkan takbir dan tahmid, memperbanyak zikir, serta mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan penuh khusyuk.

Gambar 4 : Wukuf merupakan kegiatan berdiam diri di Padang Arafah pada tanggal 9 Zulhijjah ( Sumber : TEMPO )

Tawaf
Tawaf adalah ibadah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali di Masjidil Haram. Selama tawaf, sahabat dianjurkan untuk memperbanyak doa dan tetap dalam keadaan suci dari hadas kecil maupun hadas besar, sehingga ibadah ini dapat dilakukan dengan sempurna.

Sa’i
Sa’i dilakukan dengan berjalan atau berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan bukit Marwa sebanyak tujuh kali. Setiap langkah dalam sa’i mengingatkan sahabat pada perjuangan dan keteguhan hati Hajar, istri Nabi Ibrahim, yang penuh makna dan pelajaran.

Tahallul
Tahallul adalah prosesi mencukur rambut sebagai tanda selesainya sebagian rangkaian haji. Biasanya dilakukan di Mina setelah mabit di Muzdalifah dan melempar Jumratul Aqabah. Bagi pria, dianjurkan mencukur seluruh rambut, sedangkan bagi sahabat wanita lebih utama hanya memangkas atau menggunting sedikit ujung rambut, sesuai dengan ajaran Mazhab Syafi’i.

Tertib
Tertib adalah kunci kesempurnaan ibadah haji. Jika sahabat tidak mengikuti aturan tertib, maka bisa berdampak pada keabsahan ibadah haji itu sendiri. Oleh karena itu, menjaga tertib dalam pelaksanaan setiap rangkaian haji sangatlah penting untuk memastikan ibadah sahabat diterima dengan baik.

Wajib Haji

Ihram dari Miqat
Ihram adalah niat untuk memulai ibadah haji atau umrah. Proses ini dimulai dari miqat, yaitu batas tempat dan waktu yang telah ditentukan. Ketika sahabat tiba di miqat, siapkan ihram dengan mandi seluruh tubuh dan bersuci. Bagi pria, disunnahkan memakai wewangian pada tubuh, bukan di kain ihram. Wanita yang sedang haid atau nifas juga disunnahkan mandi.

Mabit di Muzdalifah
Mabit adalah bermalam sejenak untuk mempersiapkan pelaksanaan jumrah. Di Muzdalifah, sahabat akan bermalam pada tanggal 10 Dzulhijjah, setelah wukuf di Arafah. Selama perjalanan ke Muzdalifah, banyaklah membaca talbiyah, shalawat, dan doa.

Mabit di Mina
Mabit di Mina dilakukan selama 2 hari (11 dan 12 Dzulhijjah) untuk yang memilih ‘Nafar Awal’, atau 3 hari (11, 12, dan 13 Dzulhijjah) untuk yang memilih ‘Nafar Tsani’. Selama mabit di Mina, sahabat melontar ketiga jumrah: Ula, Wustha, dan Aqabah.

Gambar 5 : Salah satu rangkaian kegiatan yang dilakukan yaitu menginap atau bermalam di Mina

Melontar Jumrah
Melontar jumrah berarti melemparkan batu kerikil ke tempat jamarat. Pada hari nahar (10 Dzulhijjah), cukup lontar jumrah Aqabah dan lakukan tahallul awal. Pada hari-hari tasyrik (11, 12, dan 13 Dzulhijjah), lontarlah ketiga jumrah: Ula, Wustha, dan Aqabah.

Meninggalkan Larangan Ihram
Selama dalam keadaan ihram, sahabat dilarang melakukan hal-hal berikut:

  • Memakai minyak wangi (kecuali yang sudah digunakan sebelum ihram)
  • Memakai pakaian yang berjahit bagi pria
  • Menutup wajah dan telapak tangan bagi wanita (kecuali dalam keadaan darurat)
  • Menutup kepala bagi pria
  • Memakai minyak rambut
  • Mencukur, mencabut, atau memotong rambut atau kuku
  • Berburu binatang
  • Mencabut atau memotong rumput dan pepohonan di Tanah Haram
  • Melakukan akad nikah atau hubungan suami istri

Thawaf Wada’
Thawaf wada’ adalah thawaf perpisahan yang wajib dilakukan oleh jamaah haji yang akan meninggalkan Makkah. Jika sahabat masih lama tinggal di Makkah, lakukan thawaf wada’ menjelang kepulangan. Thawaf ini diakhiri dengan shalat sunnah thawaf dua rakaat, tanpa sa’i.

Jika salah satu kewajiban haji di atas terlewat, sahabat harus membayar dam, yaitu menyembelih kambing untuk fakir miskin di Tanah Haram. Jika tidak mampu, sahabat wajib berpuasa 10 hari: 3 hari selama haji dan 7 hari setelah pulang ke tanah air.