Pemerintah Pakistan saat ini sedang menghadapi masalah serius dengan adanya oknum yang menyalahgunakan visa umrah untuk mengirimkan pengemis ke Arab Saudi.
Masalah ini membuat Arab Saudi memberikan peringatan tegas kepada Pakistan agar segera mengambil tindakan. Dilansir dari CNBC TV18 pada Jumat (27/9/2024), peringatan dari Arab Saudi ini tidak main-main. Tren negatif ini bisa mempengaruhi keberangkatan jemaah umrah dan haji dari Pakistan jika terus berlanjut.
Dalam peringatan tersebut, Kementerian Haji dan Umrah Saudi mendesak Kementerian Agama Pakistan untuk segera bertindak menghentikan pengemis yang masuk ke Arab Saudi dengan visa umrah. Jika tidak ditangani, hal ini dikhawatirkan akan merusak hubungan bilateral antara kedua negara, terutama dalam hal ibadah umrah dan haji yang melibatkan banyak warga Pakistan.
Langkah Pemerintah Pakistan Mengatasi Penyalahgunaan Visa Umrah
Sebagai respons atas peringatan tersebut, Kementerian Agama Pakistan sedang mempersiapkan Undang-Undang Umrah yang bertujuan mengatur agen perjalanan yang memfasilitasi perjalanan umrah. Agen-agen ini akan ditempatkan di bawah pengawasan hukum yang lebih ketat untuk mencegah penyalahgunaan visa umrah oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Selain itu, pemerintah Pakistan juga tengah mencari cara untuk menghentikan pengemis yang menyamar sebagai peziarah. Salah satu langkah yang diambil adalah melakukan investigasi mendalam terhadap agen perjalanan yang dicurigai terlibat dalam jaringan ini. Pengawasan lebih ketat terhadap proses pengajuan visa juga sedang direncanakan, agar hanya mereka yang benar-benar memenuhi syarat yang dapat berangkat ke Arab Saudi.
Kolaborasi Pakistan dan Arab Saudi untuk Menghentikan Jaringan Pengemis
Dalam upaya menangani masalah ini, Menteri Dalam Negeri Pakistan, Mohsin Naqvi, baru-baru ini mengadakan pertemuan dengan Duta Besar Saudi, Nawaf bin Said Ahmed Al-Malki. Pada pertemuan tersebut, Naqvi memberikan jaminan bahwa Pakistan akan mengambil tindakan tegas terhadap jaringan yang memfasilitasi pengiriman pengemis ke Arab Saudi.
Salah satu badan yang ditugaskan untuk menangani masalah ini adalah Badan Investigasi Federal (FIA), yang kini tengah bekerja untuk membongkar jaringan pengemis yang merusak reputasi Pakistan di luar negeri.
Sebagai sahabat yang peduli, kita semua tentunya menginginkan hubungan baik antara negara tetap terjaga. Dengan adanya kerja sama antara Pakistan dan Arab Saudi, diharapkan masalah ini bisa segera teratasi, dan nama baik Pakistan di dunia internasional bisa dipulihkan.
Fakta Mengejutkan Tentang Pengemis Pakistan di Arab Saudi
Pengemis asal Pakistan memang sering kali bepergian ke Timur Tengah, termasuk Arab Saudi, dengan menyamar sebagai peziarah. Sebagian besar dari mereka menggunakan visa umrah sebagai modus untuk bisa masuk ke Kerajaan dan mengemis di sana.
Sekretaris Kementerian untuk Warga Pakistan di Luar Negeri, Zeeshan Khanzada, pernah menyoroti masalah ini pada tahun lalu, di mana beberapa negara Teluk mengungkapkan kekhawatiran mereka terkait perilaku negatif warga Pakistan di luar negeri. Kekhawatiran ini tidak hanya terkait dengan pengemis, tetapi juga perilaku kriminal lainnya seperti pencopetan.
Bahkan, Kementerian Warga Pakistan di Luar Negeri dan Pengembangan Sumber Daya Manusia mencatat bahwa sekitar 90 persen pengemis yang ditangkap di luar negeri berasal dari Pakistan. FIA telah mendapatkan instruksi langsung untuk memprioritaskan pemberantasan jaringan pengemis yang mengirimkan warga Pakistan ke Arab Saudi. Ini menjadi salah satu prioritas utama dalam menjaga citra baik Pakistan di kancah internasional.
Upaya Penindakan oleh FIA dan Kementerian Pakistan
Sahabat, tindakan nyata sudah mulai dilakukan oleh FIA. Baru-baru ini, 11 orang yang diduga sebagai pengemis dikeluarkan dari penerbangan menuju Arab Saudi di bandara Karachi. Setelah dilakukan pemeriksaan, mereka mengakui bahwa tujuan mereka memang untuk mengemis di Kerajaan. Ini bukan kejadian pertama. Pada bulan September tahun sebelumnya, sebanyak 16 pengemis juga berhasil dikeluarkan dari penerbangan menuju Arab Saudi karena menyamar sebagai peziarah.
Selain itu, Khanzada juga melaporkan bahwa banyak pencopet yang tertangkap di Masjidil Haram, Makkah, ternyata merupakan warga negara Pakistan. Hal ini semakin memperburuk reputasi negara di mata internasional. Oleh karena itu, pemerintah sedang giat-giatnya untuk menindak oknum-oknum ini, termasuk melakukan pengetatan terhadap agen perjalanan yang terlibat dalam kegiatan ilegal ini.
Dengan upaya bersama, diharapkan masalah ini bisa segera diatasi, dan sahabat yang berniat menjalankan ibadah umrah bisa melakukannya dengan tenang tanpa terganggu oleh oknum yang menyalahgunakan visa untuk tujuan yang tidak baik.