Penting! Inilah 10 Perlengkapan Umroh yang Wajib Dibawa

Penting! Inilah 10 Perlengkapan Umroh yang Wajib Dibawa

Umroh menjadi salah satu alternatif ibadah yang bisa dilakukan selagi menunggu antrean haji yang lama karena diberlakukannya sistem kuota. Meski demikian, ibadah umroh juga perlu dipersiapkan dengan baik, termasuk mempersiapkan perlengkapan umroh yang harus dibawa.

Nah, Sahabat Ventour, apa saja barang-barang yang harus dibawa saat umroh, baik untuk jemaah laki-laki maupun perempuan?

Yuk simak ulasan berikut!

Perlengkapan umroh yang harus dibawa
Gambar: Perlengkapan umroh yang harus dibawa

Daftar Perlengkapan Umroh yang Wajib Dibawa

Yuk simak checklist perlengkapan yang wajib Sahabat bawa saat umroh. Jangan sampai ketinggalan ya, Sahabat!

Dokumen Penting

Sama halnya seperti liburan ke luar negeri, saat berangkat umroh, jangan sampai melupakan dokumen-dokumen penting. Mulai dari membawa KTP, paspor, visa, dan sertifikat vaksin internasional COVID-19 yang telah terintegrasi di aplikasi SATUSEHAT.

Siapkan dokumen pribadi untuk berangkat umroh
Gambar: Siapkan dokumen pribadi untuk berangkat umroh

Untuk berjaga-jaga, jangan lupa untuk mempersiapkan fotocopy atau salinan dokumennya juga ya, Sahabat Ventour!

Baca Juga: Travel Umroh Terpercaya, Aman, dan Resmi di Jawa Barat

Nah, untuk dokumen perjalanan lainnya, seperti tiket pesawat dan bukti booking hotel biasanya sudah diurus dan disimpan oleh travel umroh. Jadi, jangan khawatir ya, Sahabat!

Al-Qur’an, Buku Doa, dan Buku Panduan

Selain dokumen penting, tentunya tidak boleh ketinggalan membawa Al-Qur’an dan buku doa, agar ibadah Sahabat nanti berjalan lebih lancar.

Pastikan juga untuk membawa buku panduan umroh. Biasanya, buku panduan ini bisa berupa buku saku atau e-book yang diberikan dari travel umroh.

Koper dan Tas

Selanjutnya, pastikan koper yang Sahabat bawa adalah koper yang aman dan ukurannya bisa memuat seluruh barang bawaan Sahabat.

Untuk memudahkan mobilitas, Sahabat juga bisa membawa tas selempang atau tas pinggang yang praktis dibawa ke mana pun. Tas ini yang nanti akan menyimpan kartu identitas, dompet, handphone, dan barang penting lainnya.

Tas pinggang yang bisa dibawa saat umroh
Gambar: Tas pinggang yang bisa dibawa saat umroh

Hal ini akan memudahkan ketika ingin mengambil sesuatu yang dibutuhkan tanpa harus repot-repot membuka koper dan tanpa mengganggu aktivitas ibadah umroh.

Obat-Obatan

Sahabat Ventour juga perlu membawa obat-obatan, apalagi jika memiliki riwayat penyakit khusus. Obat-obatan pribadi yang bisa dibawa, yaitu mulai dari obat flu, batuk, demam, diare, sakit kepala, plester, pereda nyeri, hingga vitamin.

Peralatan Mandi

Hal lain yang wajib dibawa saat umroh yaitu peralatan mandi, seperti sampo, sabun cair, sikat dan pasta gigi, hingga skincare.

Skincare esensial yang perlu dibawa baik bagi jamaah laki-laki maupun perempuan, yaitu krim pelembab dan sunscreen. Ini penting untuk menjaga kelembaban dan kesehatan kulit di tengah cuaca dingin maupun terik di Tanah Suci. 

Baca Juga: Ini Kiat-Kiat Memilih Travel Umroh Terpercaya, Awas Salah Pilih!

Jangan lupa juga membawa deterjen untuk mencuci baju, agar Sahabat tidak perlu membawa banyak baju ganti saat umroh.

Barang Elektronik

Di mana pun dan ke mana pun pergi, pastinya handphone tidak pernah tertinggal. Sama halnya ketika kita berangkat umroh, siapkan pula charger, powerbank, dan adaptor. Adaptor ini diperlukan karena biasanya jenis stop kontak di Indonesia dengan di Mekkah, Madinah, atau negara lain itu berbeda.

Pastikan Sahabat juga membeli kartu SIM dan provider internet yang bisa digunakan ketika di Tanah Suci.

Nah, ini yang paling penting, namun kadangkala kita sering terlewat. Selain nomor telepon orang-orang terdekat, jangan lupa untuk mencatat nomor telepon Tour Leader dan jemaah lain yang sekamar. Jika sewaktu-waktu kita tersesat atau butuh bantuan, kita bisa langsung menghubungi Tour Leader atau teman sekamar.

Perlengkapan Baju

Biasanya ibadah umroh dilakukan selama 9 hari, pastikan Sahabat Ventour membawa beberapa stel baju yang cukup, baik ihram maupun baju ganti.

Nah, apa saja checklist perlengkapan baju yang harus dibawa?

Perbedaan baju umroh jemaah perempuan dan jemaah laki-laki
Gambar: Perbedaan baju umroh jemaah perempuan dan laki-laki

Perlengkapan Baju Perempuan

  • Baju ihram 2-3 stel
  • Baju berpergian
  • Baju tidur
  • Pakaian dalam
  • Pembalut
  • Kaos kaki, sepatu, dan sandal
  • Mukena dan sajadah kecil
  • Jaket (jika perlu)

Perlengkapan Baju Laki-Laki

  • Kain ihram 2-3 stel
  • Sabuk (untuk mengikat ihram)
  • Baju muslim dan celana bahan 
  • Baju tidur
  • Pakaian dalam
  • Sarung
  • Kaos kaki, sepatu, dan sandal
  • Sajadah kecil
  • Jaket (jika perlu)

Alat Makan

Di era new normal seperti sekarang, tidak ada salahnya Sahabat untuk membawa alat makan sendiri gar menjaga tetap higienis. Mulai dari kotak makanan, botol minum, sendok, hingga garpu.

Uang Tunai

Di zaman cashless seperti saat ini bukan berarti tidak bawa uang tunai sama sekali ya, Sahabat. Walaupun sudah membawa kartu debit atau kartu ATM, uang tunai Saudi Riyal juga harus kita siapkan untuk mempermudah dalam bertransaksi.

Baca Juga: Benarkah Sumur Zamzam Tak Pernah Kering Selama Ribuan Tahun?

Aksesori Tambahan

Perlengkapan yang tidak kalah penting untuk dibawa yaitu pastinya masker, sebagai upaya kita melindungi diri dari virus COVID-19. Sahabat juga bisa membawa kacamata untuk melindungi pandangan dari terpaan angin dan debu.

Ada baiknya, semua perlengkapan ini bisa disiapkan secara mendetail dan dari jauh-jauh hari agar persiapan semakin matang. Namun, biasanya, jika Sahabat Ventour menggunakan travel umroh, akan ada panduan dan reminder untuk menyiapkan perlengkapan umroh. Travel umroh yang baik pasti akan melayani jamaahnya dengan baik dan dengan sistem yang jelas.

Nah, semoga persiapan umroh Sahabat selalu dilancarkan ya!

Umroh Ramadhan, Lakukan 6 Tips Ini Agar Ibadah Maksimal!

Umroh Ramadhan, Lakukan 6 Tips Ini Agar Ibadah Maksimal!

Umroh adalah ibadah impian setiap umat Islam. Terlebih saat memasuki bulan suci Ramadhan, banyak umat Islam yang mengejar pahala dan keberkahan umroh Ramadhan.

Tips menjalani ibadah umroh Ramadhan
Gambar: Tips menjalani ibadah umroh Ramadhan

Keutamaan Umroh Ramadhan

Barang siapa menunaikan umroh di bulan Ramadhan, maka ia mendapatkan pahala yang setara dengan ibadah haji. Hal ini didasarkan dari hadits riwayat Ibnu Majah:

Dari Ibnu Abbas, Rasulullah SAW bersabda, “Umrah di bulan Ramadhan menyamai ibadah haji.”

Namun, bukan berarti umroh di bulan Ramadhan bisa menggugurkan kewajiban ibadah haji. Imam Nawawi berkata, “Yang dimaksud umroh Ramadhan adalah mendapati pahala seperti pahala haji.”

Jika kita umroh di bulan Ramadhan, umroh tersebut tidak bisa menggantikan ibadah haji. Jadi, kita tetap memiliki kewajiban untuk berhaji dan mengusahakannya.

Baca Juga: Penting! Inilah 10 Perlengkapan Umroh yang Wajib Dibawa

Kelebihan Umroh Ramadhan

Berbeda dengan ibadah umroh di bulan lain, umroh saat Ramadhan, Sahabat akan menemukan suasana yang lebih istimewa. Saat tiba waktunya berbuka puasa, Sahabat dapat menemukan makanan yang berlimpah ruah, baik di Masjidil Haram maupun Masjid Nabawi. Sahabat juga dapat merasakan nikmatnya ibadah shalat tarawih dan mengejar Lailatul Qadr di Tanah Suci.

Suasana berbuka puasa (ifthar) di Masjidil Haram
Gambar: Suasana berbuka puasa (ifthar) di Masjidil Haram

Bahkan, jika beruntung, Sahabat dapat menjalani shalat Idul Fitri di Masjidil Haram atau Masjid Nabawi, tergantung dengan paket umroh yang Sahabat pilih.

Tips Melaksanakan Umroh Ramadhan

Namun, melaksanakan ibadah umroh sembari berpuasa juga banyak tantangannya. Sahabat harus menahan lapar dan dahaga sembari menjalankan serangkaian ibadah umroh. Belum lagi, ekstremnya suhu dan cuaca di Arab Saudi yang membuat hawa lebih panas dibandingkan di Indonesia.

Nah, jika Sahabat mantap melaksanakan ibadah umroh saat Ramadhan, ikuti tips-tips berikut ini agar ibadah Sahabat maksimal dan kesehatan tetap terjaga.

Aktivitas Umroh di Malam Hari

Atur waktu untuk melaksanakan rangkaian ibadah umroh di malam hari, setelah shalat tarawih. Sebab, jika Sahabat melakukan rangkaian ibadah umroh di malam hari, Sahabat tidak akan mudah haus, kepanasan, atau kelelahan.

Ibadah umroh di malam hari
Gambar: Ibadah umroh di malam hari

Saat siang hari, usahakan untuk menyempatkan diri beristirahat. Kurangi segala aktivitas yang berat. Meski demikian, Sahabat tetap bisa memperbanyak ibadah di siang hari, seperti membaca Al-Qur’an, memperbanyak zikir, dan shalat sunnah.

Pilih Hotel yang Dekat Masjid

Umroh di bulan Ramadhan berarti memfokuskan sebagian besar aktivitas untuk beribadah. Oleh karena itu, pilihlah paket umroh yang hotelnya dekat dengan Masjidil Haram atau Masjid Nabawi, serta memiliki akses 24 jam menuju masjid.

Hotel yang terletak dekat Masjidil Haram
Gambar: Hotel yang terletak dekat Masjidil Haram

Baca Juga: Ini Kiat-Kiat Memilih Travel Umroh Terpercaya, Awas Salah Pilih!

Tentu Sahabat tidak ingin jika waktu terbuang banyak hanya untuk perjalanan dari hotel ke masjid. Apalagi, saat bulan puasa, jumlah jemaah umroh lebih padat dari biasanya dan ini membuat arus jalan menjadi lebih macet.

Sahabat juga disarankan untuk berwudhu terlebih dahulu sebelum berangkat ke Masjidil Haram atau Masjid Nabawi. Berangkatlah beberapa jam lebih awal sebelum waktu shalat agar tidak kehabisan tempat. Jika terlalu mepet waktu shalat, bisa dipastikan Sahabat tidak akan bisa masuk masjid dan shalat di dalamnya, karena jumlah jemaah yang membludak.

Pilih Tempat Khusus untuk I’tikaf

Salah satu keistimewaan umroh di bulan Ramadhan, Sahabat dapat memilih paket umroh yang terjadwal pada 10 hari terakhir Ramadhan. Jadi, Sahabat dapat merasakan nikmatnya dan khusyuknya I’tikaf di Masjidil Haram atau Masjid Nabawi.

Saat I’tikaf, pilihlah tempat khusus bersama grup rombongan, agar tidak terpencar dan berebut dengan jemaah lainnya.

Suasana i’tikaf di dalam masjid
Gambar: Suasana i’tikaf di dalam masjid

Kurangi Konsumsi Garam

Saat sahur dan berbuka puasa, sebaiknya Sahabat mengurangi konsumsi makanan yang mengandung garam. Mengonsumsi garam terlalu banyak bisa membuat kita menjadi lebih cepat dehidrasi. Selain itu, perbanyak minum air Zam Zam atau air mineral saat sahur dan berbuka, agar tidak mengalami dehidrasi.

Perbanyak Makanan Bergizi

Saat bulan Ramadhan, terutama menjelang sahur dan berbuka, Sahabat memang tidak perlu pusing mencari menu sahur dan takjil. Makanan berlimpah ruah disediakan oleh pihak pengurus Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.

Baca Juga: Travel Umroh Terpercaya, Aman, dan Resmi di Jawa Barat

Namun, tentu kita tidak bisa hanya mengandalkan menu makanan gratis. Pastikan Sahabat juga mendapatkan asupan gizi yang cukup dan bergizi dari travel umroh.

Asupan makanan bergizi saat umroh
Gambar: Asupan makanan bergizi saat umroh

Agar tubuh lebih segar dan dapat maksimal ketika beribadah, tetaplah jaga pola makan yang sehat. Mulai dari asupan karbohidrat, protein, serat, hingga vitamin. Sahabat juga dapat mengonsumsi ruthab (kurma basah) saat sahur dan berbuka sebagai sumber energi.

Perhatikan Jadwal Keberangkatan

Saat bulan Ramadhan, Sahabat dapat memilih dua jenis paket umroh. Pertama, yaitu paket dengan jadwal keberangkatan di awal dan pertengahan Ramadhan. Kedua, Sahabat bisa memilih paket Lailatul Qadr dimana Sahabat bisa memaksimalkan ibadah 10 hari terakhir Ramadhan di Masjidil Haram.

Pastikan Sahabat mendaftar lebih awal karena saat bulan puasa, jemaah umroh yang mendaftar bisa lebih banyak dibanding bulan lainnya. Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi juga membatasi mengeluarkan visa di pertengahan Ramadhan. Jadi, jangan sampai mendaftar umroh di akhir bulan Ramadhan ya, Sahabat, karena kemungkinan besar gagal berangkat karena tak mendapatkan visa.

Baca Juga: Batas Usia Umroh Terbaru, Bolehkah Anak-Anak & Lansia Umroh?

Nah, Ventour Travel memfasilitasi keberangkatan umroh di bulan Ramadhan, termasuk saat 10 hari terakhir Ramadhan. Dengan hotel yang jaraknya sekitar 300 m, Sahabat dapat menempuh perjalanan menuju masjid hanya dalam 7 menit. Pada paket umroh Lailatul Qadr, Sahabat juga berkesempatan untuk I’tikaf selama 10 hari penuh dan shalat Idul Fitri di Masjidil Haram. Masya Allah!

Jadi, siapkah Sahabat melaksanakan ibadah umroh di bulan Ramadhan?

Dilarang Bawa Cairan Lebih Dari 100 Ml di Kabin Pesawat! Simak Aturannya!

Dilarang Bawa Cairan Lebih Dari 100 Ml di Kabin Pesawat! Simak Aturannya!

Bandara adalah salah satu tempat dengan zona keamanan tinggi, sehingga Sahabat tidak bisa sembarangan membawa makanan dan minuman. Termasuk dengan adanya larangan membawa cairan lebih dari 100 ml di kabin pesawat.

Larangan membawa cairan lebih dari 100 ml ke kabin pesawat
Gambar: Larangan membawa cairan lebih dari 100 ml ke kabin pesawat

Aturan Maskapai tentang Barang Bawaan di Pesawat

Ketentuan barang yang dilarang dibawa maupun yang dapat masuk pesawat ini diatur oleh ICAO (International Civil Aviation Organization), berdasarkan Surat ICAO Nomor AS 8/11-06/10 tentang Recommended Security Control Guidelines for Screening LAGs.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara telah mengatur ketentuan ini dalam surat nomor SKEP/43/III/2007 tentang Penanganan Cairan, Aerosol, dan Gel (LAG) yang dibawa penumpang ke dalam kabin pesawat.

Prosedur Pembatasan Cairan di Kabin Pesawat

Dalam aturan tersebut, Sahabat hanya boleh membawa cairan ke kabin pesawat dengan kapasitas maksimum 100 ml dengan ketentuan:

  • Ukuran botolnya tidak lebih dari 100 ml, jika membawa cairan dengan ukuran botol yang lebih besar dari 100 ml akan disita
  • Semua wadah cairan yang dibawa ke kabin harus dimasukkan ke dalam kantong plastik transparan yang kapasitasnya tidak lebih dari 1 L
Ketentuan jumlah cairan yang boleh dibawa ke kabin pesawat 
Gambar: Ketentuan jumlah cairan yang boleh dibawa ke kabin pesawat 

Baca Juga: Maqam Ibrahim Ternyata Bukan Kuburan, Inilah Sejarah dan Keutamaannya!

Jenis Cairan yang Dibatasi Masuk ke Kabin

Adapun jenis cairan yang termasuk kategori Cairan, Aerosol, dan Gel (LAG) adalah:

  • Minuman (air mineral dan jus)
  • Saos
  • Parfum dan deodoran
  • Krim, balsam, body lotion, minyak angin
  • Kosmetik yang mengandung bahan cair (mascara dan lipgloss)
  • Pasta (pasta gigi dan selai roti)
  • Spray
  • Gel (gel rambut dan shower gel)
  • Cairan lensa kontak

Namun, aturan pembatasan tersebut tidak berlaku untuk cairan yang berupa:

  • Obat-obatan medis
  • Makanan/susu bayi
  • Makanan/ minuman penumpang untuk program diet khusus

Aturan Membawa Barang atau Cairan dari Duty Free

Ketentuan membawa cairan dari duty free shop di bandara
Gambar: Ketentuan membawa cairan dari duty free shop di bandara

Namun, Sahabat masih boleh membawa cairan atau minuman yang dibeli dari duty free shop yang terdapat di bandara. Duty free shop merupakan toko yang menjual barang-barang yang tidak dikenakan pajak, seperti pajak tembakau, bea cukai, dan pajak konsumsi.

Namun, ada beberapa aturan dari Bea dan Cukai Indonesia yang wajib ditaati jika Sahabat membawa cairan atau minuman dari duty free shop:

  • Kapasitas cairan maksimal 1 liter
  • Cairan yang dibeli harus ditempatkan dalam satu kantong plastik transparan dan disegel ulang
  • Menunjukkan struk pembelian (untuk memastikan bahwa cairan tersebut dibeli dari duty free shop di bandara)

Baca Juga: Le Meridien Tower: Inilah Hotel Bintang 5 Terfavorit di Mekah!

Mengapa Dilarang Membawa Cairan Lebih dari 100 ml ke Kabin Pesawat?

Lantas, mengapa benda cair yang dibawa ke kabin dari luar bandara tidak boleh lebih dari 100 ml, sedangkan yang dibeli dari duty free shop boleh melebihi 100 ml?

Ternyata, aturan ini dibuat untuk mencegah aksi terorisme saat penerbangan yang menggunakan cairan peledak. Untuk itulah, penerbangan internasional membatasi jumlah cairan yang dibawa ke kabin pesawat, khususnya cairan yang dibawa dari luar bandara.

Aksi terorisme dalam dunia penerbangan
Gambar: Aksi terorisme dalam dunia penerbangan

Pada 2006, Badan Intelijen Internasional berhasil menggagalkan sebuah aksi terorisme yang direncanakan Abdullah Ahmed Ali dan komplotannya. Upaya ini dikenal dengan Operation Overt. Abdullah Ahmed Ali adalah seorang warga negara Inggris yang berafiliasi dengan kelompok teroris dari Pakistan

Saat tas Ahmed Ali digeledah, ditemukan bubuk minuman berwarna oranye dan baterai dalam jumlah besar. Ternyata itu adalah rakitan bom dengan bahan peledak berbasis hidrogen peroksida, yang diduga akan diledakkan di tujuh pesawat dengan tujuan penerbangan Amerika Utara dari London. Ahmed Ali serta komplotannya pun ditangkap pada 2009 dan dipidana penjara seumur hidup.

Ada pula kasus Ramzi Yousef, seorang keponakan dari Khalid Sheikh Mohammed yang merupakan otak insiden terorisme WTC 9/11. Pada 1994, Ramzi Yousef diketahui melakukan uji coba bahan peledak cair di dalam pesawat. Akhirnya bom meledak dalam perjalanan ke Tokyo dan menewaskan satu penumpang, namun pilot berhasil mendaratkan pesawat yang rusak.

Sejak kasus inilah, pembatasan jumlah cairan dalam dunia penerbangan masih diberlakukan hingga saat ini.

Penting! Inilah Cara Daftar dan Syarat Umroh 2024

Penting! Inilah Cara Daftar dan Syarat Umroh 2024

Setelah memilih travel umroh yang cocok dan terbaik, tentu langkah selanjutnya adalah melakukan pendaftaran umroh dengan melengkapi syarat, ketentuan, dan dokumen yang diperlukan. Lantas bagaimana cara daftar dan syarat umroh di Ventour Travel? Dokumen apa saja yang harus dipenuhi saat mendaftar umroh?

Yuk simak informasinya berikut ini!

Persyaratan dan cara mendaftar umroh tahun 2024
Gambar: Persyaratan dan cara mendaftar umroh tahun 2024

Kebijakan Terbaru Umroh 2024

Sebagaimana dikutip dari Saudi Gazette, per Maret 2022, syarat umroh dipermudah. Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi telah menghapus kewajiban menunjukan hasil negatif atau nonreaktif tes PCR dan kebijakan karantina pada jemaah umroh maupun haji. Sahabat juga sudah tidak diwajibkan untuk melampirkan buku kuning atau bukti vaksin meningitis.

Meski demikian, tetap ada beberapa persyaratan dan dokumen yang perlu Sahabat lengkapi untuk mendaftar umroh tahun 2024, khususnya di Ventour Travel.

Baca Juga: Cara Mudah Membuat Paspor Secara Online untuk Umroh

Syarat Umroh Tahun 2024

Berikut adalah persyaratan umroh tahun 2024 di Ventour Travel:

Cara daftar umroh tanpa KTP
Gambar: Cara daftar umroh tanpa KTP
  • Sehat jasmani dan tidak memiliki penyakit tertentu/komorbid, namun jika ada wajib melampirkan surat keterangan dari dokter
  • Memiliki paspor yang masih berlaku minimal 7 bulan dari tanggal keberangkatan
  • Scan berwarna buku nikah (untuk suami dan istri)
  • Scan berwarna KTP & KK
  • Membayar DP Rp 5.000.000 dan pelunasan 45 hari sebelum keberangkatan

Baca Juga: Dilarang Bawa Cairan Lebih Dari 100 Ml di Kabin Pesawat! Simak Aturannya!

Bisakah Daftar Umroh Tanpa KTP dan Paspor?

Seluruh dokumen persyaratan dikumpulkan dengan tim Ventour Travel maksimal 30 hari sebelum keberangkatan, baik dalam bentuk softcopy dan hardcopy.

Jika belum mempunyai KTP karena masih di bawah 17 tahun, Sahabat tetap bisa mendaftar umroh dengan melampirkan KK dan akta kelahiran.

Persyaratan umroh tahun 2024
Gambar: Persyaratan umroh tahun 2024

Untuk Sahabat yang belum memiliki paspor, maka Sahabat dapat meminta surat rekomendasi dari Kementerian Agama dan surat rekomendasi travel yang akan dibuatkan oleh Ventour Travel. Surat rekomendasi tersebut hanya diterbitkan jika Sahabat telah melunasi pembayaran DP.

Setelah melunasi pembayaran, Sahabat akan mendapatkan bukti invoice maksimal 2 hari kerja. Sahabat juga akan diberikan kontak Admin Pelayanan Jamaah untuk informasi mengenai:

  • Penerimaan perlengkapan
  • Kelengkapan dokumen seperti; surat rekomendasi pembuatan paspor, dll
  • Pelunasan paket umroh
  • Manasik umroh (offline/online)
  • Informasi upgrade komposisi kamar
  • Informasi keberangkatan umroh

Nah, caranya mudah banget, kan, Sahabat? Semoga Sahabat selalu dimudahkan untuk menunaikan ibadah umroh ke Tanah Suci, ya! 

Inilah Perbedaan Paspor Umroh 24 Halaman dan 48 Halaman!

Inilah Perbedaan Paspor Umroh 24 Halaman dan 48 Halaman!

Banyak orang yang beranggapan paspor biasa dengan 24 halaman hanya diperuntukkan bagi Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Apa beda paspor 24 halaman dan paspor 48 halaman? Bisakah paspor 24 halaman dijadikan sebagai paspor umroh?

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian, paspor adalah dokumen yang dikeluarkan pemerintah kepada WNI untuk melakukan perjalanan antarnegara. Masa berlaku paspor pada tahun 2022 yaitu selama 10 tahun.

Paspor untuk umroh
Gambar: Paspor untuk umroh

Baca Juga: Penting! Inilah Cara Daftar dan Syarat Umroh 2024

Jenis-Jenis Paspor

Paspor sendiri terbagi menjadi 3 jenis:

Paspor Dinas Bersampul Biru

Jenis paspor dinas dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri khusus untuk anggota Aparatur Sipil Negara (ASN) dan konsulat pemerintahan yang melakukan perjalanan dinas ke luar negeri, seperti untuk kunjungan kerja, studi banding, rapat antar instansi negara.

Paspor dinas
Gambar: Paspor dinas bersampul biru

Paspor Diplomatik Bersampul Hitam

Paspor ini dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri. Jenis paspor ini hanya diberikan untuk pegawai pemerintahan yang akan melakukan perjalanan diplomatik. Contohnya seperti Menteri Luar Negeri yang akan melakukan perundingan dengan negara se-ASEAN.

Paspor diplomatik
Gambar: Paspor diplomatik bersampul hitam

Baca Juga: Dilarang Bawa Cairan Lebih Dari 100 Ml di Kabin Pesawat! Simak Aturannya!

Paspor Biasa Bersampul Hijau

Untuk Sahabat Ventour yang tidak memiliki ikatan dengan pemerintahan, biasanya akan menggunakan paspor jenis ini. Paspor biasa dikeluarkan oleh Kementerian Hukum dan HAM, yang saat ini terbagi menjadi 2 jenis, yaitu paspor biasa 48 halaman dan e-passport 48 halaman.

Sebelumnya, terdapat 4 jenis paspor yaitu paspor biasa 24 halaman, e-passport 24 halaman, paspor biasa 48 halaman, e-passport 48 halaman. Namun, berdasarkan PP No. 28 tahun 2019, ditetapkan bahwa paspor biasa maupun e-passport 24 halaman sudah tidak dapat diajukan lagi. 

Paspor biasa
Gambar: Paspor biasa bersampul hijau

Perbedaan Paspor Umroh 24 Halaman dan 48 Halaman

Lalu, adakah perbedaan antara paspor 24 halaman dengan 48 halaman?

Bentuk Fisik

Tidak ada perbedaan bentuk fisik antara paspor 24 halaman dengan paspor 48 halaman, selain ketebalannya. Paspor 48 halaman lebih tebal karena jumlah halamannya lebih banyak.

Fungsi Paspor

Sebagian besar orang beranggapan bahwa paspor 24 halaman hanya digunakan oleh TKI. Hal ini tidak benar, ya, Sahabat Ventour. Dulu, baik paspor 24 halaman maupun 48 halaman bisa digunakan untuk keperluan bekerja, liburan, pendidikan, dan ibadah seperti umroh dan haji. Secara fungsi, kedua paspor ini sama saja.

Namun, biasanya paspor 24 halaman ini diberikan untuk orang yang sangat jarang bepergian ke luar negeri, misalkan hanya sekali dalam setahun atau sekali dalam beberapa tahun.

Baca Juga: Maqam Ibrahim Ternyata Bukan Kuburan, Inilah Sejarah dan Keutamaannya!

Berapa Biaya Pembuatan Paspor Umroh?

Dulu, biaya pembuatan paspor biasa 24 halaman yaitu Rp 100.000. Namun, karena saat ini paspor biasa maupun e-passport 24 halaman tidak dapat diajukan lagi, maka Sahabat Ventour hanya bisa mengajukan permohonan pembuatan paspor biasa dan e-passport 48 halaman.

Permohonan pembuatan paspor tahun 2022 sudah bisa dilakukan secara online melalui aplikasi M-Paspor.

  • Biaya pembuatan paspor biasa 48 halaman: Rp 350.000.
  • Biaya pembuatan e-passport 48 halaman: Rp 650.000.
  • Bagi Sahabat Ventour yang ingin mengakses layanan percepatan paspor selesai pada hari yang sama, bisa membayar Rp 1 juta di luar biaya pembuatan paspor.

Nah, jadi untuk Sahabat Ventour yang tidak memiliki ikatan kerja dengan pemerintahan dan ingin menunaikan ibadah umroh dan haji bisa menggunakan paspor biasa bersampul hijau dengan 48 halaman ya, karena untuk paspor biasa 24 halaman sudah tidak diterbitkan lagi.

Nah, itu adalah jenis-jenis paspor yang berlaku di Indonesia dan perbedaan paspor 24 halaman dengan paspor 48 halaman. Semoga informasi ini bisa dipahami dan bermanfaat untuk Sahabat Ventour ya, sebelum melakukan perjalanan umroh maupun haji.

Cara Mudah Membuat Paspor Secara Online untuk Umroh

Cara Mudah Membuat Paspor Secara Online untuk Umroh

Salah satu syarat dan dokumen penting untuk mendaftar umroh adalah paspor. Nah, kini Sahabat bisa membuat paspor online lewat aplikasi M-Paspor, lho!

M-Paspor merupakan bentuk baru dari Aplikasi Pendaftaran Antrean Paspor Online (APAPO) yang dirilis oleh Direktorat Jenderal Imigrasi. Peluncuran M-Paspor bertujuan agar pelayanan pembuatan paspor lebih mudah, cepat, dan transparan.

Aplikasi M-Paspor untuk membuat paspor secara online
Gambar: Aplikasi M-Paspor untuk membuat paspor secara online

Aplikasi ini bisa diunduh di AppStore dan PlayStore dengan menyediakan form pendaftaran untuk layanan paspor online. Jadi, untuk membuat paspor, Sahabat Ventour tidak perlu repot-repot membawa berkas persyaratan dan mengantre di kantor imigrasi lagi. 

Langkah-Langkah Membuat Paspor Online

Lalu, bagaimana cara membuat paspor umroh secara online? Apa saja syarat membuat paspor?

Membuat Paspor melalui Aplikasi M-Paspor

Pertama-tama, install aplikasi M-Paspor pada gadget Sahabat Ventour, bisa melalui AppStore untuk perangkat iOS dan melalui PlayStore untuk perangkat Android.

Registrasi Akun M-Paspor

Untuk dapat membuat paspor melalui M-Paspor, Sahabat Ventour harus memiliki akun dengan cara melengkapi data pendaftaran akun.

Registrasi akun M-Paspor
Gambar: Registrasi akun M-Paspor

Login Akun

Setelah berhasil melakukan registrasi, Sahabat Ventour sudah dapat login ke aplikasi dengan memasukkan alamat e-mail dan kata sandi.

Membaca Syarat dan Ketentuan

Jika login berhasil, aplikasi M-Paspor akan menampilkan notifikasi berisi Syarat dan Ketentuan sebagai berikut. Sahabat Ventour bisa membacanya dengan teliti dan saksama agar tidak bingung dan keliru saat memasukkan data pendaftaran. Setelah itu, klik ‘Saya Menyetujui’.

Baca Juga: Inilah Perbedaan Paspor Umroh 24 Halaman dan 48 Halaman!

Permohonan Membuat Paspor

Lalu, pilih tombol ‘Pengajuan Permohonan’. Perlu diingat, permohonan paspor reguler dalam satu akun hanya bisa maksimal lima orang.

Peruntukan Membuat Paspor

Lalu, pilih untuk siapakah permohonan paspor dibuat, apakah untuk orang dewasa atau untuk anak-anak di bawah usia 17 tahun.

Unggah Foto KTP

Unggah foto KTP Sahabat Ventour secara jelas, lalu akan muncul form untuk mengisi nama, tanggal lahir, dan NIK sesuai KTP.

Pengisian data diri di aplikasi M-Paspor
Gambar: Pengisian data diri di aplikasi M-Paspor

Baca Juga: Penting! Inilah Cara Daftar dan Syarat Umroh 2024

Pengisian Data Jenis Paspor

Lalu pada tahap ini, akan ada beberapa pertanyaan yang menentukan jenis paspor yang Sahabat Ventour butuhkan. Pilihlah opsi ‘umroh’ sebagai tujuan Sahabat Ventour membuat paspor. 

Pengisian Data Perjalanan

Lalu isilah kuesioner berikut sesuai dengan tipe paket umroh yang Sahabat Ventour pilih, mulai dari tempat tinggal dan periode waktu saat menjalani ibadah umroh.

Pengisian Data Diri sesuai Kartu Identitas

Isilah data diri berikut dengan benar. Jangan lupa untuk mengunggah foto KTP, KK, dan akta kelahiran juga ya, Sahabat!

Pengisian data diri di aplikasi M-Paspor
Gambar: Pengisian data diri di aplikasi M-Paspor

Mengunggah Dokumen Tambahan

Untuk permohonan pembuatan paspor umroh, Sahabat Ventour akan diminta mengunggah dokumen persyaratan lain, seperti surat rekomendasi umroh dari Kementerian Agama dan surat rekomendasi dari travel umroh.

Memilih Lokasi & Jadwal Pengambilan Paspor

Setelah itu, pilihlah lokasi dan jadwal pengambilan paspor sesuai yang Sahabat Ventour inginkan.

Memilih lokasi pengambilan paspor
Gambar: Memilih lokasi pengambilan paspor

Baca Juga: Dilarang Bawa Cairan Lebih Dari 100 Ml di Kabin Pesawat! Simak Aturannya!

Berapa Biaya Membuat Paspor?

Setelah mengisi data diri, mengunggah dokumen yang dibutuhkan, dan memilih lokasi pengambilan paspor, akan muncul notifikasi bahwa permohonan paspor telah berhasil. Sahabat Ventour juga akan mendapatkan billing pembayaran sesuai dengan jenis paspor yang dipilih.

  • Biaya pembuatan paspor biasa 48 halaman: Rp 350.000
  • Biaya pembuatan e-passport 48 halaman: Rp 650.000

Setelah itu, Sahabat Ventour akan mendapatkan kode antrian atau kode layanan seperti yang tertera. Kode antrian ini akan digunakan saat Sahabat Ventour mengambil paspor di kantor imigrasi.

Sahabat Ventour bisa melakukan pembayaran dengan mudah melalui transfer bank, DANA, e-commerce (Tokopedia dan Bukalapak), Indomaret, dan kantor pos.

Sesi Wawancara Pembuatan Paspor

Sebelum mengambil paspor, Sahabat Ventour harus mengikuti sesi wawanacara dengan petugas imigrasi. Sesi wawancara ini sangat penting, karena untuk menjaga keamanan Sahabat Ventour saat umroh nanti.

Biasanya, jenis pertanyaan yang sering ditanyakan saat sesi wawancara yaitu:

  • Negara tujuan
  • Lama ibadah umroh
  • Rekan seperjalanan
  • Kota tempat tinggal

Saat sesi wawancara, pastikan Sahabat Ventour memberikan keterangan yang benar sesuai dengan data yang di-input pada form permohonan di aplikasi M-Paspor. 

Baca Juga: Maqam Ibrahim Ternyata Bukan Kuburan, Inilah Sejarah dan Keutamaannya!

Persyaratan Foto Saat Membuat Paspor

Perlu diketahui juga, setelah sesi wawancara, akan ada sesi foto untuk pas foto paspor. Nah, ada beberapa hal yang perlu Sahabat Ventour perhatikan saat sesi foto ini:

  • Hindari memakai baju warna putih, karena latar yang digunakan saat sesi foto adalah warna putih
  • Gunakan pakaian rapi berkerah
  • Pastikan rambut tidak menutupi telinga dan mata

Itulah alur pembuatan paspor secara online melalui M-Paspor. Jadi, yuk persiapkan diri kita berangkat umroh, mulai dari melengkapi persyaratan dokumen, seperti paspor. Semoga Allah mudahkan ya, Sahabat Ventour!

10 Rekomendasi Oleh-Oleh Umroh, Murah Meriah & Bermanfaat!

10 Rekomendasi Oleh-Oleh Umroh, Murah Meriah & Bermanfaat!

Memang tidak wajib membeli oleh-oleh dari Mekah dan Madinah selepas ibadah umroh. Namun, orang Indonesia terbiasa untuk membawakan oleh-oleh umroh untuk keluarga tercinta maupun orang-orang terdekat.

Tak perlu bingung, kami telah merangkum 10 rekomendasi oleh-oleh umroh dari Tanah Suci, yang harganya murah dan pastinya bermanfaat!

Rekomendasi oleh-oleh umroh dan haji dari Mekah dan Madinah
Gambar: Rekomendasi oleh-oleh umroh dari Mekah dan Madinah

Rekomendasi Oleh-Oleh Umroh

Kurma

Kurma adalah oleh-oleh dari Arab Saudi yang paling banyak dicari dan direkomendasikan. Selain rasanya yang manis, mengonsumsi kurma juga merupakan salah satu sunnah nabi karena buah ini memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, salah satunya sebagai sumber energi.

Jika Sahabat ingin membeli kurma untuk oleh-oleh, kebun kurma di Madinah bisa menjadi tempat yang cocok, Sebab, di kebun kurma terdapat berbagai varian kurma yang jarang ditemukan di Indonesia. Ada beberapa varian kurma yang bisa menjadi pilihan Sahabat:

Kurma Ajwa

Inilah kurma primadona asal Arab Saudi, karena kurma Ajwa dipercaya sebagai kurma kesukaan Rasulullah Saw. dan memiliki khasiat khusus. Warnanya hitam agak pekat, terasa lembut, dan tidak terlalu manis. Karena sangat istimewa, harga kurma Ajwa memang lebih mahal dibanding kurma lainnya.

Kurma Ajwa
Gambar: Kurma Ajwa sebagai oleh-oleh umroh

Jika Sahabat tertarik mencicipi kurma Ajwa, siapkan uang 30 hingga 90 riyal, atau sekitar Rp 120.000 hingga Rp 360.000 per kilogram, tergantung dengan kualitasnya.

Baca Juga: Cara Mudah Membuat Paspor Secara Online untuk Umroh

Kurma Sukari

Sukari merupakan kurma favorit dari Arab Saudi. Teksturnya ada yang lembut, ada pula yang agak kering, tapi tetap manis dan legit di lidah.

Kurma Sukari
Gambar: Kurma Sukari sebagai oleh-oleh umroh

Kurma Barhi

Kurma jenis ini sangat mudah Sahabat dapatkan di segala musim, terutama saat bulan Ramadhan. Sukari sering diburu para jemaah umroh karena rasanya yang mirip caramel.

Kurma Barhi
Gambar: Kurma Barhi sebagai oleh-oleh umroh

Kurma Khidri

Berbeda dengan kurma lain, kurma Khidri berwarna marun pekat. Saat dikunyah, kurma ini terasa agak kering, tapi tetap kenyal. Selain dimakan langsung, kurma khidri juga sering diolah menjadi bahan baku saat membuat cokelat dan kurma isi almond.

Kurma Khidri
Gambar: Kurma Khidri sebagai oleh-oleh umroh

Cokelat

Selain kurma, cokelat khas Arab juga bisa menjadi alternatif pilihan oleh-oleh. Mulai dari cokelat kerikil hingga cokelat satuan. Oleh-oleh cokelat ini tentu akan lebih cocok dan disukai keluarga dan anak-anak di rumah, karena rasanya yang manis dan lezat.

Cokelat khas Arab Saudi sebagai oleh-oleh umroh dan haji
Gambar: Cokelat khas Arab Saudi sebagai oleh-oleh umroh

Sahabat bisa membeli cokelat khas Arab ini di Mekah atau saat mampir di perkebunan kurma di Madinah, mulai dari harga 10 riyal atau Rp 40.000 rupiah per kilogram.

Baca Juga: Penting! Inilah Cara Daftar dan Syarat Umroh 2024

Pistachio

Kacang Pistachio berasal dari biji buah Pistacia Vera yang tumbuh subur di daerah Timur Tengah, Persia, Iran, hingga Turki. 

Bentuknya mirip kacang almond dengan balutan kulit yang keras. Saat dimakan, rasanya manis sedikit gurih. Selain enak, Pistachio juga kaya antioksidan yang bermanfaat untuk menangkal radikal bebas, menurunkan kolesterol, dan menangkal penyakit kanker.

Kacang Pistachio
Gambar: Kacang Pistachio untuk oleh-oleh umroh

Umumnya, kacang Pistachio dijual seharga 10 sampai 50 riyal, atau jika dirupiahkan menjadi Rp 40.000 sampai Rp 200.000.

Almond

Sebenarnya almond bukanlah kacang, melainkan buah dengan biji yang memiliki kulit keras. Teksturnya renyah dan rasanya agak manis.

Selain digemari sebagai camilan, Almond juga dipakai untuk bahan campuran kue, roti, dan salad. Almond ini kaya akan khasiat untuk kebaikan tubuh. Mengonsumsi Almond dapat membantu menurunkan berat badan, menurunkan kolesterol, menurunkan tekanan darah, mengontrol gula darah, dan membuat rasa kenyang jadi lebih lama.

Kacang Almond
Gambar: Almond bisa dijadikan pilihan oleh-oleh saat umroh

Harganya pun murah, dari 10 sampai 50 riyal, atau sekitar Rp 40.000 hingga Rp 200.000. Almond dapat ditemukan di sepanjang toko dekat Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.

Kismis

Kismis adalah hasil dari proses pengeringan anggur. Warnanya oranye kekuningan, bentuknya kisut, dan rasanya manis agak asam. Selain dikonsumsi langsung Bersama kacang, kismis kerap digunakan sebagai bahan olahan kue, nasi kebuli, nasi kabsah, atau menu makanan khas Timur Tengah lainnya.

Kismis memiliki sejuta manfaat, karena kaya akan zat antioksidan, vitamin B kompleks untuk menjaga kadar darah agar tak anemia, dan serat yang dapat membantu menyembuhkan penyakit sembelit.

Kismis Arab yang memiliki banyak khasiat untuk kesehatan
Gambar: Kismis Arab yang memiliki banyak khasiat untuk kesehatan

Harga kismis berkisar antara 40 hingga 60 riyal, sekitar Rp 160.000 hingga Rp 240.000 per kilogram. Biasanya toko yang menjual kurma juga menjual kismis, jadi Sahabat tak perlu bingung mencari kismis di Mekah atau Madinah.

Air Zamzam

Tak ketinggalan, air zamzam juga sangat cocok dihadiahkan sebagai oleh-oleh umroh. Biasanya setiap paket umroh sudah include air zamzam sebanyak 5 liter untuk dibawa pulang. Sahabat hanya tinggal mengemasnya dalam botol-botol kecil untuk dibagi-bagikan kepada keluarga tercinta.

Air zamzam
Gambar: Air zamzam untuk oleh-oleh umroh

Sajadah

Salah satu oleh-oleh umroh yang simpel tapi bermakna, yaitu sajadah. Sajadah yang dijual di Mekah atau Madinah biasanya berasal dari Turki dan Cina. Ada banyak pilihan sajadah dalam berbagai bentuk, motif, dan ukuran.

Sajadah khas Turki
Gambar: Sajadah khas Turki yang bisa menjadi oleh-oleh umroh

Mulai dari yang memiliki desain elegan hingga yang cocok untuk traveling, sehingga mudah dibawa ke mana pun.

Baca Juga: Inilah Perbedaan Paspor Umroh 24 Halaman dan 48 Halaman!

Peci

Peci juga bisa menjadi oleh-oleh yang cocok, khususnya untuk keluarga atau teman laki-laki. Sahabat dapat membeli peci yang terbuat dari benang kait, karena benang jenis ini menghasilkan peci yang nyaman.

Peci umroh
Gambar: Peci, salah satu rekomendasi oleh-oleh umroh

Penjual peci dapat ditemukan dengan mudah di dekat Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Harganya berkisar antara 2 sampai 5 riyal, atau sekitar Rp 8.000 sampai Rp 20.000.

Mukena

Jika peci adalah hadiah yang cocok untuk laki-laki, nah mukena khas Arab Saudi bisa jadi pilihan oleh-oleh untuk keluarga dan teman perempuan. Mukena Arab Saudi memiliki warna dan motif yang bervariasi, tentunya dengan bahan yang lembut dan berkualitas.

Mukena umroh
Gambar: Mukena sebagai opsi oleh-oleh umroh

Menjadikan mukena sebagai oleh-oleh tak hanya bermanfaat untuk si penerima, tapi juga bermanfaat untuk Sahabat, lho. Sahabat bisa mendapatkan berkah pahala selama mukena tersebut dipakai untuk ibadah

Henna

Henna juga bisa menjadi oleh-oleh umroh untuk perempuan. Sahabat bisa menemukan henna dengan beragam warna.

Henna umroh
Gambar: Henna sebagai salah satu oleh-oleh umroh

Tentu saja henna Arab Saudi lebih tahan lama dan warnanya indah. Selain itu, henna juga sudah pasti meresap ke dalam kulit, sehingga tidak membatalkan wudhu.

Itulah beberapa inspirasi oleh-oleh yang bisa dibeli di Mekah dan Madinah selepas ibadah umroh. Semoga ulasan bisa membantu Sahabat menghadiahkan oleh-oleh terbaik untuk keluarga dan teman terdekat.

Cara Mudah Masuk Raudhah dengan Aplikasi Nusuk dan Tasreh

Cara Mudah Masuk Raudhah dengan Aplikasi Nusuk dan Tasreh

Raudhah, salah satu area di dalam Masjid Nabawi yang dipercaya sebagai tempat yang mustajab untuk memanjatkan doa. Jemaah umroh maupun haji berbondong-bondong memasuki dan beribadah di Raudhah. Namun, untuk masuk ke Raudhah, Sahabat perlu surat izin khusus (tasreh) atau masuk melalui aplikasi Nusuk (Eatmarna).

Cara mudah masuk Raudhah Masjid Nabawi dengan tasreh dan aplikasi Nusuk
Gambar: Cara mudah masuk Raudhah Masjid Nabawi dengan tasreh dan aplikasi Nusuk

Lantas, bagaimana cara mendapatkan tasreh? Jika tidak mendapatkan tasreh dari travel umroh, bagaimana cara menggunakan aplikasi Nusuk sebagai syarat masuk Raudhah?

Yuk simak informasi berikut, Sahabat!

Keutamaan Raudhah di Masjid Nabawi

Seperti yang kita ketahui, Raudhah merupakan area di dalam Masjid Nabawi yang terletak di antara rumah Rasulullah Saw (yang kini menjadi makam beliau) dan mimbar yang beliau gunakan untuk berdakwah. Raudhah ditandai dengan pilar-pilar megah berwarna putih dan karpet hijau.

Di tempat ini, dahulu Rasulullah Saw. sering duduk-duduk untuk membacakan wahyu dari Allah Swt. dan mengajarkannya kepada para sahabat. Rasulullah juga menyebut Raudhah sebagai taman surga dan area yang mustajab untuk berdoa.

Rasulullah Saw. bersabda: “Satu sholat di Masjid Nabawi lebih baik daripada seribu sholat di tempat lain, kecuali di Masjidil Haram.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

Area Raudhah di Masjid Nabawi dengan pilar megah berwarna putih dan karpet hijau
Gambar: Area Raudhah di Masjid Nabawi dengan pilar megah berwarna putih dan karpet hijau

Karena keistimewaannya ini, jemaah yang masuk ke Raudhah dianjurkan untuk memperbanyak zikir, membaca Al-Qur’an, dan shalat sunnah. Namun, untuk memasuki Raudhah ternyata tak semudah kelihatannya. Realitanya, Sahabat harus mengantre atau mungkin berdesak-desakan dengan jemaah lain.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Oleh-Oleh Umroh, Murah Meriah & Bermanfaat!

Cara Masuk ke Raudhah dengan Tasreh

Untuk memasuki area Raudhah dan makam Rasulullah Saw., Sahabat memerlukan surat izin khusus atau tasreh. Surat tasreh berisi keterangan tentang jumlah jemaah dalam rombongan, waktu masuk (tanggal dan jam), nomor pintu masuk, nomor gerbang masuk, serta daftar nama dan nomor paspor jemaah.

Tasreh ini dikeluarkan oleh Kementerian Haji dan Umroh Arab Saudi. Biasanya surat tasreh ini sudah diurus oleh pihak travel umroh melalui muassasah dan disimpan oleh Tour Leader atau muthawif. Ada kalanya kuota tasreh ini terbatas karena membludaknya jemaah yang ingin masuk ke dalam Raudhah.

Jemaah yang tengah beribadah di dalam Raudhah, Masjid Nabawi
Gambar: Jemaah yang tengah beribadah di dalam Raudhah, Masjid Nabawi

Cara Masuk ke Raudhah dengan Aplikasi Nusuk

Namun, Sahabat tidak perlu khawatir. Jika tidak memiliki tasreh, Sahabat tetap bisa masuk ke dalam Raudhah dengan mengajukan izin melalui aplikasi Nusuk (Eatmarna). Nusuk adalah aplikasi yang disediakan Kerajaan Arab Saudi, sehingga Sahabat dapat masuk ke Raudhah secara mandiri dan tanpa harus ada tasreh.

Baca Juga: Cara Mudah Membuat Paspor Secara Online untuk Umroh

Cara Install dan Menggunakan Aplikasi Nusuk

Nah, untuk masuk ke area Raudhah melalui aplikasi Nusuk, yuk ikuti langkah-langkah berikut!

Panduan menggunakan aplikasi Nusuk untuk masuk ke Raudhah Masjid Nabawi
Gambar: Panduan menggunakan aplikasi Nusuk untuk masuk ke Raudhah Masjid Nabawi
  1. Install aplikasi “Nusuk (Eatmarna Previously)” melalui PlayStore atau AppStore
  2. Atur bahasa untuk aplikasinya, pilih Bahasa Inggris
  3. Selanjutnya pilih “New User”, kemudian pilih “Visitor”
  4. Isi data diri Sahabat, mulai dari nomor visa, nomor paspor, tanggal lahir, kebangsaan, nomor telepon, e-mail, dan password
  5. Masukkan kode verifikasi OTP 4 digit yang dikirim melalui e-mail
  6. Nah, barulah Sahabat berhasil login ke aplikasi Nusuk, lalu pilihlah bagian “Prophet’s Mosque Services”
  7. Pilih registrasi “Praying in Noble Rawda – Men/Women”
  8. Pilih tanggal dan jam/waktu yang diinginkan
  9. Lalu pilih “Issuing Permit” dan akan muncul QR code
  10. Nah, selesai! Sahabat tinggal datang di hari H sesuai pintu masuk dan jadwal yang tertera
  11. Terakhir, pindai atau scan QR code pada pintu masuk

Tips Lolos Masuk Raudhah dengan Mudah

Nah, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, jumlah jemaah yang ingin masuk ke dalam Raudhah ini sangat membludak. Maka dari itu, untuk masuk ke dalam Raudhah, Sahabat hanya dapat berkunjung di waktu-waktu tertentu yang sudah dijadwalkan.

Gerbang masuk Masjid Nabawi di Madinah
Gambar: Gerbang masuk Masjid Nabawi di Madinah

Selain itu, Sahabat juga perlu memerhatikan tips-tips berikut saat ingin memasuki area Raudhah.

Masuk Sesuai Jadwal di Tasreh atau Aplikasi Nusuk

Jadwal kunjungan Raudhah antara jemaah laki-laki dan perempuan berbeda. Untuk itu, ikuti jadwal yang telah ditetapkan ya, Sahabat!

Baca Juga: Inilah Perbedaan Paspor Umroh 24 Halaman dan 48 Halaman!

Jadwal ziarah Raudhah bagi jemaah laki-laki

  • Pagi : pukul 11.00 Waktu Arab Saudi s.d. shalat Isya
  • Malam : pukul 00.30 Waktu Arab Saudi s.d. shalat Subuh.

Jadwal ziarah Raudhah bagi jemaah perempuan

  • Pagi : waktu shalat Subuh s.d. pukul 11.00 Waktu Arab Saudi
  • Malam : waktu shalat Isya s.d. pukul 00.00 Waktu Arab Saudi

Jangan Terpisah dari Rombongan

Untuk masuk ke Raudhah, sebaiknya dilakukan bersama rombongan. Sahabat akan dibimbing oleh muthawif dan muthawifah, sehingga Sahabat bisa mendapatkan arahan dan tidak akan tersesat saat di dalam Raudhah.

Suasana di dalam Raudhah Masjid Nabawi
Gambar: Suasana di dalam Raudhah Masjid Nabawi

Tetap Sabar

Saat masuk ke Raudhah, memang kondisinya akan berdesak-desakan dengan jemaah lainnya. Usahakan agar Sahabat tidak mendorong-dorong atau bahkan menyakiti jemaah lain.

Jika memang kondisinya tidak memungkinkan untuk masuk ke Raudhah karena jumlah jemaah yang membludak atau karena tidak mendapatkan izin, usahakan kita berlapang dada menerima situasi ini. Hal seperti ini sudah di luar dari kontrol kita. Sahabat tetap akan mendapatkan pahala yang sama ketika shalat di area Masjid Nabawi yang lain, meski bukan di dalam Raudhah.

Itulah dua cara mudah untuk masuk ke area Raudhah, yaitu dengan menggunakan surat izin tasreh dan melalui aplikasi Nusuk. Semoga Allah memudahkan langkah Sahabat untuk bisa berkunjung dan beribadah di Masjid Suci Nabawi.

Hukum Minum Obat Penunda Haid Untuk Umroh

Hukum Minum Obat Penunda Haid Untuk Umroh

Dalam Islam, saat haid, perempuan diharamkan melakukan ibadah, seperti shalat, memegang dan membaca mushaf Al-Qur’an, berpuasa, dan tawaf saat umroh atau haji. Lalu bagaimana jika perempuan mengalami haid saat umroh atau haji? Apakah boleh mengonsumsi obat penunda haid untuk umroh?

Hukum jemaah perempuan mengonsumsi obat penunda haid untuk umroh
Gambar: Hukum jemaah perempuan mengonsumsi obat penunda haid untuk umroh

Berikut Ventour rangkumkan penjelasannya untuk Sahabat. Yuk disimak!

Bisakah Umroh saat Haid?

Dilansir dari Konsultasi Syariah, jemaah perempuan tetap diperbolehkan untuk mengenakan ihram. Sebab, dalam berihram, tidak ada kewajiban harus suci dari hadas kecil maupun besar. Namun, saat sampai di tempat miqat, hendaknya Sahabat menyucikan diri dengan mandi dan istitsfar. Istitsfar adalah menggunakan pembalut lebih rapat dan memastikan tidak ada darah haid yang tembus ke celana.

Sahabat Jabir bin Abdillah r.a. menceritakan kejadian yang dialami Asma’ binti Umais, istri Abu Bakar as-Shiddiq, pada saat haji dan tiba di Dzulhulaifah untuk miqat.

Kisah Asma’ binti Umais yang mengalami nifas saat ibadah haji
Gambar: Kisah Asma’ binti Umais yang mengalami nifas saat ibadah haji

Ketika kami sampai di Dzulhulaifah, Asma binti Umais melahirkan anak, yaitu Muhammad bin Abu Bakar. Lalu beliau meminta orang untuk bertanya kepada Rasulullah Saw, “Apa yang harus saya lakukan?”

“Mandilah dan lakukanlah istitsfar dengan kain, dan mulailah ihram.” (H.R. Muslim).

Meskipun dalam hadits ini, konteksnya Asma’ binti Umais mengalami nifas, namun hal ini juga berlaku untuk perempuan haid, karena hukumnya sama sesuai kesepakatan ulama. Jadi, perempuan tetap diperbolehkan untuk mengenakan kain ihram meski sedang haid.

Larangan Tawaf bagi Perempuan Haid

Namun, yang dilarang saat haid adalah melakukan tawaf. Hal ini berdasarkan kisah Aisyah r.a. yang berhaji bersama Rasulullah Saw. Saat tiba di daerah Saraf, Aisyah mengalami haid. Rasulullah melihat Aisyah menangis, lalu beliau bertanya, “Ada apa denganmu? Apa kamu haid?”

Aisyah pun mengiyakan pertanyaan dari Rasulullah. Lalu Rasulullah bersabda, “Haid adalah kondisi yang Allah Swt. takdirkan untuk putri Adam. Lakukan seperti yang dilakukan jemaah haji. Hanya saja jangan melakukan tawaf di Ka’bah.” (H.R. Bukhari)

Perempuan yang haid atau menstruasi dilarang mengerjakan tawaf saat haji atau umroh
Gambar: Perempuan yang haid atau menstruasi dilarang mengerjakan tawaf saat haji atau umroh

Aisyah akhirnya mengerjakan semua rukun haji, kecuali tawaf. Barulah setelah suci, beliau melaksanakan tawaf di Ka’bah.

Baca Juga: Bolehkah Memakai Skincare dan Make Up saat Umroh? Perempuan Wajib Tahu!

Pendapat Ulama tentang Hukum Umroh bagi Perempuan Haid

Sebenarnya, ada beberapa pendapat tentang hukum perempuan yang mengalami haid saat umroh atau haji:

  1. Menurut mazhab Syafi’i, perempuan yang haid boleh mengerjakan rukun umroh atau haji, kecuali tawaf. Ia harus menunggu hingga suci, baru boleh melakukan tawaf.
  2. Pendapat dari ulama Atha’ bin Abi Rabah, bahwa perempuan boleh mengonsumsi obat penunda haid untuk menghentikan haid sementara waktu, lalu ia bersuci dan melakukan tawaf.
  3. Pendapat terakhri dari mazhab Hanafi, perempuan yang haid boleh mengerjakan tawaf, tapi wajib membayar dam (denda).

Bolehkah Mengonsumsi Obat Penunda Haid?

Sebagai orang Indonesia yang tidak memungkinkan untuk menunggu masa suci lalu melakukan tawaf karena waktu umroh terbatas, maka pendapat yang paling banyak diyakini adalah mengonsumsi obat penunda haid, jika waktu umroh berdekatan dengan masa haid.

Hukum mengonsumsi obat penunda haid untuk umroh dan haji
Gambar: Hukum jemaah perempuan mengonsumsi obat penunda haid untuk umroh dan haji

Atha’ bin Abi Rabah yang merupakan tokoh ulama ahli fiqih dari golongan tabi’in, berpendapat tentang hukum perempuan mengonsumsi obat penunda haid agar boleh melakukan tawaf.

“Boleh, jika dia yakin darahnya berhenti. Namun, jika dia merasa darahnya masih ada yang keluar meskipun setetes dan tidak berhenti, maka belum suci.” (H.R. Abdurrazaq)

Baca Juga: Maqam Ibrahim Ternyata Bukan Kuburan, Inilah Sejarah dan Keutamaannya!

Untuk mengonsumsi obat penunda haid, Sahabat perlu berkonsultasi dengan dokter yang berkompeten di bidangnya. Ada dua jenis obat yang biasanya digunakan untuk mencegah haid, yaitu pil KB kombinasi dan norethisterone. Pil KB kombinasi mengandung hormon estrogen dan progesteron yang dapat menunda pendarahan haid. Sementara norethisterone berfungsi menguatkan dinding rahim dan menunda haid.

Aturan Penggunaan Obat Penunda Haid

Perlu diperhatikan, bahwa obat penunda haid tidak boleh dikonsumsi lebih dari 14 hari. Sebab, jika dikonsumsi lebih dari waktu tersebut, akan menyebabkan pendarahan yang lebih parah. Mengonsumsi obat penunda haid juga dapat menimbulkan beragam efek samping, seperti mual, muntah, pusing, nyeri payudara, perubahan mood, dan peningkatan berat badan.

Selain itu, tidak semua perempuan diperbolehkan mengonsumsi obat penunda haid, seperti ibu menyusui, penderita kanker payudara, stroke, ginjal, dan jantung.

Maka sangat penting Sahabat untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat penunda haid.

Jemaah perempuan harus berkonsultasi ke dokter sebelum mengonsumsi obat penunda haid untuk keperluan umroh atau haji
Gambar: Jemaah perempuan harus berkonsultasi ke dokter sebelum mengonsumsi obat penunda haid untuk keperluan umroh atau haji

Namun jika kondisi Sahabat tidak memungkinkan mengonsumsi obat penunda haid dan tetap mengalami haid saat umroh atau haji, maka dianjurkan untuk berlapang dada dan menerima dengan ikhlas. Berusaha menahan diri dari larangan saat haid juga adalah bentuk ketaatan kita terhadap Allah Swt.

Jika mengalami haid saat umroh atau haji, Sahabat tetap bisa mengerjakan rukun dan amalan lain, seperti berihram, sa’i, dan memperbanyak zikir. Pada dasarnya, Islam selalu memberikan kemudahan dan keringanan dalam beribadah. 

Bisakah Melakukan Pembayaran di Arab Saudi melalui ATM, Debit, dan QRIS?

Bisakah Melakukan Pembayaran di Arab Saudi melalui ATM, Debit, dan QRIS?

Belanja oleh-oleh sudah menjadi agenda wajib setiap kita menunaikan ibadah umroh dan haji ke Tanah Suci. Selain membayar dengan riyal, bisakah kita menggunakan metode pembayaran di Arab Saudi lainnya, seperti mata uang rupiah, kartu kredit, dan QRIS?

Cara melakukan tarik tunai melalui ATM di Arab Saudi
Gambar: Cara melakukan tarik tunai melalui ATM di Arab Saudi

Tenang saja, kini Sahabat bisa berbelanja di Arab Saudi secara mudah dan efisien dengan alat pembayaran yang bervariasi. Mulai dari riyal, rupiah, kartu kredit, dan melakukan tarik tunai di ATM.

Yuk simak ulasan berikut!

Pembayaran di Arab Saudi dengan Rupiah

Bukan hanya menggunakan riyal, Sahabat juga bisa berbelanja menggunakan mata uang rupiah. Namun, tidak semua pecahan uang bisa digunakan, hanya nominal Rp 50.000 dan Rp 100.000 saja yang bisa digunakan sebagai alat pembayaran.

Cara melakukan pembayaran di Arab Saudi dengan mata uang rupiah
Gambar: Melakukan pembayaran di Arab Saudi dengan mata uang rupiah

Bahkan, sebagian besar pedagang di Mekah, Madinah, dan Jeddah juga bisa berbahasa Indonesia. Banyak pula yang bisa berbahasa daerah seperti bahasa Jawa dan Sunda. Jadi, Sahabat tidak perlu khawatir akan mengalami kesulitan saat berbelanja di Arab Saudi.

Hal ini karena Indonesia adalah negara yang mengirimkan jamaah umroh dan haji terbanyak ke Tanah Suci. Maka tidak heran bila rupiah diterima dengan baik sebagai alat pembayaran yang sah di Arab Saudi. Terlebih, banyak orang Indonesia yang membuka bisnis dan berdagang di Arab Saudi.

Baca Juga: Tips Antisipasi Copet Saat Umroh dan Haji

Pembayaran di Arab Saudi dengan Kartu Debit & Kartu Kredit 

Selain mata uang riyal dan rupiah, pembayaran melalui kartu debit dan kartu kredit juga mulai banyak digunakan di pusat perbelanjaan dan hotel besar.

Sahabat dapat menggesek kartu debit dan kartu kredit di merchant dengan mesin EDC yang terdapat logo VISA dan Mastercard. Cara ini sangat praktis, persis seperti yang Sahabat lakukan di Indonesia.

Cara membayar dengan kartu debit dan kartu kredit
Gambar: Cara melakukan pembayaran di Arab Saudi dengan kartu debit dan kartu kredit

Namun, bijaklah saat menggesek kartu, karena Sahabat bisa jadi lebih konsumtif saat berbelanja menggunakan kartu debit atau kartu kredit.

Cara Tarik Tunai di ATM Arab Saudi

Sahabat juga tidak perlu khawatir jika persediaan uang riyal di dompet menipis. PT Artajasa Pembayaran Elektronis (ATM Bersama) telah bekerja sama dengan Bank Al-Rajhi di Arab Saudi. Jadi, Sahabat bisa melakukan transaksi ATM di tanah suci, seperti tarik tunai riyal.

Cara melakukan tarik tunai di ATM Arab Saudi
Gambar: Cara melakukan tarik tunai di ATM Arab Saudi

Cara melakukan tarik tunai riyal di ATM Arab Saudi:

  1. Carilah mesin ATM terdekat
  2. Cocokkan logo jaringan ATM Sahabat dengan logo yang tertera di mesin ATM (biasanya ada logo jaringan ATM internasional seperti Maestro, Master Card, Visa, Visa Electron, Plus, Cirrus, Alto, dan sebagainya)
  3. Masukkan kartu ATM dan pilihlah Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris
  4. Ikuti petunjuk di mesin ATM hingga tahap memasukkan jumlah uang yang ingin ditarik tunai
  5. Sahabat bisa mengambil uang sesuai dengan jumlah yang diinginkan, dengan catatan setiap transaksi tarik tunai dikenakan biaya Rp 25.000 dan cek saldo sebesar Rp 3.500
  6. Jangan khawatir jika layar mesin ATM menampilkan sisa saldo 0 karena kebijakan ATM setempat tidak menampilkan saldo nasabah
  7. Ambil kembali kartu ATM dan Sahabat bisa menggunakan uang riyal sesuai kebutuhan

Baca Juga: Cara Mudah Masuk Raudhah dengan Tasreh dan Aplikasi Nusuk

Layanan tarik tunai ini dapat dinikmati seluruh nasabah pengguna ATM Bersama di lebih dari 45 ribu ATM Bank Al-Rajhi di Arab Saudi.

Hingga saat ini, bank-bank Indonesia yang bergabung dalam layanan ATM Bersama antar negara, antara lain BNI, Bank Jatim, BRI Syariah, BRI, Bank NTB Syariah, Bank DKI, Bank Syariah Mandiri, Bank DIY, Bank Jabar, Bank Sumut, Bank Kaltimtara, dan BNI Syariah.

Apakah Bisa Membayar Melalui QRIS?

Saat ini, Bank Indonesia sedang memperluas layanan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) ke sejumlah negara, termasuk Arab Saudi. Sahabat tidak perlu lagi melakukan tukar uang di money changer, termasuk saat umroh dan haji.

Kerja sama Bank Indonesia untuk memperluas layanan QRIS di Arab Saudi
Gambar: Kerja sama Bank Indonesia untuk memperluas layanan QRIS di Arab Saudi

Tak hanya Arab Saudi, Bank Indonesia juga telah menyatakan kerja samanya dengan Malaysia, Singapura, Filipina, Korea Selatan, dan Jepang agar pembayaran via QRIS ini bisa diakses dengan mudah di negara-negara tersebut.

Nah, jadi Sahabat tidak perlu bingung lagi ketika melakukan pembayaran atau berbelanja di Arab Saudi. Sahabat bisa membayar secara tunai menggunakan riyal dan rupiah atau menggesek kartu debit dan kartu kredit. Bahkan, ke depannya Sahabat juga bisa melakukan pembayaran via QRIS.