Jangan Asal, Inilah Cara Konsumsi dan Penyimpanan Kurma yang Ideal

Selama bulan suci Ramadhan, kurma menjadi salah satu hidangan yang paling diminati di kalangan masyarakat Indonesia. Selain merupakan pilihan yang populer, kurma juga dianggap sebagai makanan sunnah untuk berbuka puasa.

Otoritas Makanan dan Obat-Obatan Arab Saudi (SFDA) telah memberikan rekomendasi mengenai cara konsumsi dan metode penyimpanan kurma yang tepat.

Baru-baru ini SFDA mengeluarkan peringatan mengenai pentingnya mencuci kurma secara menyeluruh dengan air sebelum dikonsumsi. Tindakan ini disarankan untuk mengurangi keberadaan residu pestisida dan bahan kimia yang mungkin tercemar pada produk tersebut.

Gambar 1 : Kurma adalah buah yang sangat populer selama bulan Ramadhan

Kerajaan Arab Saudi telah menempati posisi kedua di dunia dalam produksi kurma, dengan total mencapai 1,5 juta ton per tahun. Sementara itu, Mesir memimpin sebagai produsen utama dengan hasil sebesar 1,7 juta ton per tahun. 

Selama setiap musim Ramadan, sejumlah besar hasil panen dari kebun ini dikirim ke Masjid al-Haram dan Masjid an-Nabawi untuk dibagikan secara gratis kepada para jemaah dan peziarah yang berbuka puasa.

SFDA Menganjurkan agar Kurma Dicuci Dengan Baik Sebelum Dikonsumsi

Otoritas Makanan dan Obat-obatan Arab Saudi (SFDA) telah merekomendasikan agar setiap orang mencuci kurma secara menyeluruh dengan air panas sebelum mengkonsumsinya untuk mengurangi jika adanya residu pestisida dan bahan kimia, serta menghindari penggunaan air yang telah digunakan untuk mencuci kurma lebih dari satu kali.

Seperti buah lainnya, kurma juga dapat terkontaminasi bahan kimia seperti residu pestisida, logam berat, kontaminan fisik (benda asing seperti potongan logam), serta pertumbuhan mikroorganisme (ragi dan jamur).

Gambar 2 : Anjuran untuk mencuci kurma oleh SFDA

Pestisida yang digunakan di bidang pertanian untuk melindungi tanaman dari hama, namun jika tidak dikelola dengan baik, pestisida dapat meninggalkan residu pada buah-buahan seperti kurma. Residu ini dapat menimbulkan risiko kesehatan saat dikonsumsi, terutama jika tertelan dalam jumlah besar dari waktu ke waktu. Mencuci kurma dengan air panas dapat membantu menghilangkan residu ini dan mengurangi potensi risiko kesehatan yang terkait dengan kontaminasi pestisida.

Selain residu pestisida, kontaminan fisik kurma juga dapat mengandung logam berat atau benda asing lainnya, yang dapat membahayakan kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan. Pencucian yang tepat dengan air panas dapat membantu mengurangi kadar logam berat pada kurma, sehingga lebih aman untuk dikonsumsi.

Sahabat bisa mencuci kurma sebelum memakannya karna dapat membantu menghilangkan kontaminan dan mencegah tertelannya benda asing secara tidak sengaja.

Mikroorganisme seperti ragi dan jamur juga dapat tumbuh pada kurma, terutama jika tidak disimpan dengan benar. Mencuci kurma dengan air panas dapat membantu membunuh mikroorganisme ini dan mencegah potensi risiko kesehatan yang terkait dengan kontaminasi jamur atau ragi.

Sangat penting bagi Sahabat untuk memperhatikan bahwa air yang digunakan untuk mencuci kurma harus bersih dan sebaiknya tidak digunakan kembali. Menggunakan air bersih memastikan bahwa kurma dicuci dengan benar dan bebas dari kontaminan tambahan yang mungkin ada dalam air.

Baca Juga : Intip Aturan Visa Umroh Terbaru, Jemaah Umroh 2024 Wajib Tahu!

Metode Pengawetan Kurma Sesuai Dengan Pedoman SFDA

Kurma, buah yang kaya akan nutrisi dan manfaat kesehatan, sering menjadi santapan lezat di meja makan untuk berbagai acara dan perayaan. Namun, untuk memastikan kurma tetap segar dan nikmat untuk dikonsumsi dalam jangka waktu yang lebih lama, diperlukan metode pengawetan yang tepat.

Otoritas Makanan dan Obat-Obatan Arab Saudi (SFDA) telah mengidentifikasi beberapa metode pengawetan kurma, di antaranya adalah pembekuan dan pengeringan, yang dapat memperpanjang masa simpan buah ini tanpa mengorbankan kualitasnya.

Pembekuan merupakan metode pengawetan yang telah terbukti efektif dalam mempertahankan kesegaran kurma. Selain membunuh atau mengurangi jumlah mikroorganisme yang dapat merusak kurma, pembekuan juga membantu memperlambat proses biologi dan oksidasi yang dapat mempengaruhi kualitas buah.

Menurut pedoman SFDA, disarankan agar kurma dibekukan pada suhu serendah mungkin untuk memastikan keamanan dan kualitasnya. Namun, penting untuk diingat bahwa aktivitas enzimatik dalam kurma tidak sepenuhnya terhenti selama proses pembekuan, yang dapat menyebabkan peningkatan tingkat pematangan ketika kurma dicairkan.

Sahabat dapat menyimpan Kurma di dalam lemari es selama beberapa minggu. Namun, untuk memaksimalkan masa simpannya, penting untuk menggunakan kemasan yang sesuai guna mengurangi paparan kelembaban dan mencegah uap air keluar dari kemasan. Dengan cara ini, kurma dapat tetap segar dan lezat selama lebih lama.

Untuk beberapa varietas kurma, durasi pengawetan di dalam lemari es bahkan dapat mencapai hingga tiga bulan, tergantung pada kondisi penyimpanan yang tepat.

Selain metode pembekuan, pengeringan juga merupakan cara efektif untuk mengawetkan kurma. Tujuan dari metode pengeringan ini adalah untuk mengurangi kadar kelembapan dalam kurma sehingga pertumbuhan mikroorganisme dapat dicegah.

Dengan menjaga kadar kelembapan kurma sekitar 20% dan menyimpannya pada suhu sekitar 25 derajat Celsius, buah ini dapat bertahan hingga satu tahun tanpa kehilangan kualitasnya. Proses pengeringan juga membantu dalam mempertahankan nutrisi dan rasa alami kurma tanpa adanya bahan pengawet kimia yang berbahaya.

Dengan mematuhi pedoman SFDA dalam pengawetan kurma melalui metode pembekuan dan pengeringan, sahabat dapat menikmati buah yang lezat dan bergizi dalam jangka waktu yang lebih lama. Penting untuk selalu memperhatikan cara penyimpanan dan kondisi lingkungan dalam mengawetkan kurma guna memastikan kualitasnya tetap terjaga. Dengan demikian, kurma tetap menjadi pilihan camilan sehat dan lezat untuk dinikmati kapan pun sahabat inginkan.

Banyaknya Komposisi Nutrisi 

Tidak hanya lezat untuk dinikmati secara langsung, tetapi kurma juga sering digunakan dalam masakan dan kue-kue tradisional. Tapi, tahukah Sahabat bahwa selain rasanya yang manis, kurma juga mengandung sejumlah nutrisi penting yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh?

Gambar 3 : Memiliki cita rasa manis alami, buah ini juga kaya akan berbagai nutrisi yang bermanfaat.

Kurma adalah makanan pokok dalam banyak diet di seluruh dunia, yang dikenal karena rasanya yang manis dan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.

Secara umum, kurma mengandung gula, mineral, sukrosa, glukosa, fruktosa, pati, protein, serta berbagai mineral gizi seperti kalium, belerang, besi, natrium, seng, dan magnesium, ditambah dengan vitamin tertentu. Kandungan nutrisi ini menjadikan kurma sebagai sumber energi yang baik untuk tubuh. Namun, seperti yang telah diindikasikan oleh Saudi Food and Drug Authority (SFDA), konsumsi kurma sebaiknya dilakukan secara moderat, terutama bagi mereka yang memiliki masalah dengan kadar gula darah.

Perlu diingat bahwa semua jenis kurma memiliki kadar gula yang tinggi, tergantung pada varietas dan tingkat kematangannya. Oleh karena itu, bagi individu yang menderita diabetes, sangat penting untuk tidak mengonsumsi kurma dalam jumlah berlebihan.

Sebaliknya, untuk memastikan bahwa konsumsi kurma aman dan sesuai dengan kebutuhan tubuh, disarankan untuk berkonsultasi dengan spesialis, seperti dokter atau ahli gizi. Mereka dapat membantu menentukan porsi harian yang tepat agar kadar gula darah tetap terkendali.

Selain kandungan gula yang menjadi perhatian, kulit kurma juga memiliki manfaat tersendiri. Kulit kurma mengandung senyawa flavonoid yang berperan sebagai antioksidan. Antioksidan ini membantu melawan kerusakan akibat radikal bebas dalam tubuh, sehingga dapat menyehatkan sel-sel tubuh dan mencegah berbagai penyakit.

Jadi, jika Sahabat mengonsumsi kurma, jangan terburu-buru untuk membuang kulitnya, karena terdapat nutrisi berharga di dalamnya.

Dalam jumlah yang tepat, kurma dapat memberikan berbagai manfaat bagi kesehatan, seperti meningkatkan energi, memperbaiki sistem pencernaan, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan membantu menjaga kesehatan jantung.

Namun, seperti halnya dengan makanan lainnya, penting untuk menjaga konsumsi kurma agar tetap seimbang dan sesuai dengan kebutuhan tubuh.

Jadi, meskipun kurma merupakan buah yang kaya akan nutrisi, tetaplah bijak dalam mengonsumsinya. Dengan memahami komposisi nutrisi dalam kurma dan memperhatikan peringatan kesehatan yang berlaku, Sahabat dapat menikmati manfaat kesehatan yang ditawarkannya tanpa meningkatkan risiko masalah kesehatan lainnya. Sehat selalu, mulailah hari Sahabat dengan  kurma untuk mendapatkan dorongan energi dan nutrisi yang Sahabat butuhkan!

Leave a Reply

Your email address will not be published.