Ada Badai Petir dan Hujan Lebat di Arab Saudi, Ini Tips Umrah Agar Tetap Aman!

Cuaca ekstrem di Arab Saudi dalam beberapa pekan terakhir menjadi perhatian serius bagi para jamaah umrah, terutama di wilayah-wilayah penting seperti Kota Suci Makkah dan Madinah. Fenomena cuaca ini berpotensi menyebabkan beberapa daerah dilanda banjir, hujan es, serta angin kencang yang cukup mengkhawatirkan.

Gambar 1 : Jamaah umrah berada di sekitar Ka’bah di Masjidil Haram dalam keadaan cuaca hujan

Sahabat, kondisi cuaca yang tidak biasa ini menjadi perhatian serius, mengingat intensitas hujan yang tinggi dan perubahan cuaca yang drastis dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari, terutama bagi mereka yang berada di kawasan-kawasan tersebut.

Tips Aman Ibadah Umrah untuk Antisipasi Cuaca Tak Menentu

Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, sebagaimana dilaporkan oleh Gulfnews, membagikan sejumlah tips bermanfaat bagi sahabat yang hendak menunaikan ibadah umrah di Masjidil Haram. Bagi sahabat yang akan melaksanakan umrah, dianjurkan untuk menggunakan alas kaki anti licin, membawa payung, serta jas hujan, khususnya bagi jamaah perempuan, guna mengantisipasi cuaca yang tak menentu.

Gambar 2 : Jamaah Umrah tetap khusyuk beribadah di tengah cuaca yang Ekstrim di Makkah

“Apabila terjadi hujan deras saat menunaikan umrah, jemaah diminta untuk mengambil langkah cepat selama ritual mengelilingi Ka’bah di Masjidil Haram dengan melepas kaus kaki agar tidak terpeleset, menyelesaikan thawaf di dalam ruangan di lantai atas dan memperhatikan arahan petugas keamanan Masjidil Haram. Apabila jemaah mengalami masalah kesehatan, jamaah dihimbau untuk menghentikan proses thawafnya,” Berikut adalah pernyataan yang disampaikan oleh Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi.

Kementerian juga mengingatkan agar sahabat menghindari kerumunan yang padat dan berdesak-desakan dengan jamaah lain, demi keselamatan bersama.

Khususnya ketika menggunakan eskalator atau melintasi koridor, tetaplah berhati-hati dan pastikan selalu mengikuti arahan dari petugas keamanan. Ruang ibadah yang luas tentu membutuhkan perhatian ekstra, sehingga sahabat dapat beribadah dengan tenang dan aman.

Baca Juga : Jangan Bawa Ini! Ruang Terbatas, Jemaah di Masjid Nabawi Diingatkan untuk Patuh

Relawan Bulan Sabit Merah Siap Hadapi Cuaca Buruk di Makkah

Sementara itu, pemerintah telah mengerahkan Relawan Bulan Sabit Merah di wilayah Makkah untuk menghadapi peringatan cuaca buruk yang dikeluarkan oleh Pusat Meteorologi Nasional.

Dr. Mustafa bin Jameel Baljoun, pimpinan cabang otoritas di Makkah, memastikan bahwa pusat komando dan kendali, seluruh pusat darurat, dan tim tanggap khusus sudah siap sepenuhnya untuk menghadapi hujan lebat. Ia menegaskan bahwa layanan ambulans tetap beroperasi tanpa terganggu oleh cuaca.

Gambar 3 : Relawan Bulan Sabit Merah Saudi bersiaga di Makkah untuk menghadapi cuaca buruk

Menurut laporan dari kantor berita Saudi SPA pada Selasa (03/09), otoritas telah meningkatkan kesiagaan di 98 pusat di seluruh Makkah, dengan menyiapkan tim dokter, spesialis, dan teknisi ambulans medis darurat. Sebanyak 1.420 penyedia layanan siap merespons, didukung oleh sekitar 149 kendaraan, termasuk ambulans dan kendaraan tanggap bencana. Ambulans udara juga tersedia untuk memberikan dukungan tambahan.

Otoritas Bulan Sabit Merah Saudi mengimbau kepada sahabat dan warga untuk mengikuti instruksi dari otoritas yang berwenang, berhati-hati selama perubahan cuaca, mematuhi aturan keselamatan lalu lintas, dan menghindari area berbahaya seperti sungai dan genangan air hujan. Jika terjadi keadaan darurat, laporkan segera dengan menelepon 997 atau menggunakan aplikasi Asefne (Selamatkan Saya).

Awas Si Kecil Tersesat! Inilah Panduan Aman Berumrah Bersama Anak

Dalam rangka memastikan perjalanan yang aman dan nyaman bagi para jemaah umrah, terutama bagi keluarga yang membawa anak-anak, Arab Saudi telah merilis sejumlah pedoman penting yang perlu diperhatikan.

Gambar 1 : Panduan Kepada Para Orang Tua Ketika Bersama Anak Ketika Umrah

Menurut informasi yang diterima dari Gulfnews, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi menekankan pentingnya perhatian ekstra bagi sahabat yang berperan sebagai orang tua atau wali. Sahabat diharapkan selalu menjaga anak-anak tetap dekat dan waspada dalam setiap situasi.

Tak hanya itu, demi keamanan tambahan, Kementerian juga menyarankan agar anak-anak menggunakan gelang pelacak elektronik. Langkah ini bertujuan untuk memastikan mereka selalu terpantau dan aman selama melaksanakan ibadah umrah. Jadi, sahabat, pastikan untuk selalu mematuhi pedoman ini agar ibadah berjalan lancar dan penuh berkah.

Perlindungan dan Bimbingan Anak di Masjidil Haram dengan Gelang Pelacak

Kementerian juga mengingatkan sahabat yang membawa anak-anak untuk sebisa mungkin menghindari waktu-waktu sibuk dan lokasi-lokasi yang dipenuhi oleh keramaian. Imbauan ini bertujuan untuk menjaga kenyamanan dan keselamatan selama berada di tempat suci.

Gambar 2 : Kini Tersedia Gelang Pelacak Anak dengan Berbagai Fitur Pelacakan Ketika Umrah

Selain itu, kementerian juga menekankan pentingnya orang tua untuk membimbing dan mengajarkan anak-anak tentang peraturan serta tata cara yang harus mereka patuhi selama berada di sana, agar pengalaman ibadah mereka berjalan dengan lancar dan penuh makna.

Baca Juga : Siap untuk Haji 2025? Arab Saudi Perketat Aturan, Ini yang Perlu Diketahui!

Lebih lanjut, Otoritas Masjidil Haram sebelumnya telah memperkenalkan sebuah inovasi yang sangat bermanfaat, yaitu gelang pelacak anak.

Gelang ini dicetak menggunakan perangkat khusus dan dilengkapi dengan berbagai fitur pelacakan yang canggih. Gelang pelacak ini diberikan secara gratis kepada jamaah anak-anak, dengan tujuan untuk mencegah mereka tersesat di tengah keramaian Masjidil Haram. Dengan adanya gelang ini, para orang tua dapat merasa lebih tenang karena keamanan anak-anak mereka lebih terjaga selama menjalankan ibadah.

Mesin Cetak Gelang Pelacak Anak Kini Tersedia di Masjid Saat Umrah

Sejak bulan Suci Ramadhan tahun ini, otoritas telah mengambil langkah proaktif dengan menambah tiga mesin cetak gelang pelacak anak yang tersebar di pintu utama masjid.

Sahabat dapat menemukan mesin-mesin ini di pintu masuk King Abdulaziz, King Fadh, dan jembatan Ajyad, semuanya strategis ditempatkan untuk memastikan akses yang mudah bagi para jemaah.

Gambar 3 : Gelang pelacak Mempermudah Orang Tua Dalam Proses Pencarian Anak

Penyediaan gelang pelacak anak ini memiliki tujuan mulia, yaitu mempermudah proses pencarian anak-anak yang mungkin terpisah dari orang tua mereka selama melaksanakan ibadah umrah atau salat.

Inisiatif ini diambil sebagai upaya untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh keluarga jemaah, sehingga mereka dapat beribadah dengan tenang tanpa khawatir kehilangan anggota keluarga mereka. Gelang ini berfungsi seperti kartu identitas (KTP) untuk orang dewasa, sehingga memudahkan proses identifikasi.

Dengan informasi kontak yang tercantum pada gelang tersebut, petugas masjid dapat dengan cepat membantu mencari dan mempertemukan anak yang hilang dengan keluarganya. Inisiatif ini benar-benar menunjukkan komitmen otoritas dalam memastikan keamanan dan kenyamanan setiap jemaah yang beribadah di masjid, sehingga sahabat dapat fokus beribadah dengan hati yang tenang.

Lindungi Diri dari Virus MPOX! Cegah Penularan dengan Pencegahan yang Tepat!

Saat ini, dunia sedang menghadapi ancaman serius dengan merebaknya virus cacar monyet atau MPOX di beberapa negara.

Gambar 1 : Virus MPOX atau biasa dikenal dengan Monkeypox atau Cacar Monyet

Pada 14 Agustus yang lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan telah menetapkan virus MPOX ini sebagai Darurat Kesehatan Masyarakat Internasional. Ancaman ini tentu menjadi perhatian utama, termasuk di Indonesia.

Kebijakan Wajib Pengisian Formulir SATUSEHAT bagi Penumpang Internasional

Untuk mencegah penyebaran virus ini di Tanah Air, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI telah mengambil langkah tegas dengan mewajibkan seluruh penumpang penerbangan internasional, termasuk para jemaah umrah, untuk mengisi formulir SATUSEHAT di situs resmi sshp.kemenkes.go.id.

Gambar 2 : Pengisian Formulir SATUSEHAT Sebagai Salah Satu Langkah Pencegahan ( Sumber : Kemkes.go.id )

Formulir ini berfungsi sebagai sarana pelaporan kesehatan, mirip dengan aplikasi PeduliLindungi yang digunakan selama pandemi COVID-19. Penumpang wajib mengisi data sebelum keberangkatan ke Indonesia dan setibanya di Indonesia, petugas karantina kesehatan akan memeriksa status kesehatan mereka.

Jika status sahabat hijau, yang berarti tidak ada gejala atau riwayat kontak dengan penderita, sahabat dapat melanjutkan perjalanan ke imigrasi tanpa masalah. Namun, jika status merah, yang menunjukkan adanya gejala, sahabat perlu menjalani pemeriksaan atau pengobatan terlebih dahulu untuk memastikan tidak membawa penyakit yang bisa menyebar ke keluarga atau orang terdekat di rumah.

Sebagai tambahan, Maskapai Saudia Airlines juga telah mengumumkan kebijakan serupa. Mulai 29 Agustus 2024, seluruh penumpang internasional yang tiba di Indonesia diwajibkan untuk mengisi formulir SATUSEHAT. Ini merupakan upaya bersama untuk menjaga keamanan kesehatan nasional dan mencegah masuknya penyakit dari luar negeri.

Baca Juga : Meningitis Mengancam Jemaah Umrah? Pemerintah Lakukan Penelitian untuk Temukan Jawabannya!

Masa Inkubasi dan Gejala Awal MPOX

Cacar monyet sendiri memiliki masa inkubasi 5-21 hari sejak seseorang terinfeksi virus monkeypox. Gejala awal yang perlu sahabat waspadai meliputi sakit kepala hebat, demam tinggi (38.5–40.5°C), nyeri otot, sakit punggung, kelelahan ekstrem, menggigil, keringat dingin, dan pembengkakan kelenjar getah bening.

Sekitar 1-3 hari setelah mengalami demam, ruam akan mulai muncul di wajah dan kemudian menyebar ke seluruh tubuh. Bagian tubuh yang biasanya paling terkena ruam adalah tangan, kaki, dan wajah. Ruam ini biasanya dimulai dengan bintik-bintik kecil yang kemudian berubah menjadi lenting atau vesikel, yaitu lepuhan berisi cairan. Dalam beberapa waktu, lenting-lenting ini akan mengering dan membentuk kerak.

Gambar 3 : Gejala MPOX yang utama dalam periode erupsi kulit adalah munculnya ruam pada kulit

Oleh karena itu, penting bagi sahabat untuk selalu waspada dan segera mencari pertolongan medis jika mengalami gejala-gejala tersebut.

Pentingnya Pencegahan Virus MPOX dan Kesiapan Jemaah Umrah

Selain upaya dari pemerintah Indonesia, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi juga memberikan perhatian khusus terhadap kesehatan jemaah umrah. Mereka mengimbau agar para jemaah senantiasa mengenakan masker wajah selama beribadah, khususnya di area Masjidil Haram. Imbauan ini bertujuan untuk melindungi diri sahabat dari penyakit yang mungkin tersebar di antara jemaah lainnya.

“Jemaah yang terhormat, pastikan umrah Anda aman dan sehat dengan mengenakan masker selama menjalankan ibadah untuk melindungi diri Anda dan orang-orang di sekitar Anda,” demikian pesan yang disampaikan oleh Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi melalui X.

Gambar 4 : Pastikan Selalu Melindungi Diri Ketika Melaksanakan Ibadah Umrah

Selain memakai masker yang kering dan bersih, sahabat juga diimbau untuk rutin mencuci tangan dan menjaga makanan dari sumber kontaminasi. Kementerian Kesehatan Arab Saudi bahkan merekomendasikan agar sahabat menghindari kontak langsung atau meminjamkan barang pribadi kepada orang yang tampak sakit.

Tidak hanya itu, bagi sahabat yang berusia lanjut, disarankan untuk menghindari paparan sinar matahari langsung selama beribadah dan meminum air mineral dalam jumlah yang cukup.

Sebelum berangkat ke Tanah Suci, sahabat juga disarankan untuk mempersiapkan fisik dengan memperbanyak intensitas berjalan kaki, menjaga pola makan, dan memastikan istirahat yang cukup. Langkah-langkah ini akan membantu sahabat menjalani ibadah umrah dengan lebih nyaman dan aman.

Dengan berbagai langkah pencegahan ini, semoga sahabat dapat menjalani ibadah umrah dengan tenang, sehat, dan terlindungi dari berbagai ancaman kesehatan yang ada. Tetaplah waspada, jaga kesehatan, dan selalu patuhi anjuran yang telah diberikan.

Meningitis Mengancam Jemaah Umrah? Pemerintah Lakukan Penelitian untuk Temukan Jawabannya!

Penelitian penting sedang dilakukan untuk melindungi para jamaah umrah dari risiko penyakit meningitis meningokokus. Dalam hal ini, Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan Bio Farma dan RSPI Sulianti Suroso untuk melaksanakan surveilans carrier meningokokus.

Gambar 1 : Pemerintah Menyelidiki Penyebab Penularan Meningitis di Kalangan Jemaah Umrah ( Sumber : Himpuh.or.id )

Diharapkan, upaya ini dapat membantu dalam mencegah dan mengendalikan penyakit meningitis meningokokus bagi para sahabat yang menjalankan ibadah umrah di Indonesia. Selain itu, penelitian ini juga mendukung kebijakan pemerintah dalam memastikan kesehatan dan keselamatan para jamaah.

Data Meningitis Indonesia Menjadi Kasus Tertinggi 

Berdasarkan data yang tersedia, pada tahun 2016, tercatat bahwa Indonesia mengalami 78.018 kasus meningitis dengan 4.313 kematian akibat penyakit ini.

Gambar 2 : Meningitis Merupakan Peradangan Membran Otak dan Sumsum

Hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan jumlah kasus dan tingkat kematian tertinggi di Asia Tenggara. Di tahun-tahun sebelumnya, pada 2015, 2016, dan 2017, jumlah kasus suspek meningitis di Indonesia masing-masing mencapai 339, 279, dan 353 kasus.

Lebih lanjut, data dari Vemela pada tahun 2021 menunjukkan bahwa angka kejadian meningitis pediatrik di Indonesia diprediksi akan terus meningkat dengan tingkat kematian yang mencapai 18-40 persen.

Baca Juga : Kemenag Pastikan Kuota Haji Bukan untuk Diperjualbelikan!

Pentingnya Kesadaran dan Vaksinasi Meningitis

Menurut dr. Yudi Pramono, Plt Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, penelitian ini merupakan bagian dari upaya yang berkelanjutan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya sahabat sekalian, mengenai pentingnya perlindungan terhadap paparan meningitis.

Vaksin Meningitis untuk Jemaah Umroh dan Haji
Gambar 3 : Vaksin Meningitis untuk Jemaah Umroh dan Haji

Dilansir dari Himpuh.or.id, dalam pernyataannya pada Kamis, 22 Agustus 2024, dr. Yudi juga menjelaskan “Hasil penelitian ini akan menguatkan kebijakan vaksinasi meningitis bagi jamaah umrah. Kami juga menekankan perlunya sosialisasi kepada jamaah terkait tujuan dan manfaat vaksinasi,”

Beliau menekankan pentingnya sosialisasi kepada jamaah mengenai tujuan dan manfaat dari vaksinasi tersebut. Dengan demikian, sahabat diharapkan dapat lebih memahami betapa pentingnya vaksinasi sebagai langkah pencegahan terhadap risiko meningitis yang bisa mengancam kesehatan.

Perkuat Penanganan Meningitis dengan Kerjasama Bio Farma dan RSPI

Meningitis meningokokus adalah kondisi medis serius yang mengakibatkan peradangan pada selaput otak dan sumsum tulang belakang, yang disebabkan oleh bakteri Neisseria meningitidis. Penyakit ini sangat berbahaya karena dapat mengakibatkan kerusakan saraf di otak dan berpotensi menyebabkan kelumpuhan pada penderitanya.

Saat ini, di Indonesia, belum terdapat sistem pemantauan yang memadai untuk mendeteksi kasus meningitis meningokokus, khususnya di kalangan jamaah umrah.

Gambar 4 : Bio Farma dan RSPI Sulianti Saroso Bekerja Sama untuk penelitian surveilans meningitis meningokokus ( Sumber : @biofarmaid )

Direktur Utama Bio Farma Group, Shadiq Akasya, menegaskan bahwa kerjasama ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan kesehatan masyarakat Indonesia. “Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang life science, kami ingin berkontribusi dalam menjaga kesehatan masyarakat, salah satunya melalui pengadaan vaksin. Kami berharap penelitian ini dapat mendukung kebijakan Kementerian Kesehatan terkait vaksinasi meningitis bagi jamaah umrah,” ujarnya dengan penuh semangat.

Sementara itu, Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso, dr. Alvin Kosasih, mengungkapkan dukungannya terhadap penelitian ini, terutama dalam upaya pengendalian penyakit. “RSPI siap mendukung kegiatan penelitian ini sebagai bagian dari pilar penelitian di rumah sakit. Kami berharap kerja sama ini dapat terus berlanjut pada penelitian-penelitian selanjutnya,” tambahnya dengan optimis.

Lantunan Doa untuk Sanak Saudara yang Berangkat ke Tanah Suci. Siapkah Kita Mengiringi Mereka?

Sahabat, ketika ada saudara, teman, atau kerabat yang akan berangkat umrah, alangkah baiknya kita mengucapkan selamat dan memanjatkan doa untuk mereka. Menunaikan ibadah umrah adalah impian yang diidamkan oleh setiap muslim di seluruh dunia.

Namun, karena ibadah ini memerlukan kondisi fisik yang prima dan kemampuan finansial yang cukup, tidak semua dari kita bisa langsung melaksanakannya.

Gambar 1 : Jamaah Umroh Ventour Travel sedang Memanjatkan Doa di depan Kakbah

Jangan lupa juga untuk berdoa agar suatu hari nanti Allah SWT memberi kita kesempatan yang sama, untuk merasakan indahnya menunaikan ibadah umrah dan berziarah ke Baitullah.

Terkadang, kita mungkin merasa bingung tentang doa yang tepat untuk mereka yang akan berangkat umrah. Untuk itu, berikut adalah doa yang bisa kita panjatkan untuk saudara, kerabat, atau teman yang akan melaksanakan umrah.

Baca Juga : Hati-hati! Kenali Berbagai Modus Penipuan yang Kerap Menjerat Jemaah di Madinah

Doa Menurut Hadis Riwayat At-Tirmidzi

Menurut sebuah hadis riwayat at-Tirmidzi, Rasul SAW mendoakan orang yang akan melakukan perjalanan, termasuk perjalanan umrah, dengan doa berikut:

زَوَّدَكَ اللهُ التَّقْوى، وغَفَرَ ذَنْبَكَ، ويَسَّرَ لَكَ الخَيْرَ حَيْثُما كُنْتَ

Zawwadakallahut taqwa, wa ghafara dzanbaka, wa yassara lakal khaira khaitsuma kunta

Artinya, “Semoga Allah SWT selalu menambahkan ketakwaanmu, mengampuni dosa-dosamu, memudahkan kebaikan bagimu dimanapun berada.” (H.R at-Tirmidzi)

Doa Menurut Abu Hurairah

Abu Hurairah pernah meriwayatkan sebuah hadis mengenai doa Rasulullah SAW untuk orang yang akan bepergian. Doa ini juga dapat kita gunakan untuk mendoakan saudara, teman, atau kerabat yang akan berangkat umrah:

أسْتَوْدِعُكَ اللهَ الَّذِي لا تَضِيعُ ودائِعُهُ

Astaudiukallaha alladzi la tadhi’u wada’i’uhu

Artinya, “Aku titipkan engkau kepada Allah SWT yang tak pernah meninggalkan titipannya.”

Imam al-Ghazali Juga Menyampaikan

Imam al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin menulis satu doa yang bisa dibaca untuk mendoakan orang yang akan berangkat umrah:

فِيْ حِفْظِ اللهِ وَكَنفِهِ وَزَوَّدَكَ اللَهَ التَّقْوَى وَغَفَرَ ذَنْبَكَ وَوَجَّهَكَ لِلْخَيْرِ أَيْنَمَا كُنْتَ

Fi khifdzillahi wa kanafihi wa zawwadakallahut taqwa wa ghafara dzanbaka wa wajjahaka lil khairi ainama kunta

Artinya, “Semoga engkau selalu dalam penjagaan Allah dan perlindungannya, semoga Allah memberikan bekal ketakwaan kepadamu dan mengampuni dosamu, dan semoga Allah memberikan kebaikan dimanapun kamu berada.”

Gambar 2 : Kakbah yang Selalu Ramai diKunjungi Jemaah Umat Muslim

Itulah beberapa doa yang dapat dibaca untuk keselamatan saudara dan teman yang hendak berangkat umrah. Semoga doa-doa ini bermanfaat bagi siapa saja yang ingin memberikan dukungan dan kebaikan untuk keluarga atau saudara yang akan berziarah ke tanah suci.

QRIS Hadir di Arab Saudi? Jemaah Haji dan Umrah belanja Makin Praktis Tahun Depan!

Ada kabar gembira buat sahabat yang sedang merencanakan perjalanan haji atau umrah ke tanah suci, Mulai tahun 2025, sahabat sudah bisa menggunakan QRIS untuk berbagai keperluan di Arab Saudi.

Gambar 1 : Jemaah Umrah dan Haji Bisa menggunakan QRIS untuk berbagai transaksi di Arab Saudi

Jadi, sahabat tidak perlu lagi repot-repot membawa uang tunai dalam jumlah banyak.

Kemudahan Transaksi Internasional untuk Jemaah Haji dan Umrah

Dilansir dari Himpuh.or.id. Kabar ini disampaikan oleh Kepala BI Sumsel, Ricky P Gozali, dalam wawancaranya dengan media di Palembang pada hari Senin (20/08). Ia mengungkapkan bahwa sistem pembayaran cashless menggunakan QRIS yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia kini sudah bisa digunakan di beberapa negara.

“QRIS sudah bisa dipakai di luar negeri juga. Jadi, selain dalam negeri, BI juga bekerja sama dengan negara lain untuk memanfaatkan QRIS. Ini yang kita sebut dengan pembayaran lintas batas,” jelas Ricky.

Gambar 2 : Memudahkan Jamaah Haji dan Umroh

Pembayaran menggunakan metode QRIS kini sudah aktif di beberapa negara Asia Tenggara, seperti Thailand, Malaysia, dan Singapura. Selanjutnya, Bank Indonesia berencana bekerja sama dengan Pemerintah Uni Emirat untuk memperluas penggunaan QRIS di sana, guna memudahkan digitalisasi keuangan bagi sahabat jemaah haji dan umrah.

Baca Juga : Hati-hati! Kenali Berbagai Modus Penipuan yang Kerap Menjerat Jemaah di Madinah

“Terbaru, kami juga akan menjalin kerja sama dengan Arab Saudi untuk mempermudah transaksi QRIS. Jadi, jamaah bisa melakukan transaksi dengan cara yang sangat praktis, hanya dengan mengetuk (tap) saat haji nanti,” ujar Ricky.

Bank Indonesia Siapkan QRIS untuk Arab Saudi, Transaksi Cashless Mulai 2025

Kerja sama antara Bank Indonesia dan Pemerintah Arab Saudi untuk mempermudah penetrasi ekonomi digital dengan sistem pembayaran non tunai menggunakan QRIS segera terealisasi. BI menargetkan agar transaksi cashless ini sudah bisa diterapkan secara optimal mulai tahun 2025, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang semakin membaik.

“Jadi, jamaah tidak perlu lagi menukarkan uang. Rencananya, penggunaan QRIS di Arab Saudi akan sudah terealisasi tahun depan,” jelas Ricky.

Menurut catatan Bank Indonesia, penggunaan QRIS secara nasional terus meningkat. Ini karena pertumbuhan ekonomi di wilayah dan kesadaran masyarakat akan kebutuhan pembayaran non tunai yang lebih efektif dan efisien semakin tinggi.

Gambar 3 : Bank Indonesia memudahkan transaksi haji dan umrah dengan QRIS

“Secara umum, transaksi QRIS naik signifikan, baik dari jumlah transaksi maupun merchant. Di Sumatera, QRIS kita berada di peringkat kedua dari segi jumlah, tapi nomor satu dalam hal pemakaian,” pungkasnya.

Dengan kemajuan ini, sahabat jemaah haji dan umrah Ventour Travel bisa semakin tenang dalam melakukan transaksi di tanah suci. Semoga inovasi QRIS ini memudahkan perjalanan ibadah sahabat dan mendukung kemajuan ekonomi digital di seluruh dunia. Teruslah mengikuti perkembangan terbaru dan nikmati manfaat dari sistem pembayaran yang semakin canggih ini!

Wajib Pahami! Aturan Umrah yang Sebaiknya Diketahui oleh Jemaah Perempuan!

Bagi Sahabat jamaah perempuan yang ingin melaksanakan ibadah umrah, perlu diketahui bahwa jamaah perempuan memiliki persiapan dan aturan yang berbeda dibandingkan dengan jemaah laki-laki.

Selain itu, dalam pelaksanaan ibadah umrah, terdapat aturan khusus yang berlaku bagi jemaah perempuan.

Misalnya, ada ketentuan mengenai tindakan yang seharusnya diambil selama periode menstruasi, kejelasan apakah wanita diperbolehkan melakukan perjalanan tanpa mahram untuk melaksanakan umrah, serta panduan tentang pakaian yang harus dipakai saat memasuki kondisi ihram untuk umrah.

Gambar 1 : Jamaah perempuan memiliki persiapan dan aturan yang berbeda (Sumber : kompas.com)

Aturan yang Perlu Diketahui Sebelum Bepergian Sendiri

Baru-baru ini, otoritas Arab Saudi telah mengambil langkah signifikan dengan mengizinkan wanita untuk melaksanakan ibadah umrah tanpa kehadiran mahram. Pernyataan ini disampaikan oleh Dr. Tawfiq Al Rabiah, Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, yang menegaskan bahwa persyaratan bagi jemaah wanita untuk berangkat bersama mahram kini tidak lagi berlaku.

Namun, dari perspektif Islam, umumnya wanita dilarang untuk melakukan perjalanan tanpa didampingi mahram. Memilih untuk melakukan perjalanan dengan kelompok atau bersama mahram tetap menjadi pilihan yang lebih bijaksana untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan.

Aturan Talbiyah Pada Jamaah Perempuan dalam Ibadah Haji dan Umrah

Talbiyah adalah doa yang dibaca oleh jemaah haji dan umrah yang merupakan hal penting untuk menandakan keseriusan dan niat mereka dalam menjalankan ibadah.

Bagi Sahabat jemaah perempuan, membaca Talbiyah dengan suara yang pelan dan tidak keras adalah lebih disarankan untuk menjaga kesopanan dan kewibawaan sebagai seorang wanita muslimah.

Aturan Berpakaian atau Ihram Jamaah Perempuan Saat Umrah

Ketika memasuki kondisi ihram untuk memulai ibadah umrah, jemaah perempuan harus memastikan bahwa pakaian yang dikenakan lebar, longgar, dan menutupi seluruh tubuh dengan baik.

Gambar 2 : Perbedaan Ihram jamaah perempuan dan laki-laki Ventour Travel ketika umrah

Hindari pakaian yang memiliki elemen dekoratif atau mencolok, karena ihram adalah simbol kesederhanaan dan kesucian dalam beribadah. Selain itu, perempuan diharuskan untuk menghindari penggunaan parfum, wewangian, perhiasan, dan riasan selama menjalani ihram.

Jarak dan Aturan Sai Jamaah Perempuan saat Umrah

Sai merupakan salah satu rukun utama dalam ibadah umrah dan haji yang wajib dilaksanakan oleh setiap jemaah. Ritual ini melibatkan berjalan kaki dan berlari kecil dari Bukit Safa ke Bukit Marwah, serta sebaliknya, dilakukan sebanyak tujuh kali.

Jarak tempuh untuk satu kali perjalanan dari Bukit Safa ke Bukit Marwah adalah 405 meter. Dengan demikian, total jarak yang harus ditempuh selama tujuh kali perjalanan bolak-balik antara kedua bukit tersebut menjadi 2.835 meter (7 x 2 x 405 meter).

Gambar 3 : Jemaah memulai sa’i dari Bukit Safa

Pada titik-titik tertentu yang ditandai dengan pilar neon hijau, pria jemaah disunnahkan untuk berlari kecil, sementara wanita dianjurkan untuk berjalan cepat.

Hukum Rami Bagi Jamaah Perempuan

Rami merupakan sunah yang dianjurkan bagi jamaah pria selama tiga putaran tawaf pertama, yang meliputi kegiatan berlari dengan kecepatan sedang.

Ritual ini tidak diwajibkan bagi wanita, karena diperuntukkan khusus bagi pria sebagai bentuk demonstrasi kekuatan dan ketahanan.

Baca Juga : Perlu di Ketahui! 8 Barang Bawaan yang Dilarang untuk dibawa Oleh Jamaah Umrah

Persiapan Khusus Wanita untuk Umrah Menstruasi

Wanita sebaiknya melakukan perencanaan yang matang untuk menghindari menstruasi selama pelaksanaan umrah, mengingat bahwa beberapa ritual tertentu memerlukan kondisi di mana mereka tidak sedang mengalami menstruasi.

Apabila menstruasi tetap terjadi, penting untuk diingat bahwa Aisyah RA juga menghadapi situasi serupa. Kemudian Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Hal ini telah ditetapkan oleh Allah untuk putri-putri Adam. Lakukanlah semua ritual haji kecuali tawaf.”

Perbedaan Cukur Rambut untuk Pria dan Pemangkasan untuk Wanita

Jemaah pria diwajibkan untuk mencukur rambut mereka setelah menyelesaikan umrah, sedangkan jemaah wanita diharuskan untuk memangkas sedikit rambut dengan panjang seukuran kuku jari sebagai tanda bahwa mereka telah menuntaskan pelaksanaan umrah.

Selain tujuh aturan yang sudah disebutkan, Otoritas Kerajaan Arab Saudi (KSA) juga mengeluarkan aturan berpakaian khusus untuk wanita yang akan menunaikan umrah di Masjidil Haram, Makkah.

Pedoman ini disampaikan oleh Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi melalui akun media sosial X (sebelumnya Twitter) baru-baru ini.

Menurut laporan dari Arabian Business, ada tiga aturan utama yang perlu diperhatikan oleh jemaah wanita, yaitu:

  1. Pakaian harus lebar dan longgar.
  2. Pakaian harus menutupi seluruh tubuh.
  3. Pakaian tidak boleh memiliki hiasan atau elemen dekoratif.

Meski begitu, kementerian menekankan bahwa wanita tetap bisa memilih pakaian mereka, asalkan mengikuti pedoman yang telah ditetapkan.

Kemenag Imbau Pentingnya Asuransi bagi Jamaah Haji dan Umrah kepada PPIU dan PIHK!

Haji dan umrah merupakan ibadah yang sangat suci dan penting dalam agama Islam. Setiap tahunnya, jutaan umat Muslim dari seluruh dunia berbondong-bondong ke tanah suci untuk melaksanakan ibadah tersebut.

Namun, perjalanan haji dan umrah juga tidak luput dari risiko dan tantangan yang mungkin dihadapi oleh para jamaah.

Dirjen PHU Tegaskan Pentingnya Asuransi Wajib bagi Jamaah Haji dan Umrah

Dilansir dari Himpuh, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama, Hilman Latief, dengan tegas menekankan pentingnya perlindungan asuransi bagi setiap jamaah yang diberangkatkan oleh travel agen atau Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) dan Penyelenggara Perjalanan Ibadah Haji dan Umrah (PIHK).

Hilman Latief menegaskan bahwa pemerintah tidak ingin mendengar kabar sedih bahwa ada jamaah yang sakit atau mengalami kecelakaan di tanah suci namun tidak memiliki dokumen asuransi yang memadai untuk menanggung biaya pengobatan atau perawatan.

Gambar 1 : Dirjen Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU) Kemenag, Hilman Latief (Sumber : himpuh.co.id)

“Kami di Ditjen PHU saat ini tengah mengkaji lagi konsep perlindungan jemaah haji khusus, misalnya perlindungannya seperti apa, asuransinya bagaimana, kerja sama dengan rumah sakit apa dan sebagainya,” ujar Hilman menyampaikan sambutannya dalam Rapat Anggota Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji (HIMPUH) di Bekasi, Selasa (6/8/2024).

Dalam sambutannya pada Rapat Anggota Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji (HIMPUH), Hilman juga mengungkapkan bahwa pihak Ditjen PHU sedang mengkaji konsep perlindungan khusus untuk jamaah haji, mulai dari jenis perlindungan apa yang dibutuhkan, bagaimana mekanisme asuransinya, hingga kerja sama dengan rumah sakit terkait.

Baca Juga : Kemenag Tegaskan! Umrah di Bawah Rp20 Juta, Siap-Siap Kena Sanksi!

Gambar 2 : Ventour Travel menyediakan asuransi bagi setiap jamaah

Seperti Ventour Travel yang tidak hanya memastikan kualitas layanan umroh dan haji, namun juga menyediakan asuransi bagi setiap jamaah secara lengkap dan menyeluruh. Selain itu, Ventour Travel telah resmi terdaftar sebagai Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umroh (PPIU) dengan Izin Umrah No. U 180 Tahun 2021 dan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) dengan Izin Nomor 02110009216870002 , yang menjamin bahwa setiap aspek perjalanan umroh dan haji Sahabat mematuhi regulasi dan standar resmi, sehingga Sahabat dapat melaksanakan ibadah dengan tenang dan nyaman

Pentingnya Kepatuhan Dokumen Resmi dan Keamanan Jamaah

Beliau juga menyarankan agar pimpinan PPIU dan PIHK tidak main-main dalam mengurus dokumen resmi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kerajaan Arab Saudi, serta melarang keras praktik pemalsuan dokumen. Mengikuti aturan yang berlaku adalah kunci utama untuk menjaga kenyamanan dan keamanan jamaah selama beribadah di tanah suci.

“Ikuti aturan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi. Bila musim haji, jemaah umrah harus kembali ke tanah air atau keluar dari tanah suci jangan memaksa untuk ikut berhaji. Apalagi sampai memalsukan dokumen. Ini harus menjadi perhatian bersama. Tugas kami memastikan kenyamanan jemaah jadi perlu transparansi terkait data jemaah. Sampaikan kepada kami,” tegasnya.

Dengan adanya perhatian dan ketegasan dari pemerintah terkait pentingnya perlindungan asuransi bagi jamaah haji dan umrah, diharapkan ke depannya perjalanan ibadah ke tanah suci akan semakin aman, nyaman, dan terlindungi.

Semoga setiap jamaah dapat melaksanakan ibadah dengan lancar dan meraih berkah yang melimpah di tanah suci.

Perlu di Ketahui! 8 Barang Bawaan yang Dilarang untuk dibawa Oleh Jamaah Umrah

Kementerian Haji Arab Saudi Mengumumkan Barang-Barang Terlarang Selama Umrah

Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi baru-baru ini merilis daftar barang-barang yang dilarang untuk dibawa oleh jemaah yang akan melaksanakan ibadah umrah di Tanah Suci.

Daftar barang terlarang ini memiliki tujuan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan selama perjalanan ke Arab Saudi. Melalui postingan resmi di media sosial, Kementerian telah menyoroti delapan jenis barang yang tidak boleh dibawa dalam perjalanan umrah.

Gambar 1 : Pemberitahuan Tentang Barang-Barang yang Dilarang (himpuh.or.id)

1. Kembang api
2. Uang palsu
3. Obat-obatan tanpa izin
4. Peralatan pengawas
5. Detektor perangkap kecepatan
6. Senjata setrum
7. Laser
8. Alat perekam tersembunyi

Baca Juga : Perdana! Umroh Sambil Menjelajahi Jeddah, Paket Eksklusif dari Ventour!

Pentingnya Memahami Daftar Barang yang Terlarang untuk dibawa

Penting untuk selalu mematuhi peraturan dan tata tertib yang telah ditetapkan oleh pihak berwenang Arab Saudi saat melakukan perjalanan umrah. Melanggar peraturan tersebut dapat mengakibatkan konsekuensi hukum yang serius bagi jemaah.

Gambar 2 : Potret Jamaah Umrah Ventour

Dengan memahami daftar barang-barang terlarang yang tidak boleh dibawa saat melakukan umrah, jemaah dapat memastikan perjalanan mereka berjalan lancar dan aman. Untuk informasi lebih lanjut dan daftar lengkap barang-barang terlarang, jemaah dapat mengunjungi situs resmi Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi. Semoga perjalanan ibadah umrah Anda berjalan lancar dan mendapatkan berkah dari Allah SWT.

Kemenag Tegaskan! Umrah di Bawah Rp20 Juta, Siap-Siap Kena Sanksi!

Kemenag : PPIU Harus Ikuti Aturan Biaya Umrah

Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama Republik Indonesia, Jaja Jaelani, mengeluarkan peringatan keras kepada para penyelenggara perjalanan ibadah umrah untuk menaati regulasi.

Gambar 1 : Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kemenag (Sumber : kemenag.go.id)

Dalam pernyataan yang dilansir Kemenag.go.id pada Jumat (2/8/2024), Jaja menegaskan penyelenggaraan ibadah umrah oleh Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) harus sesuai dengan regulasi pemerintah, antara lain mengenai biaya umrah, kualitas pelayanan, bimbingan ibadah, dan menjamin perlindungan jemaah umrah.

Jaja Jaelani juga mengutip peraturan yang tercantum dalam KMA Nomor 1021 Tahun 2023, yang memperingatkan bahwa mereka yang melanggar peraturan ini dapat menghadapi sanksi administratif dari pemerintah.

Jaja menyoroti pentingnya Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) untuk mematuhi ketentuan biaya umrah yang telah ditetapkan pemerintah, yaitu sebesar Rp20 juta.

Gambar 2 : Potret jamaah umrah Ventour di dekat Ka’bah

Seperti Ventour Travel yang mematok biaya umroh mulai dari Rp 25 juta dan brand terbaru di bawah PT Ventura Semesta Wisata yaitu Low Cost Umroh yang memiliki paket umroh senilai Rp 22 juta. Dengan biaya ekonomis yang sudah sesuai dengan referensi Kemenag, Sahabat bisa mendapatkan fasilitas lengkap dan menginap di hotel Mekkah bintang 5.

Jamaah Wajib Divaksinasi Meningitis

Lebih lanjut, dengan adanya kebijakan Arab Saudi yang mewajibkan jamaah umroh untuk divaksinasi meningitis, Jaja mengimbau para penyelenggara perjalanan umroh untuk secara proaktif memastikan keamanan dan perlindungan jamaah sesuai dengan peraturan Arab Saudi.

Arahan ini juga meluas ke calon jamaah umrah, menekankan pentingnya memilih biro perjalanan umrah yang resmi daripada yang tidak resmi.

Jaja menekankan bahwa individu yang berniat untuk pergi umroh harus mendaftar dengan Operator Tur Umroh, bukan dengan biro perjalanan yang tidak berlisensi.

Baca Juga : Breaking News! Vaksin Meningitis Kembali Diwajibkan bagi Jemaah Umroh!

Kemenag Menekankan Pentingnya Menjamin Keselamatan dan Kesejahteraan Jamaah Umroh

Selain itu, Abdul Haris, Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umroh di Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur, menggarisbawahi pentingnya pengawasan yang efektif terhadap kegiatan umroh, terutama dengan semakin banyaknya jumlah Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umroh di wilayah tersebut.

Gambar 3 : Ribuan jamaah yang sedang melakukan thawaf

Sangat penting bagi Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah untuk memprioritaskan kesejahteraan dan keselamatan jemaah umrah dengan mematuhi semua peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Hal ini termasuk memastikan harga yang transparan dan adil, menawarkan layanan berkualitas tinggi, memberikan bimbingan keagamaan, dan mematuhi protokol kesehatan dan keselamatan, seperti vaksinasi wajib.