Haji merupakan ibadah yang memerlukan persiapan matang, mulai dari persiapan finansial, fisik, hingga pengetahuan tentang ibadah haji. Semua ini semata-mata untuk mengejar pahala haji mabrur.
Pahala Haji Mabrur
Haji mabrur akan memperoleh banyak pahala dan keuntungan dari Allah Swt. Salah satunya adalah jaminan surga.
“Tidak ada balasan (yang layak) bagi jemaah haji mabrur selain surga.”
(H.R. Bukhari)
Selain jaminan surga, Allah Swt. juga melimpahkan karunia bagi hamba-hamba-Nya dengan predikat haji mabrur.
Dalam kitab Nihayah, Syekh Syamsuddin ar-Ramli menyebutkan haji mabrur akan dibebaskan dari dosa kecil dan dosa besar sebagai ganjaran.
Tak hanya itu, jemaah haji mabrur yang wafat ketika menjalani ibadah haji, Allah Swt. juga membebaskan darinya segala bentuk ikatan dengan orang lain yang semestinya diselesaikan di dunia, seperti utang.
Baca Juga: Kenali 5 Tempat Miqat yang Sering Dikunjungi Jemaah Umroh
Apa Itu Haji Mabrur?
Namun, sebenarnya apa itu haji yang mabrur? Apakah semua orang yang telah selesai menunaikan ibadah haji pasti memperoleh haji mabrur?
Ternyata, tidak semua yang hajinya sah terhitung sebagai haji mabrur, Sahabat. Mabrur merupakan isim marfu’ dari kata “al-birru” yang berarti kebaikan. Haji mabrur bisa diartikan sebagai ibadah haji yang diberikan kebaikan dari Allah Swt. Ada pula yang mengartikan haji mabrur yaitu haji yang diterima oleh Allah.
Ibnu Rajab al-Hanbali mengatakan:
“Yang hajinya mabrur sedikit, tapi mungkin Allah memberikan karunia kepada jamaah haji yang tidak baik lantaran jamaah haji yang baik.”
(Lathaiful Ma’arif Fima Li Mawasimil ‘Am Minal Wazhaif 1/68)
Sebaliknya, orang yang ibadah hajinya ditolak Allah disebut haji mardud atau haji maz’ur. Haji mardud adalah haji yang ditolak ibadahnya karena banyak dicampuri dosa dan segala sesuatu yang didapat dengan cara haram. Misalnya, pergi haji dengan uang haram hasil korupsi.
5 Tanda Haji Mabrur
Tentunya, yang menilai mabrur tidaknya haji seseorang adalah hak prerogatif Allah semata. Kita tidak bisa menilai haji seseorang adalah haji yang mabrur atau tidak.
Namun, berdasarkan hadits dan pendapat para ulama, setidaknya ada tanda-tanda mabrurnya haji seseorang.
Apa sajakah tanda-tanda haji mabrur?
Baca Juga: Asyiknya Umroh Plus Turki, Nikmati Wisata Eksotis di Cappadocia
1. Hajinya Berasal dari Harta yang Halal
Salah satu pertanda diterimanya suatu amal ibadah ialah kehalalan harta yang dipakai untuk beribadah. Tabungan hajinya harus berasal dari harta yang halal, termasuk transaksi-transaksi yang dilakukan selama pelaksanaan ibadah haji.
Allah tidak akan menerima amal ibadah, kecuali yang halal, sebagaimana ditegaskan dalam hadits:
“Sungguh Allah baik, tidak menerima kecuali yang baik.”
(H.R. Muslim)
2. Hajinya Dilakukan Sesuai Syari’at dan Secara Ikhlas
Pertanda lainnya amalan yang diterima Allah yaitu amalan yang dilakukan sesuai dengan syari’at dan tuntunan Nabi. Semua rukun dan kewajiban haji harus dijalankan, serta semua larangan harus ditinggalkan.
Jika tak sengaja mengerjakan larangan haji, maka hendaknya Sahabat segera membayar dam (denda) sesuai yang telah ditentukan.
Selain itu, haji yang mabrur juga memperhatikan keikhlasan hati. Demikian perkataan seorang ahli fiqih Syuraih al-Qadhi:
“Yang (benar-benar) berhaji sedikit, meski jamaah haji banyak. Alangkah banyak orang yang berbuat baik, tapi alangkah sedikit yang ikhlas karena Allah.”
(Lathaiful Ma’arif 1/257)
3. Hajinya Dipenuhi Amalan Baik
Haji mabrur ialah haji yang dipenuhi dengan banyak amalan baik, seperti memperbanyak dzikir, shalat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, atau berbuat baik kepada sesama jemaah haji.
Baca Juga: Paket Umroh Terlengkap 2023, Fasilitasnya Bintang 5!
Ibnu Rajab berkata:
“Maka haji mabrur adalah yang terkumpul di dalamnya amalan-amalan baik, plus menghindari perbuatan-perbuatan dosa.”
(Lathaiful Ma’arif 1/67)
4. Setelah Haji, Ada Perubahan Positif
Dalam sebuah hadits dari sahabat Jabir r.a., para sahabat pernah bertanya, “Wahai Rasulullah, apa itu haji mabrur?”
Rasulullah Saw. pun menjawab, “Memberikan makanan kepada orang lain dan menebarkan kedamaian (salam).” (H.R. Ahmad)
Selain itu, dari kitab Umdatul Qari milik Imam Badrudin Al-Aini, Rasulullah Saw. menyebutkan ciri haji mabrur lainnya, yaitu santun dalam bertutur kata.
Rasulullah Saw. ditanya tentang haji mabrur. Rasulullah kemudian menjawab, “Memberikan makanan dan santun dalam berkata.”
5. Setelah Haji, Ketakwaan Bertambah
Untuk mendapatkan haji mabrur tidak hanya dengan menjalankan ibadah haji sesuai syari’at, tapi juga memberikan dampak positif usai berhaji.
Orang yang hajinya mabrur akan semakin sering melakukan ibadah yang mendekatkan dirinya dengan Allah Swt.
Baca Juga: Badal Umroh, Inilah Cara Mengumrohkan Orang yang Telah Wafat
Imam Hasan al-Bashri mengatakan, haji mabrur adalah pulang dalam keadaan zuhud terhadap dunia, mencintai akhirat, dan meninggalkan perbuatan-perbuatan buruk yang dilakukan sebelum haji.
Cara Agar Diterimanya Ibadah Haji
Meski mabrurnya haji seseorang hanya dapat ditentukan Allah Swt., Sahabat bisa tetap mengikhtiarkannya, yaitu dengan cara:
- Memahami ajaran Islam dengan baik, termasuk tata cara ibadah haji yang sesuai syari’at
- Mencari rezeki yang halal untuk ibadah haji
- Memperbanyak amal ibadah selama di Tanah Suci
- Menjalankan sunnah-sunnah pada saat ibadah haji
- Menjauhi segala larangan haji