Maqam Ibrahim Ternyata Bukan Kuburan, Inilah Sejarah dan Keutamaannya!
Banyak yang salah kaprah menganggap Maqam Ibrahim di Masjidil Haram adalah kuburan. Namun, ternyata bangunan ini adalah batu tempat berdirinya Nabi Ibrahim saat membangun dan meninggikan Ka’bah. Maqam dalam bahasa Arab artinya tempat berpijaknya dua kaki, berdiri, atau bangun.
Sejarah
Banyak yang meyakini, batu yang dipijak oleh Nabi Ibrahim adalah batu keramat yang diturunkan dari surga bersamaan dengan Hajar Aswad. Batu ini kemudian diambil oleh Nabi Ismail dan diberikan pada ayahnya, Nabi Ibrahim, sebagai tempat berpijak saat meninggikan Ka’bah.
Bentuk dan Letak Maqam Ibrahim
Maqam Ibrahim terletak dan berjarak 10 hingga 11 meter dari timur Ka’bah. Dilansir dari Saudi Gazette, Kepresidenan Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci merilis foto jejak kaki Nabi Ibrahim dengan kualitas 49.000 piksel.
Batu bekas jejak Nabi Ibrahim berwarna perunggu, agak kehitam-hitaman. Bentuk batunya bujur sangkar dengan panjang 40 sentimeter dan lebar serta tinggi sekitar 20 sentimeter.
Baca Juga: Le Meridien Tower: Inilah Hotel Bintang 5 Terfavorit di Mekah!
Jejak kaki Nabi Ibrahim berada di tengah-tengah batu. Panjang telapak kaki pada permukaan batu adalah 27 sentimeter dan lebarnya 14 sentimeter, dengan kedalaman jejak kaki sekitar 9-10 sentimeter.
Relokasi dan Renovasi
Menurut sejarah, bentuk bangunan yang melindungi batu jejak kaki Nabi Ibrahim ini terus mengalami perubahan. Mulanya, batu ini terletak menempel di dinding Ka’bah. Bangunan tersebut membuat area tawaf menjadi semakin sempit, seiring dengan peningkatan jumlah jamaah setiap tahunnya.
Pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab, akhirnya batu jejak Nabi Ibrahim ini digeser mundur agar jamaah lebih leluasa saat melakukan tawaf.
Pada 1967, bangunan pelindung batu jejak Nabi Ibrahim diubah menjadi kotak kaca kristal, yang dilapisi emas dan perak. Bagian luarnya juga dilapisi kaca bening setebal 10 sentimeter yang tahan terhadap panas dan antipecah seperti saat ini.
Baca Juga: Hajar Aswad, Batu Surga yang Ternyata Pernah Dicuri
Keutamaan Maqam Ibrahim
Maqam Ibrahim juga memiliki keutamaan yaitu sebagai tempat shalat sunnah setelah menunaikan tawaf dan sebelum menuju bukit Safa-Marwah. Dalam hadits riwayat Bukhari, Umar bin Khattab pernah berkata:
“Saya bertanya pada Rasulullah, “Maukah engkau jadikan batu tempat berdirinya Nabi Ibrahim sebagai tempat untuk mengerjakan shalat?”
Maka turunlah firman Allah surah Al-Baqarah ayat 125, “Dijadikanlah sebagian Maqam Ibrahim itu sebagai tempat shalat.”
Namun, saat musim haji, tentu bukan perkara mudah untuk bisa shalat sunah tepat di area ini. Area ini dijaga ketat oleh petugas karena di tempat itu sangat padat orang yang ingin melakukan shalat sunnah.
Petugas juga mengingatkan jamaah agar tidak mengusap-usap dan berdoa di Maqam Ibrahim karena dikhawatirkan mengandung penyembahan dan penghormatan yang berlebihan.