Badal Umroh, Inilah Cara Mengumrohkan Orang yang Telah Wafat

Pada dasarnya, hukum umroh ialah sunnah, namun tetap dianjurkan bagi yang mampu. Baik mampu secara fisik maupun finansial. Namun, dalam Islam, orang-orang yang sakit atau telah wafat pun tetap bisa melaksanakan ibadah umroh dengan badal umroh.

Tata cara badal umroh
Gambar: Tata cara badal umroh

Apa Itu Badal Umroh?

Badal umroh adalah ibadah umroh yang pahalanya diniatkan untuk orang lain yang sudah tidak mampu melaksanakan umroh.

Penyebabnya bisa karena sudah wafat, sakit keras, atau tua renta yang menyebabkan tidak dapat melakukan safar menuju Tanah Suci.

Orang yang dapat menggantikan umroh atau membadalkan umroh bisa dari keluarga atau pun bukan.

Baca Juga: 3 Alasan Nonmuslim Dilarang Masuk Kota Mekah dan Madinah

Hukum Badal Umroh

Hukum badal umroh menurut pandangan mayoritas ulama adalah boleh dilakukan, karena tidak ada dalil yang melarangnya.

“Wahai Rasulullah, ayahku sudah sangat tua, tidak mampu umroh, haji, dan perjalanan. Beliau menjawab, Hajikanlah ayahmu, dan umrohkanlah.”

(H.R. Ibnu Majah, Tirmidzi, Nasa’i)
Hukum badal umroh
Gambar: Hukum badal umroh

Ada pula dalil yang menjelaskan tentang hukum badal haji.

Dari Ibnu ‘Abbas r.a., bahwa Rasulullah pernah mendengar seseorang mengucapkan, “Labbaik ‘an Syubrumah (aku memenuhi panggilan-Mu, Ya Allah, atas nama Syubrumah.”

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata, “Memangnya siapa Syubrumah?”

Ia menjawab, “Syubrumah adalah saudaraku atau kerabatku.”

Rasulullah lantas bertanya, “Engkau sudah berhaji untuk dirimu?”

Baca Juga: Hotel Madinah Taiba Front Cuma 10 Langkah ke Masjid Nabawi!

Ia menjawab, “Belum.”

Rasulullah lantas memberi saran, “Berhajilah untuk dirimu dahulu, barulah berhaji atas nama Syubrumah.” (H.R. Abu Daud)

Hendaknya, orang yang membadalkan haji harus menunaikan untuk menunaikan ibadah haji terlebih dahulu untuk dirinya sendiri.

Sama seperti haji, badal umroh perlu dilakukan dengan pelaksanaan umroh untuk diri sendiri terlebih dahulu. Selanjutnya bisa umroh atas nama orang lain.

Ketentuan Badal Umroh

Selain hanya bisa dilakukan oleh orang yang sudah pernah berumroh sebelumnya, ada beberapa ketentuan lain untuk bisa membadalkan umroh:

  1. Badal umroh hanya bisa dilakukan untuk satu orang. Jika Sahabat ingin membadalkan dua orang, maka ibadah umrohnya harus dilakukan dua kali.
  2. Orang yang dibadalkan umrohnya adalah orang yang sudah tidak mampu lagi melaksanakan umroh secara fisik. Misalnya, orang yang sakit keras dan orang yang telah wafat. Tidak sah hukumnya jika orang yang dibadalkan masih mampu berangkat ke Tanah Suci.
Pelaksanaan ibadah umroh di Masjidil Haram
Gambar: Pelaksanaan ibadah umroh di Masjidil Haram

Baca Juga: Umroh Musim Dingin, Apa Saja yang Perlu Disiapkan?

  1. Orang yang dibadalkan umrohnya adalah orang tidak mampu berumroh karena faktor finansial. Badal umroh menjadi tidak sah jika Sahabat membadalkan umroh orang yang masih mampu secara finansial.
  2. Badal umroh dapat dilakukan oleh mahram atau pun non mahram.
  3. Laki-laki dapat membadalkan umroh untuk perempuan, dan sebaliknya.

Tata Cara Pelaksanaan

Saat hendak melakukan badal umroh untuk orang lain, Sahabat harus menjalankan ibadah umroh untuk diri sendiri terlebih dahulu.

Sahabat bisa memulai niat umroh untuk diri sendiri di tempat miqat. Lalu menyelesaikan seluruh rangkaian umroh, mulai dari ihram, tawaf, sa’i, dan tahalul.

Memulai ibadah umroh dengan ihram dari miqat
Gambar: Memulai ibadah umroh dengan ihram dari miqat

Setelah itu, Sahabat bisa memulai badal umroh dengan lafal niat yang berbeda dari niat umroh untuk diri sendiri. Berikut bacaan niat badal umroh:

نَوَيْتُ العُمْرَةَ عَنْ فُلَانٍ وَأَحْرَمْتُ بِهِ للهِ تَعَالَى

Nawaitul ‘umrota ‘an fulān (sebut nama orang yang dibadalkan) wa ahramtu bihī lillāi ta‘ālā.
“Aku menyengaja ibadah umroh untuk si fulan (sebut nama orang yang dibadalkan) dan aku ihram umroh karena Allah ta‘ala.”


Baca Juga: Di Antipode Ka’bah, Kamu Bisa Salat ke Segala Arah!

Setelah selesai ihram, Sahabat bisa melanjutkan tawaf dan sa’i, serta ditutup dengan tahalul. Untuk badal umroh, Sahabat tidak diwajibkan untuk kembali ke miqot untuk ihram orang yang dibadalkan.

Nah, itulah hukum dan tata cara pelaksanaan badal umroh. Jadi, melalui badal umroh, Sahabat tetap bisa mengumrohkan keluarga dan teman yang telah wafat atau tidak mampu lagi untuk umroh.

Asyiknya Umroh Plus Turki, Nikmati Wisata Eksotis di Cappadocia

Bisa berangkat umroh sekaligus liburan dan mengunjungi berbagai tempat wisata adalah impian banyak orang. Dengan paket umroh plus Turki di Ventour, Sahabat dapat memadukan pengalaman ibadah dengan mengeksplorasi keindahan alam dan budaya Turki.

Mengenal Kota Cappadocia

Mungkin sebagian dari Sahabat baru mengetahui Cappadocia dari dialog salah satu serial sinetron yang viral. “Cappadocia?! It’s my dream, Mas!”

Nah, sebenarnya Cappadocia itu tempat apa ya, Sahabat? Apa saja keunikan dari Cappadocia di Turki? Yuk kita bahas!

Cappadocia adalah salah satu destinasi wisata yang dikunjungi jika Sahabat mengikuti program umroh plus Turki. Cappadocia merupakan salah satu wilayah di Turki yang terdiri atas tebing dan lembah eksotis yang terbentuk akibat erupsi gunung. Karena keindahannya ini, Cappadocia dinobatkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1985.

Nama Cappadocia berasal dari bahasa Persia yaitu “Katpatuka” yang artinya negeri kuda yang indah. Tak heran, banyak warga setempat yang naik kuda di wilayah ini.

Wisata ke Cappadocia dalam program umroh plus Turki
Gambar: Wisata ke Cappadocia dalam program umroh plus Turki

Tak hanya memiliki pemandangan yang cantik. Cappadocia juga menjadi wilayah penting dalam perkembangan Islam di Timur Tengah. Beberapa ulama dan tokoh penting dari Cappadocia memainkan peran besar dalam peradaban Islam, seperti Al-Farabi dan Al-Ghazali.

7 Tempat Wisata Unik di Cappadocia

Bagi Sahabat yang pertama kali ke Turki, mungkin yang pertama kali terlintas di pikiran soal Turki adalah wisata balon udaranya.

Namun, ternyata ada banyak tempat unik yang bisa Sahabat kunjungi di Cappadocia selain wisata balon udara. Berikut kami rangkum ulasannya:

Baca Juga: Saluran Qanat, Cara Mendapatkan Air Bersih bagi Penduduk Gurun

1. Love Valley

Love Valley atau Lembah Cinta adalah tempat yang wajib Sahabat kunjungi jika ingin menikmati pemandangan indah dari balon udara.

Selain wisata balon udara, area ini juga menawarkan pengalaman liburan lainnya, seperti hiking dan bersepeda.

2. Goreme Valley

Sebagian besar wilayah di Cappadocia terdiri atas lembah dan tebing yang terbentuk akibat erosi gunung berapi. Salah satunya adalah Goreme Valley.

Goreme Valley, salah satu destinasi favorit program umroh plus Turki
Gambar: Goreme Valley, salah satu destinasi favorit program umroh plus Turki

Lembah Goreme sudah dihuni sejak tahun 1800 SM. Dulu, di lembah ini, warga lokal membangun lorong dan goa persembunyian sebagai markas perang.

3. Pasabag Valley

Lembah Pasabag disebut juga Monks Valley (Lembah Biksu) oleh warga lokal.

Baca Juga: Badal Umroh, Inilah Cara Mengumrohkan Orang yang Telah Wafat

Di lembah ini, terdapat batu-batuan vulkano dengan bentuk yang bervariasi, seperti cerobong asap dan jamur.

4. Pigeon Valley

Pada zaman kuno, warga lokal Cappadocia hidup di dalam gua serta memelihara burung merpati sebagai pembawa pesan penting dan hewan peliharaan.

Maka dari itu, lembah ini disebut Pigeon Valley, karena memiliki banyak sarang merpati yang terpahat di gua dan bebatuan.

Pigeon Valley, salah satu destinasi wisata eksotis di program umroh plus Turki
Gambar: Pigeon Valley, salah satu destinasi wisata eksotis di program umroh plus Turki

5. Ozkonak Underground City

Selain wisata balon udara, Turki juga terkenal dengan kota bawah tanahnya. Salah satunya adalah Kota Ozkonak.

Kota ini ditemukan pada 1972 oleh seorang petani lokal bernama Latif Acar. Pada awalnya Latif Acar ingin tahu ke mana kelebihan air tanamannya menghilang. Ia merunut aliran air dan menemukan ruang bawah tanah yang ketika digali, ternyata dapat menampung 60.000 orang.

Kota Ozkonak memiliki 10 tingkatan atau undakan, namun hanya 4 lantai saja yang dapat disinggahi. 

Baca Juga: 3 Alasan Nonmuslim Dilarang Masuk Kota Mekah dan Madinah

6. Uchisar Castle Village

Tak ketinggalan, Cappadocia juga memiliki situs wisata menarik seperti Uchisar Castle Village. Kastil ini terletak di titik tertinggi Cappadocia. Saat berada di puncak kastil, terlihat Gunung Erciyes.

Uchisar Castle Village di Cappadocia
Gambar: Uchisar Castle Village di Cappadocia

Berbeda dengan kastil pada umumnya yang berupa bangunan kokoh, kastil ini berupa hamparan bebatuan yang menjulang tinggi. Dulu, kastil ini berfungsi sebagai benteng pertahanan. Di dalamnya juga terdapat gudang, menara pengawas, rumah-rumah, dan waduk.

7. Toko Kerajinan Keramik & Karpet

Keramik merupakan salah satu warisan budaya khas Turki yang terkenal.

Pembuatan keramik merupakan tradisi warga asli Cappadocia yang dilakukan sejak usia belasan tahun. Setiap laki-laki di Cappadocia yang hendak menikah, diwajibkan membuat keramik terlebih dahulu.

Keramik asal Kota Iznik merupakan keramik yang paling terkenal dan paling diminati di Turki.

Kerajinan karpet khas Turki
Gambar: Kerajinan karpet khas Turki

Baca Juga: Pendapatan Arab Saudi dari Haji dan Umroh Hingga 450 Triliun, Gak Nyangka!

Jika sebelum menikah, warga laki-laki asli Cappadocia wajib menguasai keahlian membuat keramik, perempuannya wajib memiliki keterampilan membuat karpet.

Biasanya, karpet khas Turki dibuat dari bahan dasar wol kulit domba, sutra, dan kapas. Saking terkenalnya dengan produksi karpetnya, Turki disebut sebagai negara eksportir karpet terbesar di dunia.

Itulah beberapa tempat wisata unik yang bisa Sahabat kunjungi ketika berkunjung ke Cappadocia. Mulai dari wisata balon udara di Love Valley, menikmati pemandangan sekelompok merpati indah di Pigeon Valley, hingga berbelanja di toko kerajinan keramik dan karpet khas Turki.

Dengan mengikuti paket umroh plus Turki, Sahabat dapat memenuhi panggilan ibadah sekaligus mengeksplorasi keindahan alam serta warisan budaya Turki. Pastikan Sahabat merencanakan perjalanan umroh dan liburan ke Turki dengan baik, serta menikmati setiap momen berharganya.

Kenali 5 Tempat Miqat yang Sering Dikunjungi Jemaah Umroh

Jika Sahabat ingin berangkat umroh, pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah miqat. Berniat atau ihram di tempat miqat adalah salah satu rukun umroh yang wajib dilaksanakan. Dengan kata lain, jika Sahabat meninggalkan rukun ini, maka wajib membayar dam atau denda.

Apa Itu Miqat? 

Miqat adalah waktu dan tempat yang ditentukan oleh Rasulullah Saw. dan para khalifah sebagai titik awal pelaksanaan umroh maupun haji.

Tempat miqat umroh
Gambar: Tempat miqat umroh

Miqat juga menjadi tempat untuk mengenakan ihram dan memulai niat. Jemaah umroh yang sudah berniat di tempat miqat akan berlaku baginya larangan-larangan ihram.

Miqat sendiri terbagi menjadi dua macam, yaitu:

• Miqat Zamani

Miqat Zamani adalah batas waktu untuk melaksanakan ibadah haji yang dimulai sejak 1 Syawal hingga terbit fajar di 10 Zulhijjah. Sementara miqat zamani untuk umroh berlaku sepanjang tahun tanpa ada batasannya.

• Miqat Makani

Miqat makani merupakan batas tempat di mana seseorang harus memulai niat haji atau umroh serta mengenakan ihram. 

Dalam hal penetapan lokasi miqat makani didasarkan pada beberapa riwayat hadits berikut:

Dari ‘Ibnu bin Abbas r.a, sesungguhnya Rasulullah telah menentukan miqat bagi penduduk Madinah, yaitu di Dzulhulaifah, bagi penduduk Syam di Juhfah, bagi penduduk Najd di Qarnul Manazil, dan untuk penduduk Yaman di Yalamlam.” (H.R. Bukhari & Muslim)

Baca Juga: Asyiknya Umroh Plus Turki, Nikmati Wisata Eksotis di Cappadocia

Dari ‘Aisyah r.a. berkata:

“Sesungguhnya Rasulullah telah menetapkan miqat untuk penduduk ‘Iraq, yaitu Dzatu ‘Irqin.” (H.R. Abu Daud)

Memulai niat ihram di tempat miqat
Gambar: Memulai niat ihram di tempat miqat

Inilah 5 tempat miqat yang umum dikunjungi jemaah umroh:

1. Dzulhulaifah (Masjid Bir Ali)

Bagi yang tinggal di Madinah atau datang dari Madinah, Sahabat dapat memulai niat umroh dan berihram di Dzulhulaifah. Tepatnya di Masjid Bir Ali. jaraknya sekitar 450 kilometer dari Mekah.

Biasanya, Masjid Bir Ali ini menjadi tempat miqat bagi jemaah umroh asal Indonesia yang datang dari Madinah.

Masjid Bir Ali sebagai salah satu tempat miqat umroh
Gambar: Masjid Bir Ali sebagai salah satu tempat miqat umroh

2. Qarnul Manazil (As-Sail)

Jarak miqat Qarnul Manazil yaitu 75 kilometer dari Kota Mekah. Qarnul Manazil menjadi tempat miqat bagi penduduk Najd, Thaif, atau jemaah umroh yang datang dari arah timur Mekah seperti Dubai.

Baca Juga: Badal Umroh, Inilah Cara Mengumrohkan Orang yang Telah Wafat

3. Juhfah

Juhfah terletak sejauh 183 kilometer dari Mekah. Juhfah menjadi tempat miqat bagi penduduk Syam atau jemaah umroh yang datang dari Suriah, Yordania, Mesir, Lebanon, dan Maroko.

Tempat miqat umroh ini berdekatan dengan Kota Rabigh. Karena Juhfah merupakan kota kosong dan tidak lagi berpenghuni, banyak orang yang memulai ihram di Kota Rabigh.

Juhfah sebagai tempat memulai niat umroh dan ihram
Gambar: Juhfah sebagai tempat memulai niat umroh dan ihram

4. Dzatu ‘Irqin

Dzatu ‘Irqin atau yang disebut Adh-Dharibah, berada tepat 100 kilometer dari timur Kota Mekah.

Sama seperti Juhfah, kota ini juga tidak memiliki penghuni. Namun, Dzatu ‘Irqin tetap menjadi tempat miqat bagi penduduk atau jemaah umroh yang datang dari Irak dan Iran.

5. Yalamlam

Yalamlam merupakan lembah luas yang berada tepat 92 kilometer dari sebelah tenggara Kota Mekah.

Yalamlam menjadi tempat miqat bagi penduduk Yaman atau semua jemaah umroh yang datang dari arah tersebut. Jemaah dari Asia, seperti Cina, Jepang, India, dan Indonesia juga biasanya memulai ihram dari tempat miqat di Yalamlam.

Biasanya jemaah umroh asal Indonesia yang langsung menuju Mekah akan miqat di dalam pesawat saat pesawat berada di daerah Yalamlam.

Baca Juga: Saluran Qanat, Cara Mendapatkan Air Bersih bagi Penduduk Gurun

Tempat miqat di Yalamlam
Gambar: Tempat miqat di Yalamlam

Nah, itulah beberapa tempat miqat yang umum dikunjungi oleh para jemaah umroh, termasuk jemaah umroh asal Indonesia. Jika Sahabat tidak melewati kelima tempat miqat tersebut, maka diperbolehkan untuk berihram di mana saja,

Sebagaimana hadits Rasulullah Saw.:

“Maka barangsiapa yang melewati bukan itu (tidak melalui miqat yang telah ditentukan), maka ihram dari mana saja ia berkehendak.”

Paket Umroh Terlengkap, Fasilitasnya Bintang 5!

Travel umroh terbaik dan terpercaya sudah semestinya memberikan fasilitas dan pelayanan yang maksimal. Fasilitas dan pelayanan ini tentunya berbanding lurus dengan harga umroh dan paket umroh yang dipilih.

Semakin tinggi harganya, maka sudah semestinya Sahabat Ventour mendapatkan fasilitas dan pelayanan kelas bintang lima.

Berdasarkan Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 18 tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Perjalanan Ibadah Umroh, calon jamaah umroh setidaknya mendapatkan enam hak, yang meliputi bimbingan ibadah, transportasi, akomodasi dan konsumsi, asuransi kesehatan, perlindungan jamaah, serta administrasi dan dokumentasi umroh.

Dengan izin yang telah terdaftar di Kementerian Agama, Ventour Travel memiliki fasilitas dan layanan umroh kelas bintang lima. Jika Sahabat Ventour mendaftarkan diri sebagai jamaah dan membayar biaya DP senilai Rp 5 juta, Sahabat Ventour sudah bisa mendapatkan perlengkapan umroh eksklusif. 

Fasilitas Paket Umroh di Ventour

Fasilitas paket umroh di Ventour Travel
Gambar: Fasilitas paket umroh di Ventour Travel

Ventour Travel memiliki paket umroh mulai dari harga ekonomis Rp 26 juta hingga Rp Rp 33 juta untuk paket umroh plus Turki. Berikut fasilitas dan layanan eksklusif yang akan Sahabat Ventour dapatkan:

  1. Tiket Pesawat Jakarta-Jeddah atau Jakarta-Madinah (PP)
  2. Visa Umroh
  3. Asuransi Perjalanan
  4. Hotel Mekah dan Madinah (1 Kamar berisi 4 Bed dan Sesuai Gender)
  5. Jamuan Makan 3x Sehari (dengan Menu Masakan Indonesia)
  6. Transportasi Bus AC Executive
  7. Airport Tax dan Handling Bandara 
  8. Full Handling Hotel (Check In, Check Out, Tipping Bellman/Bellboy)
  9. Tour Leader dan Pembimbing/Muthawwif Profesional
  10. Tipping Muassasah dan Driver di Setiap Perjalanan
  11. City Tour/Ziarah Mekah dan Madinah
  12. Snack Box saat City Tour
  13. Manasik Umroh
  14. Lounge dan Makan saat Keberangkatan
  15. Air Zam-Zam 5 Liter
  16. Perlengkapan Umroh Full Set, yang terdiri atas:

Koper Fiber

Koper ini berukuran 24 inchi dengan bahan fiber ABS yang berkualitas. Koper ini juga memiliki troli yang memudahkan Sahabat Ventour untuk membawa koper ke mana pun. Bahan rodanya terbuat dari karet, sehingga jika dibawa-bawa tidak akan menimbulkan suara berisik.

Baca Juga: Kenali 5 Tempat Miqat yang Sering Dikunjungi Jemaah Umroh

Koper fiber, salah satu fasilitas paket umroh di Ventour
Gambar: Koper fiber Ventour

Koper fiber ini dilengkapi kunci koper dan perlindungan tambahan di setiap sudutnya menggunakan stainless steel, sehingga koper ini terbukti kokoh dan tahan banting. Kapasitas koper ini juga cukup besar, yaitu 25 kg, sehingga bisa memuat banyak barang.

Tas Kabin

Selain koper, Sahabat Ventour juga mendapatkan tas kabin dengan double-functioning, sebagai tas punggung dan tas troli. Jadi, Sahabat Ventour, baik jamaah lansia maupun yang masih muda, tidak perlu khawatir akan kesulitan membawa tasnya.

Tas kabin, salah satu fasilitas paket umroh di Ventour
Gambar: Tas kabin Ventour

Tas kabin ini memiliki kekokohan yang terjamin dan sesuai dengan postur punggung. Tas ini juga mampu menyimpan barang dengan kapasitas hingga 7 kg, mulai dari perlengkapan yang sering dibawa, seperti baju, ihram, peralatan mandi dan salat.

Tas Paspor

Salah satu bentuk pelayanan terbaik Ventour Travel pada Sahabat ventour adalah memfasilitasi jamaah dengan barang-barang kualitas terbaik. Salah satunya adalah tas paspor.

Baca Juga: Asyiknya Umroh Plus Turki, Nikmati Wisata Eksotis di Cappadocia

Tas paspor Ventour
Gambar: Tas paspor Ventour

Kami berkolaborasi dengan Torch, brand perlengkapan outdoor ternama, untuk membuat tas paspor. Tas ini bersifat anti air, sangat praktis dibawa ke mana pun, dan bisa diisi dengan dokumen penting (seperti paspor), ponsel, serta dompet.

Tas Sandal

Tas sandal Ventour
Gambar: Tas sandal Ventour

Selain itu, Ventour Travel juga memberikan tas sandal anti air yang memudahkan Sahabat Ventour untuk membawa sandal atau sepatu selama berada di kawasan masjid.

Sebab, jika Sahabat Ventour menitipkan sandal atau sepatu di tempat penitipan, dikhawatirkan mudah hilang karena tercampur dengan puluhan ribu jamaah lain.

Dompet/Pouch

Dompet ini khusus untuk Sahabat Ventour menyimpan uang dan paspor agar lebih praktis jika dibutuhkan.

Gambar: Pouch Ventour

Bahan Batik

Kami juga memberikan kebebasan Sahabat Ventour untuk berkreasi membuat pakaian dari bahan batik yang telah kami siapkan. Bahan batik ini bisa dikreasikan menjadi kemeja, abaya, atau vest.

Baca Juga: Badal Umroh, Inilah Cara Mengumrohkan Orang yang Telah Wafat

Bahan dan baju batik Ventour
Gambar: Bahan dan baju batik Ventour

Lanyard dan ID Card Resmi

ID Card ini sebagai penanda bahwa Sahabat Ventour terdaftar sebagai jamaah umroh dari Ventour Travel yang telah mendapatkan izin dari Kementerian Agama.

Cover Paspor

Cover paspor juga sangat penting sebagai tanda pengenal jamaah Ventour Travel, agar tidak tercampur dengan identitas jamaah umroh dari travel lain.

Cover paspor Ventour
Gambar: Cover paspor Ventour

Buku Panduan Umroh

Berisikan panduan serta doa-doa selama Sahabat Ventour berada di perjalanan maupun saat ibadah umroh.

Buku panduan umroh
Gambar: Buku panduan umroh 

Bantal Leher

Bantal leher membantu menjaga kenyamanan Sahabat Ventour selama berada di pesawat maupun bus, karena durasi perjalanannya pun tidak singkat.

Baca Juga: Saluran Qanat, Cara Mendapatkan Air Bersih bagi Penduduk Gurun

Bantal leher Ventour
Gambar: Bantal leher Ventour

Kain Ihram dan Sabuk untuk Jamaah Pria

Kain ihram dan sabuk
Gambar: Kain ihram dan sabuk

Mukena dan Bergo untuk Jamaah Wanita

Mukena Ventour
Gambar: Mukena Ventour

Hal yang Tidak Termasuk Paket Umroh

Di luar fasilitas tersebut, ada beberapa hal yang tidak termasuk dalam pembiayaan paket umroh. Jadi Sahabat Ventour perlu menyiapkan budget khusus. Diantaranya: 

1. Biaya dam (denda)

Denda ini dibayarkan jika melakukan larangan berihram.

2. Kelebihan Bagasi

Berdasarkan aturan maskapai, barang yang diletakkan di bagasi maksimal 30 kg/orang

3. Paket Internet

Sahabat Ventour bisa membeli paket internet dengan provider Arab Saudi senilai Rp 300 ribu, karena biayanya jauh lebih murah jika dibandingkan dengan menggunakan paket internet dari provider Indonesia.

Baca Juga: Pendapatan Arab Saudi dari Haji dan Umroh Hingga 450 Triliun, Gak Nyangka!

4. Tour Tambahan di Luar Program City Tour

Jika Sahabat umroh di Ventour, Sahabat akan mendapatkan program city tour di Mekah dan Madinah. Mulai dari Jabal Rahmah, Jabal Nur, Jabal Uhud, Masjid Quba, perkebunan kurma, dan masih banyak lagi.

Namun, Sahabat juga bisa berjalan-jalan ke tempat wisata lain yang tidak termasuk ke dalam itinerary. Tentunya dengan biaya dan akomodasi pribadi (tidak ditanggung oleh travel).

Gambar: Kegiatan city tour Ventour Travel

5. Biaya Pembuatan Paspor & Vaksin Meningitis

Pembuatan paspor dan vaksin meningitis di luar dari paket umroh yang ditawarkan.

Untuk pembuatan paspor, Sahabat Ventour bisa menyiapkan budget Rp 350 ribu, mengajukan permohonan pembuatan paspor secara online melalui aplikasi M-Paspor, dan diambil di kantor imigrasi terdekat. Sementara itu, Sahabat Ventour bisa mendapatkan suntik vaksin meningitis di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) atau di RSUD terdekat. Biaya vaksin meningitis tahun 2022 yaitu Rp 305 ribu.=

6. Biaya Vaksin Booster COVID-19

Bukan hanya biaya vaksin meningitis yang ditanggung oleh pribadi masing-masing, tetapi juga vaksin booster COVID-19. Saat ini, kebijakan vaksin booster masih diberlakukan untuk jemaah umroh.

7. Biaya Upgrade Komposisi Kamar

Fasilitas kamar hotel yang ditawarkan adalah tipe quad room, yaitu berisi 4 bed dalam satu kamar. Jika Sahabat Ventour ingin upgrade tipe kamar menjadi triple atau double, akan dikenakan charge tersendiri.

8. Biaya Lain-Lain

Sahabat Ventour bisa menyiapkan budget pribadi untuk oleh-oleh saat kepulangan dan kebutuhan pribadi, seperti laundry hotel dan biaya makan di luar dari itinerary yang telah ditetapkan.

Fasilitas dan pelayanan terbaik inilah yang membuat Ventour Travel telah dipercaya ribuan jamaah untuk mengantarkan umroh ke Tanah Suci.

Jadi semakin siap berangkat umroh bersama Ventour Travel, kan, Sahabat?

Amalkan Doa Ini Agar Dimudahkan Umroh dan Haji!

Beribadah ke Tanah Suci, seperti haji dan umroh, adalah impian setiap umat Islam. Tak hanya dibutuhkan persiapan khusus dan finansial yang mencukupi, tapi juga kekuatan langit atau doa. 

Jika Allah menghendaki kita untuk ke Tanah Suci, maka tentu jalannya akan dipermudah. Sembari berikhtiar, jangan lupa untuk senantiasa memanjatkan doa kepada Allah, Yang Maha Mengatur Segalanya.

Berikut kami rangkumkan beberapa doa yang bisa Sahabat terapkan agar dimudahkan berangkat ke Tanah Suci. Baik itu umroh maupun haji.

Amalan doa agar bisa ke Tanah Suci
Gambar: Amalan doa agar bisa ke Tanah Suci

1. Doa Nabi Ibrahim

Dalam surah Al-Baqarah ayat 128, Allah mengabadikan doa Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Doa ini cocok dipanjatkan bagi Sahabat yang ingin berangkat haji, agar dipermudah urusannya.

رَبَّنَا وَاجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِن ذُرِّيَّتِنَا أُمَّةً مُّسْلِمَةً لَّكَ وَأَرِنَا مَنَاسِكَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا ۖ إِنَّكَ أَنتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

“Rabbanaa waj’alnaa muslimaini laka wamin dzurriyyatinaa ummatan muslimatan laka wa arinaa mana sikanaa watub ‘alainaa innaka antat-tawwabur-rahiim.”

Artinya: Wahai Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang taat kepada-Mu, begitu pula anak keturunan kami. Jadikanlah mereka umat Islam, ajarkanlah cara-cara beribadah haji kepada kami, ampunilah dosa-dosa kami. Sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang kepada semua makhluk-Mu.

Baca Juga: Inilah 5 Tanda Haji Mabrur, Adakah Sahabat Merasakannya?

2. Shalawat Agar Dimudahkan ke Baitullah

Selain berdoa, Sahabat juga dapat mengamalkan shalawat nabi agar dimudahkan pergi ke Tanah Suci. Shalawat ini bersumber dari kitab Al-Wasiilah Al-Hariyyah fi Al-Shalawat Ala Khairil Bariyyah yang ditulis oleh Syekh Ahmad Qusyairi.

Doa agar dimudahkan ke Baitullah dan makam Rasulullah
Gambar: Doa agar dimudahkan ke Baitullah dan makam Rasulullah

Berikut ucapan shalawatnya:

للَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً تُبَلِّغُنَا بِهَا حَجَّ بَيْتِكَ الْحَرَامِ، وَزِيَارَةَ حَبِيْبِكَ مُحَمَّدٍ عَلَيْهِ اَفْضَلُ الصَّلَاةِ وَالسَّلاَمِ، فِي صِحَّةٍ وَعَافِيَةٍ وَبُلُوْغِ الْمَرَامِ وَعَلَى  آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّم

“Allahumma shalli ‘alaa Sayyidinaa Muhammadin shalatan tuballighunaa bihaa hajja Baitikal-Haram, wa ziyaarata habibika Muhammadin ‘alaihi afdhalus-shalaati wassalaam fi sihhatin wa ‘aafiyah wa buluughil-maraami wa ‘alaa alihi wa shahbihi wa sallim.”

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat atas junjungan kami Muhammad dengan berkah shalawat yang dapat menyampaikan kami dengannya untuk berkunjung ke Rumah-Mu yang mulia dan mengunjungi makam Nabi-Mu. Atasnya shalawat dan salam yang paling utama dalam kelembutan, sehat, selamat, dan tercapai cita-citanya, serta berkahilah dan salam untuk keluarganya dan sahabat-sahabatnya.

Shalawat ini bisa dibaca satu kali setiap selesai shalat Isya dan dibaca 40 kali setiap malam Jumat.

3. Doa Para Ulama

Para ulama juga banyak mengajarkan amalan doa agar kita dapat berkunjung ke Tanah Suci. Salah satunya adalah doa berikut:

Baca Juga: 7 Tips Memilih Travel Haji Plus yang Amanah

اَللَّهُمَّ الرْزُقْنَا زِيَارَةَ بَيْتِكَ اَلْمُعَظَّمْ وَرَسُوْلِكَ اَلْمُكَرَّمْ فِى هَذَا الْعَامْ وَفِى كُلِّ عَامْ بِاَحْسَنِ الْحَالْ

“Allahummarzuqnaa ziarata Baitikal-mu’adzhom warasuulikal-mukarrom fii hadzaal-’aam wafii kulli ‘aam bi-ahsanil-haaq.”

Artinya: Ya Allah, beri aku rezeki untuk dapat berkunjung ke Rumah-Mu yang agung, dan rasul-Mu yang mulia di tahun ini, dan di setiap tahun, dengan sebaik-baiknya kondisi.”

6 Adab Doa agar Terkabul

Agar doa-doa yang dipanjatkan terkabul, jangan lupakan adab kita dalam berdoa. Diantaranya:

1. Istiqamah dalam Berdoa

Perlu kita ingat, bahwa tidak semua doa yang kita panjatkan langsung diijabah oleh Allah. Untuk itu, berdoalah sesering mungkin. Berdoalah kepada Allah secara terus menerus. 

Setiap selesai shalat lima waktu, Sahabat bisa menyelipkan doa dan shalawat tersebut agar dimudahkan berangkat haji atau pun umroh.

Istiqamah dalam berdoa
Gambar: Istiqamah dalam berdoa

2. Pilih Waktu Terbaik

Meski pada dasarnya berdoa tidak mengenal waktu dan tempat, ada waktu terbaik bagi seorang hamba untuk memanjatkan doa. 

Beberapa waktu doa yang mustajab yaitu saat sepertiga malam terakhir (waktu tahajud), saat berbuka puasa, antara adzan dan iqamah, saat sujud dalam hujan, dan saat turun hujan. Rasulullah Saw. pernah bersabda:

ثِنْتَانِ مَا تُرَدَّانِ الدُّعَاءُ عِنْدَ النِّدَاءِوَ تَحْتَ المَطَرِ

“Dua doa yang tidak akan tertolak atau paling tidak jarang ditolak oleh Allah Swt. yaitu antara adzan dan iqamah serta berdoa ketika turun hujan.” (H.R. Abu Dawud)

3. Berdoa dengan Rendah Hati

Ada pepatah yang mengatakan, hamba Allah yang jarang berdoa adalah orang yang sombong. Sebab, ia merasa bisa melakukan semuanya dan mengatasi masalah tanpa bantuan dari Allah. 

Untuk itu, penting bagi kita merendahkan hati dan bersuara lembut saat berdoa. 

Baca Juga: Biaya Haji Naik Tiap Tahun, Berapa yang Perlu Disiapkan?

4. Berdoa dengan Penuh Keyakinan

Saat memanjatkan doa, berdoalah dengan penuh keyakinan. Yakinlah bahwa Allah yang Maha Mengatur Segalanya. Yakinlah bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah kehendak-Nya, termasuk kesempatan kita untuk berangkat haji atau pun umroh.

5. Berdoa Didahului Asmaul Husna

Dalam hadits, Rasulullah pernah bersabda, orang yang membaca doa dengan menyematkan Asmaul Husna di dalamnya akan dikabulkan doa tersebut.

Adab-adab dalam berdoa
Gambar: Adab-adab dalam berdoa

6. Berdoa Diikuti dengan Usaha

Tentu kita tidak bisa berharap semata-mata hanya dari doa. Usaha tanpa doa itu sombong, dan doa tanpa usaha itu omong kosong. 

Sebagai salah satu bentuk ikhtiar kita ke Tanah Suci, salah satunya dengan mulai menabung umroh atau haji. Sisihkan secara konsisten sebagian penghasilan kita setiap bulan untuk tabungan umroh atau haji. Tak peduli berapa pun jumlah yang disisihkan, yang terpenting adalah konsisten. 

Kenali Kuota Roaming, Solusi Hubungi Keluarga dari Tanah Suci!

Dalam menjalankan ibadah haji dan umroh, mengakses internet sudah menjadi hal wajib yang perlu dipersiapkan dengan matang. Biasanya selama beraktivitas di Tanah Suci, jemaah juga perlu menghubungi sanak saudara untuk sekedar menanyakan kabar atau hal penting lainnya. Tapi, Sahabat Ventour sudah tahu belum cara menghubungi sanak saudara di Tanah Air dengan kuota Roaming?

Nah, untuk Sahabat Ventour yang belum tahu apa itu kuota roaming dan cara untuk aktivasinya, wajib simak artikel ini. Karena VMin akan menjelaskan tanpa ada yang terlewat supaya Sahabat Ventour bisa beribadah dengan tenang. Penjelasan yang VMin kasih ini berguna untuk pengguna Android dan iPhone, loh!

Ilustrasi Kuota Roaming
Gambar 1.1. Aktivasi Roaming di Tanah Suci

Perlu diketahui untuk Sahabat Ventour kalau kuota roaming merupakan salah satu layanan yang digunakan oleh seseorang yang sedang keluar negeri. Layanan ini perlu diakses agar pengguna ponsel yang sedang berada diluar negeri dapat tetap terhubung dengan internet. Sebelum mengaktifkan kuota roaming, Sahabat Ventour harus memastikan saldo yang ada di ponsel mencukupi. Setelah itu, aktifkan juga fungsi roaming yang ada di ponsel.

Yuk, perhatikan langkah-langkah dibawah ini, Sahabat Ventour!

Baca Juga: 7 Tips Memilih Travel Haji Plus yang Amanah

Cara Aktivasi Roaming Data di Ponsel Android:

  • Buka Menu Pengaturan yang ada di ponsel Android
  • Klik Menu Kartu SIM
  • Klik Menu Roaming Data
  • Centang dan Klik Aktifkan Roaming Data
  • Jika sudah selesai, Restart ponsel Sahabat Ventour dengan menekan tombol power
  • Setelah ponsel menyala, hubungkan kembali dengan data internet
  • Selamat, Mode Roaming Data di ponsel Sahabat Ventour sudah aktif!
Gambar 1.2. Jenis Kuota Roaming Untuk Haji

Cara Aktivasi Data Roaming di iPhone:

  • Buka Menu Pengaturan yang ada di iPhone
  • Klik Menu Data Seluler
  • Buka Menu Pengaturan Data Seluler
  • Aktifkan Roaming Data
  • Selesai, Mode Roaming Data di ponsel Sahabat Ventour sudah aktif!

Bagaimana? Mudah ‘kan, Sahabat Ventour!

Eits, tunggu dulu. Selain mengaktifkan layanan roaming dari ponsel, Sahabat Ventour juga perlu memastikan kembali ketersediaan saldo pulsa di ponsel. Untuk tarif yang dikenakan dari layanan ini tentu akan berbeda-beda tergantung provider yang Sahabat Ventour gunakan.

Gimana, Sahabat Ventour? Jadi makin semangat buat beribadah tanpa khawatir menghubungi sanak saudara, kan? Semoga ibadahnya selalu dilancarkan ya, Sahabat!

Ini 10 Risiko Umroh Backpacker, Jangan Tergiur Umroh Murah!

Umroh dengan biaya murah tentu menjadi incaran para calon jemaah. Bahkan muncul istilah umroh backpacker, yaitu umroh yang keberangkatan tidak diurus oleh travel umroh dan dilakukan secara mandiri, sehingga biaya umrohnya jauh lebih murah.

Namun, ternyata ada banyak risiko dan kendala jika kita memilih umroh backpacker, terutama dalam segi administrasi, keamanan, dan keselamatan.

Risiko berangkat umroh backpacker
Gambar: Risiko berangkat umroh backpacker, ternyata tak resmi dari Kementerian Agama

Mengapa Umroh Backpacker Tidak Dianjurkan?

Dibanderol harga murah, bahkan bisa setengah dari biaya umroh pada umumnya, banyak jemaah yang memilih umroh backpacker. Namun, Kasubdit Pemantauan dan Pengawasan Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama, yaitu M. Noer Alya Fitra tidak menganjurkan umroh backpacker. Hal ini diungkapkan pada tim Kompas.com, “Tidak boleh berangkat backpacker, harus melalui PPIU (Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah).”

Pada dasarnya, ibadah umroh berbeda dengan liburan. Orang yang menunaikan ibadah umroh mendapatkan unsur pelayanan, pembinaan, dan perlindungan. Hal ini sudah tercantum dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Haji dan Umrah, bahwa jemaah wajib mendapatkan ketiga aspek tersebut.

Ka'bah di Masjidil Haram
Gambar: Aturan dan larangan umroh secara mandiri yang tercantum pada undang-undang

Sementara orang yang berlibur mengatur segala sesuatunya sendiri dan bertanggung jawab penuh atas perjalanannya. Inilah yang membedakan umroh dengan liburan. Maka, tak salah jika Kementerian Agama menganjurkan jemaah untuk hanya mengikuti umroh dari travel umroh yang telah berizin sebagai PPIU.

10 Risiko atau Bahaya Umroh Backpacker

1. Gagal Mendapat Visa

Jika berangkat umroh secara mandiri, Sahabat tidak akan bisa memproses visa umroh. Sebab, yang dapat memproses visa umroh hanya PPIU.

Baca Juga: Kenali Kuota Roaming, Solusi Hubungi Keluarga dari Tanah Suci!

Risiko gagal mendapatkan visa
Gambar: Risiko gagal mendapatkan visa umroh jika berangkat umroh backpacker

Sahabat harus meminta bantuan pemrosesan visa pada PPIU, yang bisa memakan waktu lebih lama dan biaya yang lebih mahal.

2. Risiko Barang Tertukar dan Hilang

Jika Sahabat ikut umroh secara mandiri dan tak memahami seluk-beluk keimigrasian, akan sangat berisiko jika ada barang bawaan yang tertukar atau hilang saat di bandara. Sahabat harus mengurusnya sendirian. Namun, jika Sahabat berangkat umroh bersama travel, semua ini akan menjadi tanggung jawab penuh travel.

3. Kesulitan Akomodasi

Jika Sahabat berangkat umroh bersama travel, Sahabat tidak perlu memusingkan soal akomodasi, mulai dari maskapai, hotel, transportasi selama di Mekah dan Madinah, konsumsi, dan surat izin masuk yang dibutuhkan, misalnya tasrih (surat izin masuk Raudhah). Sahabat hanya tinggal duduk manis, karena semuanya telah diurus dan disiapkan oleh travel.

Risiko kesulitan akomodasi jika berangkat umroh secara mandiri
Gambar: Risiko kesulitan akomodasi di Mekah dan Madinah jika berangkat umroh backpacker

Jika berangkat umroh secara mandiri, Sahabat tentu akan kesulitan mengurus akomodasi, apalagi kalau belum memahami seluk-beluk aturan di Arab Saudi.

4. Kendala Bahasa & Budaya

Salah satu risiko dari umroh backpacker yaitu Sahabat akan kesulitan berkomunikasi karena perbedaan bahasa dan budaya, terutama jika Sahabat memang tak bisa berbahasa Arab dan baru pertama kali ke Arab Saudi.

Baca Juga: Kenali 5 Tempat Miqat yang Sering Dikunjungi Jemaah Umroh

Sementara jika Sahabat pergi umroh bersama travel, Sahabat akan didampingi Tour Leader yang telah puluhan kali umroh, muthawif atau pembimbing umroh yang memang tinggal di Arab Saudi dan paham budaya di sana, dan tour guide yang memandu Sahabat selama tour atau ziarah.

5. Jadwal City Tour Tak Menentu

Jika berangkat umroh secara mandiri, Sahabat harus mengatur itinerary atau susunan tempat wisata yang akan dikunjungi. Sahabat juga harus memahami jalan di Mekah dan Madinah untuk menuju lokasi. Ada kemungkinan bahwa GPS yang digunakan Sahabat tidak akurat dan pada akhirnya akan menyulitkan diri sendiri karena tersasar.

6. Umroh Backpacker Terancam Delay

Jika memilih umroh backpacker, Sahabat akan mengurus dan membeli tiket pesawat secara mandiri. Tentu yang dipilih adalah tiket pesawat yang termurah.

Jemaah umroh terancam delay
Gambar: Jemaah umroh terancam delay lebih lama jika memilih umroh backpacker

Sementara itu, tiket pesawat yang murah menuju Jeddah biasanya akan transit di beberapa negara terlebih dahulu. Hal ini akan memakan waktu perjalanan yang lebih lama, karena waktu transit biasanya selama 1 jam sampai 3 jam. Belum lagi jika ada kemungkinan pesawat delay.

Energi dan waktu akan terkuras habis. Sahabat akan merasa lebih lelah, karena terlalu banyak kendala, padahal baru perihal keberangkatan saja.

7. Risiko Sakit atau Meninggal

Yang membedakan umroh backpacker dan umroh dari travel, adalah perihal pengurusan kesehatan dan asuransi selama di Arab Saudi.

Jika Sahabat berangkat umroh secara mandiri, lalu jatuh sakit karena terlalu lelah, siapa yang akan mengurus jaminan kesehatan dan biaya rumah sakitnya? Tak menutup kemungkinan, bahwa maut bisa menjemput kita kapan pun, termasuk saat ibadah umroh. Jika berangkat umroh backpacker, siapa yang akan mengurus proses pemakaman dan asuransi jiwa untuk kita?

Baca Juga: Review Hotel Anjum, Hotel di Mekkah dengan View Masjidil Haram

Sedangkan jika umroh bersama travel, travel-lah yang akan mengurus jaminan jika kita jatuh sakit atau bahkan meninggal di Arab Saudi.

8. Risiko Kehilangan Dokumen

Paspor dan visa ibarat nyawa setiap jemaah umroh. Paspor dan visa ini memuat identitas Sahabat, terutama identitas dari negara asal. Jika Sahabat mengalami kehilangan dokumen dan permasalahan hukum, tentu akan sulit mengurus sendiri saat Sahabat memilih umroh backpacker.

9. Tak Ada Pembimbing Umroh

Umroh backpacker berarti berangkat umroh secara mandiri, tanpa didampingi Tour Leader, muthawif, dan tour guide. Bahkan Sahabat juga tak mendapatkan bimbingan umroh atau manasik sebelum keberangkatan. Seluruh tata cara ibadah umroh dan praktiknya harus dipelajari sendiri.

Umroh backpacker tanpa tour leader, tour guide, dan muthawif
Gambar: Umroh backpacker tanpa tour leader, tour guide, dan muthawif

Hal ini akan menjadi kendala, terutama bila Sahabat tidak menguasai ilmu umroh secara menyeluruh dan belum memiliki pengalaman umroh sama sekali.

Baca Juga: Titip Doa pada Orang yang Umroh? Ternyata Begini Hukumnya!

10. Umroh Backpacker Biayanya Bisa Lebih Mahal

Mengurus segala sesuatunya secara mandiri, mulai dari mengurus visa umroh, melakukan booking tiket pesawat dan hotel yang termurah, dan menggunakan transportasi umum selama di Mekah dan Madinah, tentu ini tak hanya merepotkan diri sendiri, tapi juga berisiko akan memangkas biaya yang lebih besar.

Awalnya, memilih umroh backpacker karena ingin berhemat, namun malah boncos. Bahkan hal ini bisa mengganggu kenyamanan dan kekhusyukan Sahabat dalam beribadah.

Banyak hal yang perlu dipertimbangkan jika Sahabat memilih umroh backpacker. Tentu Sahabat tak ingin perjalanan ibadah umroh justru jadi merepotkan, bukan? Sebab, kenyamanan dan kekhusyukan ibadah adalah prioritas utama.

Catat! Persiapan Kesehatan, Obat, dan Vitamin yang Perlu Dibawa Saat Umroh

Kesehatan adalah salah satu faktor penting dalam menjalani ibadah umroh. Untuk menjaga kesehatan dan stamina tubuh saat umroh, Sahabat perlu mempersiapkan obat-obatan, vitamin, atau suplemen yang dibawa. Apa saja jenis obat-obatan dan vitamin yang perlu dibawa saat umroh?

Persiapan kesehatan, obat-obatan dan vitamin yang perlu dibawa saat umroh
Gambar: Persiapan kesehatan, obat-obatan dan vitamin yang perlu dibawa saat umroh

Yuk simak informasi berikut, Sahabat!

Persiapan Kesehatan Saat Umroh

1. Obat Flu

Iklim antara Indonesia dan Arab Saudi sangatlah berbeda. Perbedaan iklim yang ekstrem inilah yang sering menyebabkan gangguan kesehatan, salah satunya adalah flu atau batuk pilek.

Diantara bentuk pencegahan flu yang bisa dilakukan adalah selalu mencuci tangan setelah beraktivitas di tempat umum, memperbanyak konsumsi air putih, melakukan olahraga ringan, dan memastikan asupan gizi yang tercukupi.

Obat flu yang perlu dibawa saat umroh untuk mengatasi influenza
Gambar: Obat flu yang perlu dibawa saat umroh untuk mengatasi influenza

Obat flu yang dapat dikonsumsi, misalnya Ultraflu dan Konidin. Obat ini mampu mengatasi berbagai gejala flu, yang ditandai dengan demam, pusing, hidung tersumbat, bersin-bersin, dan batuk.

2. Obat Anti Mual

Tidak semua jemaah umroh tahan terlalu lama berada di kendaraan. Apalagi perjalanan menuju Tanah Suci terbilang tidak sebentar, bisa memakan waktu berjam-jam, baik di pesawat maupun di bus.

Antimo untuk mengatasi rasa mual dan mabuk perjalanan saat ibadah umroh
Gambar: Antimo untuk mengatasi rasa mual dan mabuk perjalanan saat ibadah umroh

Nah, untuk itu, penting bagi Sahabat untuk menyediakan obat anti mual atau mabuk perjalanan, seperti Antimo. Antimo dapat mengatasi rasa mual, pusing, dan gejala muntah-muntah akibat mabuk perjalanan.

3. Obat Maag

Saat melakukan perjalanan jauh, termasuk umroh, ada kalanya selera makan kita menjadi berkurang. Hal ini disebabkan perbedaan cita rasa makanan Indonesia dan makanan Arab Saudi atau makanan Indonesia yang dimasak di Arab Saudi.

Baca Juga: Biaya Umroh 2024 Melonjak Naik? Ini Tips Jitu Menabung Umroh!

Obat maag untuk menjaga kesehatan lambung saat ibadah umroh
Gambar: Obat maag yang perlu dibawa saat menjalani ibadah umroh

Nah, Sahabat yang memiliki riwayat penyakit asam lambung, gastritis, atau GERD sebaiknya membawa obat tersendiri. Jika penyakit asam lambung ini dibiarkan, tentu keluhannya akan merambat ke mana-mana, termasuk mengganggu sistem pencernaan, mengganggu konsentrasi, dan menghambat kita melakukan aktivitas.

4. Obat Demam, Pusing, dan Pereda Nyeri

Tak jarang, saat kita mengalami flu, disertai dengan naiknya suhu tubuh dan sakit kepala. Obat pereda nyeri yang mengandung aspirin, paracetamol, dan ibuprofen dapat mengurangi rasa sakit pada tubuh, termasuk sakit kepala dan demam.

Jenis obat pereda nyeri yang bisa Sahabat persiapkan saat umroh, yaitu Bodrex dan Panadol.

5. Obat Luka

Ibadah umroh biasanya memerlukan aktivitas fisik, seperti tawaf dan sa’i. Tak menutup kemungkinan, kaki kita bisa terluka atau terkilir karena padatnya tempat tawaf dan sa’I yang membuat kita berdesak-desakkan dengan jemaah lain.

Obat luka dan antiseptik yang perlu dibawa saat menjalani ibadah umroh
Gambar: Obat luka dan antiseptik yang perlu dibawa saat menjalani ibadah umroh

Untuk itu, Sahabat juga perlu menyiapkan obat luka, seperti Betadine Antiseptic Solution untuk membunuh kuman penyebab infeksi dan Hansaplast untuk melindungi luka agar tidak terkena infeksi.

Baca Juga: Kini Surat Rekomendasi Kemenag Bukan Lagi Syarat Umroh

6. Obat Anti Alergi

Obat-obatan anti alergi atau antihistamin sangat penting untuk dibawa saat ibadah umroh. Obat ini mampu mengatasi reaksi alergi akibat gigitan serangga, perubahan cuaca, maupun makanan yang dikonsumsi.

Antihistamin juga mampu mengatasi gejala alergi, seperti mata merah dan berair, bersin, rasa gatal di kulit, hidung, mata, dan tenggorokan. Contoh obat antihistamin yang dapat dikonsumsi yaitu Chlorpheniramine (CTM) dan Lanadexon.

7. Obat Diare

Diare dapat disebabkan berbagai hal, salah satunya adalah keracunan makanan. Beberapa orang memang tidak dapat mengonsumsi makanan yang mengandung zat tertentu. Zat makanan tertentu dapat menyebabkan sistem pencernaan dan ekskresi menjadi terganggu.

Oleh karena itu, selain selalu memerhatikan makanan yang dikonsumsi, Sahabat juga dapat mengantisipasi penyakit diare dengan membawa obat diare seperti Entrostop.

8. Vitamin C

Selain memastikan kebutuhan nutrisi agar tetap terpenuhi dari makanan yang dikonsumsi, Sahabat juga perlu menjaga kekebalan dan kebugaran tubuh dengan mengonsumsi vitamin.

Vitamin yang cocok dikonsumsi saat menjalani ibadah umroh salah satunya adalah vitamin C. Vitamin C bermanfaat untuk menjaga imun, kesehatan mata dan kulit, serta mempercepat proses penyembuhan.

Baca Juga: Review Hotel Anjum, Hotel di Mekkah dengan View Masjidil Haram

Dosis vitamin C yang dibutuhkan tubuh manusia, yaitu mulai dari 75 hingga 90 mg setiap harinya. Mengonsumsi vitamin C dengan dosis 500 mg per hari termasuk aman dan cukup untuk menjaga kesehatan.

Vitamin C untuk menjaga kesehatan tubuh
Gambar: Vitamin C yang perlu dibawa saat menjalani ibadah umroh

Untungnya, vitamin C ini dapat ditemukan dengan mudah pada buah dan sayur, seperti jeruk, stroberi, brokoli, dan cabai. Suplemen vitamin C juga banyak beredar dalam bentuk tablet hisap atau tablet yang dilarutkan dalam air.

9. Vitamin B

Selain itu, vitamin B kompleks merupakan salah satu vitamin yang sangat penting dan diperlukan oleh tubuh. Vitamin B kompleks dapat membantu proses metabolisme tubuh, meningkatkan energi, dan menurunkan kadar kolesterol.

10. Perlengkapan Kesehatan Lainnya

Kondisi cuaca di Arab Saudi sangat ekstrem. Matahari yang terik akan membuat kulit rawan kering dan terbakar, sedangkan udara dingin juga bisa membuat kulit menjadi terkelupas. Oleh karena itu, siapkan segala kebutuhan untuk mengantisipasi adanya gangguan kesehatan.

Baca Juga: Ini 10 Risiko Umroh Backpacker, Jangan Tergiur Umroh Murah!

Bawalah hand sanitizer untuk menjaga kesehatan tubuh dari serangan virus dan bakteri
Gambar: Bawalah hand sanitizer untuk menjaga kesehatan tubuh dari serangan virus dan bakteri

Perlengkapan lain yang perlu disiapkan untuk menjaga fisik supaya tetap aman terlindungi yaitu hand sanitizer, obat nyamuk, sunscreen untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari langsung, atau madu untuk menambah energi.

Itulah jenis obat-obatan, vitamin, dan perlengkapan yang dapat membantu menjaga kesehatan Sahabat dan mengatasi penyakit yang umum dialami selama berada di Tanah Suci. Pastikan Sahabat mengonsumsi obat-obatan dan vitamin tersebut berdasarkan dosis yang tepat atau sesuai anjuran dokter.

Semoga ulasan ini bermanfaat ya, Sahabat! 

Persiapan Uang Saku Umroh, Berapa yang Harus Dibawa?

Persiapan Uang Saku Umroh, Berapa yang Harus Dibawa?

Bagi Sahabat yang baru pertama kali berangkat umroh, salah satu hal yang terlintas di pikiran adalah berapa uang saku umroh yang harus dibawa. Apalagi jika ini juga kali pertama Sahabat bepergian ke luar negeri. Sementara Sahabat tidak mengetahui nilai pasaran barang yang dijual di negara tujuan, yaitu Arab Saudi.

Uang saku ini tentunya di luar dari biaya paket umroh, biaya pembuatan paspor, dan biaya vaksin. Lantas, berapa uang saku umroh yang harus Sahabat bawa ketika beribadah ke Tanah Suci?

Persiapan uang saku umroh
Gambar: Persiapan uang saku umroh

Tenang saja! Kami telah merangkum jawabannya. Yuk simak ulasan berikut, Sahabat!

Berapa Jumlah Uang Saku Umroh yang Harus Dibawa?

Sebenarnya, sebagian besar kegiatan di Tanah Suci sudah di-handle oleh pihak travel umroh yang Sahabat pilih. Mulai dari hal vital, seperti tiket pesawat, transportasi selama di Arab Saudi, booking hotel, makan, asuransi, hingga air Zam-Zam. Jadi untuk kebutuhan ini, Sahabat tidak perlu memusingkan biayanya lagi.

Sahabat hanya perlu menyiapkan uang saku untuk kebutuhan sekunder, seperti membeli snack, membeli oleh-oleh, atau bahkan budget untuk sedekah selama di Tanah Suci.

Nah, berapa jumlah uang saku yang harus kita siapkan, mulai dari pergi, selama di Tanah Suci, hingga pulang lagi?

1. Snack

Selama di Tanah Suci, Masalah jajanan atau kuliner ini sifatnya selera tergantung dari masing-masing jemaah. Ada yang suka mencicipi jajanan khas Arab atau kulineran fast food, ada pula yang memilih membawa makanan kering, seperti abon dan rendang kaleng karena lebih cocok di lidah.

Baca Juga: Catat! Persiapan Kesehatan, Obat, dan Vitamin yang Perlu Dibawa Saat Umroh

Beberapa jajanan atau snack yang bisa Sahabat beli selama berada di Tanah Suci, yaitu cokelat, samosa (mirip pastel), kebab, croissant, biskuit, es krim, burger, french fries, dan masih banyak lagi.

Aneka kuliner di Tanah Suci
Gambar: Aneka kuliner di Tanah Suci

Budget yang Sahabat perlu siapkan untuk keperluan snack selama 9 hari di Tanah Suci yaitu sekitar 1 juta. Sebab, snack atau kulineran ini sifatnya kebutuhan sekunder. Sebagian besar kebutuhan makan sudah disediakan oleh pihak hotel dan travel umroh.

2. Paket Provider Internet

Ada dua pilihan untuk berkomunikasi di Tanah Suci. Pertama, Sahabat bisa memakai kartu provider dari Indonesia (dikenakan biaya paket internet/telepon dan roaming). Sahabat juga bisa menggunakan provider lokal Arab Saudi.

Keuntungan menggunakan provider lokal adalah biayanya lebih murah. Sahabat juga lebih mudah membeli pulsa jika sewaktu-waktu habis. Jika memakai provider Indonesia, tentu kita akan kesulitan mengisi pulsa.

Mobily, salah satu provider lokal Arab Saudi
Gambar: Mobily, salah satu provider lokal Arab Saudi

Untuk membeli paket internet dari provider lokal, Sahabat bisa menyiapkan budget sekitar Rp 300 ribu.

3. Oleh-Oleh

Berbelanja oleh-oleh merupakan salah satu kebiasaan jemaah umroh asal Indonesia yang tak pernah ketinggalan.

Namun, perlu diingat bahwa tujuan utama Sahabat ke Tanah Suci adalah untuk beribadah, bukan belanja atau bahkan membuka jasa titip.

Jika ingin berbelanja, belilah oleh-oleh di pasar dekat Masjidil Haram dan di dekat Masjid Nabawi agar tidak menyita waktu. Biasanya ada toko yang menjual oleh-oleh, mulai dari harga serba 1 Riyal hingga 5 Riyal.

Baca Juga: Oleh oleh

Biasanya oleh-oleh tersebut berupa souvenir seperti gantungan kunci, tasbih, peci, sajadah, kosmetik, parfum, henna, dan sebagainya.

Aneka oleh-oleh umroh
Gambar: Aneka oleh-oleh umroh

Hal ini bisa menghemat waktu, jadi Sahabat tidak perlu sibuk tawar menawar lagi karena harganya sudah ditentukan. Jika Sahabat ingin membeli oleh-oleh yang lebih mahal, Sahabat bisa membeli oleh-oleh berupa kurma cokelat, gamis, atau abaya.

Untuk keperluan oleh-oleh, Sahabat bisa menyiapkan budget kira-kira 2 juta rupiah. Tergantung dari jenis barang yang dibeli dan jumlahnya.

4. Transportasi Tambahan

Akomodasi transportasi selama di Mekah dan Madinah memang sudah difasilitasi oleh travel umroh yang Sahabat pilih.

Namun, jika Sahabat ingin bepergian di luar program tour dari travel, Sahabat perlu merogoh kocek tambahan untuk biaya transportasinya. Misalnya, untuk naik taksi.

Budget transportasi tambahan yang diperlukan yaitu sekitar 500 ribu rupiah.

Dana darurat untuk uang saku umroh
Gambar: Dana darurat atau cadangan yang harus disiapkan saat umroh

Nah, dari kebutuhan sekunder di atas, kita jumlahkan uang saku yang perlu disiapkan yaitu sekitar 3.8 juta rupiah. Selain itu, Sahabat perlu menyiapkan dana cadangan sekitar 1 juta untuk kebutuhan tidak terduga.

Baca Juga: Ini 10 Risiko Umroh Backpacker, Jangan Tergiur Umroh Murah!

Jadi, total uang saku yang perlu disiapkan adalah sekitar 3.8 juta atau jika dibulatkan menjadi 4 juta rupiah. Uang saku ini di luar dari biaya paket umroh, biaya pembuatan paspor, dan biaya vaksin.

Sahabat juga bisa membuat perhitungan uang saku menggunakan rumus ini:

(Jumlah Hari Umroh x Pengeluaran Harian) + Dana Cadangan

Tips Menyimpan Uang Saku Umroh

Jangan lupa untuk menyimpan uang tunai Sahabat di tempat yang aman dan beberapa lokasi terpisah. Hal ini untuk mengantisipasi agar saat Sahabat kehilangan dompet (naudzubillah), Sahabat masih punya cadangan uang.

Sahabat juga dapat memanfaatkan kartu ATM, sehingga tidak membawa terlalu banyak uang tunai. Saat ini, kartu ATM yang berlogo Mastercard dan VISA sudah bisa diakses di seluruh dunia, termasuk di mesin ATM yang ada di Tanah Suci.

Itulah beberapa tips persiapan uang saku umroh yang bisa Sahabat bawa ketika ke Tanah Suci. Semoga bermanfaat ya, Sahabat!

7 Perbedaan Haji dan Umroh, Mana yang Harus Didahulukan?

7 Perbedaan Haji dan Umroh, Mana yang Harus Didahulukan?

Meski sama-sama dilaksanakan di Tanah Suci, ibadah haji dan umroh seringkali dianggap sama. Bahkan, banyak yang bingung ibadah mana yang didahulukan antara haji dan umroh. Padahal, banyak perbedaan haji dan umroh, termasuk dari segi rukun, hukum, kewajiban, dan tata cara pelaksanaannya.

Perbedaan haji dan umroh
Gambar: Perbedaan haji dan umroh, serta ibadah yang harus didahulukan

Perbedaan Haji dan Umroh

Berdasarkan makna dan cara pelaksanaannya, ada 7 perbedaan haji dan umroh:

1. Perbedaan Hukum

Pernahkah, dulu Sahabat Ventour mendapat PR hafalan rukun Islam di sekolah? Masih ingatkah, haji termasuk rukun Islam yang keberapa, ya?

Benar, haji merupakan rukun Islam yang kelima. Hukum menunaikan ibadah haji adalah wajib bagi yang mampu, seperti tertera di Q.S. Ali Imran ayat 97.

‎فِيهِ ءَايَٰتٌۢ بَيِّنَٰتٌ مَّقَامُ إِبْرَٰهِيمَ ۖ وَمَن دَخَلَهُۥ كَانَ ءَامِنًا ۗ وَلِلَّهِ عَلَى ٱلنَّاسِ حِجُّ ٱلْبَيْتِ مَنِ ٱسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِىٌّ عَنِ ٱلْعَٰلَمِينَ

“Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barang siapa memasukinya (Baitullah) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.”

Dari hadits pun disebutkan kewajiban haji hanya berlaku sekali seumur hidup.

“Haji itu wajibnya hanya satu kali, dan selebihnya adalah sunnah.” (H.R. Ahmad, Nasai, dan Ibnu Majah) 

Hukum umroh dan haji
Gambar: Hukum umroh dan haji

Sementara itu, ada perbedaan pandangan di kalangan ulama terkait umroh. Menurut mazhab Hanafi dan Maliki, hukum umroh yaitu sunnah. Namun, pada mazhab Syafi’i dan Hanbali, ibadah umroh merupakan wajib bagi yang mampu.

Lalu bagaimana Sahabat Ventour menyikapi hal ini?

Baca Juga: Kini Surat Rekomendasi Kemenag Bukan Lagi Syarat Umroh

Ada baiknya kita mengikuti pendapat ulama yang lebih umum, yaitu hukum umrah adalah sunnah, yang merujuk pada sebuah hadits:

“Nabi pernah ditanya mengenai umrah, Apakah umrah wajib? Beliau menjawab tidak, dan ketika kau umrah maka itu lebih baik bagimu.” (H.R. Tirmidzi).

2. Perbedaan Rukun

Ada beberapa perbedaan pada rangkaian amalan yang dikerjakan saat haji dan umroh. Rukun haji terdiri atas ihram, wukuf, tawaf ifadah, sai, tahallul, dan tertib.

Sedangkan rukun umroh hanya terdiri atas ihram, tawaf umrah, sai, dan tahallul. 

Wukuf haji di Arafah
Gambar: Wukuf haji di Arafah

Yang tidak dilakukan saat umroh adalah wukuf, di mana Sahabat Ventour akan berkumpul di Arafah. Selama wukuf, Sahabat Ventour bisa melakukan ibadah seperti zikir, membaca Al-Qur’an, berdoa, dan mendengarkan khutbah wukuf.

3. Perbedaan Kewajiban

Kewajiban haji dan umroh adalah rangkaian yang ibadah yang jika ditinggalkan tidak membatalkan haji dan umroh, tetapi wajib diganti dengan dam (denda).

Kewajiban haji terdiri atas niat ihram dari miqat (batas area batas area untuk melafazkan niat), menginap di Muzdalifah, menginap di Mina, tawaf wada’ (perpisahan), serta melempar jumrah.

Baca Juga: Kenali 5 Tempat Miqat yang Sering Dikunjungi Jemaah Umroh

Kewajiban haji melempar jumrah
Gambar: Kewajiban haji melempar jumrah

Sementara itu, kewajiban umroh hanya ada dua, yaitu niat ihram dari miqat dan menjauhi larangan-larangan ihram.

4. Perbedaan Waktu Pelaksanaan

Ibadah haji hanya dilaksanakan berdasarkan waktu yang ditetapkan dan hanya sekali dalam setahun.

“Bulan-bulan haji adalah Syawal, Zulqa’dah, dan 10 hari (pertama) Zulhijjah.” (HR. Bukhari)

Sementara itu, umroh merupakan ibadah yang tidak terikat oleh waktu. Umroh bisa dilaksanakan kapan saja atau sepanjang tahun, ya, Sahabat Ventour!

5. Perbedaan Tempat Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan ibadah haji dan umroh, ada perbedaan pada tempat pelaksanaan setelah miqat. 

Ibadah umroh dilaksanakan mulai dari miqat di Mekkah sesuai dengan tempat Sahabat Ventour berasal. Biasanya jamaah umroh Indonesia bertolak ke Mekkah dari Madinah, maka miqatnya di Bir Ali (untuk jamaah dari Madinah).

Tempat miqat di Masjid Bir Ali, Madinah
Gambar: Tempat miqat di Masjid Bir Ali, Madinah

Sedangkan ibadah haji dari Indonesia terbagi menjadi dua gelombang, yaitu gelombang pertama yang menuju Madinah baru ke Mekkah dan gelombang kedua yang langsung bertolak ke Mekkah.

Baca Juga: Persiapan Uang Saku Umroh, Berapa yang Harus Dibawa?

Untuk Sahabat Ventour yang datang dari Madinah, miqatnya tetap di Bir Ali. Namun, untuk Sahabat Ventour yang langsung menuju Mekkah, maka miqatnya bisa dilakukan di asrama haji atau di dalam pesawat sebelum berada di Qarnul Manazil atau Yalamlam. 

6. Perbedaan Makna

Dilihat dari segi makna, ibadah haji dan umroh memiliki perbedaan. Haji memiliki makna “al-qashdu” yang berarti mengunjungi Baitullah untuk melakukan amalan-amalan tertentu dan pada waktu tertentu (bulan haji).

Sedangkan umroh berasal dari kata “u’timar” yang artinya ziarah. Umroh dapat dimaknai sebagai kegiatan berziarah ke Baitullah dan melakukan tawaf di sekelilingnya, lalu sa’i antara Bukit Shafa dan dan Marwa, serta tahallul (mencukur rambut) tanpa wukuf di Arafah.

Umroh juga sering disebut dengan haji kecil, lho, Sahabat Ventour. Hal ini karena umroh merupakan ibadah haji yang dikurangi, yaitu tanpa wukuf.

7. Perbedaan Kekuatan Fisik Saat Menjalani Ibadah

Kesiapan fisik jamaah juga menjadi pembeda antara ibadah haji dan umroh.

Haji memerlukan rangkaian ibadah yang lebih panjang dan waktu yang lebih lama dibanding umroh, yaitu selama 40 hari. Berbeda dengan ibadah umroh yang biasanya dilaksanakan selama 9 hari. 

Maka, kekuatan dan kesiapan fisik jamaah haji lebih besar dibanding jamaah umroh.

Kesiapan fisik jamaah haji dan umroh
Gambar: Kesiapan fisik jamaah haji dan umroh

Antara Haji dan Umroh, Mana yang Harus Didahulukan?

Lalu, antara haji dan umroh, ibadah manakah yang harus didahulukan?

Pada dasarnya, haji dan umroh sama-sama ibadah yang dilakukan berdasarkan syarat istitha’ah (kemampuan).

Baca Juga: Catat! Persiapan Kesehatan, Obat, dan Vitamin yang Perlu Dibawa Saat Umroh

Jika kemampuan fisik, mental, finansial terpenuhi, maka ibadah yang didahulukan Sahabat Ventour adalah ibadah yang wajib terlebih dahulu, yaitu haji.

Namun, jika sudah lanjut usia dan masih harus menunggu antrian haji reguler yang sampai puluhan tahun, maka tidak masalah jika Sahabat Ventour melaksanakan umroh terlebih dahulu, dengan tetap memiliki niat berhaji dan segera melaksanakannya saat ada rezeki lebih dan kelapangan waktu untuk menunaikan haji plus atau haji furoda yang tanpa harus antri.

Jika Sahabat Ventour hanya memiliki budget untuk salah satu, yaitu antara umroh atau haji, maka pilihlah haji meski harus menunggu bertahun-tahun. Sebab, saat Sahabat Ventour mendaftarkan diri untuk haji, itu sudah terhitung sebagai ikhtiar dan niat untuk berhaji. Wallahu a’lam bish-shawab.