Ingin Berfoto di Masjidil Haram? Cek Dulu Aturan Penting Ini!

Menjalankan ibadah haji dan umrah di Masjidil Haram adalah momen yang sangat sakral sekaligus penuh kebahagiaan bagi kita sebagai umat muslim.

Tentu, di tengah pelaksanaannya, sahabat pasti ingin mengabadikan momen-momen berharga tersebut dalam sebuah foto, sebagai kenangan yang tak ternilai untuk disimpan sepanjang masa.

Gambar 1 : Masjidil Haram Merupakan Tempat Suci Bagi Umat Muslim

Namun, ada beberapa aturan penting yang perlu sahabat perhatikan ketika ingin mengambil gambar, terutama di Masjidil Haram, tempat suci yang menjadi pusat ritual ibadah haji dan umrah.

Etika foto di Masjidil Haram untuk Menjaga Kenyamanan dan Kesucian Ibadah

Dilansir dari Gulf News pada Kamis (12/09), Arab Saudi melalui Kementerian Haji dan Umrah telah mengeluarkan panduan terkait pengambilan foto bagi jemaah umrah.

Kementerian Haji mengimbau para sahabat yang ingin mengabadikan momen di area Masjidil Haram agar selalu menghormati jemaah lain yang sedang beribadah serta pengunjung lainnya. Disarankan pula agar pengambilan foto dilakukan di luar jalur utama agar tidak mengganggu lalu lintas jemaah.

Kementerian juga menekankan, “Hindarilah mengambil foto orang yang sedang salat atau jemaah lain tanpa izin mereka.” Hal ini bertujuan untuk menjaga kenyamanan dan privasi jemaah, sekaligus mempertahankan kesucian suasana di dalam Masjidil Haram.

Gambar 2 : Berfoto di Masjidil Haram Juga Harus Sesuai Aturan ( Sumber : CNBC Indonesia )

Selain itu, para sahabat juga diingatkan untuk tidak berdiri terlalu lama saat berfoto. Ini penting agar tidak menghalangi pergerakan jemaah lain yang tengah menjalankan ibadah atau beraktivitas di sekitar Masjidil Haram. Menahan diri untuk tidak terlalu lama berada di satu titik juga membantu menjaga kelancaran arus jemaah.

Baca Juga : Inilah Rahasia Ibadah Umrah Lancar untuk Jemaah dengan Risiko Penyakit Jantung!

Saat berfoto, hormati jemaah dan pengunjung lain yang sedang beribadah. Pengambilan gambar sebaiknya dilakukan dari jarak aman dan jauh dari jalur utama, agar tidak mengganggu jalannya ibadah dan pergerakan jemaah. Selain itu, sangat penting untuk menjaga ketenangan serta menghormati kesucian situs ini saat mengabadikan momen, sehingga lingkungan ibadah tetap terasa khusyuk dan nyaman bagi semua.

Kemudahan Baru dan Peningkatan Akses untuk Ibadah Umrah di Arab Saudi

Musim umrah saat ini, yang bisa dilakukan sepanjang tahun, dimulai akhir Juni setelah berakhirnya ibadah haji tahunan yang dihadiri sekitar 1,8 juta Muslim dari seluruh dunia.

Tahun lalu, menurut data resmi, sekitar 13,5 juta umat Muslim menunaikan ibadah umrah. Tahun depan, Arab Saudi berencana menyambut hingga 15 juta jemaah dari seluruh dunia untuk menjalankan ibadah ini.

Gambar 3 : Umat Muslim di Seluruh Dunia Melaksanakan Umrah di Tanah Suci

Sebagai tempat kelahiran Islam, Arab Saudi dalam beberapa bulan terakhir telah memperkenalkan berbagai kemudahan bagi sahabat yang ingin melaksanakan umrah. Visa umrah kini diperpanjang dari 30 hari menjadi 90 hari, dan sahabat bisa masuk ke kerajaan ini melalui jalur darat, udara, ataupun laut, serta bebas memilih bandara mana pun untuk keberangkatan. Tak hanya itu, para sahabat wanita kini tidak lagi diwajibkan didampingi wali laki-laki.

Bagi sahabat yang memiliki visa kunjungan, visa pribadi, atau visa wisata, kalian tetap dapat menjalankan umrah dan berziarah ke Al Rawda Al Sharifa, tempat suci di Masjid Nabawi, setelah memesan janji temu elektronik. Bahkan, warga Saudi kini bisa mengajukan permohonan untuk mengundang teman-temannya dari luar negeri untuk berkunjung dan menunaikan umrah bersama.

Perhatian! Larangan Akad Nikah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi!

Pemerintah Kerajaan Arab Saudi baru-baru ini mengeluarkan aturan baru yang melarang pelaksanaan akad nikah di Masjidil Haram, Makkah, dan Masjid Nabawi, Madinah, bagi warga negara Indonesia (WNI) yang datang menggunakan visa haji atau umrah.

Aturan ini berlaku untuk akad nikah baik di dalam maupun di luar kedua masjid suci tersebut.

Gambar 1 : Masjidil Haram Merupakan Tempat Suci di Kota Mekkah

Larangan ini disampaikan melalui Kementerian Luar Negeri Arab Saudi cabang Provinsi Makkah Al Mukarramah, sebagai tanggapan atas pertanyaan yang sering diajukan oleh para WNI kepada Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah.

Alasan Dilarangnya Akad Nikah di Tanah Suci

Arab Saudi berharap aturan ini dapat dipahami dan dipatuhi oleh seluruh jamaah, termasuk WNI yang tengah menjalani ibadah haji atau umrah.

Gambar 2 : Akad Nikah Dilarang oleh Arab Saudi agar Jamaah Tetap Fokus Beribadah

Pemerintah Saudi menginginkan agar fokus jamaah tetap tertuju pada ibadah, bukan pada kegiatan lain seperti pernikahan. Selain itu, larangan ini juga bertujuan untuk menjaga kesucian dan ketertiban kedua masjid yang sangat dihormati oleh umat Islam di seluruh dunia.

Baca Juga : Wajib Pahami! Syarat, Rukun, dan Kewajiban Haji dengan Mudah!

Imbauan dari KJRI Jeddah

Menanggapi kebijakan ini, KJRI Jeddah turut mengimbau agar seluruh masyarakat Indonesia yang hendak melaksanakan ibadah haji atau umrah dapat mematuhi aturan yang berlaku.

Hal ini demi menjaga ketertiban dan kenyamanan bersama, baik bagi para jamaah maupun pihak berwenang di Arab Saudi.

Gambar 3 : KJRI Menghimbau agar Masyarakat Indonesia Mematuhi Larangan Akad Nikah

Bagi sahabat yang berencana melakukan akad nikah di Tanah Suci akan tetap diperbolehkan, namun dengan syarat tidak dilakukan di dalam atau sekitar pelataran Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.

Jika sahabat ingin melangsungkan akad nikah di Mekkah atau Madinah, bisa memilih tempat yang sesuai, seperti ballroom hotel atau conference hall terdekat. Dengan begitu, sahabat tetap dapat merayakan momen istimewa di Tanah Suci sambil mematuhi aturan yang berlaku dan menjaga keberkahan ibadah.

Fakta Menarik Abraj Al Bait! Kompleks Bangunan Tertinggi di Mekkah

Menara Abraj Al Bait adalah salah satu bangunan paling ikonik dan menakjubkan di dunia, dengan kemegahannya yang menjulang tinggi di langit kota Mekkah. Seiring berjalannya waktu, mungkin sudah sering melihat banyak gedung pencakar langit megah seperti Burj Khalifa di Uni Emirat Arab atau Shanghai Tower di Tiongkok, namun Menara Abraj Al Bait punya pesonanya sendiri.

Gambar 1 : Menara Abraj Al bait yang Ikonik dan Megah berada di kota Mekkah

Menara Abraj Al Bait diakui sebagai menara jam tertinggi di dunia. Menara yang juga dikenal sebagai Mecca Royal Hotel Clock Tower atau Zamzam Tower ini terletak di kota Mekkah, Arab Saudi, tepat di seberang Masjidil Haram.

Abarj Al Bait Bangunan Tertinggi Kedua dan Punya Rekor Luas Lantai

Menara Abraj Al Bait dirancang oleh tim hebat dari Dar Al Handasah Architects bersama Saudi Binladin Group. Menara ini dibangun khusus untuk menampung jamaah Haji, dengan kapasitas yang luar biasa mencapai 10.000 orang.

Gambar 2 : Menjadi Salah Satu Bangunan Tertinggi di Dunia

Pada tahun 2011, Menara Abraj Al Bait mencetak rekor sebagai bangunan tertinggi kedua di dunia setelah Burj Khalifa, dengan ketinggian mencapai 601 meter. Namun, pada tahun 2013, Shanghai Tower menggeser rekor tersebut dengan ketinggian 632 meter.

Selain itu, kompleks Menara Abraj Al Bait juga memegang gelar luas area lantai terbesar di dunia saat selesai dibangun, dengan total luas lantai mencapai 1.500.000 meter persegi. Sayangnya, rekor ini juga tidak bertahan lama karena New Century Global Centre di China mengalahkannya pada bulan Juli 2013.

Jam Terbesar di Dunia, Arsitektur Memukau, dan Fasilitas Lengkap

Selain dikenal sebagai menara jam tertinggi di dunia, menara ini juga menyandang gelar sebagai tempat dengan tampilan jam terbesar yang pernah ada! Jam di menara ini memiliki diameter sebesar 43 meter dan dihiasi dengan 2 juta lampu LED berwarna hijau dan putih yang memukau. Bayangkan, menara ini bisa terlihat jelas dari jarak 17 kilometer, apalagi saat malam hari—indah sekali!

Gambar 3 : Tampilan Jam Terbesar di Dunia

Menara Abraj Al Bait memadukan arsitektur modern dengan sentuhan tradisional Islam, menghasilkan keindahan yang luar biasa. Teknologinya sangat canggih dan pastinya mengesankan. Tapi tunggu dulu, menara ini tidak hanya tentang jam—di dalamnya ada berbagai fasilitas hebat seperti pusat perbelanjaan, hotel bintang lima, restoran, dan banyak lagi.

Yang membuat menara ini semakin istimewa adalah jamnya yang menghadap langsung ke Masjidil Haram. Sehingga menjadi pengingat akan kekuatan iman dan dedikasi umat Islam. Menara ini adalah simbol kebanggaan dan kekayaan sejarah serta budaya dunia Islam.

Baca Juga : Awas Si Kecil Tersesat! Inilah Panduan Aman Berumrah Bersama Anak

Abraj Al Bait Menara yang Sering Disambar Petir tapi Tetap Aman

Menara Jam Makkah yang menjulang setinggi 601 meter ini ternyata menjadi salah satu bangunan favorit bagi petir di dunia Arab. Bangunan ikonik ini bahkan tercatat 20 kali lebih sering disambar petir dibandingkan Burj Khalifa di Dubai.

Letaknya yang berada di tengah kawasan pegunungan terjal serta tingginya bangunan ini menjadi faktor utama mengapa petir begitu sering “menyapa” menara yang megah ini.

Gambar 4 : Menara Abraj Al Bait yang Paling Sering Tersambar Petir

Tapi jangan khawatir, sahabat. Meski petir kerap menyambar, Menara Jam Makkah dan bangunan wakaf di sekitarnya dilindungi oleh 20 penangkal petir yang canggih. Sistem keamanan ini dirancang untuk melindungi menara dari potensi bahaya sambaran petir, sehingga semua yang ada di sekitar bangunan tersebut tetap aman dan terlindungi. Jadi, meskipun cuaca buruk, menara ini tetap berdiri kokoh dan aman.

Thaif Kembali Terpilih Sebagai Kota Sehat oleh WHO, Ini Alasan Keren di Baliknya!

Kota Thaif yang berada di Provinsi Makkah, Arab Saudi, kembali mencatatkan prestasi yang membanggakan. Untuk kedua kalinya, kota yang dikenal dengan keindahannya ini berhasil meraih gelar Kota Sehat dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Gambar 1 : Kota Thaif Berada di Lembah Pegunungan Asir dan Pegunungan Al Hada

Pencapaian ini menunjukkan betapa Thaif terus berupaya menjaga kesehatan dan kualitas hidup masyarakatnya. Kota ini terus berinovasi dan berkomitmen dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman untuk semua warganya.

Thaif Raih Pengakuan ‘Kota Sehat’ Bukti Kesuksesan dalam Mewujudkan Kesehatan

Dilansir dari Kantor Berita Saudi, SPA (Saudi Press Agency), sahabat mungkin penasaran, ada kabar menarik dari Kota Thaif. Pengakuan bergengsi ini datang setelah Thaif berhasil memenuhi dan bahkan melampaui lebih dari 80 standar ketat yang ditetapkan oleh WHO (World Health Organization) . Ini benar-benar sebuah pencapaian yang luar biasa.

Momen ini menegaskan komitmen kuat kota tersebut dalam mempromosikan kesehatan dan kesejahteraan warganya, sejalan dengan visi besar Saudi Vision 2030.

Gambar 2 : Merupakan Salah Satu Kota di Sekitar Mekkah

Sertifikat akreditasi sebagai ‘Kota Sehat’ ini diserahkan kepada Pangeran Saud bin Nahar bin Saud bin Abdulaziz, Gubernur Thaif, oleh Menteri Kesehatan Fahad Al-Jalajel.

Dalam acara penyerahan itu, Menteri Kesehatan Fahad Al-Jalajel juga menjelaskan bahwa akreditasi ulang Taif ini adalah hasil dari dukungan penuh dan dedikasi yang luar biasa dari sang gubernur. Tidak hanya itu, keberhasilan ini juga berkat kerja sama berbagai sektor serta partisipasi masyarakat setempat. Pencapaian ini adalah bukti nyata bahwa inisiatif dan kebijakan Taif untuk meningkatkan kesehatan masyarakat benar-benar berjalan dengan baik.

Baca Juga : Debut Program Vcation Ventour Travel! Liburan Special Winter Eropa di Enam Negara!

Komitmen Tinggi untuk Layanan Kesehatan Berkualitas

Selain presentasi seremonial yang menarik, Menteri Al-Jalajel juga melakukan kunjungan yang sangat menyeluruh ke beberapa fasilitas kesehatan di Taif. Kunjungannya ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas layanan kesehatan yang diberikan kepada penduduk kota.

Gambar 3 : Dikenal Sebagai Kota Berhawa Sejuk di Arab saudi

Tidak hanya sekadar melihat infrastruktur kesehatan yang canggih, kunjungan ini juga menegaskan betapa Kementerian sangat berkomitmen untuk menjaga standar perawatan medis yang tinggi agar selalu terjaga.

Kunjungan Menteri Al-Jalajel ke Taif dan proses akreditasi ulang yang dilakukan benar-benar mencerminkan dedikasi dari para pemimpin Saudi untuk terus memajukan layanan kesehatan di seluruh Kerajaan. Nah, sahabat, komitmen ini sangat selaras dengan tujuan Saudi Vision 2030, yang ingin meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan secara keseluruhan bagi seluruh masyarakat. Akreditasi ulang ini jadi contoh yang luar biasa bagi kota-kota lain, menunjukkan bagaimana pendekatan terkoordinasi dalam kesehatan publik bisa berdampak besar pada kesejahteraan masyarakat.

Gambar 4 : Potret Jamaah Ventour Travel di Gerbang Kota Thaif

Jika sahabat tertarik untuk merasakan langsung kemajuan kota Thaif yang sehat ini. Sahabat bisa bergabung dalam perjalanan umroh yang menyenangkan bersama Ventour Travel dan nikmati juga city tour di Thaif. Selain beribadah, kamu bisa menjelajahi kota yang terkenal dengan fasilitas kesehatannya yang modern dan mengagumkan. Jangan lewatkan kesempatan untuk merasakan keajaiban Thaif secara langsung!

Ada Badai Petir dan Hujan Lebat di Arab Saudi, Ini Tips Umrah Agar Tetap Aman!

Cuaca ekstrem di Arab Saudi dalam beberapa pekan terakhir menjadi perhatian serius bagi para jamaah umrah, terutama di wilayah-wilayah penting seperti Kota Suci Makkah dan Madinah. Fenomena cuaca ini berpotensi menyebabkan beberapa daerah dilanda banjir, hujan es, serta angin kencang yang cukup mengkhawatirkan.

Gambar 1 : Jamaah umrah berada di sekitar Ka’bah di Masjidil Haram dalam keadaan cuaca hujan

Sahabat, kondisi cuaca yang tidak biasa ini menjadi perhatian serius, mengingat intensitas hujan yang tinggi dan perubahan cuaca yang drastis dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari, terutama bagi mereka yang berada di kawasan-kawasan tersebut.

Tips Aman Ibadah Umrah untuk Antisipasi Cuaca Tak Menentu

Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, sebagaimana dilaporkan oleh Gulfnews, membagikan sejumlah tips bermanfaat bagi sahabat yang hendak menunaikan ibadah umrah di Masjidil Haram. Bagi sahabat yang akan melaksanakan umrah, dianjurkan untuk menggunakan alas kaki anti licin, membawa payung, serta jas hujan, khususnya bagi jamaah perempuan, guna mengantisipasi cuaca yang tak menentu.

Gambar 2 : Jamaah Umrah tetap khusyuk beribadah di tengah cuaca yang Ekstrim di Makkah

“Apabila terjadi hujan deras saat menunaikan umrah, jemaah diminta untuk mengambil langkah cepat selama ritual mengelilingi Ka’bah di Masjidil Haram dengan melepas kaus kaki agar tidak terpeleset, menyelesaikan thawaf di dalam ruangan di lantai atas dan memperhatikan arahan petugas keamanan Masjidil Haram. Apabila jemaah mengalami masalah kesehatan, jamaah dihimbau untuk menghentikan proses thawafnya,” Berikut adalah pernyataan yang disampaikan oleh Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi.

Kementerian juga mengingatkan agar sahabat menghindari kerumunan yang padat dan berdesak-desakan dengan jamaah lain, demi keselamatan bersama.

Khususnya ketika menggunakan eskalator atau melintasi koridor, tetaplah berhati-hati dan pastikan selalu mengikuti arahan dari petugas keamanan. Ruang ibadah yang luas tentu membutuhkan perhatian ekstra, sehingga sahabat dapat beribadah dengan tenang dan aman.

Baca Juga : Jangan Bawa Ini! Ruang Terbatas, Jemaah di Masjid Nabawi Diingatkan untuk Patuh

Relawan Bulan Sabit Merah Siap Hadapi Cuaca Buruk di Makkah

Sementara itu, pemerintah telah mengerahkan Relawan Bulan Sabit Merah di wilayah Makkah untuk menghadapi peringatan cuaca buruk yang dikeluarkan oleh Pusat Meteorologi Nasional.

Dr. Mustafa bin Jameel Baljoun, pimpinan cabang otoritas di Makkah, memastikan bahwa pusat komando dan kendali, seluruh pusat darurat, dan tim tanggap khusus sudah siap sepenuhnya untuk menghadapi hujan lebat. Ia menegaskan bahwa layanan ambulans tetap beroperasi tanpa terganggu oleh cuaca.

Gambar 3 : Relawan Bulan Sabit Merah Saudi bersiaga di Makkah untuk menghadapi cuaca buruk

Menurut laporan dari kantor berita Saudi SPA pada Selasa (03/09), otoritas telah meningkatkan kesiagaan di 98 pusat di seluruh Makkah, dengan menyiapkan tim dokter, spesialis, dan teknisi ambulans medis darurat. Sebanyak 1.420 penyedia layanan siap merespons, didukung oleh sekitar 149 kendaraan, termasuk ambulans dan kendaraan tanggap bencana. Ambulans udara juga tersedia untuk memberikan dukungan tambahan.

Otoritas Bulan Sabit Merah Saudi mengimbau kepada sahabat dan warga untuk mengikuti instruksi dari otoritas yang berwenang, berhati-hati selama perubahan cuaca, mematuhi aturan keselamatan lalu lintas, dan menghindari area berbahaya seperti sungai dan genangan air hujan. Jika terjadi keadaan darurat, laporkan segera dengan menelepon 997 atau menggunakan aplikasi Asefne (Selamatkan Saya).

Jangan Bawa Ini! Ruang Terbatas, Jemaah di Masjid Nabawi Diingatkan untuk Patuh

Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi baru-baru ini mengeluarkan peraturan baru yang berkaitan dengan kunjungan para jemaah ke Masjid Nabawi, yang tentunya penting bagi sahabat yang merencanakan ibadah di sana.

Gambar 1 : Peraturan terbaru Kementerian Haji dan Umrah mengenai kunjungan jemaah

Berdasarkan informasi yang dilansir oleh Arabian Business pada Kamis, 4 September 2023, peraturan ini pertama kali diumumkan melalui akun resmi kementerian di media sosial pada akhir Agustus 2024.

Larangan Barang Bawaan Besar dan Fasilitas Penyimpanan Aman di Masjid Nabawi

Peraturan tersebut mengatur bahwa para jemaah tidak diperbolehkan membawa barang bawaan berukuran besar, seperti koper, ke dalam area masjid. Selain itu, barang-barang kecil pun tidak diizinkan dibawa ke tempat salat, sehingga sahabat diharapkan untuk memperhatikan aturan ini agar kenyamanan dan ketertiban di dalam masjid tetap terjaga.

Gambar 2 : Dilarang membawa barang bawaan besar di area suci Masjid Nabawi

Sebagai solusinya, pihak pengelola Masjid Nabawi telah menyediakan fasilitas loker yang dapat digunakan oleh para jemaah untuk menyimpan barang-barang kecil mereka dengan aman sebelum memasuki area salat.

Fasilitas ini akan sangat membantu sahabat dalam menjalankan ibadah dengan lebih tenang, tanpa perlu khawatir tentang tempat penyimpanan barang-barang pribadi.

“Agar kunjungan jemaah aman dan terorganisir saat ke Masjid Nabawi, kami meminta agar jemaah mematuhi peraturan terkait penyimpanan bagasi,” tulis Kementerian dalam sebuah pernyataan

Dengan adanya peraturan baru ini, diharapkan kenyamanan dan ketertiban selama beribadah di Masjid Nabawi dapat lebih terjaga, serta memberikan pengalaman spiritual yang lebih khusyuk bagi setiap jemaah.

Baca Juga : Awas Si Kecil Tersesat! Inilah Panduan Aman Berumrah Bersama Anak

Pembatas Kuningan Emas untuk Menjaga Warisan Arsitektur Klasik

Pada bulan April lalu, sebagaimana dilaporkan oleh Gulf News, Kerajaan Arab Saudi telah melakukan pembaruan penting di Masjid Nabawi dengan memasang pembatas baru yang berkilau dan elegan, terbuat dari kuningan berlapis emas.

Sebelumnya, ruang suci tersebut dipagari menggunakan kayu sederhana. Namun, pejabat setempat menjelaskan bahwa pemasangan pembatas baru ini bertujuan untuk menjaga dan melestarikan identitas visual serta pola arsitektur klasik dari masjid yang sangat dihormati ini.

Gambar 3 : Pembatas kuningan berlapis emas di ruang suci Masjid Nabawi

Desain dari pembatas baru ini terinspirasi oleh keindahan bagian depan kamar Nabi Muhammad, Raudhah, serta kabin yang digunakan untuk menyimpan mushaf Al-Qur’an.

Dengan panjang sekitar 87 meter, pembatas ini membingkai ruang suci dengan indah, memberikan kesan kemegahan dan ketenangan melalui material kuningan murni yang berkilauan di bawah cahaya. Jadi, sahabat, langkah ini diambil tidak hanya untuk mempercantik, tetapi juga untuk memperkuat nilai historis dan spiritual dari Masjid Nabawi yang begitu istimewa.

Jadi, sahabat, langkah ini diambil tidak hanya untuk mempercantik, tetapi juga untuk memperkuat nilai historis dan spiritual dari Masjid Nabawi yang begitu istimewa.

Semoga, dengan adanya pembaruan ini, sahabat yang berkunjung dapat merasakan atmosfer yang lebih khusyuk dan mendalam, sekaligus menikmati keindahan arsitektur yang penuh makna ini.

Seperti Apa Proses Penciptaan Alam Semesta? Temukan di Museum As-Safiyyah Madinah!

Arab Saudi memperkenalkan sebuah museum dengan visualisasi di Madinah yang benar-benar unik dan menarik, Pada tanggal 27 Maret 2024. Museum ini dinamakan As Safiyyah, dan lokasinya sangat strategis, hanya beberapa langkah dari Masjid Nabawi di Madinah.

Gambar 1 : Museum As Safiyyah ini Berdekatan dengan Masjid nabawi di Madinah

Di sini, sahabat dapat menemukan berbagai macam koleksi yang dipresentasikan dengan cara yang begitu memukau, sehingga menambah wawasan dan pengalaman spiritual selama berada di tanah suci. Museum As Safiyyah ini memang dirancang untuk menjadi salah satu daya tarik baru yang patut sahabat kunjungi saat berziarah di kota Madinah.

Wisata Edukasi dan Budaya di Dekat Masjid Nabawi

Dilansir laman resmi Kementerian Agama (Kemenag), Museum As Safiyyah, yang terletak di dekat pintu gerbang 303 Masjid Nabawi, Madinah, merupakan destinasi yang tak boleh dilewatkan oleh sahabat yang singgah di kota suci ini. Lokasinya yang strategis memudahkan para jemaah untuk terlebih dahulu menikmati kunjungan ke museum ini sebelum melanjutkan ibadah mereka di Masjid Nabawi.

Museum dan Taman Al-Safiyyah ini menjadi contoh sempurna dari perpaduan antara wisata budaya dan edukasi dengan sentuhan hiburan yang menarik. Dengan berbagai elemen inovatif yang ditawarkan, museum ini mampu memperkaya pengalaman para pengunjung, menjadikan kunjungan ke Kota Madinah semakin berkesan dan mendalam.

Gambar 2 : Tampilan Museum As Safiyyah yang Terlihat Megah

Terhampar di lahan seluas lebih dari 4.400 meter persegi, Museum dan Taman Al-Safiyyah berdiri megah di bagian selatan tengah dari Masjid Nabawi. Proyek ini tidak hanya menawarkan taman budaya yang indah dan area pameran museum yang canggih dengan teknologi audiovisual terintegrasi, tetapi juga menyediakan berbagai fasilitas komersial dan rekreasi yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan sahabat selama berada di sana.

Arsitektur Museum Al-Safiyyah mencerminkan warisan budaya Madinah dengan desain yang penuh estetika. Kebun palem yang disusun bertingkat, dilengkapi dengan kolam dan air mancur, menciptakan suasana yang sejuk dan memikat bagi setiap pengunjung yang datang.

Museum ini resmi dibuka pada akhir Maret, tepatnya pada 16 Ramadan 1445 H, dan mulai menerima pengunjung umum sejak 27 Ramadan 2024. Meski baru saja dibuka, museum ini telah menjadi magnet bagi puluhan ribu pengunjung yang datang dari 80 negara di seluruh dunia. Setiap sudutnya menawarkan sesuatu yang spesial, membuat setiap langkah yang sahabat ambil di museum ini penuh dengan makna dan kenangan indah.

Baca Juga : Persiapan Penting Sebelum Beribadah di Masjid Nabawi! Tips Ampuh Agar Tidak Tersesat!

Fasilitas Modern dan Inovatif di Museum Al-Safiyyah Madinah

Museum As Safiyyah ini menawarkan beragam fasilitas yang dirancang untuk memperkaya pengetahuan para pengunjungnya. Salah satu daya tarik utama adalah fasilitas yang menyajikan gambaran proses penciptaan alam semesta dengan konsep yang sangat futuristik, lengkap dengan teknologi audio-visual yang mutakhir.

Musa Yazid Attamimi, seorang mahasiswa asal Jawa Barat yang kini bertugas sebagai penerjemah di Museum As Safiyyah, menjelaskan bahwa museum ini dibangun dengan teknologi canggih yang sangat mengesankan.

Gambar 3 : Ruang tunggu Museum As Safiyyah di Madinah ( Sumber : harian.disway.id )

“Insyaallah museum ini menggunakan teknologi yang luar biasa. Ada video dan audio yang sudah benar-benar kita setting untuk memberikan pengaruh kepada jemaah yang datang ke dalam museum ini. Insyaallah menjadi konten yang sangat bermanfaat,” ungkap Musa.

Lebih jauh, Musa juga menambahkan bahwa letak Museum As Safiyyah sangat strategis karena berada dekat dengan hotel-hotel yang ditempati oleh para jemaah haji Indonesia.

Kedekatan ini menjadi salah satu faktor yang membuat museum ini menarik perhatian para jemaah untuk dikunjungi. Dengan lokasi yang mudah dijangkau, sahabat pun dapat dengan mudah menikmati pengalaman belajar yang kaya dan mengesankan di Museum As Safiyyah.

Fasilitas dan Koleksi Menarik di Museum As Safiyyah Madinah

Museum As Safiyyah memerlukan waktu sekitar enam tahun untuk proses pembangunannya. Museum ini menghadirkan visualisasi yang memukau tentang penciptaan alam semesta serta memberikan gambaran kehidupan di akhir zaman.

“Dalam perjalanan selama kurang lebih 35 menit, kita akan dibawa menyusuri berbagai keajaiban tentang penciptaan alam semesta, fase-fase kehidupan manusia, kehidupan para nabi, hingga gambaran tentang akhir zaman, termasuk hari kiamat,” ungkap Musa.

Gambar 4 : Salah Satu Pameran dan Museum Biografi Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Islam ( Sumber : Republika.co.id )

Museum ini juga memiliki koleksi artefak yang menarik, seperti fosil dan bebatuan dari zaman purba. Selain itu, terdapat replika manuskrip Al-Qur’an pertama yang ditulis pada masa sahabat Rasulullah SAW, Utsman bin Affan RA.

“Ada juga replika manuskrip Al-Qur’an yang pertama kali ditulis di zaman Utsman bin Affan RA. Tak hanya itu, ada replika Gua Hira dengan skala 1:1, jadi sangat mirip dengan yang aslinya,” tambahnya.

Di sini, sahabat bisa menambah pengetahuan dan wawasan. Saat berada di Madinah, museum ini bisa menjadi pilihan destinasi yang menarik bagi sahabat yang sedang menunggu keberangkatan ke Makkah untuk puncak musim haji.

Untuk memasuki museum ini, sahabat perlu membeli tiket seharga 20 Riyal atau sekitar Rp 85.000 per orang (kurs Rp 4.256). Anak-anak di bawah enam tahun tidak dikenakan biaya. Sedangkan untuk kelompok pengunjung yang terdiri dari lima orang atau lebih, akan mendapatkan diskon sehingga harga tiket menjadi 10 Riyal per orang.

Museum As Safiyyah buka setiap hari dari pukul 08.00 hingga 23.30 WAS. Bagi sahabat yang sedang berada di Madinah, kunjungan ke museum ini bisa menjadi momen berharga sambil menunggu jadwal menuju Makkah.

Persiapan Penting Sebelum Beribadah di Masjid Nabawi! Tips Ampuh Agar Tidak Tersesat!

Masjid Nabawi, yang berada di jantung kota Madinah, bukan hanya menjadi salah satu masjid terbesar di dunia, tetapi juga merupakan tempat suci kedua bagi umat Islam setelah Masjidil Haram. Setiap tahunnya, jutaan jemaah dari berbagai penjuru dunia datang untuk beribadah di sini.

Gambar 1 : Potret Menawan dari Masjid Nabawi yang Menjadi Tujuan Ibadah Umrah dan Haji

Karena area masjid yang begitu luas dan kompleks, sangat penting bagi sahabat untuk mengetahui gerbang mana yang sebaiknya digunakan agar tidak kebingungan saat berada di sana. Jangan khawatir, terdapat banyak petugas dan penunjuk arah yang siap membantu sahabat.

Selain itu, sahabat juga bisa memanfaatkan peta digital atau aplikasi khusus untuk memudahkan navigasi di sekitar masjid ini, sehingga perjalanan ibadah sahabat bisa berjalan lebih lancar dan khusyuk.

Mengenal Warna dan Nomor Pintu Gerbang Masjid Nabawi

Masjid Nabawi memiliki 69 gerbang yang ditandai dengan warna dan nomor, dirancang untuk memudahkan navigasi bagi para jemaah.

Gambar 2 : Warna dan Nomor Gerbang untuk Akses Mudah di Masjid Nabawi

Gerbang-gerbang ini tersebar di berbagai sisi masjid, dengan setiap warna menandai area tertentu. Gerbang ungu, satu-satunya gerbang dengan warna tersebut, terletak di timur laut dekat Masjid Ghamamah dan Masjid Abu Bakar.

Di sisi timur, gerbang berwarna oranye mengarah ke Pasar Bilal dan Taman Saqifah Bani Saidah. Sementara itu, gerbang merah yang terletak di sisi selatan menghubungkan jemaah ke area pertokoan, pusat perbelanjaan, dan hotel-hotel yang sering diinapi oleh jemaah Indonesia.

Baca Juga : QRIS Hadir di Arab Saudi? Jemaah Haji dan Umrah belanja Makin Praktis Tahun Depan!

Gambar 3 : Gate Biru, Pintu Masuk Utama yang Memudahkan Arah Menuju Area Ibadah

Di sisi barat, gerbang biru berada di dekat pemakaman Baqi’ atau Jannatul Baqi’, tempat para jemaah bisa berziarah ke makam keluarga dan sahabat Nabi Muhammad SAW. Gerbang ini juga sering menjadi titik kumpul jemaah Indonesia sebelum memasuki Raudhah.

Terakhir, gerbang hijau yang terletak di sisi utara, dekat dengan makam Rasulullah SAW, menjadi jalur utama bagi jemaah yang ingin berziarah ke makam Nabi Muhammad SAW. Penandaan warna dan nomor ini sangat membantu jemaah dalam mengenali dan mengakses berbagai bagian dari Masjid Nabawi dengan lebih mudah.

Pentingnya Mengenali Warna dan Nomor Gerbang di Masjid Nabawi

Dengan mengenali warna dan nomor gerbang, sahabat akan lebih mudah menemukan arah menuju tempat yang dituju, berjanji temu dengan pasangan atau teman, serta menghindari kebingungan di area yang luas ini. Setiap gerbang memiliki peran dan tujuan khusus, yang menghubungkan sahabat dengan berbagai lokasi penting di dalam dan sekitar Masjid Nabawi.

Selain itu, mengetahui gerbang yang sesuai juga akan membantu sahabat kembali ke penginapan atau berkumpul dengan rombongan setelah beribadah.

Sebagai contoh, bagi sahabat yang menginap di hotel-hotel di sisi selatan, akan lebih praktis untuk menggunakan gerbang merah saat masuk dan keluar dari masjid.

Simak Tips Praktis Agar Tidak Tersesat 

Saat memasuki masjid, pastikan sahabat mencatat nomor gerbang yang digunakan. Ini akan sangat membantu sahabat dalam menemukan jalan yang tepat. Sebagai alternatif, sahabat bisa memanfaatkan warna gerbang sebagai penanda visual yang mudah diingat. Jika sahabat kesulitan mengingat nomor, fokuslah pada warna gerbang.

Manfaatkan juga Google Maps atau aplikasi peta digital di ponsel untuk menandai lokasi Masjid Nabawi, yang akan mempermudah navigasi. Namun, perlu diingat bahwa jika internet sahabat agak lambat atau baterai ponsel rendah, akurasinya mungkin sedikit terpengaruh.

Gambar 4 : Menghindari Kebingungan di Masjid Nabawi, Pastikan Tahu Arah dan Lokasi Gerbang

Jika sahabat bepergian dengan rombongan, ikuti petunjuk dari ketua rombongan, petugas kloter, atau muthawwif, karena mereka biasanya sudah familiar dengan lokasi dan jalur yang tepat. Namun apabila sahabat bepergian sendiri, carilah petugas haji Indonesia yang berjaga di sekitar Masjid Nabawi. Mereka biasanya mengenakan rompi hitam dengan baju putih berkerah batik dan memiliki tulisan “Petugas Haji Indonesia” di bagian belakangnya. Mereka akan siap membantu sahabat yang mungkin merasa tersesat.

Karena itu, penting sekali bagi jemaah untuk mengenali warna dan nomor gerbang di Masjid Nabawi agar mereka tidak kebingungan dan dapat menjalankan ibadah dengan nyaman.

Masjid Nabawi memiliki area yang sangat luas dan kompleks, sehingga mengetahui informasi tentang gerbang-gerbang ini akan membantu jemaah fokus beribadah tanpa khawatir tersesat di dalam masjid. Dengan memanfaatkan informasi tersebut, sahabat dapat merasa lebih tenang dan siap menghadapi pengalaman ibadah yang khusyuk.

QRIS Hadir di Arab Saudi? Jemaah Haji dan Umrah belanja Makin Praktis Tahun Depan!

Ada kabar gembira buat sahabat yang sedang merencanakan perjalanan haji atau umrah ke tanah suci, Mulai tahun 2025, sahabat sudah bisa menggunakan QRIS untuk berbagai keperluan di Arab Saudi.

Gambar 1 : Jemaah Umrah dan Haji Bisa menggunakan QRIS untuk berbagai transaksi di Arab Saudi

Jadi, sahabat tidak perlu lagi repot-repot membawa uang tunai dalam jumlah banyak.

Kemudahan Transaksi Internasional untuk Jemaah Haji dan Umrah

Dilansir dari Himpuh.or.id. Kabar ini disampaikan oleh Kepala BI Sumsel, Ricky P Gozali, dalam wawancaranya dengan media di Palembang pada hari Senin (20/08). Ia mengungkapkan bahwa sistem pembayaran cashless menggunakan QRIS yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia kini sudah bisa digunakan di beberapa negara.

“QRIS sudah bisa dipakai di luar negeri juga. Jadi, selain dalam negeri, BI juga bekerja sama dengan negara lain untuk memanfaatkan QRIS. Ini yang kita sebut dengan pembayaran lintas batas,” jelas Ricky.

Gambar 2 : Memudahkan Jamaah Haji dan Umroh

Pembayaran menggunakan metode QRIS kini sudah aktif di beberapa negara Asia Tenggara, seperti Thailand, Malaysia, dan Singapura. Selanjutnya, Bank Indonesia berencana bekerja sama dengan Pemerintah Uni Emirat untuk memperluas penggunaan QRIS di sana, guna memudahkan digitalisasi keuangan bagi sahabat jemaah haji dan umrah.

Baca Juga : Hati-hati! Kenali Berbagai Modus Penipuan yang Kerap Menjerat Jemaah di Madinah

“Terbaru, kami juga akan menjalin kerja sama dengan Arab Saudi untuk mempermudah transaksi QRIS. Jadi, jamaah bisa melakukan transaksi dengan cara yang sangat praktis, hanya dengan mengetuk (tap) saat haji nanti,” ujar Ricky.

Bank Indonesia Siapkan QRIS untuk Arab Saudi, Transaksi Cashless Mulai 2025

Kerja sama antara Bank Indonesia dan Pemerintah Arab Saudi untuk mempermudah penetrasi ekonomi digital dengan sistem pembayaran non tunai menggunakan QRIS segera terealisasi. BI menargetkan agar transaksi cashless ini sudah bisa diterapkan secara optimal mulai tahun 2025, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang semakin membaik.

“Jadi, jamaah tidak perlu lagi menukarkan uang. Rencananya, penggunaan QRIS di Arab Saudi akan sudah terealisasi tahun depan,” jelas Ricky.

Menurut catatan Bank Indonesia, penggunaan QRIS secara nasional terus meningkat. Ini karena pertumbuhan ekonomi di wilayah dan kesadaran masyarakat akan kebutuhan pembayaran non tunai yang lebih efektif dan efisien semakin tinggi.

Gambar 3 : Bank Indonesia memudahkan transaksi haji dan umrah dengan QRIS

“Secara umum, transaksi QRIS naik signifikan, baik dari jumlah transaksi maupun merchant. Di Sumatera, QRIS kita berada di peringkat kedua dari segi jumlah, tapi nomor satu dalam hal pemakaian,” pungkasnya.

Dengan kemajuan ini, sahabat jemaah haji dan umrah Ventour Travel bisa semakin tenang dalam melakukan transaksi di tanah suci. Semoga inovasi QRIS ini memudahkan perjalanan ibadah sahabat dan mendukung kemajuan ekonomi digital di seluruh dunia. Teruslah mengikuti perkembangan terbaru dan nikmati manfaat dari sistem pembayaran yang semakin canggih ini!

Hati-hati! Kenali Berbagai Modus Penipuan yang Kerap Menjerat Jemaah di Madinah

Memasuki musim haji dan umrah, Tanah Suci Madinah menjadi tempat penuh berkah yang dikunjungi oleh jutaan jemaah dari seluruh dunia.

Di tengah keramaian tersebut, tak sedikit individu yang berusaha memanfaatkan kesempatan ini untuk melakukan tindakan penipuan. Mengincar para jemaah yang tengah bersujud dalam ibadahnya, para penipu ini menggunakan berbagai macam modus yang harus diwaspadai dengan baik.

Gambar 1 : Kota Madinah yang juga tidak luput dari berbagai bentuk penipuan

 Dilansir dari himpuh.or.id Berikut adalah beberapa modus penipuan yang sering kali menimpa jemaah saat berada di Madinah, agar Sahabat bisa mengenali dan menghindarinya

Mengenal Tanda-Tanda Penipuan Akomodasi di Madinah

Ibadah umrah ke tanah suci adalah impian setiap Muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah. Namun, seringkali pengalaman suci ini tercoreng oleh penipuan dalam akomodasi. Banyak jemaah tertipu oleh operator perjalanan yang menawarkan akomodasi mewah di Madinah, namun kenyataannya berbeda.

Untuk menghindari penipuan, jemaah perlu bertanya secara detail kepada operator perjalanan tentang akomodasi yang ditawarkan. Melakukan riset sendiri dan memeriksa akomodasi dengan teliti juga penting.

Gambar 2 : Jamaah Ventour Travel saat berada di Madinah

Gunakan Ventour Travel, yang menawarkan akomodasi terpercaya dan sesuai anggaran Sahabat. Dengan Ventour Travel, Sahabat bisa yakin bahwa fasilitas yang dijanjikan akan sesuai dengan kenyataan, sehingga Sahabat dapat menjalani ibadah umrah dengan khusyuk dan tentram tanpa terjebak penipuan.

Selalu ingat untuk memilih akomodasi yang sesuai dengan anggaran dan tidak tergiur harga murah, laporkan ketidakpuasan jika ada ketidaksesuaian fasilitas.

Menghindari Taksi Ilegal Selama Umrah dan Haji

Para jemaah haji dan umrah di Arab Saudi harus waspada terhadap taksi ilegal yang bisa menipu. Penting untuk memilih taksi legal yang aman dan terpercaya demi perjalanan nyaman. Memilih taksi resmi, menentukan tarif sebelum perjalanan, dan memastikan argo dinyalakan adalah langkah penting untuk menghindari penipuan.

Gambar 3 : Deretan taksi resmi di depan sebuah terminal bandara

Masukkan tujuan perjalanan ke dalam GPS atau aplikasi peta untuk memastikan rute yang diambil tepat. Selain itu, hubungi pihak berwenang jika ada ketidaknyamanan atau ketidakjelasan dengan layanan taksi. Kewaspadaan dan pemilihan taksi yang benar adalah kunci utama dalam menjalani ibadah haji dan umrah dengan tenang dan aman di Arab Saudi.

Kisah Sedih dan Permintaan Sumbangan di Madinah

Sahabat wajib Waspada terhadap sopir taksi, baik yang resmi maupun yang tidak, yang menceritakan kisah-kisah sedih tentang kesulitan hidup di rumah atau mengklaim akan pergi berjihad di Palestina, lalu meminta sumbangan.

Semua itu adalah tipuan yang dirancang untuk menipu para Sahabat, karena mereka menyadari bahwa para peziarah sering merasa iba dan cenderung murah hati tanpa mempertanyakan cerita-cerita tersebut. Jangan sampai terjebak dalam modus ini, ya Sahabat Ventour!

Hati-hati Terhadap Penipu yang Memanfaatkan Empati di Sekitar Masjid Nabawi

Beberapa individu yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan rasa empati dan kepedulian jamaah terhadap pengungsi yang berada di sekitar Masjid Nabawi.

Mereka memanfaatkan situasi ini untuk meminta sumbangan dengan alasan membantu pengungsi, membiayai operasi, dan menyampaikan cerita-cerita sedih lainnya, padahal uang yang mereka kumpulkan mungkin tidak digunakan untuk tujuan yang baik.

Gambar 4 : Penipuan berkedok pengemis sering terjadi di Madinah

Seringkali, mereka mengaku sebagai pengungsi dari Palestina, Suriah, atau bahkan sebagai orang yang sakit. Jamaah Indonesia yang dikenal memiliki hati yang lembut diimbau untuk lebih waspada, karena jumlah sumbangan yang diminta biasanya cukup besar.

Orang-orang ini adalah pengemis yang terampil dalam merangkai cerita untuk membangkitkan rasa simpati dan membujuk para Sahabat untuk memberikan uang.

Waspada Terhadap Kesalahan Uang Kembalian di Toko-Toko Madinah

Beberapa toko di Madinah mungkin memberikan uang kembalian yang tidak tepat kepada Sahabat, meskipun mereka tahu bahwa hanya sedikit orang yang akan memperhatikannya.

Gambar 5 : Penipuan dengan uang kembalian sering terjadi di toko toko yang ada di Madinah

Jika Sahabat terbiasa mempercayai toko, sebaiknya berhati-hati. Pastikan untuk mengonfirmasi harga dan memeriksa kembali uang kembalian Sahabat. Jika uang kembalian Sahabat kurang, jangan ragu untuk meminta jumlah yang seharusnya. Mereka akan mematuhi permintaan Sahabat karena ada hukuman yang ketat untuk pencurian.

Baca Juga : Pintu Raksasa Ada di Masjidil Haram? Terbesar dan Tertinggi di Dunia

Teknik Penipuan Foto di Arab Saudi di Madinah

Salah satu penipuan yang paling sering dilaporkan oleh wisatawan di Arab Saudi adalah ketika penipu meminta jamaah untuk mengambil foto mereka dan menyerahkan kamera kepada jamaah.

Ketika jamaah tersebut mengembalikan kamera, mereka akan sengaja menjatuhkannya dan dengan agresif meminta uang dari jamaah dengan alasan bahwa jamaah tersebut telah merusaknya.

Penjualan Air Zam Zam Palsu di Madinah

Hati-hati terhadap toko yang menjual air Zam Zam palsu. Toko-toko ini mungkin mencoba memanfaatkan para Sahabat jika Sahabat memiliki waktu terbatas atau tidak membawa botol atau wadah.

Pastikan untuk membeli air Zam Zam dari toko yang terpercaya. Jika Anda terbang dari Jeddah atau Madinah, ada konter Zam Zam di luar bandara di mana Anda dapat membeli air Zam Zam dalam kemasan yang aman.

Gambar 6 : Pembagian air zam-zam 5L kepada jamaah Ventour travel

Namun dengan Ventour Travel, Sahabat tidak perlu khawatir karena Sahabat akan mendapatkan air Zam Zam asli setelah melakukan ibadah umrah. Ventour Travel memastikan setiap jemaahnya pulang dengan membawa berkah dari tanah suci.