Ada Badai Petir dan Hujan Lebat di Arab Saudi, Ini Tips Umrah Agar Tetap Aman!

Cuaca ekstrem di Arab Saudi dalam beberapa pekan terakhir menjadi perhatian serius bagi para jamaah umrah, terutama di wilayah-wilayah penting seperti Kota Suci Makkah dan Madinah. Fenomena cuaca ini berpotensi menyebabkan beberapa daerah dilanda banjir, hujan es, serta angin kencang yang cukup mengkhawatirkan.

Gambar 1 : Jamaah umrah berada di sekitar Ka’bah di Masjidil Haram dalam keadaan cuaca hujan

Sahabat, kondisi cuaca yang tidak biasa ini menjadi perhatian serius, mengingat intensitas hujan yang tinggi dan perubahan cuaca yang drastis dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari, terutama bagi mereka yang berada di kawasan-kawasan tersebut.

Tips Aman Ibadah Umrah untuk Antisipasi Cuaca Tak Menentu

Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, sebagaimana dilaporkan oleh Gulfnews, membagikan sejumlah tips bermanfaat bagi sahabat yang hendak menunaikan ibadah umrah di Masjidil Haram. Bagi sahabat yang akan melaksanakan umrah, dianjurkan untuk menggunakan alas kaki anti licin, membawa payung, serta jas hujan, khususnya bagi jamaah perempuan, guna mengantisipasi cuaca yang tak menentu.

Gambar 2 : Jamaah Umrah tetap khusyuk beribadah di tengah cuaca yang Ekstrim di Makkah

“Apabila terjadi hujan deras saat menunaikan umrah, jemaah diminta untuk mengambil langkah cepat selama ritual mengelilingi Ka’bah di Masjidil Haram dengan melepas kaus kaki agar tidak terpeleset, menyelesaikan thawaf di dalam ruangan di lantai atas dan memperhatikan arahan petugas keamanan Masjidil Haram. Apabila jemaah mengalami masalah kesehatan, jamaah dihimbau untuk menghentikan proses thawafnya,” Berikut adalah pernyataan yang disampaikan oleh Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi.

Kementerian juga mengingatkan agar sahabat menghindari kerumunan yang padat dan berdesak-desakan dengan jamaah lain, demi keselamatan bersama.

Khususnya ketika menggunakan eskalator atau melintasi koridor, tetaplah berhati-hati dan pastikan selalu mengikuti arahan dari petugas keamanan. Ruang ibadah yang luas tentu membutuhkan perhatian ekstra, sehingga sahabat dapat beribadah dengan tenang dan aman.

Baca Juga : Jangan Bawa Ini! Ruang Terbatas, Jemaah di Masjid Nabawi Diingatkan untuk Patuh

Relawan Bulan Sabit Merah Siap Hadapi Cuaca Buruk di Makkah

Sementara itu, pemerintah telah mengerahkan Relawan Bulan Sabit Merah di wilayah Makkah untuk menghadapi peringatan cuaca buruk yang dikeluarkan oleh Pusat Meteorologi Nasional.

Dr. Mustafa bin Jameel Baljoun, pimpinan cabang otoritas di Makkah, memastikan bahwa pusat komando dan kendali, seluruh pusat darurat, dan tim tanggap khusus sudah siap sepenuhnya untuk menghadapi hujan lebat. Ia menegaskan bahwa layanan ambulans tetap beroperasi tanpa terganggu oleh cuaca.

Gambar 3 : Relawan Bulan Sabit Merah Saudi bersiaga di Makkah untuk menghadapi cuaca buruk

Menurut laporan dari kantor berita Saudi SPA pada Selasa (03/09), otoritas telah meningkatkan kesiagaan di 98 pusat di seluruh Makkah, dengan menyiapkan tim dokter, spesialis, dan teknisi ambulans medis darurat. Sebanyak 1.420 penyedia layanan siap merespons, didukung oleh sekitar 149 kendaraan, termasuk ambulans dan kendaraan tanggap bencana. Ambulans udara juga tersedia untuk memberikan dukungan tambahan.

Otoritas Bulan Sabit Merah Saudi mengimbau kepada sahabat dan warga untuk mengikuti instruksi dari otoritas yang berwenang, berhati-hati selama perubahan cuaca, mematuhi aturan keselamatan lalu lintas, dan menghindari area berbahaya seperti sungai dan genangan air hujan. Jika terjadi keadaan darurat, laporkan segera dengan menelepon 997 atau menggunakan aplikasi Asefne (Selamatkan Saya).

Jangan Bawa Ini! Ruang Terbatas, Jemaah di Masjid Nabawi Diingatkan untuk Patuh

Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi baru-baru ini mengeluarkan peraturan baru yang berkaitan dengan kunjungan para jemaah ke Masjid Nabawi, yang tentunya penting bagi sahabat yang merencanakan ibadah di sana.

Gambar 1 : Peraturan terbaru Kementerian Haji dan Umrah mengenai kunjungan jemaah

Berdasarkan informasi yang dilansir oleh Arabian Business pada Kamis, 4 September 2023, peraturan ini pertama kali diumumkan melalui akun resmi kementerian di media sosial pada akhir Agustus 2024.

Larangan Barang Bawaan Besar dan Fasilitas Penyimpanan Aman di Masjid Nabawi

Peraturan tersebut mengatur bahwa para jemaah tidak diperbolehkan membawa barang bawaan berukuran besar, seperti koper, ke dalam area masjid. Selain itu, barang-barang kecil pun tidak diizinkan dibawa ke tempat salat, sehingga sahabat diharapkan untuk memperhatikan aturan ini agar kenyamanan dan ketertiban di dalam masjid tetap terjaga.

Gambar 2 : Dilarang membawa barang bawaan besar di area suci Masjid Nabawi

Sebagai solusinya, pihak pengelola Masjid Nabawi telah menyediakan fasilitas loker yang dapat digunakan oleh para jemaah untuk menyimpan barang-barang kecil mereka dengan aman sebelum memasuki area salat.

Fasilitas ini akan sangat membantu sahabat dalam menjalankan ibadah dengan lebih tenang, tanpa perlu khawatir tentang tempat penyimpanan barang-barang pribadi.

“Agar kunjungan jemaah aman dan terorganisir saat ke Masjid Nabawi, kami meminta agar jemaah mematuhi peraturan terkait penyimpanan bagasi,” tulis Kementerian dalam sebuah pernyataan

Dengan adanya peraturan baru ini, diharapkan kenyamanan dan ketertiban selama beribadah di Masjid Nabawi dapat lebih terjaga, serta memberikan pengalaman spiritual yang lebih khusyuk bagi setiap jemaah.

Baca Juga : Awas Si Kecil Tersesat! Inilah Panduan Aman Berumrah Bersama Anak

Pembatas Kuningan Emas untuk Menjaga Warisan Arsitektur Klasik

Pada bulan April lalu, sebagaimana dilaporkan oleh Gulf News, Kerajaan Arab Saudi telah melakukan pembaruan penting di Masjid Nabawi dengan memasang pembatas baru yang berkilau dan elegan, terbuat dari kuningan berlapis emas.

Sebelumnya, ruang suci tersebut dipagari menggunakan kayu sederhana. Namun, pejabat setempat menjelaskan bahwa pemasangan pembatas baru ini bertujuan untuk menjaga dan melestarikan identitas visual serta pola arsitektur klasik dari masjid yang sangat dihormati ini.

Gambar 3 : Pembatas kuningan berlapis emas di ruang suci Masjid Nabawi

Desain dari pembatas baru ini terinspirasi oleh keindahan bagian depan kamar Nabi Muhammad, Raudhah, serta kabin yang digunakan untuk menyimpan mushaf Al-Qur’an.

Dengan panjang sekitar 87 meter, pembatas ini membingkai ruang suci dengan indah, memberikan kesan kemegahan dan ketenangan melalui material kuningan murni yang berkilauan di bawah cahaya. Jadi, sahabat, langkah ini diambil tidak hanya untuk mempercantik, tetapi juga untuk memperkuat nilai historis dan spiritual dari Masjid Nabawi yang begitu istimewa.

Jadi, sahabat, langkah ini diambil tidak hanya untuk mempercantik, tetapi juga untuk memperkuat nilai historis dan spiritual dari Masjid Nabawi yang begitu istimewa.

Semoga, dengan adanya pembaruan ini, sahabat yang berkunjung dapat merasakan atmosfer yang lebih khusyuk dan mendalam, sekaligus menikmati keindahan arsitektur yang penuh makna ini.

Awas Si Kecil Tersesat! Inilah Panduan Aman Berumrah Bersama Anak

Dalam rangka memastikan perjalanan yang aman dan nyaman bagi para jemaah umrah, terutama bagi keluarga yang membawa anak-anak, Arab Saudi telah merilis sejumlah pedoman penting yang perlu diperhatikan.

Gambar 1 : Panduan Kepada Para Orang Tua Ketika Bersama Anak Ketika Umrah

Menurut informasi yang diterima dari Gulfnews, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi menekankan pentingnya perhatian ekstra bagi sahabat yang berperan sebagai orang tua atau wali. Sahabat diharapkan selalu menjaga anak-anak tetap dekat dan waspada dalam setiap situasi.

Tak hanya itu, demi keamanan tambahan, Kementerian juga menyarankan agar anak-anak menggunakan gelang pelacak elektronik. Langkah ini bertujuan untuk memastikan mereka selalu terpantau dan aman selama melaksanakan ibadah umrah. Jadi, sahabat, pastikan untuk selalu mematuhi pedoman ini agar ibadah berjalan lancar dan penuh berkah.

Perlindungan dan Bimbingan Anak di Masjidil Haram dengan Gelang Pelacak

Kementerian juga mengingatkan sahabat yang membawa anak-anak untuk sebisa mungkin menghindari waktu-waktu sibuk dan lokasi-lokasi yang dipenuhi oleh keramaian. Imbauan ini bertujuan untuk menjaga kenyamanan dan keselamatan selama berada di tempat suci.

Gambar 2 : Kini Tersedia Gelang Pelacak Anak dengan Berbagai Fitur Pelacakan Ketika Umrah

Selain itu, kementerian juga menekankan pentingnya orang tua untuk membimbing dan mengajarkan anak-anak tentang peraturan serta tata cara yang harus mereka patuhi selama berada di sana, agar pengalaman ibadah mereka berjalan dengan lancar dan penuh makna.

Baca Juga : Siap untuk Haji 2025? Arab Saudi Perketat Aturan, Ini yang Perlu Diketahui!

Lebih lanjut, Otoritas Masjidil Haram sebelumnya telah memperkenalkan sebuah inovasi yang sangat bermanfaat, yaitu gelang pelacak anak.

Gelang ini dicetak menggunakan perangkat khusus dan dilengkapi dengan berbagai fitur pelacakan yang canggih. Gelang pelacak ini diberikan secara gratis kepada jamaah anak-anak, dengan tujuan untuk mencegah mereka tersesat di tengah keramaian Masjidil Haram. Dengan adanya gelang ini, para orang tua dapat merasa lebih tenang karena keamanan anak-anak mereka lebih terjaga selama menjalankan ibadah.

Mesin Cetak Gelang Pelacak Anak Kini Tersedia di Masjid Saat Umrah

Sejak bulan Suci Ramadhan tahun ini, otoritas telah mengambil langkah proaktif dengan menambah tiga mesin cetak gelang pelacak anak yang tersebar di pintu utama masjid.

Sahabat dapat menemukan mesin-mesin ini di pintu masuk King Abdulaziz, King Fadh, dan jembatan Ajyad, semuanya strategis ditempatkan untuk memastikan akses yang mudah bagi para jemaah.

Gambar 3 : Gelang pelacak Mempermudah Orang Tua Dalam Proses Pencarian Anak

Penyediaan gelang pelacak anak ini memiliki tujuan mulia, yaitu mempermudah proses pencarian anak-anak yang mungkin terpisah dari orang tua mereka selama melaksanakan ibadah umrah atau salat.

Inisiatif ini diambil sebagai upaya untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh keluarga jemaah, sehingga mereka dapat beribadah dengan tenang tanpa khawatir kehilangan anggota keluarga mereka. Gelang ini berfungsi seperti kartu identitas (KTP) untuk orang dewasa, sehingga memudahkan proses identifikasi.

Dengan informasi kontak yang tercantum pada gelang tersebut, petugas masjid dapat dengan cepat membantu mencari dan mempertemukan anak yang hilang dengan keluarganya. Inisiatif ini benar-benar menunjukkan komitmen otoritas dalam memastikan keamanan dan kenyamanan setiap jemaah yang beribadah di masjid, sehingga sahabat dapat fokus beribadah dengan hati yang tenang.

Siap untuk Haji 2025? Arab Saudi Perketat Aturan, Ini yang Perlu Diketahui!

Pemerintah Arab Saudi melalui Kementerian Haji dan Umrah telah menetapkan sejumlah aturan baru yang akan berlaku pada penyelenggaraan haji 2025.

Gambar 1 : Dihimbau kepada Calon Jemaah untuk Mengetahui Persyaratan Terbaru

Kebijakan ini terlihat lebih ketat, terutama terkait dengan aspek kesehatan para jemaah. Menurut laporan dari Leaders Mina, Kementerian Haji dan Umrah Saudi menekankan pentingnya menjaga keselamatan jemaah dengan memberlakukan imbauan kesehatan yang lebih ketat.

Keputusan ini diambil untuk menghadapi kemungkinan cuaca ekstrem yang bisa terjadi selama musim haji. Dengan langkah ini, pemerintah Saudi berupaya memastikan bahwa sahabat-sahabat yang akan menunaikan ibadah haji bisa melaksanakan rukun Islam kelima ini dengan lebih aman dan nyaman.

Larangan untuk Jemaah Risiko Tinggi demi Keselamatan

Arab Saudi telah menetapkan kebijakan baru untuk ibadah haji 2025 dengan melarang calon jemaah yang memiliki risiko tinggi (risti) untuk berpartisipasi. Kebijakan ini diberlakukan untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan semua jemaah selama menjalankan ibadah haji.

Gambar 2 : Larangan Kepada Lansia dan Jamaah Risti untuk Keselamatan

Calon jemaah yang termasuk dalam kategori risti adalah mereka yang memiliki kondisi medis serius, seperti penyakit ginjal, jantung, paru-paru, hati, atau kanker. Selain itu, mereka yang didiagnosis dengan demensia atau penyakit menular seperti tuberkulosis dan batuk rejan juga tidak diperbolehkan untuk berhaji.

Tak hanya itu, Saudi juga memberlakukan larangan bagi anak-anak di bawah usia 12 tahun dan wanita hamil untuk melaksanakan ibadah haji. Aturan ini diambil dengan tujuan memberikan perlindungan dan kenyamanan maksimal bagi seluruh jemaah, mencerminkan komitmen Arab Saudi dalam menjaga kesejahteraan setiap individu yang berpartisipasi dalam salah satu rukun Islam ini.

Dengan adanya kebijakan ini, sahabat perlu memahami bahwa kesehatan dan keselamatan jemaah adalah prioritas utama.

Larangan ini bukan untuk membatasi, tetapi justru untuk memastikan bahwa semua jemaah dapat menjalankan ibadah haji dengan aman dan tenang, tanpa risiko yang bisa membahayakan diri mereka atau orang lain.

Vaksinasi Wajib untuk Menjamin Kesehatan dan Keselamatan

Pada tahun 2025, setiap jemaah haji diwajibkan untuk melakukan vaksinasi sebagai bagian dari aturan kesehatan yang berlaku.

Vaksin Meningitis untuk Jemaah Umroh dan Haji
Gambar 3 : Calon Jamaah Haji 2025 Wajib Melakukan Vaksinasi

Vaksinasi ini mencakup beberapa jenis imunisasi penting, seperti vaksin meningitis, COVID-19, influenza musiman, serta polio.

Aturan ini diberlakukan untuk memastikan kesehatan dan keselamatan semua jemaah selama menjalankan ibadah haji. Dengan mematuhi ketentuan ini, sahabat akan turut berkontribusi dalam menciptakan lingkungan ibadah yang aman dan nyaman bagi semua. Jadi, pastikan sahabat telah melengkapi semua vaksinasi yang diwajibkan sebelum berangkat menuju Tanah Suci.

Larangan Kegiatan Politik Selama Haji untuk Menjaga Ketertiban

Terdapat aturan penting yang harus diperhatikan oleh setiap jemaah, yakni larangan keras terhadap segala bentuk kegiatan politik.

Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi dengan tegas mengingatkan kepada semua jemaah agar tidak menggunakan kesempatan haji untuk kepentingan politik atau sektarian.

Penting untuk diingat bahwa Kementerian sangat serius dalam menjaga keamanan dan ketertiban umum, serta mencegah segala sesuatu yang dapat mengganggu hukum dan ketertiban selama pelaksanaan haji. Semua jemaah diharapkan untuk mematuhi aturan ini demi menjaga suasana haji yang damai dan penuh khidmat.

Baca Juga : Lindungi Diri dari Virus MPOX! Cegah Penularan dengan Pencegahan yang Tepat!

Pedoman Ketat untuk Kantor Haji Asing, Menjaga Ketertiban dan Keselamatan Jemaah

Untuk menjaga ketertiban dan keselamatan jemaah, kantor haji asing diminta untuk mematuhi kebijakan yang melarang aktivitas politik dan sektarian. Kementerian telah menetapkan pedoman ketat untuk operasional kantor-kantor haji asing ini, memastikan semuanya berjalan dengan baik dan sesuai aturan.

Ini bukan hanya tentang kepatuhan, tetapi juga tentang menciptakan pengalaman haji yang aman dan nyaman bagi semua jemaah.

Kantor haji harus memastikan bahwa jemaah mereka mengikuti semua peraturan yang berlaku di Saudi. Kementerian menegaskan bahwa pelanggaran sekecil apapun dapat berakibat serius, termasuk deportasi bagi staf kantor atau tindakan hukum lainnya.

Oleh karena itu, penting bagi setiap kantor untuk benar-benar memahami dan menerapkan pedoman ini dengan penuh tanggung jawab.

Gambar 4 : Kantor Urusan haji Republik Indonesia

Menurut Independent Newspapers Limited, peraturan baru ini memang harus diikuti oleh semua kantor haji internasional. Mereka memiliki tanggung jawab besar untuk jemaah dari negara masing-masing. Dengan mematuhi peraturan ini, kantor-kantor haji dapat membantu memastikan bahwa perjalanan haji berjalan lancar dan tanpa hambatan.

“”Peraturan tersebut mengamanatkan bahwa kantor harus memasukkan data jamaah ke dalam sistem elektronik sebelum kedatangan mereka dan memastikan bahwa jamaah tidak membawa materi politik atau terlibat dalam kegiatan yang mengganggu.” seperti yang dilaporkan oleh Independent Newspapers Limited.

Langkah ini diambil untuk menjaga suasana yang kondusif dan harmonis selama pelaksanaan ibadah haji.

Selain itu, kantor haji diharapkan mencegah penggunaan akomodasi dan transportasi yang tidak sah. Kementerian berkomitmen untuk mencegah adanya eksploitasi haji untuk agenda politik atau sektarian, dan akan mengambil tindakan tegas terhadap siapa pun yang melanggar.

Dengan mengikuti aturan ini, diharapkan kita semua dapat bersama-sama mendukung pelaksanaan ibadah haji yang damai dan sesuai dengan tujuan mulianya.

Lindungi Diri dari Virus MPOX! Cegah Penularan dengan Pencegahan yang Tepat!

Saat ini, dunia sedang menghadapi ancaman serius dengan merebaknya virus cacar monyet atau MPOX di beberapa negara.

Gambar 1 : Virus MPOX atau biasa dikenal dengan Monkeypox atau Cacar Monyet

Pada 14 Agustus yang lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan telah menetapkan virus MPOX ini sebagai Darurat Kesehatan Masyarakat Internasional. Ancaman ini tentu menjadi perhatian utama, termasuk di Indonesia.

Kebijakan Wajib Pengisian Formulir SATUSEHAT bagi Penumpang Internasional

Untuk mencegah penyebaran virus ini di Tanah Air, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI telah mengambil langkah tegas dengan mewajibkan seluruh penumpang penerbangan internasional, termasuk para jemaah umrah, untuk mengisi formulir SATUSEHAT di situs resmi sshp.kemenkes.go.id.

Gambar 2 : Pengisian Formulir SATUSEHAT Sebagai Salah Satu Langkah Pencegahan ( Sumber : Kemkes.go.id )

Formulir ini berfungsi sebagai sarana pelaporan kesehatan, mirip dengan aplikasi PeduliLindungi yang digunakan selama pandemi COVID-19. Penumpang wajib mengisi data sebelum keberangkatan ke Indonesia dan setibanya di Indonesia, petugas karantina kesehatan akan memeriksa status kesehatan mereka.

Jika status sahabat hijau, yang berarti tidak ada gejala atau riwayat kontak dengan penderita, sahabat dapat melanjutkan perjalanan ke imigrasi tanpa masalah. Namun, jika status merah, yang menunjukkan adanya gejala, sahabat perlu menjalani pemeriksaan atau pengobatan terlebih dahulu untuk memastikan tidak membawa penyakit yang bisa menyebar ke keluarga atau orang terdekat di rumah.

Sebagai tambahan, Maskapai Saudia Airlines juga telah mengumumkan kebijakan serupa. Mulai 29 Agustus 2024, seluruh penumpang internasional yang tiba di Indonesia diwajibkan untuk mengisi formulir SATUSEHAT. Ini merupakan upaya bersama untuk menjaga keamanan kesehatan nasional dan mencegah masuknya penyakit dari luar negeri.

Baca Juga : Meningitis Mengancam Jemaah Umrah? Pemerintah Lakukan Penelitian untuk Temukan Jawabannya!

Masa Inkubasi dan Gejala Awal MPOX

Cacar monyet sendiri memiliki masa inkubasi 5-21 hari sejak seseorang terinfeksi virus monkeypox. Gejala awal yang perlu sahabat waspadai meliputi sakit kepala hebat, demam tinggi (38.5–40.5°C), nyeri otot, sakit punggung, kelelahan ekstrem, menggigil, keringat dingin, dan pembengkakan kelenjar getah bening.

Sekitar 1-3 hari setelah mengalami demam, ruam akan mulai muncul di wajah dan kemudian menyebar ke seluruh tubuh. Bagian tubuh yang biasanya paling terkena ruam adalah tangan, kaki, dan wajah. Ruam ini biasanya dimulai dengan bintik-bintik kecil yang kemudian berubah menjadi lenting atau vesikel, yaitu lepuhan berisi cairan. Dalam beberapa waktu, lenting-lenting ini akan mengering dan membentuk kerak.

Gambar 3 : Gejala MPOX yang utama dalam periode erupsi kulit adalah munculnya ruam pada kulit

Oleh karena itu, penting bagi sahabat untuk selalu waspada dan segera mencari pertolongan medis jika mengalami gejala-gejala tersebut.

Pentingnya Pencegahan Virus MPOX dan Kesiapan Jemaah Umrah

Selain upaya dari pemerintah Indonesia, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi juga memberikan perhatian khusus terhadap kesehatan jemaah umrah. Mereka mengimbau agar para jemaah senantiasa mengenakan masker wajah selama beribadah, khususnya di area Masjidil Haram. Imbauan ini bertujuan untuk melindungi diri sahabat dari penyakit yang mungkin tersebar di antara jemaah lainnya.

“Jemaah yang terhormat, pastikan umrah Anda aman dan sehat dengan mengenakan masker selama menjalankan ibadah untuk melindungi diri Anda dan orang-orang di sekitar Anda,” demikian pesan yang disampaikan oleh Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi melalui X.

Gambar 4 : Pastikan Selalu Melindungi Diri Ketika Melaksanakan Ibadah Umrah

Selain memakai masker yang kering dan bersih, sahabat juga diimbau untuk rutin mencuci tangan dan menjaga makanan dari sumber kontaminasi. Kementerian Kesehatan Arab Saudi bahkan merekomendasikan agar sahabat menghindari kontak langsung atau meminjamkan barang pribadi kepada orang yang tampak sakit.

Tidak hanya itu, bagi sahabat yang berusia lanjut, disarankan untuk menghindari paparan sinar matahari langsung selama beribadah dan meminum air mineral dalam jumlah yang cukup.

Sebelum berangkat ke Tanah Suci, sahabat juga disarankan untuk mempersiapkan fisik dengan memperbanyak intensitas berjalan kaki, menjaga pola makan, dan memastikan istirahat yang cukup. Langkah-langkah ini akan membantu sahabat menjalani ibadah umrah dengan lebih nyaman dan aman.

Dengan berbagai langkah pencegahan ini, semoga sahabat dapat menjalani ibadah umrah dengan tenang, sehat, dan terlindungi dari berbagai ancaman kesehatan yang ada. Tetaplah waspada, jaga kesehatan, dan selalu patuhi anjuran yang telah diberikan.

Seperti Apa Proses Penciptaan Alam Semesta? Temukan di Museum As-Safiyyah Madinah!

Arab Saudi memperkenalkan sebuah museum dengan visualisasi di Madinah yang benar-benar unik dan menarik, Pada tanggal 27 Maret 2024. Museum ini dinamakan As Safiyyah, dan lokasinya sangat strategis, hanya beberapa langkah dari Masjid Nabawi di Madinah.

Gambar 1 : Museum As Safiyyah ini Berdekatan dengan Masjid nabawi di Madinah

Di sini, sahabat dapat menemukan berbagai macam koleksi yang dipresentasikan dengan cara yang begitu memukau, sehingga menambah wawasan dan pengalaman spiritual selama berada di tanah suci. Museum As Safiyyah ini memang dirancang untuk menjadi salah satu daya tarik baru yang patut sahabat kunjungi saat berziarah di kota Madinah.

Wisata Edukasi dan Budaya di Dekat Masjid Nabawi

Dilansir laman resmi Kementerian Agama (Kemenag), Museum As Safiyyah, yang terletak di dekat pintu gerbang 303 Masjid Nabawi, Madinah, merupakan destinasi yang tak boleh dilewatkan oleh sahabat yang singgah di kota suci ini. Lokasinya yang strategis memudahkan para jemaah untuk terlebih dahulu menikmati kunjungan ke museum ini sebelum melanjutkan ibadah mereka di Masjid Nabawi.

Museum dan Taman Al-Safiyyah ini menjadi contoh sempurna dari perpaduan antara wisata budaya dan edukasi dengan sentuhan hiburan yang menarik. Dengan berbagai elemen inovatif yang ditawarkan, museum ini mampu memperkaya pengalaman para pengunjung, menjadikan kunjungan ke Kota Madinah semakin berkesan dan mendalam.

Gambar 2 : Tampilan Museum As Safiyyah yang Terlihat Megah

Terhampar di lahan seluas lebih dari 4.400 meter persegi, Museum dan Taman Al-Safiyyah berdiri megah di bagian selatan tengah dari Masjid Nabawi. Proyek ini tidak hanya menawarkan taman budaya yang indah dan area pameran museum yang canggih dengan teknologi audiovisual terintegrasi, tetapi juga menyediakan berbagai fasilitas komersial dan rekreasi yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan sahabat selama berada di sana.

Arsitektur Museum Al-Safiyyah mencerminkan warisan budaya Madinah dengan desain yang penuh estetika. Kebun palem yang disusun bertingkat, dilengkapi dengan kolam dan air mancur, menciptakan suasana yang sejuk dan memikat bagi setiap pengunjung yang datang.

Museum ini resmi dibuka pada akhir Maret, tepatnya pada 16 Ramadan 1445 H, dan mulai menerima pengunjung umum sejak 27 Ramadan 2024. Meski baru saja dibuka, museum ini telah menjadi magnet bagi puluhan ribu pengunjung yang datang dari 80 negara di seluruh dunia. Setiap sudutnya menawarkan sesuatu yang spesial, membuat setiap langkah yang sahabat ambil di museum ini penuh dengan makna dan kenangan indah.

Baca Juga : Persiapan Penting Sebelum Beribadah di Masjid Nabawi! Tips Ampuh Agar Tidak Tersesat!

Fasilitas Modern dan Inovatif di Museum Al-Safiyyah Madinah

Museum As Safiyyah ini menawarkan beragam fasilitas yang dirancang untuk memperkaya pengetahuan para pengunjungnya. Salah satu daya tarik utama adalah fasilitas yang menyajikan gambaran proses penciptaan alam semesta dengan konsep yang sangat futuristik, lengkap dengan teknologi audio-visual yang mutakhir.

Musa Yazid Attamimi, seorang mahasiswa asal Jawa Barat yang kini bertugas sebagai penerjemah di Museum As Safiyyah, menjelaskan bahwa museum ini dibangun dengan teknologi canggih yang sangat mengesankan.

Gambar 3 : Ruang tunggu Museum As Safiyyah di Madinah ( Sumber : harian.disway.id )

“Insyaallah museum ini menggunakan teknologi yang luar biasa. Ada video dan audio yang sudah benar-benar kita setting untuk memberikan pengaruh kepada jemaah yang datang ke dalam museum ini. Insyaallah menjadi konten yang sangat bermanfaat,” ungkap Musa.

Lebih jauh, Musa juga menambahkan bahwa letak Museum As Safiyyah sangat strategis karena berada dekat dengan hotel-hotel yang ditempati oleh para jemaah haji Indonesia.

Kedekatan ini menjadi salah satu faktor yang membuat museum ini menarik perhatian para jemaah untuk dikunjungi. Dengan lokasi yang mudah dijangkau, sahabat pun dapat dengan mudah menikmati pengalaman belajar yang kaya dan mengesankan di Museum As Safiyyah.

Fasilitas dan Koleksi Menarik di Museum As Safiyyah Madinah

Museum As Safiyyah memerlukan waktu sekitar enam tahun untuk proses pembangunannya. Museum ini menghadirkan visualisasi yang memukau tentang penciptaan alam semesta serta memberikan gambaran kehidupan di akhir zaman.

“Dalam perjalanan selama kurang lebih 35 menit, kita akan dibawa menyusuri berbagai keajaiban tentang penciptaan alam semesta, fase-fase kehidupan manusia, kehidupan para nabi, hingga gambaran tentang akhir zaman, termasuk hari kiamat,” ungkap Musa.

Gambar 4 : Salah Satu Pameran dan Museum Biografi Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Islam ( Sumber : Republika.co.id )

Museum ini juga memiliki koleksi artefak yang menarik, seperti fosil dan bebatuan dari zaman purba. Selain itu, terdapat replika manuskrip Al-Qur’an pertama yang ditulis pada masa sahabat Rasulullah SAW, Utsman bin Affan RA.

“Ada juga replika manuskrip Al-Qur’an yang pertama kali ditulis di zaman Utsman bin Affan RA. Tak hanya itu, ada replika Gua Hira dengan skala 1:1, jadi sangat mirip dengan yang aslinya,” tambahnya.

Di sini, sahabat bisa menambah pengetahuan dan wawasan. Saat berada di Madinah, museum ini bisa menjadi pilihan destinasi yang menarik bagi sahabat yang sedang menunggu keberangkatan ke Makkah untuk puncak musim haji.

Untuk memasuki museum ini, sahabat perlu membeli tiket seharga 20 Riyal atau sekitar Rp 85.000 per orang (kurs Rp 4.256). Anak-anak di bawah enam tahun tidak dikenakan biaya. Sedangkan untuk kelompok pengunjung yang terdiri dari lima orang atau lebih, akan mendapatkan diskon sehingga harga tiket menjadi 10 Riyal per orang.

Museum As Safiyyah buka setiap hari dari pukul 08.00 hingga 23.30 WAS. Bagi sahabat yang sedang berada di Madinah, kunjungan ke museum ini bisa menjadi momen berharga sambil menunggu jadwal menuju Makkah.

Meningitis Mengancam Jemaah Umrah? Pemerintah Lakukan Penelitian untuk Temukan Jawabannya!

Penelitian penting sedang dilakukan untuk melindungi para jamaah umrah dari risiko penyakit meningitis meningokokus. Dalam hal ini, Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan Bio Farma dan RSPI Sulianti Suroso untuk melaksanakan surveilans carrier meningokokus.

Gambar 1 : Pemerintah Menyelidiki Penyebab Penularan Meningitis di Kalangan Jemaah Umrah ( Sumber : Himpuh.or.id )

Diharapkan, upaya ini dapat membantu dalam mencegah dan mengendalikan penyakit meningitis meningokokus bagi para sahabat yang menjalankan ibadah umrah di Indonesia. Selain itu, penelitian ini juga mendukung kebijakan pemerintah dalam memastikan kesehatan dan keselamatan para jamaah.

Data Meningitis Indonesia Menjadi Kasus Tertinggi 

Berdasarkan data yang tersedia, pada tahun 2016, tercatat bahwa Indonesia mengalami 78.018 kasus meningitis dengan 4.313 kematian akibat penyakit ini.

Gambar 2 : Meningitis Merupakan Peradangan Membran Otak dan Sumsum

Hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan jumlah kasus dan tingkat kematian tertinggi di Asia Tenggara. Di tahun-tahun sebelumnya, pada 2015, 2016, dan 2017, jumlah kasus suspek meningitis di Indonesia masing-masing mencapai 339, 279, dan 353 kasus.

Lebih lanjut, data dari Vemela pada tahun 2021 menunjukkan bahwa angka kejadian meningitis pediatrik di Indonesia diprediksi akan terus meningkat dengan tingkat kematian yang mencapai 18-40 persen.

Baca Juga : Kemenag Pastikan Kuota Haji Bukan untuk Diperjualbelikan!

Pentingnya Kesadaran dan Vaksinasi Meningitis

Menurut dr. Yudi Pramono, Plt Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, penelitian ini merupakan bagian dari upaya yang berkelanjutan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya sahabat sekalian, mengenai pentingnya perlindungan terhadap paparan meningitis.

Vaksin Meningitis untuk Jemaah Umroh dan Haji
Gambar 3 : Vaksin Meningitis untuk Jemaah Umroh dan Haji

Dilansir dari Himpuh.or.id, dalam pernyataannya pada Kamis, 22 Agustus 2024, dr. Yudi juga menjelaskan “Hasil penelitian ini akan menguatkan kebijakan vaksinasi meningitis bagi jamaah umrah. Kami juga menekankan perlunya sosialisasi kepada jamaah terkait tujuan dan manfaat vaksinasi,”

Beliau menekankan pentingnya sosialisasi kepada jamaah mengenai tujuan dan manfaat dari vaksinasi tersebut. Dengan demikian, sahabat diharapkan dapat lebih memahami betapa pentingnya vaksinasi sebagai langkah pencegahan terhadap risiko meningitis yang bisa mengancam kesehatan.

Perkuat Penanganan Meningitis dengan Kerjasama Bio Farma dan RSPI

Meningitis meningokokus adalah kondisi medis serius yang mengakibatkan peradangan pada selaput otak dan sumsum tulang belakang, yang disebabkan oleh bakteri Neisseria meningitidis. Penyakit ini sangat berbahaya karena dapat mengakibatkan kerusakan saraf di otak dan berpotensi menyebabkan kelumpuhan pada penderitanya.

Saat ini, di Indonesia, belum terdapat sistem pemantauan yang memadai untuk mendeteksi kasus meningitis meningokokus, khususnya di kalangan jamaah umrah.

Gambar 4 : Bio Farma dan RSPI Sulianti Saroso Bekerja Sama untuk penelitian surveilans meningitis meningokokus ( Sumber : @biofarmaid )

Direktur Utama Bio Farma Group, Shadiq Akasya, menegaskan bahwa kerjasama ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan kesehatan masyarakat Indonesia. “Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang life science, kami ingin berkontribusi dalam menjaga kesehatan masyarakat, salah satunya melalui pengadaan vaksin. Kami berharap penelitian ini dapat mendukung kebijakan Kementerian Kesehatan terkait vaksinasi meningitis bagi jamaah umrah,” ujarnya dengan penuh semangat.

Sementara itu, Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso, dr. Alvin Kosasih, mengungkapkan dukungannya terhadap penelitian ini, terutama dalam upaya pengendalian penyakit. “RSPI siap mendukung kegiatan penelitian ini sebagai bagian dari pilar penelitian di rumah sakit. Kami berharap kerja sama ini dapat terus berlanjut pada penelitian-penelitian selanjutnya,” tambahnya dengan optimis.

Persiapan Penting Sebelum Beribadah di Masjid Nabawi! Tips Ampuh Agar Tidak Tersesat!

Masjid Nabawi, yang berada di jantung kota Madinah, bukan hanya menjadi salah satu masjid terbesar di dunia, tetapi juga merupakan tempat suci kedua bagi umat Islam setelah Masjidil Haram. Setiap tahunnya, jutaan jemaah dari berbagai penjuru dunia datang untuk beribadah di sini.

Gambar 1 : Potret Menawan dari Masjid Nabawi yang Menjadi Tujuan Ibadah Umrah dan Haji

Karena area masjid yang begitu luas dan kompleks, sangat penting bagi sahabat untuk mengetahui gerbang mana yang sebaiknya digunakan agar tidak kebingungan saat berada di sana. Jangan khawatir, terdapat banyak petugas dan penunjuk arah yang siap membantu sahabat.

Selain itu, sahabat juga bisa memanfaatkan peta digital atau aplikasi khusus untuk memudahkan navigasi di sekitar masjid ini, sehingga perjalanan ibadah sahabat bisa berjalan lebih lancar dan khusyuk.

Mengenal Warna dan Nomor Pintu Gerbang Masjid Nabawi

Masjid Nabawi memiliki 69 gerbang yang ditandai dengan warna dan nomor, dirancang untuk memudahkan navigasi bagi para jemaah.

Gambar 2 : Warna dan Nomor Gerbang untuk Akses Mudah di Masjid Nabawi

Gerbang-gerbang ini tersebar di berbagai sisi masjid, dengan setiap warna menandai area tertentu. Gerbang ungu, satu-satunya gerbang dengan warna tersebut, terletak di timur laut dekat Masjid Ghamamah dan Masjid Abu Bakar.

Di sisi timur, gerbang berwarna oranye mengarah ke Pasar Bilal dan Taman Saqifah Bani Saidah. Sementara itu, gerbang merah yang terletak di sisi selatan menghubungkan jemaah ke area pertokoan, pusat perbelanjaan, dan hotel-hotel yang sering diinapi oleh jemaah Indonesia.

Baca Juga : QRIS Hadir di Arab Saudi? Jemaah Haji dan Umrah belanja Makin Praktis Tahun Depan!

Gambar 3 : Gate Biru, Pintu Masuk Utama yang Memudahkan Arah Menuju Area Ibadah

Di sisi barat, gerbang biru berada di dekat pemakaman Baqi’ atau Jannatul Baqi’, tempat para jemaah bisa berziarah ke makam keluarga dan sahabat Nabi Muhammad SAW. Gerbang ini juga sering menjadi titik kumpul jemaah Indonesia sebelum memasuki Raudhah.

Terakhir, gerbang hijau yang terletak di sisi utara, dekat dengan makam Rasulullah SAW, menjadi jalur utama bagi jemaah yang ingin berziarah ke makam Nabi Muhammad SAW. Penandaan warna dan nomor ini sangat membantu jemaah dalam mengenali dan mengakses berbagai bagian dari Masjid Nabawi dengan lebih mudah.

Pentingnya Mengenali Warna dan Nomor Gerbang di Masjid Nabawi

Dengan mengenali warna dan nomor gerbang, sahabat akan lebih mudah menemukan arah menuju tempat yang dituju, berjanji temu dengan pasangan atau teman, serta menghindari kebingungan di area yang luas ini. Setiap gerbang memiliki peran dan tujuan khusus, yang menghubungkan sahabat dengan berbagai lokasi penting di dalam dan sekitar Masjid Nabawi.

Selain itu, mengetahui gerbang yang sesuai juga akan membantu sahabat kembali ke penginapan atau berkumpul dengan rombongan setelah beribadah.

Sebagai contoh, bagi sahabat yang menginap di hotel-hotel di sisi selatan, akan lebih praktis untuk menggunakan gerbang merah saat masuk dan keluar dari masjid.

Simak Tips Praktis Agar Tidak Tersesat 

Saat memasuki masjid, pastikan sahabat mencatat nomor gerbang yang digunakan. Ini akan sangat membantu sahabat dalam menemukan jalan yang tepat. Sebagai alternatif, sahabat bisa memanfaatkan warna gerbang sebagai penanda visual yang mudah diingat. Jika sahabat kesulitan mengingat nomor, fokuslah pada warna gerbang.

Manfaatkan juga Google Maps atau aplikasi peta digital di ponsel untuk menandai lokasi Masjid Nabawi, yang akan mempermudah navigasi. Namun, perlu diingat bahwa jika internet sahabat agak lambat atau baterai ponsel rendah, akurasinya mungkin sedikit terpengaruh.

Gambar 4 : Menghindari Kebingungan di Masjid Nabawi, Pastikan Tahu Arah dan Lokasi Gerbang

Jika sahabat bepergian dengan rombongan, ikuti petunjuk dari ketua rombongan, petugas kloter, atau muthawwif, karena mereka biasanya sudah familiar dengan lokasi dan jalur yang tepat. Namun apabila sahabat bepergian sendiri, carilah petugas haji Indonesia yang berjaga di sekitar Masjid Nabawi. Mereka biasanya mengenakan rompi hitam dengan baju putih berkerah batik dan memiliki tulisan “Petugas Haji Indonesia” di bagian belakangnya. Mereka akan siap membantu sahabat yang mungkin merasa tersesat.

Karena itu, penting sekali bagi jemaah untuk mengenali warna dan nomor gerbang di Masjid Nabawi agar mereka tidak kebingungan dan dapat menjalankan ibadah dengan nyaman.

Masjid Nabawi memiliki area yang sangat luas dan kompleks, sehingga mengetahui informasi tentang gerbang-gerbang ini akan membantu jemaah fokus beribadah tanpa khawatir tersesat di dalam masjid. Dengan memanfaatkan informasi tersebut, sahabat dapat merasa lebih tenang dan siap menghadapi pengalaman ibadah yang khusyuk.

Lantunan Doa untuk Sanak Saudara yang Berangkat ke Tanah Suci. Siapkah Kita Mengiringi Mereka?

Sahabat, ketika ada saudara, teman, atau kerabat yang akan berangkat umrah, alangkah baiknya kita mengucapkan selamat dan memanjatkan doa untuk mereka. Menunaikan ibadah umrah adalah impian yang diidamkan oleh setiap muslim di seluruh dunia.

Namun, karena ibadah ini memerlukan kondisi fisik yang prima dan kemampuan finansial yang cukup, tidak semua dari kita bisa langsung melaksanakannya.

Gambar 1 : Jamaah Umroh Ventour Travel sedang Memanjatkan Doa di depan Kakbah

Jangan lupa juga untuk berdoa agar suatu hari nanti Allah SWT memberi kita kesempatan yang sama, untuk merasakan indahnya menunaikan ibadah umrah dan berziarah ke Baitullah.

Terkadang, kita mungkin merasa bingung tentang doa yang tepat untuk mereka yang akan berangkat umrah. Untuk itu, berikut adalah doa yang bisa kita panjatkan untuk saudara, kerabat, atau teman yang akan melaksanakan umrah.

Baca Juga : Hati-hati! Kenali Berbagai Modus Penipuan yang Kerap Menjerat Jemaah di Madinah

Doa Menurut Hadis Riwayat At-Tirmidzi

Menurut sebuah hadis riwayat at-Tirmidzi, Rasul SAW mendoakan orang yang akan melakukan perjalanan, termasuk perjalanan umrah, dengan doa berikut:

زَوَّدَكَ اللهُ التَّقْوى، وغَفَرَ ذَنْبَكَ، ويَسَّرَ لَكَ الخَيْرَ حَيْثُما كُنْتَ

Zawwadakallahut taqwa, wa ghafara dzanbaka, wa yassara lakal khaira khaitsuma kunta

Artinya, “Semoga Allah SWT selalu menambahkan ketakwaanmu, mengampuni dosa-dosamu, memudahkan kebaikan bagimu dimanapun berada.” (H.R at-Tirmidzi)

Doa Menurut Abu Hurairah

Abu Hurairah pernah meriwayatkan sebuah hadis mengenai doa Rasulullah SAW untuk orang yang akan bepergian. Doa ini juga dapat kita gunakan untuk mendoakan saudara, teman, atau kerabat yang akan berangkat umrah:

أسْتَوْدِعُكَ اللهَ الَّذِي لا تَضِيعُ ودائِعُهُ

Astaudiukallaha alladzi la tadhi’u wada’i’uhu

Artinya, “Aku titipkan engkau kepada Allah SWT yang tak pernah meninggalkan titipannya.”

Imam al-Ghazali Juga Menyampaikan

Imam al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin menulis satu doa yang bisa dibaca untuk mendoakan orang yang akan berangkat umrah:

فِيْ حِفْظِ اللهِ وَكَنفِهِ وَزَوَّدَكَ اللَهَ التَّقْوَى وَغَفَرَ ذَنْبَكَ وَوَجَّهَكَ لِلْخَيْرِ أَيْنَمَا كُنْتَ

Fi khifdzillahi wa kanafihi wa zawwadakallahut taqwa wa ghafara dzanbaka wa wajjahaka lil khairi ainama kunta

Artinya, “Semoga engkau selalu dalam penjagaan Allah dan perlindungannya, semoga Allah memberikan bekal ketakwaan kepadamu dan mengampuni dosamu, dan semoga Allah memberikan kebaikan dimanapun kamu berada.”

Gambar 2 : Kakbah yang Selalu Ramai diKunjungi Jemaah Umat Muslim

Itulah beberapa doa yang dapat dibaca untuk keselamatan saudara dan teman yang hendak berangkat umrah. Semoga doa-doa ini bermanfaat bagi siapa saja yang ingin memberikan dukungan dan kebaikan untuk keluarga atau saudara yang akan berziarah ke tanah suci.

Eksplorasi Al Ula! Beberapa Destinasi Seru untuk Pecinta Sejarah dan Alam

Al Ula adalah salah satu kota di Arab Saudi yang patut Sahabat kunjungi sebagai destinasi wisata alam dan budaya. Kota ini akan memukau Sahabat dengan keindahannya, menghadirkan perpaduan unik antara keanekaragaman lingkungan dan sejarah yang begitu bermakna.

Gambar 1 : Potret jemaah Ventour Travel di Salah Satu Destinasi Al Ula

Dengan Ventour Travel, sahabat dapat mengeksplorasi pesona kota Al-Ula melalui paket “Proven Landing Al Ula” dan “Mabrurah Landing Al Ula” yang dirancang khusus untuk memberikan pengalaman yang tak terlupakan.

Paket-paket ini menawarkan kesempatan bagi sahabat untuk menyaksikan keindahan alam yang menakjubkan dan warisan budaya yang kaya di Al-Ula, sambil menikmati layanan berkualitas tinggi dari Ventour Travel.

Keindahan Alam yang Menyerupai Kepala Gajah

Elephant Rock, yang dapat sahabat temukan di situs resmi Experience Alula, merupakan salah satu keajaiban geologi paling menakjubkan di AlUla. Dengan ketinggian mencapai 52 meter, bebatuan ini menjulang dramatis ke langit.

Gambar 2 : Elephant Rock memikat dengan keindahan dan keunikannya yang alami

Bentuknya yang unik, mirip dengan kepala gajah lengkap dengan belalainya yang menyentuh tanah, membuatnya mudah dikenali dan menjadi alasan mengapa bebatuan ini disebut Elephant Rock.

Bentuk menakjubkan ini terbentuk dari proses erosi angin dan air yang berlangsung selama jutaan tahun. Dalam bahasa Arab, fenomena geologi ini dikenal sebagai Jabal AlFil. Sahabat bisa mengunjungi lokasi ini kapan saja—pagi, siang, atau sore—namun waktu terbaik untuk berfoto dengan latar belakang bebatuan ini adalah saat matahari terbenam.

Saat sunset, Jabal AlFil memancarkan keindahan yang luar biasa dengan warna-warni langit yang berpadu dengan bebatuan berbentuk gajah yang berubah menjadi merah yang menawan.

Tak hanya saat matahari terbenam, bahkan pada malam hari, bebatuan ini tampak semakin hidup dengan latar langit yang dipenuhi ribuan bintang. Jadi, sahabat, jika sahabat mencari pengalaman yang memukau, Elephant Rock adalah destinasi yang tak boleh dilewatkan!

Cermin Megah yang Mengungkap Keindahan dan Warisan Al-Ula

Berdasarkan informasi dari situs Experience Alula, Maraya, yang dalam bahasa Arab berarti ‘cermin’ atau ‘refleksi’, adalah sebuah karya seni yang sangat memukau dan terletak di ngarai gurun Lembah Ashar.

Struktur yang menawan ini dirancang sedemikian rupa sehingga seolah-olah menyatu dengan lingkungan sekitarnya, menciptakan ilusi seperti fatamorgana dari pasir.

Gambar 3 : Maraya memantulkan keindahan lanskap Al Ula dengan sempurna

Dengan 9.740 panel cermin, Maraya tidak hanya mencerminkan keindahan Al Ula tetapi juga dinyatakan oleh Guinness World Records sebagai bangunan cermin terbesar di dunia.

Selain berfungsi sebagai refleksi keindahan alam, Maraya juga merayakan peran penting wilayah ini dalam sejarah sebagai pusat pertemuan budaya selama bertahun-tahun. Panel-panel cermin ini bukan hanya sekadar karya seni kontemporer, tetapi juga merupakan gambaran dari warisan luar biasa daerah tersebut.

Selain itu, Maraya berfungsi sebagai tempat serbaguna yang turut mendukung perkembangan budaya Al Ula di kancah global. Jadi, sahabat, jika sahabat ingin merasakan kombinasi unik antara seni dan sejarah, Maraya adalah tempat yang wajib dikunjungi!

Keajaiban Arkeologi dengan Makam-Makam Bersejarah di Pegunungan

Al-Khuraibah adalah salah satu situs arkeologi paling penting di daerah ini. Di sini, sahabat dapat menjelajahi berbagai makam yang diukir langsung ke dalam pegunungan, masing-masing dengan karakteristik uniknya.

Beberapa makam memiliki desain sederhana, dipotong dari batu dengan tempat pemakaman berbentuk persegi panjang di dinding dan lantai. Interior makam ini mirip dengan yang ada di Mada’in Saleh, tetapi lebih awal dibuat dan dirancang dengan lebih teliti serta dihiasi dengan ornamen yang lebih rumit.

Gambar 4 : Al Khuraibah, situs arkeologi kuno di Al Ula yang menyimpan peninggalan bersejarah

Ada juga makam dengan ruang kubik kecil yang hanya dapat menampung dua jenazah. Ukurannya biasanya sekitar dua meter panjang, enam puluh hingga delapan puluh sentimeter lebar, dan tujuh puluh hingga seratus sentimeter tinggi.

Selain itu, sahabat akan menemukan rongga persegi panjang sederhana yang diukir dalam batu, dirancang untuk menampung satu jenazah. Salah satu makam terkenal dari jenis ini adalah Maqaabirul Usuud atau Makam Singa, yang menampilkan dua pasang singa yang diukir di setiap sisinya.

Keindahan dan kerumitan ukiran ini memberikan pandangan yang memukau mengenai seni dan warisan budaya yang kaya di Al-Khuraibah. Jadi, jika sahabat tertarik pada sejarah dan arkeologi, situs ini pasti akan menawarkan pengalaman yang tak terlupakan!

Melestarikan Warisan dan Menghidupkan Budaya dalam Harmoni Tradisi di Old Town Al Ula

Di dalam Desa Kota Tua AlUla, sahabat akan menemukan lebih dari 900 bangunan tradisional yang terbuat dari batu bata lumpur, dan sekitar 100 di antaranya telah dipugar dengan menggunakan metode bangunan tradisional.

Desa ini juga dikenal dengan distrik Seni yang sedang berkembang, yang berpusat di sekitar Sekolah Perempuan Tua Madrasat Adeera. Sekolah ini telah direnovasi dan kini menjadi tempat bagi para wanita untuk belajar tembikar, pembuatan perhiasan, dan kerajinan tangan tradisional, yang kemudian dijual di toko-toko wisata di Kota Tua.

Gambar 5 : Old Town menghadirkan suasana zaman dahulu dengan arsitektur tradisional

Selain itu, Desa Kota Tua AlUla juga melestarikan warisan budaya takbenda seperti tradisi tarian, musik, puisi, dan mendongeng. Warisan ini dihidupkan kembali melalui pertunjukan popup dan perayaan budaya yang sering diadakan di Kota Tua, menawarkan sahabat kesempatan untuk merasakan kehangatan budaya lokal.

Ekosistem unik desa ini menciptakan iklim mikro yang mendukung pertanian sepanjang tahun. Hal ini memungkinkan para petani untuk menanam berbagai jenis tanaman, yang meningkatkan ketahanan pangan di wilayah tersebut.

Praktik pertanian dan peternakan tradisional yang telah diwariskan dari generasi ke generasi di pertanian AlJadidah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari di sini. Jadi, sahabat, jika sahabat ingin menyelami kekayaan warisan budaya dan alam yang tak tertandingi, Kota Tua AlUla adalah destinasi yang wajib dikunjungi!