Wajib Pahami! Aturan Umrah yang Sebaiknya Diketahui oleh Jemaah Perempuan!

Bagi Sahabat jamaah perempuan yang ingin melaksanakan ibadah umrah, perlu diketahui bahwa jamaah perempuan memiliki persiapan dan aturan yang berbeda dibandingkan dengan jemaah laki-laki.

Selain itu, dalam pelaksanaan ibadah umrah, terdapat aturan khusus yang berlaku bagi jemaah perempuan.

Misalnya, ada ketentuan mengenai tindakan yang seharusnya diambil selama periode menstruasi, kejelasan apakah wanita diperbolehkan melakukan perjalanan tanpa mahram untuk melaksanakan umrah, serta panduan tentang pakaian yang harus dipakai saat memasuki kondisi ihram untuk umrah.

Gambar 1 : Jamaah perempuan memiliki persiapan dan aturan yang berbeda (Sumber : kompas.com)

Aturan yang Perlu Diketahui Sebelum Bepergian Sendiri

Baru-baru ini, otoritas Arab Saudi telah mengambil langkah signifikan dengan mengizinkan wanita untuk melaksanakan ibadah umrah tanpa kehadiran mahram. Pernyataan ini disampaikan oleh Dr. Tawfiq Al Rabiah, Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, yang menegaskan bahwa persyaratan bagi jemaah wanita untuk berangkat bersama mahram kini tidak lagi berlaku.

Namun, dari perspektif Islam, umumnya wanita dilarang untuk melakukan perjalanan tanpa didampingi mahram. Memilih untuk melakukan perjalanan dengan kelompok atau bersama mahram tetap menjadi pilihan yang lebih bijaksana untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan.

Aturan Talbiyah Pada Jamaah Perempuan dalam Ibadah Haji dan Umrah

Talbiyah adalah doa yang dibaca oleh jemaah haji dan umrah yang merupakan hal penting untuk menandakan keseriusan dan niat mereka dalam menjalankan ibadah.

Bagi Sahabat jemaah perempuan, membaca Talbiyah dengan suara yang pelan dan tidak keras adalah lebih disarankan untuk menjaga kesopanan dan kewibawaan sebagai seorang wanita muslimah.

Aturan Berpakaian atau Ihram Jamaah Perempuan Saat Umrah

Ketika memasuki kondisi ihram untuk memulai ibadah umrah, jemaah perempuan harus memastikan bahwa pakaian yang dikenakan lebar, longgar, dan menutupi seluruh tubuh dengan baik.

Gambar 2 : Perbedaan Ihram jamaah perempuan dan laki-laki Ventour Travel ketika umrah

Hindari pakaian yang memiliki elemen dekoratif atau mencolok, karena ihram adalah simbol kesederhanaan dan kesucian dalam beribadah. Selain itu, perempuan diharuskan untuk menghindari penggunaan parfum, wewangian, perhiasan, dan riasan selama menjalani ihram.

Jarak dan Aturan Sai Jamaah Perempuan saat Umrah

Sai merupakan salah satu rukun utama dalam ibadah umrah dan haji yang wajib dilaksanakan oleh setiap jemaah. Ritual ini melibatkan berjalan kaki dan berlari kecil dari Bukit Safa ke Bukit Marwah, serta sebaliknya, dilakukan sebanyak tujuh kali.

Jarak tempuh untuk satu kali perjalanan dari Bukit Safa ke Bukit Marwah adalah 405 meter. Dengan demikian, total jarak yang harus ditempuh selama tujuh kali perjalanan bolak-balik antara kedua bukit tersebut menjadi 2.835 meter (7 x 2 x 405 meter).

Gambar 3 : Jemaah memulai sa’i dari Bukit Safa

Pada titik-titik tertentu yang ditandai dengan pilar neon hijau, pria jemaah disunnahkan untuk berlari kecil, sementara wanita dianjurkan untuk berjalan cepat.

Hukum Rami Bagi Jamaah Perempuan

Rami merupakan sunah yang dianjurkan bagi jamaah pria selama tiga putaran tawaf pertama, yang meliputi kegiatan berlari dengan kecepatan sedang.

Ritual ini tidak diwajibkan bagi wanita, karena diperuntukkan khusus bagi pria sebagai bentuk demonstrasi kekuatan dan ketahanan.

Baca Juga : Perlu di Ketahui! 8 Barang Bawaan yang Dilarang untuk dibawa Oleh Jamaah Umrah

Persiapan Khusus Wanita untuk Umrah Menstruasi

Wanita sebaiknya melakukan perencanaan yang matang untuk menghindari menstruasi selama pelaksanaan umrah, mengingat bahwa beberapa ritual tertentu memerlukan kondisi di mana mereka tidak sedang mengalami menstruasi.

Apabila menstruasi tetap terjadi, penting untuk diingat bahwa Aisyah RA juga menghadapi situasi serupa. Kemudian Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Hal ini telah ditetapkan oleh Allah untuk putri-putri Adam. Lakukanlah semua ritual haji kecuali tawaf.”

Perbedaan Cukur Rambut untuk Pria dan Pemangkasan untuk Wanita

Jemaah pria diwajibkan untuk mencukur rambut mereka setelah menyelesaikan umrah, sedangkan jemaah wanita diharuskan untuk memangkas sedikit rambut dengan panjang seukuran kuku jari sebagai tanda bahwa mereka telah menuntaskan pelaksanaan umrah.

Selain tujuh aturan yang sudah disebutkan, Otoritas Kerajaan Arab Saudi (KSA) juga mengeluarkan aturan berpakaian khusus untuk wanita yang akan menunaikan umrah di Masjidil Haram, Makkah.

Pedoman ini disampaikan oleh Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi melalui akun media sosial X (sebelumnya Twitter) baru-baru ini.

Menurut laporan dari Arabian Business, ada tiga aturan utama yang perlu diperhatikan oleh jemaah wanita, yaitu:

  1. Pakaian harus lebar dan longgar.
  2. Pakaian harus menutupi seluruh tubuh.
  3. Pakaian tidak boleh memiliki hiasan atau elemen dekoratif.

Meski begitu, kementerian menekankan bahwa wanita tetap bisa memilih pakaian mereka, asalkan mengikuti pedoman yang telah ditetapkan.

Perlu di Ketahui! 8 Barang Bawaan yang Dilarang untuk dibawa Oleh Jamaah Umrah

Kementerian Haji Arab Saudi Mengumumkan Barang-Barang Terlarang Selama Umrah

Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi baru-baru ini merilis daftar barang-barang yang dilarang untuk dibawa oleh jemaah yang akan melaksanakan ibadah umrah di Tanah Suci.

Daftar barang terlarang ini memiliki tujuan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan selama perjalanan ke Arab Saudi. Melalui postingan resmi di media sosial, Kementerian telah menyoroti delapan jenis barang yang tidak boleh dibawa dalam perjalanan umrah.

Gambar 1 : Pemberitahuan Tentang Barang-Barang yang Dilarang (himpuh.or.id)

1. Kembang api
2. Uang palsu
3. Obat-obatan tanpa izin
4. Peralatan pengawas
5. Detektor perangkap kecepatan
6. Senjata setrum
7. Laser
8. Alat perekam tersembunyi

Baca Juga : Perdana! Umroh Sambil Menjelajahi Jeddah, Paket Eksklusif dari Ventour!

Pentingnya Memahami Daftar Barang yang Terlarang untuk dibawa

Penting untuk selalu mematuhi peraturan dan tata tertib yang telah ditetapkan oleh pihak berwenang Arab Saudi saat melakukan perjalanan umrah. Melanggar peraturan tersebut dapat mengakibatkan konsekuensi hukum yang serius bagi jemaah.

Gambar 2 : Potret Jamaah Umrah Ventour

Dengan memahami daftar barang-barang terlarang yang tidak boleh dibawa saat melakukan umrah, jemaah dapat memastikan perjalanan mereka berjalan lancar dan aman. Untuk informasi lebih lanjut dan daftar lengkap barang-barang terlarang, jemaah dapat mengunjungi situs resmi Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi. Semoga perjalanan ibadah umrah Anda berjalan lancar dan mendapatkan berkah dari Allah SWT.

INFO PENTING! Musim Panas di Arab Saudi hingga September, Tips Aman Beribadah Umroh!

Cuaca Panas di Arab Saudi, Imbauan Kementerian Haji untuk Jemaah Umroh

Musim panas di berbagai wilayah Arab Saudi telah memasuki bulan Mei 2024 dan diprediksi akan berlanjut hingga bulan September mendatang.

Suhu di kota suci Makkah dan Madinah diperkirakan akan mencapai lebih dari 40 derajat Celsius pada siang hari. Kondisi ini tentu dapat menjadi tantangan bagi para Sahabat yang sedang melaksanakan ibadah umroh di tengah teriknya musim panas.

Gambar 1 : Pemandangan musim panas di Masjid Nabawi

Kementerian Haji dan Umroh Arab Saudi telah memberikan imbauan melalui akun media sosialnya untuk memperhatikan kondisi kesehatan selama menjalankan ibadah umroh di musim panas ini.

“Biasakan diri Anda dengan tindakan pencegahan kesehatan penting untuk mencegah kelelahan, dehidrasi, dan heat stroke selama pengalaman umrah musim panas Anda,” tulis Kementerian Haji dan Umrah dalam unggahannya yang diposting pada Selasa (30/7/2024).

Dalam situasi cuaca yang panas seperti ini, penting bagi jemaah umroh untuk mengambil langkah pencegahan guna menjaga kesehatan dan kelancaran ibadah mereka.

Baca Juga : Rekor Terbaru! Haji 2024 Tercatat Jumlah Jemaah Terbanyak, Indonesia Termasuk Salah Satu Kontributor Tertinggi!

Tips Penting untuk Jemaah Umrah

Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah mencegah sengatan matahari. Paparan sinar matahari yang berlebihan dapat menyebabkan kulit terbakar dan bahkan heat stroke. Oleh karena itu, disarankan untuk para Sahabat menggunakan topi atau payung, serta mencari tempat teduh ketika terik matahari mulai terasa

Gambar 2 : Jamaah sedang mendinginkan diri

Selain itu, menghindari dehidrasi juga merupakan hal yang krusial. Dalam suhu yang tinggi, tubuh cenderung kehilangan cairan lebih cepat. Bagi Sahabat yang sedang menjalankan ibadah umroh disarankan untuk selalu membawa air minum dan mengonsumsi cairan yang cukup agar tubuh tetap terhidrasi.

Tips selama melaksanakan umroh juga tidak kalah penting. Disarankan untuk membagi waktu ibadah dengan bijak, menghindari aktivitas fisik yang berat saat suhu puncak, serta beristirahat yang cukup untuk menghindari kelelahan.

Kementerian Haji dan Umroh juga memberikan saran kepada jemaah umroh untuk selalu memperhatikan kondisi kesehatan mereka sendiri. Jika merasakan gejala tidak normal seperti pusing, mual, atau lemas, segera minta bantuan dan istirahatlah sejenak.

Dengan mengikuti tips-tips tersebut, diharapkan Sahabat dapat menjalani ibadah dengan aman dan nyaman selama musim panas ini. Melaksanakan ibadah umrah di tengah cuaca panas memang bisa menjadi ujian, namun dengan kesiapan dan kehati-hatian, semua itu dapat diatasi. Selamat menunaikan ibadah umrah dan semoga perjalanan spiritual Sahabat berjalan lancar dan mendapat berkah dari Allah SWT.

Umroh Musim Dingin, Apa Saja yang Perlu Disiapkan?

Tidak seperti di Indonesia yang suhunya tropis, Arab Saudi memiliki musim panas dan musim dingin lho, Sahabat!

Biasanya musim panas di Arab Saudi berlangsung di bulan Juni hingga Agustus. Pada musim panas, suhu di Arab Saudi bisa mencapai 50°C. Sementara pada musim dingin, suhunya berkisar antara 17°C hingga 29°C.

Suasana Masjidil Haram saat musim dingin
Gambar: Suasana Masjidil Haram saat musim dingin

Khususnya untuk Sahabat yang umroh di musim dingin, tentunya perlu persiapan yang matang dalam menghadapi cuaca ekstrem. Perlengkapan saja yang perlu disiapkan? Bagaimana tips umroh saat menghadapi musim dingin?

Yuk simak ulasan berikut!

Bawa Pakaian Tebal saat Musim Dingin

Perlengkapan yang wajib Sahabat bawa saat musim dingin tentunya adalah pakaian tebal. Jangan lupa untuk membawa jaket, syal, sarung tangan, dan kaos kaki untuk melindungi diri dari hawa dingin yang ekstrem. 

Pakaian hangat saat musim dingin
Gambar: Pakaian hangat saat musim dingin

Bawa Pelembab Kulit

Umroh di musim dingin bisa menjadi tantangan tersendiri untuk kesehatan kulit Sahabat. Suhu rendah bisa membuat kulit Sahabat menjadi kering, pecah-pecah, bahkan iritasi. 

Oleh karena itu, bawalah pelembab kulit atau moisturizer untuk menjaga kelembaban kulit. Pilih moisturizer yang cocok untuk jenis kulit Sahabat. Jika kulit Sahabat cenderung kering, pilih pelembab yang mengandung bahan hyaluronic acid atau glycerin.

Tetap Terhidrasi Meski Saat Musim Dingin

Saat musim dingin, kita cenderung lupa untuk mengonsumsi air karena hawa dinginnya membuat kita tidak cepat haus. Padahal mengonsumsi air mineral dalam jumlah yang cukup ini tetap penting ya, Sahabat!

Konsumsi air yang cukup agar tetap terhidrasi saat musim dingin
Gambar: Konsumsi air yang cukup agar tetap terhidrasi saat musim dingin

Asupan air yang cukup akan membantu Sahabat tetap terhidrasi dan terhindar dari rasa lemas saat beraktivitas.

Memakai Sepatu yang Sesuai

Selain menjaga kehangatan tubuh, penting juga untuk memastikan sepatu Sahabat memiliki insulasi atau pelapis yang berfungsi menghangatkan bagian kaki. Namun, pastikan juga sepatu tersebut tidak membuat kaki Sahabat terasa sempit dan gerah yang bisa menimbulkan lecet.

Lakukan Vaksin Jelang Musim Dingin

Perubahan musim yang ekstrem bisa memicu imun kita menjadi lemah. Untuk itu, penting bagi Sahabat untuk melakukan vaksinasi tambahan, seperti vaksin flu. Siapkan multivitamin untuk menjaga imun dan stamina tubuh. Sahabat juga perlu membawa obat flu untuk berjaga-jaga jika sakit saat di Tanah Suci.

Vaksin flu
Gambar: Vaksin flu

Nah, itulah beberapa tips yang bisa dipersiapkan saat umroh di musim dingin. Bagaimanapun cuacanya saat di Tanah Suci, semoga tak menghalangi kita untuk memaksimalkan ibadah.

Badal Umroh, Inilah Cara Mengumrohkan Orang yang Telah Wafat

Pada dasarnya, hukum umroh ialah sunnah, namun tetap dianjurkan bagi yang mampu. Baik mampu secara fisik maupun finansial. Namun, dalam Islam, orang-orang yang sakit atau telah wafat pun tetap bisa melaksanakan ibadah umroh dengan badal umroh.

Tata cara badal umroh
Gambar: Tata cara badal umroh

Apa Itu Badal Umroh?

Badal umroh adalah ibadah umroh yang pahalanya diniatkan untuk orang lain yang sudah tidak mampu melaksanakan umroh.

Penyebabnya bisa karena sudah wafat, sakit keras, atau tua renta yang menyebabkan tidak dapat melakukan safar menuju Tanah Suci.

Orang yang dapat menggantikan umroh atau membadalkan umroh bisa dari keluarga atau pun bukan.

Baca Juga: 3 Alasan Nonmuslim Dilarang Masuk Kota Mekah dan Madinah

Hukum Badal Umroh

Hukum badal umroh menurut pandangan mayoritas ulama adalah boleh dilakukan, karena tidak ada dalil yang melarangnya.

“Wahai Rasulullah, ayahku sudah sangat tua, tidak mampu umroh, haji, dan perjalanan. Beliau menjawab, Hajikanlah ayahmu, dan umrohkanlah.”

(H.R. Ibnu Majah, Tirmidzi, Nasa’i)
Hukum badal umroh
Gambar: Hukum badal umroh

Ada pula dalil yang menjelaskan tentang hukum badal haji.

Dari Ibnu ‘Abbas r.a., bahwa Rasulullah pernah mendengar seseorang mengucapkan, “Labbaik ‘an Syubrumah (aku memenuhi panggilan-Mu, Ya Allah, atas nama Syubrumah.”

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata, “Memangnya siapa Syubrumah?”

Ia menjawab, “Syubrumah adalah saudaraku atau kerabatku.”

Rasulullah lantas bertanya, “Engkau sudah berhaji untuk dirimu?”

Baca Juga: Hotel Madinah Taiba Front Cuma 10 Langkah ke Masjid Nabawi!

Ia menjawab, “Belum.”

Rasulullah lantas memberi saran, “Berhajilah untuk dirimu dahulu, barulah berhaji atas nama Syubrumah.” (H.R. Abu Daud)

Hendaknya, orang yang membadalkan haji harus menunaikan untuk menunaikan ibadah haji terlebih dahulu untuk dirinya sendiri.

Sama seperti haji, badal umroh perlu dilakukan dengan pelaksanaan umroh untuk diri sendiri terlebih dahulu. Selanjutnya bisa umroh atas nama orang lain.

Ketentuan Badal Umroh

Selain hanya bisa dilakukan oleh orang yang sudah pernah berumroh sebelumnya, ada beberapa ketentuan lain untuk bisa membadalkan umroh:

  1. Badal umroh hanya bisa dilakukan untuk satu orang. Jika Sahabat ingin membadalkan dua orang, maka ibadah umrohnya harus dilakukan dua kali.
  2. Orang yang dibadalkan umrohnya adalah orang yang sudah tidak mampu lagi melaksanakan umroh secara fisik. Misalnya, orang yang sakit keras dan orang yang telah wafat. Tidak sah hukumnya jika orang yang dibadalkan masih mampu berangkat ke Tanah Suci.
Pelaksanaan ibadah umroh di Masjidil Haram
Gambar: Pelaksanaan ibadah umroh di Masjidil Haram

Baca Juga: Umroh Musim Dingin, Apa Saja yang Perlu Disiapkan?

  1. Orang yang dibadalkan umrohnya adalah orang tidak mampu berumroh karena faktor finansial. Badal umroh menjadi tidak sah jika Sahabat membadalkan umroh orang yang masih mampu secara finansial.
  2. Badal umroh dapat dilakukan oleh mahram atau pun non mahram.
  3. Laki-laki dapat membadalkan umroh untuk perempuan, dan sebaliknya.

Tata Cara Pelaksanaan

Saat hendak melakukan badal umroh untuk orang lain, Sahabat harus menjalankan ibadah umroh untuk diri sendiri terlebih dahulu.

Sahabat bisa memulai niat umroh untuk diri sendiri di tempat miqat. Lalu menyelesaikan seluruh rangkaian umroh, mulai dari ihram, tawaf, sa’i, dan tahalul.

Memulai ibadah umroh dengan ihram dari miqat
Gambar: Memulai ibadah umroh dengan ihram dari miqat

Setelah itu, Sahabat bisa memulai badal umroh dengan lafal niat yang berbeda dari niat umroh untuk diri sendiri. Berikut bacaan niat badal umroh:

نَوَيْتُ العُمْرَةَ عَنْ فُلَانٍ وَأَحْرَمْتُ بِهِ للهِ تَعَالَى

Nawaitul ‘umrota ‘an fulān (sebut nama orang yang dibadalkan) wa ahramtu bihī lillāi ta‘ālā.
“Aku menyengaja ibadah umroh untuk si fulan (sebut nama orang yang dibadalkan) dan aku ihram umroh karena Allah ta‘ala.”


Baca Juga: Di Antipode Ka’bah, Kamu Bisa Salat ke Segala Arah!

Setelah selesai ihram, Sahabat bisa melanjutkan tawaf dan sa’i, serta ditutup dengan tahalul. Untuk badal umroh, Sahabat tidak diwajibkan untuk kembali ke miqot untuk ihram orang yang dibadalkan.

Nah, itulah hukum dan tata cara pelaksanaan badal umroh. Jadi, melalui badal umroh, Sahabat tetap bisa mengumrohkan keluarga dan teman yang telah wafat atau tidak mampu lagi untuk umroh.

Kenali 5 Tempat Miqat yang Sering Dikunjungi Jemaah Umroh

Jika Sahabat ingin berangkat umroh, pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah miqat. Berniat atau ihram di tempat miqat adalah salah satu rukun umroh yang wajib dilaksanakan. Dengan kata lain, jika Sahabat meninggalkan rukun ini, maka wajib membayar dam atau denda.

Apa Itu Miqat? 

Miqat adalah waktu dan tempat yang ditentukan oleh Rasulullah Saw. dan para khalifah sebagai titik awal pelaksanaan umroh maupun haji.

Tempat miqat umroh
Gambar: Tempat miqat umroh

Miqat juga menjadi tempat untuk mengenakan ihram dan memulai niat. Jemaah umroh yang sudah berniat di tempat miqat akan berlaku baginya larangan-larangan ihram.

Miqat sendiri terbagi menjadi dua macam, yaitu:

• Miqat Zamani

Miqat Zamani adalah batas waktu untuk melaksanakan ibadah haji yang dimulai sejak 1 Syawal hingga terbit fajar di 10 Zulhijjah. Sementara miqat zamani untuk umroh berlaku sepanjang tahun tanpa ada batasannya.

• Miqat Makani

Miqat makani merupakan batas tempat di mana seseorang harus memulai niat haji atau umroh serta mengenakan ihram. 

Dalam hal penetapan lokasi miqat makani didasarkan pada beberapa riwayat hadits berikut:

Dari ‘Ibnu bin Abbas r.a, sesungguhnya Rasulullah telah menentukan miqat bagi penduduk Madinah, yaitu di Dzulhulaifah, bagi penduduk Syam di Juhfah, bagi penduduk Najd di Qarnul Manazil, dan untuk penduduk Yaman di Yalamlam.” (H.R. Bukhari & Muslim)

Baca Juga: Asyiknya Umroh Plus Turki, Nikmati Wisata Eksotis di Cappadocia

Dari ‘Aisyah r.a. berkata:

“Sesungguhnya Rasulullah telah menetapkan miqat untuk penduduk ‘Iraq, yaitu Dzatu ‘Irqin.” (H.R. Abu Daud)

Memulai niat ihram di tempat miqat
Gambar: Memulai niat ihram di tempat miqat

Inilah 5 tempat miqat yang umum dikunjungi jemaah umroh:

1. Dzulhulaifah (Masjid Bir Ali)

Bagi yang tinggal di Madinah atau datang dari Madinah, Sahabat dapat memulai niat umroh dan berihram di Dzulhulaifah. Tepatnya di Masjid Bir Ali. jaraknya sekitar 450 kilometer dari Mekah.

Biasanya, Masjid Bir Ali ini menjadi tempat miqat bagi jemaah umroh asal Indonesia yang datang dari Madinah.

Masjid Bir Ali sebagai salah satu tempat miqat umroh
Gambar: Masjid Bir Ali sebagai salah satu tempat miqat umroh

2. Qarnul Manazil (As-Sail)

Jarak miqat Qarnul Manazil yaitu 75 kilometer dari Kota Mekah. Qarnul Manazil menjadi tempat miqat bagi penduduk Najd, Thaif, atau jemaah umroh yang datang dari arah timur Mekah seperti Dubai.

Baca Juga: Badal Umroh, Inilah Cara Mengumrohkan Orang yang Telah Wafat

3. Juhfah

Juhfah terletak sejauh 183 kilometer dari Mekah. Juhfah menjadi tempat miqat bagi penduduk Syam atau jemaah umroh yang datang dari Suriah, Yordania, Mesir, Lebanon, dan Maroko.

Tempat miqat umroh ini berdekatan dengan Kota Rabigh. Karena Juhfah merupakan kota kosong dan tidak lagi berpenghuni, banyak orang yang memulai ihram di Kota Rabigh.

Juhfah sebagai tempat memulai niat umroh dan ihram
Gambar: Juhfah sebagai tempat memulai niat umroh dan ihram

4. Dzatu ‘Irqin

Dzatu ‘Irqin atau yang disebut Adh-Dharibah, berada tepat 100 kilometer dari timur Kota Mekah.

Sama seperti Juhfah, kota ini juga tidak memiliki penghuni. Namun, Dzatu ‘Irqin tetap menjadi tempat miqat bagi penduduk atau jemaah umroh yang datang dari Irak dan Iran.

5. Yalamlam

Yalamlam merupakan lembah luas yang berada tepat 92 kilometer dari sebelah tenggara Kota Mekah.

Yalamlam menjadi tempat miqat bagi penduduk Yaman atau semua jemaah umroh yang datang dari arah tersebut. Jemaah dari Asia, seperti Cina, Jepang, India, dan Indonesia juga biasanya memulai ihram dari tempat miqat di Yalamlam.

Biasanya jemaah umroh asal Indonesia yang langsung menuju Mekah akan miqat di dalam pesawat saat pesawat berada di daerah Yalamlam.

Baca Juga: Saluran Qanat, Cara Mendapatkan Air Bersih bagi Penduduk Gurun

Tempat miqat di Yalamlam
Gambar: Tempat miqat di Yalamlam

Nah, itulah beberapa tempat miqat yang umum dikunjungi oleh para jemaah umroh, termasuk jemaah umroh asal Indonesia. Jika Sahabat tidak melewati kelima tempat miqat tersebut, maka diperbolehkan untuk berihram di mana saja,

Sebagaimana hadits Rasulullah Saw.:

“Maka barangsiapa yang melewati bukan itu (tidak melalui miqat yang telah ditentukan), maka ihram dari mana saja ia berkehendak.”

Amalkan Doa Ini Agar Dimudahkan Umroh dan Haji!

Beribadah ke Tanah Suci, seperti haji dan umroh, adalah impian setiap umat Islam. Tak hanya dibutuhkan persiapan khusus dan finansial yang mencukupi, tapi juga kekuatan langit atau doa. 

Jika Allah menghendaki kita untuk ke Tanah Suci, maka tentu jalannya akan dipermudah. Sembari berikhtiar, jangan lupa untuk senantiasa memanjatkan doa kepada Allah, Yang Maha Mengatur Segalanya.

Berikut kami rangkumkan beberapa doa yang bisa Sahabat terapkan agar dimudahkan berangkat ke Tanah Suci. Baik itu umroh maupun haji.

Amalan doa agar bisa ke Tanah Suci
Gambar: Amalan doa agar bisa ke Tanah Suci

1. Doa Nabi Ibrahim

Dalam surah Al-Baqarah ayat 128, Allah mengabadikan doa Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Doa ini cocok dipanjatkan bagi Sahabat yang ingin berangkat haji, agar dipermudah urusannya.

رَبَّنَا وَاجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِن ذُرِّيَّتِنَا أُمَّةً مُّسْلِمَةً لَّكَ وَأَرِنَا مَنَاسِكَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا ۖ إِنَّكَ أَنتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

“Rabbanaa waj’alnaa muslimaini laka wamin dzurriyyatinaa ummatan muslimatan laka wa arinaa mana sikanaa watub ‘alainaa innaka antat-tawwabur-rahiim.”

Artinya: Wahai Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang taat kepada-Mu, begitu pula anak keturunan kami. Jadikanlah mereka umat Islam, ajarkanlah cara-cara beribadah haji kepada kami, ampunilah dosa-dosa kami. Sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang kepada semua makhluk-Mu.

Baca Juga: Inilah 5 Tanda Haji Mabrur, Adakah Sahabat Merasakannya?

2. Shalawat Agar Dimudahkan ke Baitullah

Selain berdoa, Sahabat juga dapat mengamalkan shalawat nabi agar dimudahkan pergi ke Tanah Suci. Shalawat ini bersumber dari kitab Al-Wasiilah Al-Hariyyah fi Al-Shalawat Ala Khairil Bariyyah yang ditulis oleh Syekh Ahmad Qusyairi.

Doa agar dimudahkan ke Baitullah dan makam Rasulullah
Gambar: Doa agar dimudahkan ke Baitullah dan makam Rasulullah

Berikut ucapan shalawatnya:

للَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً تُبَلِّغُنَا بِهَا حَجَّ بَيْتِكَ الْحَرَامِ، وَزِيَارَةَ حَبِيْبِكَ مُحَمَّدٍ عَلَيْهِ اَفْضَلُ الصَّلَاةِ وَالسَّلاَمِ، فِي صِحَّةٍ وَعَافِيَةٍ وَبُلُوْغِ الْمَرَامِ وَعَلَى  آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّم

“Allahumma shalli ‘alaa Sayyidinaa Muhammadin shalatan tuballighunaa bihaa hajja Baitikal-Haram, wa ziyaarata habibika Muhammadin ‘alaihi afdhalus-shalaati wassalaam fi sihhatin wa ‘aafiyah wa buluughil-maraami wa ‘alaa alihi wa shahbihi wa sallim.”

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat atas junjungan kami Muhammad dengan berkah shalawat yang dapat menyampaikan kami dengannya untuk berkunjung ke Rumah-Mu yang mulia dan mengunjungi makam Nabi-Mu. Atasnya shalawat dan salam yang paling utama dalam kelembutan, sehat, selamat, dan tercapai cita-citanya, serta berkahilah dan salam untuk keluarganya dan sahabat-sahabatnya.

Shalawat ini bisa dibaca satu kali setiap selesai shalat Isya dan dibaca 40 kali setiap malam Jumat.

3. Doa Para Ulama

Para ulama juga banyak mengajarkan amalan doa agar kita dapat berkunjung ke Tanah Suci. Salah satunya adalah doa berikut:

Baca Juga: 7 Tips Memilih Travel Haji Plus yang Amanah

اَللَّهُمَّ الرْزُقْنَا زِيَارَةَ بَيْتِكَ اَلْمُعَظَّمْ وَرَسُوْلِكَ اَلْمُكَرَّمْ فِى هَذَا الْعَامْ وَفِى كُلِّ عَامْ بِاَحْسَنِ الْحَالْ

“Allahummarzuqnaa ziarata Baitikal-mu’adzhom warasuulikal-mukarrom fii hadzaal-’aam wafii kulli ‘aam bi-ahsanil-haaq.”

Artinya: Ya Allah, beri aku rezeki untuk dapat berkunjung ke Rumah-Mu yang agung, dan rasul-Mu yang mulia di tahun ini, dan di setiap tahun, dengan sebaik-baiknya kondisi.”

6 Adab Doa agar Terkabul

Agar doa-doa yang dipanjatkan terkabul, jangan lupakan adab kita dalam berdoa. Diantaranya:

1. Istiqamah dalam Berdoa

Perlu kita ingat, bahwa tidak semua doa yang kita panjatkan langsung diijabah oleh Allah. Untuk itu, berdoalah sesering mungkin. Berdoalah kepada Allah secara terus menerus. 

Setiap selesai shalat lima waktu, Sahabat bisa menyelipkan doa dan shalawat tersebut agar dimudahkan berangkat haji atau pun umroh.

Istiqamah dalam berdoa
Gambar: Istiqamah dalam berdoa

2. Pilih Waktu Terbaik

Meski pada dasarnya berdoa tidak mengenal waktu dan tempat, ada waktu terbaik bagi seorang hamba untuk memanjatkan doa. 

Beberapa waktu doa yang mustajab yaitu saat sepertiga malam terakhir (waktu tahajud), saat berbuka puasa, antara adzan dan iqamah, saat sujud dalam hujan, dan saat turun hujan. Rasulullah Saw. pernah bersabda:

ثِنْتَانِ مَا تُرَدَّانِ الدُّعَاءُ عِنْدَ النِّدَاءِوَ تَحْتَ المَطَرِ

“Dua doa yang tidak akan tertolak atau paling tidak jarang ditolak oleh Allah Swt. yaitu antara adzan dan iqamah serta berdoa ketika turun hujan.” (H.R. Abu Dawud)

3. Berdoa dengan Rendah Hati

Ada pepatah yang mengatakan, hamba Allah yang jarang berdoa adalah orang yang sombong. Sebab, ia merasa bisa melakukan semuanya dan mengatasi masalah tanpa bantuan dari Allah. 

Untuk itu, penting bagi kita merendahkan hati dan bersuara lembut saat berdoa. 

Baca Juga: Biaya Haji Naik Tiap Tahun, Berapa yang Perlu Disiapkan?

4. Berdoa dengan Penuh Keyakinan

Saat memanjatkan doa, berdoalah dengan penuh keyakinan. Yakinlah bahwa Allah yang Maha Mengatur Segalanya. Yakinlah bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah kehendak-Nya, termasuk kesempatan kita untuk berangkat haji atau pun umroh.

5. Berdoa Didahului Asmaul Husna

Dalam hadits, Rasulullah pernah bersabda, orang yang membaca doa dengan menyematkan Asmaul Husna di dalamnya akan dikabulkan doa tersebut.

Adab-adab dalam berdoa
Gambar: Adab-adab dalam berdoa

6. Berdoa Diikuti dengan Usaha

Tentu kita tidak bisa berharap semata-mata hanya dari doa. Usaha tanpa doa itu sombong, dan doa tanpa usaha itu omong kosong. 

Sebagai salah satu bentuk ikhtiar kita ke Tanah Suci, salah satunya dengan mulai menabung umroh atau haji. Sisihkan secara konsisten sebagian penghasilan kita setiap bulan untuk tabungan umroh atau haji. Tak peduli berapa pun jumlah yang disisihkan, yang terpenting adalah konsisten. 

Kenali Kuota Roaming, Solusi Hubungi Keluarga dari Tanah Suci!

Dalam menjalankan ibadah haji dan umroh, mengakses internet sudah menjadi hal wajib yang perlu dipersiapkan dengan matang. Biasanya selama beraktivitas di Tanah Suci, jemaah juga perlu menghubungi sanak saudara untuk sekedar menanyakan kabar atau hal penting lainnya. Tapi, Sahabat Ventour sudah tahu belum cara menghubungi sanak saudara di Tanah Air dengan kuota Roaming?

Nah, untuk Sahabat Ventour yang belum tahu apa itu kuota roaming dan cara untuk aktivasinya, wajib simak artikel ini. Karena VMin akan menjelaskan tanpa ada yang terlewat supaya Sahabat Ventour bisa beribadah dengan tenang. Penjelasan yang VMin kasih ini berguna untuk pengguna Android dan iPhone, loh!

Ilustrasi Kuota Roaming
Gambar 1.1. Aktivasi Roaming di Tanah Suci

Perlu diketahui untuk Sahabat Ventour kalau kuota roaming merupakan salah satu layanan yang digunakan oleh seseorang yang sedang keluar negeri. Layanan ini perlu diakses agar pengguna ponsel yang sedang berada diluar negeri dapat tetap terhubung dengan internet. Sebelum mengaktifkan kuota roaming, Sahabat Ventour harus memastikan saldo yang ada di ponsel mencukupi. Setelah itu, aktifkan juga fungsi roaming yang ada di ponsel.

Yuk, perhatikan langkah-langkah dibawah ini, Sahabat Ventour!

Baca Juga: 7 Tips Memilih Travel Haji Plus yang Amanah

Cara Aktivasi Roaming Data di Ponsel Android:

  • Buka Menu Pengaturan yang ada di ponsel Android
  • Klik Menu Kartu SIM
  • Klik Menu Roaming Data
  • Centang dan Klik Aktifkan Roaming Data
  • Jika sudah selesai, Restart ponsel Sahabat Ventour dengan menekan tombol power
  • Setelah ponsel menyala, hubungkan kembali dengan data internet
  • Selamat, Mode Roaming Data di ponsel Sahabat Ventour sudah aktif!
Gambar 1.2. Jenis Kuota Roaming Untuk Haji

Cara Aktivasi Data Roaming di iPhone:

  • Buka Menu Pengaturan yang ada di iPhone
  • Klik Menu Data Seluler
  • Buka Menu Pengaturan Data Seluler
  • Aktifkan Roaming Data
  • Selesai, Mode Roaming Data di ponsel Sahabat Ventour sudah aktif!

Bagaimana? Mudah ‘kan, Sahabat Ventour!

Eits, tunggu dulu. Selain mengaktifkan layanan roaming dari ponsel, Sahabat Ventour juga perlu memastikan kembali ketersediaan saldo pulsa di ponsel. Untuk tarif yang dikenakan dari layanan ini tentu akan berbeda-beda tergantung provider yang Sahabat Ventour gunakan.

Gimana, Sahabat Ventour? Jadi makin semangat buat beribadah tanpa khawatir menghubungi sanak saudara, kan? Semoga ibadahnya selalu dilancarkan ya, Sahabat!

Catat! Persiapan Kesehatan, Obat, dan Vitamin yang Perlu Dibawa Saat Umroh

Kesehatan adalah salah satu faktor penting dalam menjalani ibadah umroh. Untuk menjaga kesehatan dan stamina tubuh saat umroh, Sahabat perlu mempersiapkan obat-obatan, vitamin, atau suplemen yang dibawa. Apa saja jenis obat-obatan dan vitamin yang perlu dibawa saat umroh?

Persiapan kesehatan, obat-obatan dan vitamin yang perlu dibawa saat umroh
Gambar: Persiapan kesehatan, obat-obatan dan vitamin yang perlu dibawa saat umroh

Yuk simak informasi berikut, Sahabat!

Persiapan Kesehatan Saat Umroh

1. Obat Flu

Iklim antara Indonesia dan Arab Saudi sangatlah berbeda. Perbedaan iklim yang ekstrem inilah yang sering menyebabkan gangguan kesehatan, salah satunya adalah flu atau batuk pilek.

Diantara bentuk pencegahan flu yang bisa dilakukan adalah selalu mencuci tangan setelah beraktivitas di tempat umum, memperbanyak konsumsi air putih, melakukan olahraga ringan, dan memastikan asupan gizi yang tercukupi.

Obat flu yang perlu dibawa saat umroh untuk mengatasi influenza
Gambar: Obat flu yang perlu dibawa saat umroh untuk mengatasi influenza

Obat flu yang dapat dikonsumsi, misalnya Ultraflu dan Konidin. Obat ini mampu mengatasi berbagai gejala flu, yang ditandai dengan demam, pusing, hidung tersumbat, bersin-bersin, dan batuk.

2. Obat Anti Mual

Tidak semua jemaah umroh tahan terlalu lama berada di kendaraan. Apalagi perjalanan menuju Tanah Suci terbilang tidak sebentar, bisa memakan waktu berjam-jam, baik di pesawat maupun di bus.

Antimo untuk mengatasi rasa mual dan mabuk perjalanan saat ibadah umroh
Gambar: Antimo untuk mengatasi rasa mual dan mabuk perjalanan saat ibadah umroh

Nah, untuk itu, penting bagi Sahabat untuk menyediakan obat anti mual atau mabuk perjalanan, seperti Antimo. Antimo dapat mengatasi rasa mual, pusing, dan gejala muntah-muntah akibat mabuk perjalanan.

3. Obat Maag

Saat melakukan perjalanan jauh, termasuk umroh, ada kalanya selera makan kita menjadi berkurang. Hal ini disebabkan perbedaan cita rasa makanan Indonesia dan makanan Arab Saudi atau makanan Indonesia yang dimasak di Arab Saudi.

Baca Juga: Biaya Umroh 2024 Melonjak Naik? Ini Tips Jitu Menabung Umroh!

Obat maag untuk menjaga kesehatan lambung saat ibadah umroh
Gambar: Obat maag yang perlu dibawa saat menjalani ibadah umroh

Nah, Sahabat yang memiliki riwayat penyakit asam lambung, gastritis, atau GERD sebaiknya membawa obat tersendiri. Jika penyakit asam lambung ini dibiarkan, tentu keluhannya akan merambat ke mana-mana, termasuk mengganggu sistem pencernaan, mengganggu konsentrasi, dan menghambat kita melakukan aktivitas.

4. Obat Demam, Pusing, dan Pereda Nyeri

Tak jarang, saat kita mengalami flu, disertai dengan naiknya suhu tubuh dan sakit kepala. Obat pereda nyeri yang mengandung aspirin, paracetamol, dan ibuprofen dapat mengurangi rasa sakit pada tubuh, termasuk sakit kepala dan demam.

Jenis obat pereda nyeri yang bisa Sahabat persiapkan saat umroh, yaitu Bodrex dan Panadol.

5. Obat Luka

Ibadah umroh biasanya memerlukan aktivitas fisik, seperti tawaf dan sa’i. Tak menutup kemungkinan, kaki kita bisa terluka atau terkilir karena padatnya tempat tawaf dan sa’I yang membuat kita berdesak-desakkan dengan jemaah lain.

Obat luka dan antiseptik yang perlu dibawa saat menjalani ibadah umroh
Gambar: Obat luka dan antiseptik yang perlu dibawa saat menjalani ibadah umroh

Untuk itu, Sahabat juga perlu menyiapkan obat luka, seperti Betadine Antiseptic Solution untuk membunuh kuman penyebab infeksi dan Hansaplast untuk melindungi luka agar tidak terkena infeksi.

Baca Juga: Kini Surat Rekomendasi Kemenag Bukan Lagi Syarat Umroh

6. Obat Anti Alergi

Obat-obatan anti alergi atau antihistamin sangat penting untuk dibawa saat ibadah umroh. Obat ini mampu mengatasi reaksi alergi akibat gigitan serangga, perubahan cuaca, maupun makanan yang dikonsumsi.

Antihistamin juga mampu mengatasi gejala alergi, seperti mata merah dan berair, bersin, rasa gatal di kulit, hidung, mata, dan tenggorokan. Contoh obat antihistamin yang dapat dikonsumsi yaitu Chlorpheniramine (CTM) dan Lanadexon.

7. Obat Diare

Diare dapat disebabkan berbagai hal, salah satunya adalah keracunan makanan. Beberapa orang memang tidak dapat mengonsumsi makanan yang mengandung zat tertentu. Zat makanan tertentu dapat menyebabkan sistem pencernaan dan ekskresi menjadi terganggu.

Oleh karena itu, selain selalu memerhatikan makanan yang dikonsumsi, Sahabat juga dapat mengantisipasi penyakit diare dengan membawa obat diare seperti Entrostop.

8. Vitamin C

Selain memastikan kebutuhan nutrisi agar tetap terpenuhi dari makanan yang dikonsumsi, Sahabat juga perlu menjaga kekebalan dan kebugaran tubuh dengan mengonsumsi vitamin.

Vitamin yang cocok dikonsumsi saat menjalani ibadah umroh salah satunya adalah vitamin C. Vitamin C bermanfaat untuk menjaga imun, kesehatan mata dan kulit, serta mempercepat proses penyembuhan.

Baca Juga: Review Hotel Anjum, Hotel di Mekkah dengan View Masjidil Haram

Dosis vitamin C yang dibutuhkan tubuh manusia, yaitu mulai dari 75 hingga 90 mg setiap harinya. Mengonsumsi vitamin C dengan dosis 500 mg per hari termasuk aman dan cukup untuk menjaga kesehatan.

Vitamin C untuk menjaga kesehatan tubuh
Gambar: Vitamin C yang perlu dibawa saat menjalani ibadah umroh

Untungnya, vitamin C ini dapat ditemukan dengan mudah pada buah dan sayur, seperti jeruk, stroberi, brokoli, dan cabai. Suplemen vitamin C juga banyak beredar dalam bentuk tablet hisap atau tablet yang dilarutkan dalam air.

9. Vitamin B

Selain itu, vitamin B kompleks merupakan salah satu vitamin yang sangat penting dan diperlukan oleh tubuh. Vitamin B kompleks dapat membantu proses metabolisme tubuh, meningkatkan energi, dan menurunkan kadar kolesterol.

10. Perlengkapan Kesehatan Lainnya

Kondisi cuaca di Arab Saudi sangat ekstrem. Matahari yang terik akan membuat kulit rawan kering dan terbakar, sedangkan udara dingin juga bisa membuat kulit menjadi terkelupas. Oleh karena itu, siapkan segala kebutuhan untuk mengantisipasi adanya gangguan kesehatan.

Baca Juga: Ini 10 Risiko Umroh Backpacker, Jangan Tergiur Umroh Murah!

Bawalah hand sanitizer untuk menjaga kesehatan tubuh dari serangan virus dan bakteri
Gambar: Bawalah hand sanitizer untuk menjaga kesehatan tubuh dari serangan virus dan bakteri

Perlengkapan lain yang perlu disiapkan untuk menjaga fisik supaya tetap aman terlindungi yaitu hand sanitizer, obat nyamuk, sunscreen untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari langsung, atau madu untuk menambah energi.

Itulah jenis obat-obatan, vitamin, dan perlengkapan yang dapat membantu menjaga kesehatan Sahabat dan mengatasi penyakit yang umum dialami selama berada di Tanah Suci. Pastikan Sahabat mengonsumsi obat-obatan dan vitamin tersebut berdasarkan dosis yang tepat atau sesuai anjuran dokter.

Semoga ulasan ini bermanfaat ya, Sahabat! 

Persiapan Uang Saku Umroh, Berapa yang Harus Dibawa?

Persiapan Uang Saku Umroh, Berapa yang Harus Dibawa?

Bagi Sahabat yang baru pertama kali berangkat umroh, salah satu hal yang terlintas di pikiran adalah berapa uang saku umroh yang harus dibawa. Apalagi jika ini juga kali pertama Sahabat bepergian ke luar negeri. Sementara Sahabat tidak mengetahui nilai pasaran barang yang dijual di negara tujuan, yaitu Arab Saudi.

Uang saku ini tentunya di luar dari biaya paket umroh, biaya pembuatan paspor, dan biaya vaksin. Lantas, berapa uang saku umroh yang harus Sahabat bawa ketika beribadah ke Tanah Suci?

Persiapan uang saku umroh
Gambar: Persiapan uang saku umroh

Tenang saja! Kami telah merangkum jawabannya. Yuk simak ulasan berikut, Sahabat!

Berapa Jumlah Uang Saku Umroh yang Harus Dibawa?

Sebenarnya, sebagian besar kegiatan di Tanah Suci sudah di-handle oleh pihak travel umroh yang Sahabat pilih. Mulai dari hal vital, seperti tiket pesawat, transportasi selama di Arab Saudi, booking hotel, makan, asuransi, hingga air Zam-Zam. Jadi untuk kebutuhan ini, Sahabat tidak perlu memusingkan biayanya lagi.

Sahabat hanya perlu menyiapkan uang saku untuk kebutuhan sekunder, seperti membeli snack, membeli oleh-oleh, atau bahkan budget untuk sedekah selama di Tanah Suci.

Nah, berapa jumlah uang saku yang harus kita siapkan, mulai dari pergi, selama di Tanah Suci, hingga pulang lagi?

1. Snack

Selama di Tanah Suci, Masalah jajanan atau kuliner ini sifatnya selera tergantung dari masing-masing jemaah. Ada yang suka mencicipi jajanan khas Arab atau kulineran fast food, ada pula yang memilih membawa makanan kering, seperti abon dan rendang kaleng karena lebih cocok di lidah.

Baca Juga: Catat! Persiapan Kesehatan, Obat, dan Vitamin yang Perlu Dibawa Saat Umroh

Beberapa jajanan atau snack yang bisa Sahabat beli selama berada di Tanah Suci, yaitu cokelat, samosa (mirip pastel), kebab, croissant, biskuit, es krim, burger, french fries, dan masih banyak lagi.

Aneka kuliner di Tanah Suci
Gambar: Aneka kuliner di Tanah Suci

Budget yang Sahabat perlu siapkan untuk keperluan snack selama 9 hari di Tanah Suci yaitu sekitar 1 juta. Sebab, snack atau kulineran ini sifatnya kebutuhan sekunder. Sebagian besar kebutuhan makan sudah disediakan oleh pihak hotel dan travel umroh.

2. Paket Provider Internet

Ada dua pilihan untuk berkomunikasi di Tanah Suci. Pertama, Sahabat bisa memakai kartu provider dari Indonesia (dikenakan biaya paket internet/telepon dan roaming). Sahabat juga bisa menggunakan provider lokal Arab Saudi.

Keuntungan menggunakan provider lokal adalah biayanya lebih murah. Sahabat juga lebih mudah membeli pulsa jika sewaktu-waktu habis. Jika memakai provider Indonesia, tentu kita akan kesulitan mengisi pulsa.

Mobily, salah satu provider lokal Arab Saudi
Gambar: Mobily, salah satu provider lokal Arab Saudi

Untuk membeli paket internet dari provider lokal, Sahabat bisa menyiapkan budget sekitar Rp 300 ribu.

3. Oleh-Oleh

Berbelanja oleh-oleh merupakan salah satu kebiasaan jemaah umroh asal Indonesia yang tak pernah ketinggalan.

Namun, perlu diingat bahwa tujuan utama Sahabat ke Tanah Suci adalah untuk beribadah, bukan belanja atau bahkan membuka jasa titip.

Jika ingin berbelanja, belilah oleh-oleh di pasar dekat Masjidil Haram dan di dekat Masjid Nabawi agar tidak menyita waktu. Biasanya ada toko yang menjual oleh-oleh, mulai dari harga serba 1 Riyal hingga 5 Riyal.

Baca Juga: Oleh oleh

Biasanya oleh-oleh tersebut berupa souvenir seperti gantungan kunci, tasbih, peci, sajadah, kosmetik, parfum, henna, dan sebagainya.

Aneka oleh-oleh umroh
Gambar: Aneka oleh-oleh umroh

Hal ini bisa menghemat waktu, jadi Sahabat tidak perlu sibuk tawar menawar lagi karena harganya sudah ditentukan. Jika Sahabat ingin membeli oleh-oleh yang lebih mahal, Sahabat bisa membeli oleh-oleh berupa kurma cokelat, gamis, atau abaya.

Untuk keperluan oleh-oleh, Sahabat bisa menyiapkan budget kira-kira 2 juta rupiah. Tergantung dari jenis barang yang dibeli dan jumlahnya.

4. Transportasi Tambahan

Akomodasi transportasi selama di Mekah dan Madinah memang sudah difasilitasi oleh travel umroh yang Sahabat pilih.

Namun, jika Sahabat ingin bepergian di luar program tour dari travel, Sahabat perlu merogoh kocek tambahan untuk biaya transportasinya. Misalnya, untuk naik taksi.

Budget transportasi tambahan yang diperlukan yaitu sekitar 500 ribu rupiah.

Dana darurat untuk uang saku umroh
Gambar: Dana darurat atau cadangan yang harus disiapkan saat umroh

Nah, dari kebutuhan sekunder di atas, kita jumlahkan uang saku yang perlu disiapkan yaitu sekitar 3.8 juta rupiah. Selain itu, Sahabat perlu menyiapkan dana cadangan sekitar 1 juta untuk kebutuhan tidak terduga.

Baca Juga: Ini 10 Risiko Umroh Backpacker, Jangan Tergiur Umroh Murah!

Jadi, total uang saku yang perlu disiapkan adalah sekitar 3.8 juta atau jika dibulatkan menjadi 4 juta rupiah. Uang saku ini di luar dari biaya paket umroh, biaya pembuatan paspor, dan biaya vaksin.

Sahabat juga bisa membuat perhitungan uang saku menggunakan rumus ini:

(Jumlah Hari Umroh x Pengeluaran Harian) + Dana Cadangan

Tips Menyimpan Uang Saku Umroh

Jangan lupa untuk menyimpan uang tunai Sahabat di tempat yang aman dan beberapa lokasi terpisah. Hal ini untuk mengantisipasi agar saat Sahabat kehilangan dompet (naudzubillah), Sahabat masih punya cadangan uang.

Sahabat juga dapat memanfaatkan kartu ATM, sehingga tidak membawa terlalu banyak uang tunai. Saat ini, kartu ATM yang berlogo Mastercard dan VISA sudah bisa diakses di seluruh dunia, termasuk di mesin ATM yang ada di Tanah Suci.

Itulah beberapa tips persiapan uang saku umroh yang bisa Sahabat bawa ketika ke Tanah Suci. Semoga bermanfaat ya, Sahabat!