Wajib Tahu! Penjelasan Lengkap Perbedaan Haji Dan Umroh!

Haji dan umroh adalah dua ibadah penting dalam Islam yang sering dianggap tidak memiliki perbedaan oleh banyak orang, karena keduanya melibatkan perjalanan ke Mekkah dan ritual-ritual tertentu.

Namun, sahabat perlu tahu bahwa meskipun ada persamaan, keduanya memiliki perbedaan mendasar. Perbedaan utama antara haji dan umroh terletak pada waktu pelaksanaannya, status hukumnya, dan tata cara ritualnya.

Gambar 1 : Potret Jamaah Ventour Travel Ketika Melaksanakan Umroh di Tanah Suci

Haji merupakan rukun Islam kelima yang wajib dilaksanakan bagi setiap Muslim yang mampu, dan dilakukan pada waktu tertentu, yaitu saat musim haji. Secara istilah, haji berarti menuju Ka’bah untuk melaksanakan serangkaian ibadah yang telah ditetapkan. Di sisi lain, umroh bisa dilakukan kapan saja sepanjang tahun dan secara istilah artinya adalah ziarah ke Ka’bah dengan tujuan ibadah tertentu.

Perbedaan Haji Dan Umroh Menurut Hukum, Rukun, Waktu Pelaksanaan Serta Kewajiban

1. Hukum

Menurut hukum, haji adalah ibadah yang wajib bagi umat Islam dan merupakan rukun Islam yang kelima. Namun, kewajiban ini hanya berlaku bagi mereka yang benar-benar mampu, bukan hanya dari segi finansial, tetapi juga fisik dan mental. Kesiapan ini penting, karena haji memerlukan waktu dan tenaga yang lebih banyak dibandingkan umroh. Jika sahabat mampu secara fisik dan mental, tentu sahabat akan lebih fokus dan tenang dalam menjalankannya.

Sedangkan umroh, hukumnya sunnah muakkad, yang artinya sangat dianjurkan untuk dilakukan, namun tidak berdosa jika tidak melaksanakannya.

2. Rukun

Perbedaan antara haji dan umroh terletak pada rukun yang harus sahabat penuhi selama menjalankan ibadah. Rukun haji meliputi beberapa hal yang sangat penting, seperti niat ihram, wukuf di Arafah, tawaf, sai, dan memotong rambut. Wukuf di Arafah merupakan salah satu rukun utama dalam haji yang tidak boleh dilewatkan.

Gambar 2 : Perbedaan Umroh dan Haji Juga Terletak Pada Rukunnya

Sedangkan dalam umroh, rukun yang harus sahabat jalankan hampir sama dengan haji, hanya saja tanpa wukuf di Arafah. Jadi, sahabat hanya perlu niat ihram, kemudian melakukan tawaf mengelilingi Ka’bah, sai antara Safa dan Marwah, serta memotong rambut. Meskipun terlihat sederhana, kedua ibadah ini memiliki keutamaan masing-masing yang membawa pahala besar bagi yang melaksanakannya.

3. Waktu Pelaksanaan

Perlu diketahui bahwa pelaksanaan haji dan umroh memiliki perbedaan dari segi waktu. Haji hanya bisa dilakukan dalam waktu yang lebih terbatas, yaitu dimulai sejak awal bulan Syawal hingga subuh pada Hari Raya Idul Adha, tepatnya pada tanggal 10 Dzulhijjah. Jadi, rentang waktu untuk melaksanakan haji memang sempit.

Berbeda dengan haji, umroh bisa sahabat lakukan kapan saja sepanjang tahun, tanpa batasan waktu tertentu. Namun, ada pengecualian untuk tanggal 10 Dzulhijjah dan hari-hari Tasyrik, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah, di mana umroh tidak dianjurkan dilakukan pada hari-hari tersebut.

4. Kewajiban

Dalam pelaksanaan haji dan umroh, ada beberapa kewajiban yang harus dipenuhi. Meskipun jika kewajiban ini tidak dilaksanakan, ibadah haji atau umroh sahabat tetap sah, namun sahabat harus membayar dam (denda) sebagai gantinya.

Untuk kewajiban haji, ada lima hal yang perlu dilakukan: niat ihram dari miqat (batas yang ditentukan sesuai lokasi keberangkatan), menginap di Muzdalifah, menginap di Mina, melakukan tawaf wada (perpisahan), dan melempar jumrah. Sedangkan dalam umroh, kewajiban yang harus sahabat penuhi ada dua, yaitu niat ihram dari miqat dan menjauhi hal-hal yang dilarang selama ihram.

Baca Juga : Kabar Baik! Saudi Akan Hadirkan Layanan Penyimpanan Barang di Dua Masjid Suci

Memahami Makna Mendalam Dan Keutamaan Ibadah Di Tanah Suci

Haji memiliki makna yang begitu dalam dalam Islam. Bukan hanya sebagai salah satu dari rukun Islam, tetapi juga menjadi lambang persatuan bagi umat Muslim dari seluruh penjuru dunia yang berkumpul di satu tempat untuk beribadah kepada Allah. Haji sering dianggap sebagai puncak dari ibadah seorang Muslim, di mana setiap jamaah diharapkan pulang dalam keadaan suci dan bersih dari dosa setelah melaksanakannya.

Gambar 3 : Perbedaan Umroh dan Haji Juga Terdapat Pada Makna dan Keutamaannya

Meskipun umroh tidak wajib seperti haji, tetap memiliki nilai spiritual yang tinggi. Sahabat yang melaksanakan umroh mendapatkan kesempatan untuk memperbaiki diri, memperkuat iman, dan merasakan kedekatan dengan Allah. Umroh sering kali dilakukan sebagai bentuk rasa syukur atau untuk memohon sesuatu kepada Allah.

Kedua ibadah ini memiliki makna dan signifikansi yang mendalam dalam Islam, memberikan kesempatan bagi setiap Muslim untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah dan meningkatkan kualitas spiritual mereka. Dengan memahami perbedaan antara haji dan umroh, sahabat dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik dan melaksanakan ibadah ini dengan kesadaran serta keikhlasan penuh.

Kabar Baik! Saudi Akan Hadirkan Layanan Penyimpanan Barang di Dua Masjid Suci

Layanan Penyimpanan Barang untuk Kenyamanan Ibadah Umroh di Dua Masjid Suci

Arab Saudi baru saja meluncurkan rencana inovatif untuk menyediakan layanan penyimpanan barang bawaan dan barang-barang pribadi bagi jamaah umroh atau haji yang sedang beribadah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.

Gambar 1 : Layanan Penyimpanan Barang akan Memudahkan Ibadah Para Jamaah Umroh atau Haji

Dilansir dari Gulfnews, Otoritas Umum Saudi untuk Perawatan Dua Masjid Suci menjelaskan bahwa proyek ini bertujuan menciptakan lingkungan ibadah yang lebih aman dan nyaman. Mereka pun telah mulai menerima aplikasi dari pihak yang ingin terlibat dalam proyek ini, yang dirancang untuk meningkatkan pengalaman jamaah dengan mengadopsi solusi terbaik, baik lokal maupun global.

Mengutamakan Keamanan Barang untuk Kenyamanan Saat Ibadah

Proyek ini memiliki tujuan utama yang sangat jelas, yaitu menciptakan sistem penyimpanan terpadu yang dirancang khusus untuk menampung berbagai jenis barang bawaan dan barang pribadi sahabat. Sistem ini diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman yang lebih tinggi bagi sahabat selama menjalani ibadah.

Baca Juga : Eksklusif! Ada Hotel Mewah di Red Sea Global, Nginep di Sini Rasanya Seperti Sultan!

Gambar 2 : Sistem Ini akan Diterapkan di Masjidil haram dan Masjid Nabawi

Selain memudahkan sahabat dalam menyimpan barang-barang penting, proyek ini juga berfokus pada pengelolaan penyimpanan yang terorganisir dan profesional, sehingga sahabat bisa tenang dan fokus sepenuhnya pada ibadah tanpa merasa khawatir soal keamanan barang.

Keunggulan lainnya, dengan adanya sistem penyimpanan yang praktis dan mudah diakses, sahabat tidak perlu repot mencari atau membawa barang-barang sepanjang waktu, yang tentu saja akan membuat perjalanan ibadah menjadi lebih nyaman dan menyenangkan. Semuanya didesain untuk memberikan pengalaman ibadah yang lebih maksimal bagi sahabat, tanpa gangguan atau rasa khawatir.

Eksklusif! Ada Hotel Mewah di Red Sea Global, Nginep di Sini Rasanya Seperti Sultan!

Terletak di Pulau Ummahat di Red Sea Global Arab Saudi, Nujuma adalah resort pertama dari Ritz-Carlton Reserve yang dibuka di Timur Tengah. Pulau pribadi ini merupakan bagian dari keindahan alam Blue Hole, dengan terumbu karang alami yang indah di bawah laut jernih dan langit malam penuh bintang yang menciptakan pemandangan memukau dan tak terlupakan.

Gambar 1 : Nujuma Merupakan Persembahan Pertama Ritz-Carlton Reserve di Timur Tengah

Nama Nujuma, yang dalam bahasa Arab berarti “bintang”, mengajak sahabat untuk merasakan pengalaman menjelajahi salah satu kepulauan paling terpencil dan terlindungi di dunia.

Di sini, sahabat akan diajak menikmati keindahan alam yang masih sangat alami, sekaligus meresapi kekayaan budaya dan tradisi yang ada di sekitarnya.

Eksplorasi Alam dan Budaya di Tengah Keindahan Red Sea Global Arab Saudi

Nujuma kini menjadi bagian dari koleksi eksklusif Ritz-Carlton Reserve, menghadirkan petualangan yang luar biasa di salah satu tempat terindah di dunia. Terletak di Red Sea Global, kawasan ini terkenal sebagai destinasi wisata mewah, dengan terumbu karang terbesar keempat di dunia dan lebih dari 90 pulau yang masih alami.

Sahabat bisa menikmati kegiatan snorkeling dan menyelam untuk menjelajahi keindahan bawah laut, serta melihat berbagai jenis ikan karang, lumba-lumba, dan penyu yang menakjubkan.

Gambar 2 : Resort Mewah yang Terletak di Nujuma Red Sea Global Arab Saudi

Mangrove yang tumbuh di sepanjang pantai semakin memperindah lingkungan sekitar, sekaligus menjadi rumah bagi burung laut dan hewan laut kecil yang unik. Desain arsitektur Nujuma terinspirasi dari bentuk cangkang kerang, menggunakan bahan-bahan alami dan elemen lokal seperti artefak Arab dan kerajinan tradisional.

Dengan 63 vila eksklusif yang menawarkan pemandangan laut dan layanan personal, Nujuma juga memberikan pengalaman budaya yang mendalam melalui Conservation House, tempat sahabat bisa belajar tentang kelestarian lingkungan dan warisan budaya setempat.

Baca Juga : Rahasia Nutrisi Seimbang! Tetap Bugar Saat Umroh Dan Haji di Tanah Suci!

Pengalaman Kuliner dan Relaksasi Mewah di Tengah Keindahan Pulau Ummahat

Pengalaman kuliner di Nujuma juga tak kalah memikat. Lima restoran di pulau ini terinspirasi dari tradisi Arab yang menghargai kebersamaan dan berbagi cerita.

Gambar 3 : Menikmati Pengalaman Kuliner di Nujuma Red Sea Global Arab Saudi

Di Tabrah, sahabat bisa menikmati hidangan laut segar, sementara di Jamaa, sahabat bisa bersantai di ruang terbuka sambil menyantap hidangan ringan yang dimasak di atas panggangan kayu. Jamaa menawarkan suasana nyaman di tepi kolam renang dan pantai, lengkap dengan cabana mewah yang membuat suasana semakin santai dan menyenangkan.

Jika sahabat ingin relaksasi, Neyrah Spa adalah tempat yang tepat. Spa ini menawarkan ketenangan dengan perawatan menggunakan bahan-bahan lokal seperti minyak moringa dari AlUla. Fasilitasnya lengkap, mulai dari kolam renang, hammam, hingga pusat kebugaran, semuanya dirancang untuk membantu sahabat menyeimbangkan tubuh dan pikiran.

Dengan kombinasi keindahan alam, budaya, dan kemewahan, Nujuma menghadirkan pengalaman yang mengesankan dan tidak terlupakan bagi setiap tamunya.

Rahasia Nutrisi Seimbang! Tetap Bugar Saat Umroh Dan Haji di Tanah Suci!

Nutrisi memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga energi selama melangsungkan ibadah haji maupun umrah di Tanah Suci. Perbedaan cuaca dan suhu di Tanah Suci membuat tubuh kita bekerja lebih keras untuk beradaptasi. Untuk mendukung hal ini, asupan makanan bergizi sangat diperlukan agar sistem kekebalan tubuh tetap kuat. Dengan terpenuhinya kebutuhan gizi harian, risiko serangan penyakit pun bisa diminimalisir.

Gambar 1 : Jamaah Umroh dan Haji Harus Menjaga Kondisi Tubuh Agar Tetap Bugar

Bayangkan jika tubuh tidak mendapatkan nutrisi yang cukup, sementara sahabat harus menjalankan rangkaian ibadah haji atau umrah yang menuntut fisik prima. Tubuh yang sehat dan bugar adalah kunci agar ibadah ini dapat dilaksanakan dengan maksimal.

Mobilitas kita selama berada di Tanah Suci juga lebih tinggi. Terkadang, kekurangan nutrisi tertentu dapat memicu masalah kesehatan, seperti dehidrasi dan kelelahan yang berlebihan. Agar ibadah sahabat berjalan lancar dan penuh berkah, yuk, simak tips menjaga asupan nutrisi berikut ini!

Pilihan Nutrisi Tepat untuk Menjaga Energi dan Kekuatan Selama di Tanah Suci

Karbohidrat adalah sumber energi utama yang dibutuhkan tubuh saat menjalankan ibadah haji. Sahabat, sebaiknya pilihlah makanan yang mengandung karbohidrat kompleks agar perut tetap kenyang lebih lama dan stamina tetap terjaga.

Gambar 2 : Menjaga Nutrisi Dalam Tubuh Sangat Penting Agar Tetap Optimal di Tanah Suci

Mengapa karbohidrat kompleks lebih baik? Karena selain memberi energi yang lebih stabil, karbohidrat kompleks juga kaya akan vitamin, mineral, dan serat yang penting untuk kesehatan. Sahabat bisa mendapatkannya dari sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan pasta. Berbeda dengan karbohidrat sederhana, yang cenderung membuat kita cepat lapar setelah mengonsumsinya.

Selain karbohidrat kompleks, protein juga penting sebagai sumber energi dan pendukung kekuatan otot. Protein berperan dalam membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, yang sangat dibutuhkan selama ibadah haji. Sahabat bisa memenuhi kebutuhan protein dengan mengonsumsi telur, almond, dada ayam, greek yogurt, susu, brokoli, atau tuna. Dengan asupan protein yang cukup, tubuh sahabat akan tetap kuat dan siap menjalani aktivitas ibadah dengan maksimal.

Menjaga Kesehatan Pencernaan Serta Cegah Dehidrasi Selama Umroh dan haji

Masalah gangguan pencernaan sering dialami oleh jemaah haji saat berada di Tanah Suci. Agar sistem pencernaan sahabat tetap lancar, jangan lupa untuk rutin mengonsumsi serat. Serat ini bisa sahabat temukan dalam makanan seperti kacang almond, kacang kedelai, kacang kenari, serta aneka sayuran dan buah-buahan.

Gambar 3 : Jamaah Disarankan Meminum Air Mineral yang Cukup Untuk Cegah Dehidrasi

Mengapa serat penting? Karena serat mendukung pertumbuhan bakteri baik di dalam perut yang berperan besar dalam melawan peradangan pada sistem pencernaan sahabat.

Selain serat, jangan lupakan air mineral, ya! Air mineral merupakan komponen vital dalam darah, membantu membawa nutrisi ke dalam sel-sel tubuh, sekaligus membuang sisa metabolisme yang tidak diperlukan.

Baca Juga : Terbaru! Program Kolaborasi Ventour Travel & Saudi Tourism Authority!

Kurangnya asupan cairan bisa membuat tubuh lebih cepat lelah. Oleh karena itu, sangat penting bagi sahabat untuk mencukupi kebutuhan cairan dengan minum setidaknya 2 liter atau 8 gelas air putih setiap hari. Dengan menjaga kecukupan cairan, sahabat bisa terhindar dari dehidrasi dan tetap segar menjalani rangkaian ibadah haji.

Menjaga Nutrisi dan Daya Tahan Tubuh Saat di Tanah Suci

Untuk menjaga kecukupan nutrisi dan meningkatkan energi, penting bagi sahabat untuk mengatur porsi makan dengan bijak. Jika biasanya terbiasa dengan tiga porsi besar setiap hari, cobalah membaginya menjadi porsi yang lebih kecil namun tetap teratur.

Gambar 4 : Meminum Vitamin Untuk Menjaga Nutrisi Dalam Tubuh di Tanah Suci

Dengan pola makan seperti ini, sahabat bisa menghindari rasa cepat lelah dan memastikan asupan nutrisi ke tubuh tetap stabil sepanjang hari. Selama menjalankan rangkaian ibadah, tubuh memerlukan nutrisi penting seperti vitamin dan mineral untuk menjaga daya tahan. Agar tubuh tetap fit, sahabat bisa melengkapi asupan nutrisi dengan mengonsumsi suplemen daya tahan tubuh yang mengandung vitamin C, vitamin D, dan zinc dalam bentuk effervescent (tablet larut air).

Suplemen ini tidak hanya membantu meningkatkan daya tahan tubuh, tapi juga secara bersamaan menambah asupan cairan sehingga sahabat bisa terhindar dari risiko dehidrasi selama beribadah.

Terbaru! Program Kolaborasi Ventour Travel & Saudi Tourism Authority!

Rabu, 16 Oktober 2024, Ventour Travel resmi menjalin kolaborasi dengan Saudi Tourism Authority (STA) di Savero Hotel Margonda, Depok. Dihadiri Oleh ibu Ani Nasution selaku Country Manager Saudi Tourism Authority, ibu Risnawati selaku Market Manager Saudi Tourism Authority, ibu Annisa Zulfida Umasugi selaku CEO Ventour Travel dan juga bapak Agce Zulfikar Umasugi selaku General Manager Ventour Travel.

Gambar 1 : Kolaborasi Antara Ventour Travel dan Saudi Tourism Authority (STA)

Ventour Travel dan Saudi Tourism Authority (STA) yang berada di bawah Kementerian Pariwisata Saudi secara resmi menjalin kolaborasi yang akan membawa dampak besar bagi para wisatawan, khususnya mereka yang ingin melakukan perjalanan spiritual ke Tanah Suci.

Pertemuan yang digelar ini merupakan titik awal dari serangkaian program kolaborasi yang siap menawarkan berbagai pengalaman baru dan fleksibilitas yang lebih besar bagi para jamaah dan traveler.

Bersama Ventour Dan Saudi Tourism Authority Siap Mengunjungi Destinasi Unik Arab Saudi

Ventour Travel dan STA akan menghadirkan beberapa program unggulan yang akan ditawarkan kepada jamaah maupun wisatawan, yang ingin mengeksplorasi Arab Saudi lebih jauh. Selain itu, Ventour juga akan memperkenalkan destinasi-destinasi unik di Arab Saudi yang jarang dikunjungi, seperti Al Ula, Jeddah, Riyadh, Khaibar, Tabuk,, dan lainnya.

Gambar 2 : Ventour Travel dan Saudi Tourism Authority Siap Menawarkan Program Destinasi Unik di Arab Saudi

Program kolaborasi ini tidak hanya berfokus pada kemudahan dan fleksibilitas bagi para pelancong, tetapi juga menggabungkan berbagai pendekatan inovatif yang diharapkan dapat memberikan dampak signifikan dalam hal jumlah pengunjung serta pengalaman wisata yang lebih berkesan.

Kolaborasi antara Ventour Travel dan STA akan menawarkan pengalaman baru bagi para jamaah dan wisatawan yang ingin mengunjungi Arab Saudi.

Baca Juga : Saudi Luncurkan Aplikasi Visit Madinah, Ziarah di Kota Nabi Makin Mudah dan Praktis!

Pendekatan Inovatif Untuk Meningkatkan Pengalaman Wisata Jamaah Dan Wisatawan

Dalam periode ini, Ventour Travel dan STA menargetkan peningkatan jumlah jamaah hingga mencapai belasan ribu orang. Target ini sangat ambisius, terutama mengingat fokus utama kolaborasi ini adalah pada peningkatan kehadiran digital, yang mencakup berbagai strategi pemasaran online dan offline.

Gambar 3 : Strategi yang Kuat Akan Dimaksimalkan Untuk Menjangkau Para Jamaah dan Wisatawan

Dari sisi digital, Ventour Travel akan memaksimalkan platform-platform populer seperti YouTube, Instagram, dan TikTok untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Tidak hanya fokus pada dunia digital, program kolaborasi ini juga dirancang untuk mengoptimalkan strategi pemasaran offline. Ventour Travel akan aktif berpartisipasi dan hadir dalam berbagai event besar, di mana mereka akan menawarkan berbagai program yang spesial.

Kolaborasi ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat dan menginspirasi lebih banyak orang untuk bergabung dalam program perjalanan ke Arab Saudi yang akan ditawarkan.

Saudi Luncurkan Aplikasi Visit Madinah, Ziarah di Kota Nabi Makin Mudah dan Praktis!

Selain menghadirkan fasilitas terbaik untuk jemaah yang berziarah ke Masjid Nabawi, Arab Saudi juga berkomitmen untuk terus mengembangkan sektor pariwisata religi di Kota Suci Madinah. Pengembangan ini diharapkan dapat memberikan pengalaman spiritual yang mendalam dan tak terlupakan bagi jemaah muslim dari seluruh dunia.

7 Destinasi Terbaik di Madinah
Gambar 1 : Potret Jamaah Ventour Travel Saat Mengunjungi Salah satu Destinasi di Kota Madinah

Menurut Otoritas Pengembangan Wilayah Madinah, pesatnya pertumbuhan pariwisata di kota ini didorong oleh berbagai proyek besar dan inisiatif strategis yang diluncurkan, termasuk peningkatan layanan akomodasi, hotel, transportasi, hingga layanan kesehatan. Tidak hanya itu, perluasan dan modernisasi layanan museum di Madinah, terutama di sekitar Masjid Nabawi yang dapat memperkaya pengalaman ziarah, memberikan kesempatan bagi sahabat untuk lebih mendalami sejarah dan budaya Islam secara langsung.

Visit Madinah Platform Panduan Multibahasa untuk Jelajahi Keindahan Kota Suci

Untuk mempermudah perjalanan sahabat di Madinah, awal tahun ini otoritas setempat meluncurkan platform multibahasa bernama Visit Madinah. Platform ini dirancang sebagai panduan lengkap yang dapat diakses langsung melalui smartphone, sehingga sahabat bisa dengan mudah menemukan berbagai tempat penting di Madinah.

Gambar 2 : Tampilan Platform Visit Madinah yang Telah Diluncurkan oleh Arab Saudi

Melalui platform Visit Madinah, sahabat akan dipandu untuk menjelajahi lokasi utama kota, seperti pasar-pasar tradisional, kerajinan khas, hingga mencicipi kuliner populer yang tak boleh dilewatkan. Tidak hanya itu, platform ini juga tersedia dalam enam bahasa, memastikan semua pengunjung, dari berbagai latar belakang, dapat menikmatinya tanpa hambatan bahasa.

Dilansir dari Gulf News, platform ini tidak hanya memberikan panduan tentang tempat-tempat ikonik, tetapi juga menampilkan kalender acara tahunan yang berlangsung di Madinah. Jadi, sahabat tidak akan ketinggalan momen-momen istimewa yang diadakan sepanjang tahun.

Baca Juga : Sudah Tahu? Ini Daftar 11 Penyakit yang Bikin Gagal Istitha’ah Saat Haji!

Platform Digital Yang Bertujuan untuk Menemukan Kekayaan Sejarah dan Budaya

Platform ini hadir untuk memperkuat identitas khas Madinah sebagai destinasi wisata dan budaya, sahabat. Di sini, sahabat dapat menjelajahi dan mempelajari lebih dalam tentang landmark bersejarah serta budaya kota Madinah, menjadikan portal ini sebagai panduan digital yang terpercaya sepanjang tahun.

Gambar 3 : Banyak Kekayaan Sejarah dan Budaya yang Dapat Diketahui Oleh Jamaah

Dalam satu tahun terakhir, Madinah telah menyambut sekitar 14,1 juta pengunjung. Para otoritas juga mencatat bahwa pengeluaran dari para pengunjung mencapai SR49,7 miliar, dengan rata-rata masa tinggal yang meningkat menjadi 10 hari. Angka-angka ini dirilis oleh Otoritas Pengembangan Wilayah Madinah dan menunjukkan betapa semakin menariknya kota ini sebagai tujuan wisata.

Salah satu daya tarik utama di Madinah adalah Masjid Nabawi yang menaungi Al Rawda Al Sharifa, tempat makam Nabi Muhammad (saw) berada. Setelah menunaikan umrah atau ibadah di Masjidil Haram, situs tersuci umat Islam di Mekkah, banyak peziarah yang kemudian berkunjung ke Madinah untuk salat di Masjid Nabawi serta mengunjungi berbagai tempat suci lainnya di kota ini.

Sudah Tahu? Ini Daftar 11 Penyakit yang Bikin Gagal Istitha’ah Saat Haji!

Saat menjalankan ibadah haji, sahabat, kemampuan fisik dan kesehatan (istithaah) menjadi hal yang sangat penting. Baik Pemerintah Arab Saudi maupun Indonesia telah menetapkan bahwa istithaah kesehatan adalah syarat wajib bagi jemaah yang akan menunaikan haji.

Gambar 1 : Istitha’ah Menjadi Hal Penting Bagi Jamaah Saat ingin Melaksanakan Ibadah Haji ( Sumber : Detik.com )

Istithaah kesehatan haji ini merujuk pada kemampuan fisik dan mental seseorang untuk melaksanakan ibadah haji tanpa membahayakan diri sendiri atau orang lain. Artinya, sahabat harus memiliki kondisi kesehatan yang baik dan mampu menjalani berbagai aktivitas fisik yang cukup menantang selama haji.

Mengapa ini penting? Ibadah haji melibatkan banyak kegiatan fisik seperti berjalan jauh, berdiri dalam waktu lama, serta berdesakan dengan jutaan jemaah lainnya. Kondisi kesehatan yang prima sangat diperlukan agar sahabat bisa menjalankan ibadah ini dengan aman dan terhindar dari risiko kesehatan serius. Ketentuan ini diatur dalam Keputusan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Nomor 83 Tahun 2024, yang juga mengatur teknis pelaksanaan pembayaran pelunasan Bipih Reguler Tahun 1445 Hijriah/2024 Masehi.

Syarat Istitha’ah untuk Menunaikan Ibadah Haji yang Lancar

Beberapa syarat kesehatan yang perlu sahabat penuhi agar dianggap memenuhi istitha’ah haji antara lain:

  1. Bebas dari penyakit menular atau kronis
    Sahabat tidak boleh menderita penyakit yang bisa membahayakan diri sendiri maupun orang lain, seperti penyakit menular atau kondisi kronis yang tidak terkendali.
  2. Kondisi fisik yang kuat
    Ibadah haji memerlukan stamina dan daya tahan tubuh yang baik. Sahabat perlu memiliki fisik yang prima untuk bisa menjalani seluruh rangkaian ibadah dengan lancar.
  3. Mampu mengelola penyakit dengan baik
    Jika sahabat memiliki kondisi kesehatan tertentu, pastikan penyakit tersebut dapat dikelola dengan baik sehingga tidak mengganggu pelaksanaan ibadah haji.

Baca Juga : Waspada Penipuan! Kemenag Tak Pernah Adakan Undian Umrah Gratis

11 Penyakit yang Membatasi Istitha’ah Kesehatan Ibadah

Terdapat beberapa kondisi kesehatan yang membuat seseorang dianggap belum memenuhi syarat istitha’ah untuk melaksanakan ibadah haji.

Gambar 2 : Ada Beberapa Kondisi Penyakit yang Membatasi Istitha’ah

Berikut ini adalah 11 penyakit yang perlu sahabat perhatikan:

  1. Penyakit Jantung Koroner
    Penyakit jantung koroner terjadi ketika pembuluh darah di jantung mengalami penyempitan atau penyumbatan, sehingga aliran darah ke jantung menjadi terhambat. Kondisi ini bisa memicu serangan jantung mendadak yang sangat berisiko, terutama saat menjalani ibadah haji yang membutuhkan aktivitas fisik cukup berat.
  2. Hipertensi Tidak Terkontrol
    Hipertensi atau tekanan darah tinggi yang tidak terkendali dapat meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke. Dengan banyaknya aktivitas fisik dan potensi stres selama haji, penting bagi sahabat memastikan tekanan darah sahabat dalam kondisi terkendali sebelum berangkat.
  3. Diabetes Mellitus Tidak Terkontrol
    Diabetes yang tidak terkontrol dapat menyebabkan komplikasi serius seperti infeksi, masalah ginjal, dan gangguan penglihatan. Pengelolaan diabetes yang kurang baik bisa membuat ibadah haji menjadi tidak lancar dan berpotensi menimbulkan masalah kesehatan lainnya.
  4. Penyakit Paru Kronis (COPD)
    COPD, atau penyakit paru obstruktif kronis, membuat sahabat kesulitan bernapas karena adanya penyempitan saluran udara. Aktivitas fisik yang intens selama haji dapat memperburuk gejala, sehingga penting untuk mempertimbangkan kondisi ini dengan serius.
  5. Gagal Ginjal
    Gagal ginjal adalah kondisi di mana ginjal tidak lagi berfungsi dengan baik untuk membuang zat-zat sisa tubuh. Sahabat yang membutuhkan perawatan seperti dialisis mungkin akan mengalami kesulitan selama haji karena perawatan ini sulit dilakukan di sana.
  6. Gangguan Mental Berat
    Gangguan mental seperti skizofrenia atau gangguan bipolar yang tidak terkontrol bisa mengganggu sahabat dalam menjalankan ibadah haji dengan baik. Kondisi ini bisa memicu perilaku yang tidak terduga dan berisiko, baik untuk sahabat maupun jamaah lainnya.
  7. Penyakit Menular Aktif
    Penyakit menular seperti tuberkulosis atau hepatitis B dan C yang belum ditangani dengan baik dapat menyebar ke jamaah haji lain. Oleh karena itu, penderita penyakit menular aktif disarankan untuk menunda keberangkatan hingga kondisi kesehatannya lebih baik.
  8. Kanker Stadium Lanjut
    Pasien dengan kanker stadium lanjut biasanya memiliki kondisi fisik yang sangat lemah dan memerlukan perawatan intensif. Perjalanan jauh serta aktivitas fisik yang berat selama haji bisa memperburuk kondisi ini, sehingga perlu pertimbangan lebih lanjut.
  9. Penyakit Autoimun Tidak Terkontrol
    Penyakit autoimun seperti lupus atau rheumatoid arthritis yang tidak terkelola dengan baik dapat menyebabkan komplikasi serius. Sahabat perlu penanganan medis yang intensif untuk memastikan kesehatan tetap terjaga selama ibadah haji.
  10. Stroke
    Sahabat yang baru saja mengalami stroke mungkin masih dalam tahap pemulihan dan memerlukan perawatan yang intensif. Risiko stroke berulang juga cukup tinggi, sehingga mereka yang baru pulih dari stroke dianggap belum memenuhi syarat kesehatan untuk berangkat haji.
  11. Epilepsi Tidak Terkontrol
    Epilepsi yang tidak terkontrol dengan baik bisa menyebabkan kejang tiba-tiba, yang tentu sangat berbahaya, terutama di tengah keramaian jamaah. Pengelolaan yang tepat sangat diperlukan untuk memastikan kondisi sahabat tetap aman selama melaksanakan ibadah haji.

Semoga penjelasan ini membantu sahabat dalam memahami lebih baik tentang kondisi-kondisi kesehatan yang perlu diperhatikan sebelum menunaikan ibadah haji!

Waspada Penipuan! Kemenag Tak Pernah Adakan Undian Umrah Gratis

Cek Kebenaran Unggahan Informasi Undian Umrah Gratis 

Baru-baru ini beredar sebuah unggahan di media sosial yang mengklaim bahwa Kementerian Agama (Kemenag) akan memberikan undian umrah gratis untuk masyarakat Indonesia pada Oktober 2024.

Gambar 1 : Salah Satu Unggahan Mengenai Umroh Gratis Atas Nama Kemenag ( Sumber : Himpuh )

Unggahan tersebut menyertakan narasi sebagai berikut:

‘Undian UMROH GRATIS… Oktober 2024

Kemenag RI memberikan kesempatan bagi masyarakat Indonesia untuk mendapatkan umrah gratis. Daftar sekarang dan ikuti undiannya, BEBAS BIAYA!!!’

Namun, apakah informasi mengenai undian dari Kementerian Agama ini benar adanya, sahabat?

Baca Juga : Jetlag Setelah Penerbangan Haji Atau Umrah? Ini Tips Ampuh untuk Mengatasinya!

Hoaks Undian Umrah Gratis, Kemenag Imbau Harus Tetap Waspada

Dilansir dari Himpuh, Kementerian Agama (Kemenag) melalui akun Instagram resminya mengklarifikasi bahwa informasi terkait undian umrah gratis yang mengatasnamakan Kemenag adalah hoaks alias berita bohong, Sahabat.

Kemenag menegaskan, mereka tidak pernah mengadakan undian umrah gratis. Oleh karena itu, Sahabat diimbau untuk selalu berhati-hati dan bijak dalam menerima informasi, terutama yang belum terbukti kebenarannya.

Gambar 2 : Masyarakat Dihimbau Lebih Bijak Dalam Menerima Informasi

Untuk mendapatkan informasi resmi terkait haji dan umrah, Sahabat bisa mengaksesnya melalui website serta media sosial resmi Kemenag RI dan Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU).

Sebelum sahabat terburu-buru mendaftar, ada baiknya kita mencari tahu lebih dalam tentang kebenaran informasi ini. Tidak jarang kita menemui unggahan serupa di media sosial yang ternyata hoaks atau tidak memiliki dasar yang jelas. Informasi mengenai program atau undian resmi dari Kementerian Agama biasanya diumumkan melalui saluran resmi mereka, seperti situs web atau akun media sosial yang terverifikasi.

Pastikan, sahabat, selalu memeriksa ulang sumber informasi sebelum mengambil tindakan, terutama jika hal tersebut terdengar terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Dalam era digital seperti sekarang, penyebaran informasi palsu sangat mudah terjadi, sehingga kewaspadaan sangat diperlukan.

Jetlag Setelah Penerbangan Haji Atau Umrah? Ini Tips Ampuh untuk Mengatasinya!

Perjalanan jauh menuju Tanah Suci sering kali membuat sahabat merasa jet lag, yang bisa mempengaruhi kenyamanan dan konsentrasi dalam beribadah. Rasa lelah, kantuk, dan tubuh yang kurang fit tentu dapat mengganggu fokus sahabat dalam menjalankan ibadah haji atau umrah.

Gambar 1 : Jet Lag Biasanya Mengalami Sulit Tidur dan Merasa Kelelahan

Jet lag adalah kondisi fisik dan mental yang muncul akibat perbedaan zona waktu yang signifikan, seperti saat sahabat terbang lintas benua. Gejala umumnya meliputi sulit tidur, kelelahan, gangguan pencernaan, dan kesulitan berkonsentrasi. Para jamaah haji, terutama yang berasal dari Indonesia, sering kali rentan mengalami jet lag karena perjalanan jauh menuju Arab Saudi, yang memiliki perbedaan waktu cukup besar.

Hal ini terjadi karena sahabat harus menyesuaikan diri dengan perbedaan zona waktu sekitar tujuh hingga delapan jam, ditambah dengan panjangnya durasi perjalanan udara yang melelahkan. Apalagi, ibadah haji memerlukan kondisi fisik dan mental yang prima agar sahabat bisa menjalankannya dengan maksimal.

Tips Jitu Atasi Jet Lag untuk Jamaah Agar Tetap Segar Selama Perjalanan Ibadah

Mengatasi jet lag memang sering menjadi tantangan bagi para jamaah haji, terutama ketika harus melakukan perjalanan panjang dan melintasi zona waktu yang berbeda. Kondisi ini bisa memengaruhi kebugaran dan kenyamanan sahabat selama ibadah, baik di pesawat maupun setelah tiba di Tanah Suci.

Gambar 2 : Jet Lag dapat Diatasi Dengan Beberapa Langkah yang dapat Dilakukan

Namun, jangan khawatir! Ada beberapa langkah yang bisa sahabat lakukan untuk meminimalkan efek jet lag dan menjaga stamina agar tetap prima selama perjalanan ibadah yang penting ini.

Berikut ini beberapa tips yang bisa sahabat terapkan untuk mengurangi gejala jet lag dan memastikan sahabat bisa menjalankan ibadah dengan lebih tenang dan nyaman.

  1. Perhatikan Asupan Makanan dan Minuman
    Selama di pesawat, hindari makanan berat dan berlemak, ya. Pilihlah makanan ringan yang mudah dicerna, serta perbanyak konsumsi buah-buahan dan sayuran. Minuman berkafein juga sebaiknya dihindari, karena bisa memperburuk jet lag.
  2. Perbanyak Minum Air Putih
    Tetap terhidrasi sangat penting, sahabat! Pastikan sahabat banyak minum air putih, baik di pesawat maupun setelah tiba di Arab Saudi. Kekurangan cairan bisa memperparah jet lag, jadi selalu bawa air minum dan minum secara teratur.
  3. Sesuaikan Diri dengan Jadwal Baru
    Cobalah mulai menyesuaikan waktu tidur dan bangun sahabat dengan waktu di Arab Saudi sejak di pesawat. Dengan begitu, tubuh akan lebih cepat beradaptasi saat tiba di sana.
  4. Lakukan Relaksasi dan Meditasi untuk Tidur Nyaman
    Sahabat bisa mencoba teknik relaksasi atau meditasi agar lebih mudah tidur selama perjalanan. Teknik pernapasan yang dalam atau mendengarkan lantunan murattal Al-Qur’an bisa membantu tubuh rileks dan siap untuk beristirahat.
  5. Gunakan Suplemen atau Obat dengan Bijak
    Jika sahabat mempertimbangkan suplemen seperti melatonin atau obat ringan untuk membantu tidur, pastikan sahabat berkonsultasi dulu dengan dokter. Ini bisa membantu sahabat mengatasi jet lag dengan lebih nyaman.

Tips Menjaga Kondisi Tubuh Selama Perjalanan Ibadah ke Tanah Suci

Agar sahabat dapat tetap bugar dan fokus saat tiba di Arab Saudi, ada beberapa tips sederhana yang bisa sahabat lakukan untuk meminimalisir efek jet lag.

Baca Juga : Melanggar Larangan Ihram? Ini Dam yang Harus Jamaah Dihadapi!

Gambar 3 : Potret Jamaah Ventour Travel Saat Berada di Pesawat

Guna mengurangi efek jet lag saat tiba di Tanah Suci maupun selama perjalanan, ada beberapa hal yang bisa sahabat lakukan.

  1. Siapkan Fisik dan Mental Sebelum Keberangkatan

Pastikan sahabat menjaga kondisi fisik dan mental sebelum memulai perjalanan. Persiapkan diri sebaik mungkin agar tubuh siap menghadapi perjalanan jauh dan perubahan zona waktu yang signifikan.

  1. Jaga Pola Tidur dan Istirahat yang Cukup

Jaga pola tidur dan pastikan sahabat mendapatkan istirahat yang cukup sebelum keberangkatan. Kurangnya istirahat bisa membuat tubuh lebih rentan terkena jet lag saat tiba di Arab Saudi.

  1. Konsultasi dengan Ahli Kesehatan Sebelum Perjalanan

Sebelum berangkat, konsultasikan rencana perjalanan dan kondisi kesehatan sahabat dengan dokter. Mereka bisa memberikan saran dan tips yang sesuai untuk membantu sahabat mengurangi risiko jet lag.

Mengatasi jet lag bagi calon jamaah haji membutuhkan perencanaan dan persiapan yang matang. Dengan memperhatikan asupan makanan dan minuman, beradaptasi dengan jadwal baru, serta mempersiapkan fisik dan mental sebelum perjalanan, diharapkan sahabat dapat mengurangi efek jet lag dan melaksanakan ibadah haji dengan kondisi terbaik.

Penting untuk diingat, setiap orang mungkin merespons jet lag dengan cara yang berbeda, jadi temukan cara yang paling efektif bagi sahabat dalam menghadapinya.

Melanggar Larangan Ihram? Ini Dam yang Harus Jamaah Dihadapi!

Salah satu hal penting yang perlu dipersiapkan oleh sahabat yang akan menunaikan ibadah umroh dan haji adalah dam. Apa sih sebenarnya dam itu? Dalam bahasa Arab, dam berarti darah. Sejarahnya, dam adalah proses mengalirkan darah dari hewan yang disembelih, lalu dagingnya dibagikan kepada fakir miskin.

Gambar 1 : Jamaah Haji atau Umroh yang Melanggar Wajib Membayar Denda

Nah, dalam konteks ibadah umroh, dam adalah denda atau kompensasi yang perlu dibayar oleh sahabat jika tidak melaksanakan kewajiban umroh atau melakukan pelanggaran selama menjalankan ibadah. Besarannya pun berbeda-beda, tergantung jenis pelanggaran yang dilakukan.

Dam ini bisa dibayar dengan uang atau melakukan tindakan tertentu sesuai dengan kesalahan yang terjadi. Contohnya, jika sahabat mengambil batu dari Masjidil Haram untuk oleh-oleh, dam yang perlu dibayar adalah mengganti batu serupa dan mengembalikannya ke tempat semula. Selain itu, dam juga bisa dibayarkan dengan menyembelih hewan kurban yang kemudian dagingnya dibagikan kepada fakir miskin di tanah suci.

Bayar Dam Sebagai Kewajiban Jamaah atas Kesalahan dan Pelanggaran

Bayar dam saat umroh adalah bagian dari tanggung jawab yang sahabat perlu tunaikan jika terjadi kesalahan atau pelanggaran selama menjalankan ibadah di Tanah Suci. Setiap jamaah, termasuk sahabat, diharapkan mematuhi aturan dan tata cara yang berlaku selama umroh.

Jika aturan tersebut dilanggar, maka sahabat harus membayar dam sebagai bentuk kompensasi atas pelanggaran tersebut. Selain itu, bayar dam juga membantu sahabat memperbaiki kesalahan dan menyelesaikan kewajiban yang belum terpenuhi. Beberapa hal yang mewajibkan sahabat membayar dam di antaranya adalah:

  • Sengaja meninggalkan hal-hal yang sudah diperintahkan.
  • Melakukan hal-hal yang dilarang dalam ihram.
  • Mengalami kendala seperti sakit keras dalam perjalanan menuju Makkah.

Namun, dam tidak selalu berarti menyembelih hewan. Sahabat juga bisa membayar fidyah, seperti memberikan makanan kepada fakir miskin, berpuasa, atau bersedekah.

Baca Juga : Wajib Tahu! Ini Larangan Ihram yang Wajib Jamaah Haji Patuhi!

Hindari Pelanggaran Ihram dengan Memahami Ketentuan Dam

Terdapat empat kategori yang perlu sahabat perhatikan terkait dam: tartib dan taqdir, tartib dan ta’dil, takhyir dan ta’dil, serta takhyir dan taqdir. Makna tartib berarti bahwa sahabat yang melanggar larangan dalam ibadah haji harus membayar denda tertentu, dan tidak bisa menggantinya dengan denda lain kecuali jika sahabat tidak mampu membayarnya. Sementara itu, takhyir memberi kelonggaran untuk memilih denda lain yang setara.

Gambar 2 : Melanggar Larangan Ihram Wajib Membayar Dam Yakni Mengalirkan Darah Binatang yang Disembelih ( Sumber : murianews )

Makna taqdir adalah syariat telah menetapkan denda yang sebanding, baik secara berurutan maupun dengan pilihan, yang artinya jumlah denda telah diatur, tidak boleh lebih atau kurang. Sedangkan ta’dil berarti syariat mengarahkan sahabat untuk mencari denda lain dengan nilai yang setara berdasarkan harga.

Berikut penjelasan dari keempat kategori dam atau denda tersebut:

1. Tartib dan Taqdir

Sahabat diwajibkan menyembelih seekor kambing. Jika sahabat tidak mampu atau tidak menemukan kambing, sahabat bisa menggantinya dengan berpuasa selama 10 hari, di mana 3 hari dilakukan saat menjalankan ibadah haji, dan 7 hari sisanya di kampung halaman. Jika sahabat tidak sanggup berpuasa, baik karena alasan kesehatan atau alasan syar’i lainnya, sahabat dapat menggantinya dengan membayar 1 mud/hari (setara 675 gram atau 0,7 liter) senilai makanan pokok.

Denda ini berlaku bagi sahabat yang melaksanakan haji tamattu’, haji qiran, atau yang melakukan beberapa pelanggaran wajib haji, seperti: tidak berniat (ihram) dari miqat makani, tidak mabit di Muzdalifah atau Mina tanpa alasan syar’i, tidak melontar jumrah, atau tidak melakukan tawaf wada’.

2. Tartib dan Ta’dil

Jika sahabat melakukan hubungan suami istri sebelum tahallul awal dalam ibadah haji, atau sebelum menyelesaikan rangkaian umrah, denda yang dikenakan adalah menyembelih seekor unta. Jika sahabat tidak mampu, maka bisa diganti dengan menyembelih sapi, atau jika masih tidak mampu, bisa menyembelih 7 ekor kambing. Bila sahabat tetap tidak mampu, denda bisa digantikan dengan memberi makan fakir miskin senilai harga unta. Jika masih tidak memungkinkan, sahabat bisa berpuasa sejumlah mud (1 mud = 675 gram) yang setara dengan harga unta.

Denda ini harus dibayar sejak pelanggaran terjadi, tetapi semua rangkaian ibadah haji atau umrah tetap harus diselesaikan. Namun, sahabat wajib mengulang ibadah haji atau umrah karena tidak sah.

Jika sahabat tertahan atau terhalang melaksanakan haji setelah berihram, denda yang dikenakan adalah menyembelih seekor kambing dan mengguntik rambut sebagai tahallul. Jika sahabat tidak mampu, denda bisa digantikan dengan memberi makan fakir miskin senilai harga kambing atau berpuasa sesuai jumlah mud yang setara dengan harga kambing.

3. Takhyir dan Ta’dil

Denda ini berlaku jika sahabat berburu atau membunuh binatang buruan di Tanah Haram setelah berihram, atau menebang pohon di Tanah Haram Mekkah (kecuali pohon yang sudah kering). Sahabat dapat memilih salah satu dari denda berikut: menyembelih binatang yang sebanding dengan binatang buruan; memberi makan fakir miskin di Mekkah senilai binatang buruan; atau berpuasa sesuai jumlah mud yang setara dengan harga binatang tersebut.

4. Takhyir dan Taqdir

Jika sahabat mencabut, membuang, atau menggunting rambut atau bulu tubuh; memakai pakaian terlarang saat ihram; atau mengecat/memotong kuku dan menggunakan wewangian, sahabat bisa memilih salah satu denda ini: menyembelih seekor kambing, bersedekah kepada 6 orang fakir miskin (masing-masing 2 mud), atau berpuasa 3 hari.

Untuk pelanggaran yang lebih serius seperti hubungan suami istri setelah tahallul awal, dendanya bisa berupa menyembelih seekor unta, bersedekah senilai harga unta, atau berpuasa sesuai jumlah mud makanan yang setara dengan harga unta.

Penjelasan ini diambil dari kitab Al-Majmu’ ala Syarhil Muhadzab karya Imam An-Nawawi, yang mengutip pendapat Imam Rafi’i terkait denda bagi jamaah yang melanggar larangan ihram.