Jadi Syarat Umroh, Simak Cara Download Sertifikat Vaksin Internasional
Berdasarkan peraturan Kementerian Kesehatan Arab Saudi yang dikeluarkan pada bulan Oktober lalu, ada beberapa kelonggaran atau kemudahan syarat umroh. Salah satunya, pembebasan vaksin meningitis. Sementara itu, untuk vaksin COVID-19, calon jamaah umroh masih diwajibkan memiliki sertifikat vaksin internasional COVID-19 dengan dosis lengkap.
Sertifikat vaksin yang diakui oleh Arab Saudi yaitu sertifikat vaksin yang sesuai standar World Health Organization (WHO), berbeda dengan sertifikat vaksin biasa yang kita dapatkan setelah divaksinasi di Indonesia.
Sertifikat vaksin yang sesuai standar WHO memiliki bentuk QR code yang berbeda dengan QR code sertifikat vaksin Indonesia. Selain itu, dalam sertifikat tersebut, tertera nama, NIK, nomor paspor, tempat tanggal lahir, jenis vaksin yang digunakan, serta keterangan “Sertifikat Vaksinasi COVID-19 Internasional”.
Sertifikat vaksin ini dikeluarkan sebagai bukti telah menerima vaksinasi lengkap dan dapat diakui oleh seluruh negara. Sertifikat ini dapat digunakan Sahabat Ventour yang hendak melakukan perjalanan ke luar negeri, seperti umroh, haji, bekerja, belajar, atau sekadar liburan.
Untuk mendapatkan sertifikat vaksin yang diakui oleh WHO, dapat dilakukan melalui aplikasi SATUSEHAT (sebelumnya PeduliLindungi). Pastikan Sahabat Ventour sudah mengunduh dan meng-update aplikasinya, ya!
Cara Download Sertifikat Vaksin Internasional untuk Umroh
Berikut cara untuk mendapatkan sertifikat vaksin sesuai standar WHO:
1. Login aplikasi SATUSEHAT
2. Klik “Vaksin dan Imunisasi” pada menu utama
3. Klik “Riwayat & Sertifikat Vaksin”
4. Klik “Ubah Format Sertifikat” jika Sahabat sudah memiliki sertifikat vaksin minimal dosis kedua
9. Jika sertifikat berhasil dibuat, akan muncul muncul QR code sertifikat vaksin
10. Klik “Lihat Detail” untuk mengunduh sertifikat vaksin
Nah, itulah langkah-langkah untuk mendapatkan sertifikat vaksin internasional melalui aplikasi SATUSEHAT. Pastikan informasi dan data yang tertera sudah sesuai dengan data diri dan keterangan vaksin Sahabat Ventour, ya!
Hati-Hati Penipuan! Ini Cara Cek Izin Travel Umroh Resmi Kemenag!
Maraknya penipuan berkedok travel umroh akhir-akhir ini ditunjukkan dari banyaknya aduan mengenai kasus gagal berangkat, penelantaran jamaah, hingga deportasi jamaah.
Bahkan, kasus penipuan ini berakibat pada hangusnya uang jamaah hingga ratusan miliar. Tak jarang hal ini disebabkan karena travel tersebut belum memiliki izin resmi dari Kementerian Agama.
Kasus Penipuan Travel Ilegal
Pada bulan Juli 2022, 46 jamaah haji furoda asal Indonesia dikabarkan dideportasi karena travelnya ketahuan tidak memiliki izin resmi. Bahkan, 46 jamaah tersebut sempat terdampar di Jeddah, Arab Saudi sebelum dipulangkan paksa ke Indonesia.
Setelah travelnya diselidiki, ternyata travel tersebut tidak tercatat sebagai Penyelenggara Perjalanan Ibadah Haji (PPIH) dan Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umroh (PPIU) di Kementerian Agama. Travel ini juga diketahui menggunakan alamat palsu, sehingga kantornya tidak ditemukan. Artinya, travel ini tidak berizin alias ilegal.
Kasus penipuan travel tak berizin ini disinyalir menyebabkan kerugian hingga 13 miliar rupiah.
Berdasarkan UU Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah No. 8 Tahun 2019, travel yang tak berizin, namun nekat memberangkatkan jamaah bisa dijerat sanksi pidana maksimal 6 tahun dan denda hingga 6 miliar.
Terbukti pada tahun 2019, tiga travel umroh di Jawa Tengah dihentikan operasinya karena dinilai tak memiliki izin sebagai PPIU. Ada yang baru memiliki izin dari Pemda sebagai Biro Perjalanan Wisata dan hanya memiliki akta notaris.
Sementara itu, travel umroh yang tidak memiliki izin PPIU ini tidak diperbolehkan menerima pendaftaran dan memberangkatkan jemaah umrah. Akhirnya izin operasional travel tersebut diberhentikan dan seluruh media promosinya dicabut.
Hal ini tentu membuat masyarakat menjadi lebih waspada dalam memilih travel umroh. Pastikan Sahabat Ventour hanya mempercayakan travel resmi yang telah terdaftar di Kementerian Agama, ya!
Cara Cek Izin Travel Umroh
Lantas bagaimana cara mengecek travel resmi yang sudah terdaftar dan berizin dari Kementerian Agama?
Ternyata caranya mudah banget, Sahabat Ventour!
Cek Izin Travel Umroh Melalui Situs Kementerian Agama
Lalu ketik nama perusahaan travel di kolom pencarian yang tersedia dan klik tombol “Cari PPIU”.
Jika travel yang benar-benar terdaftar resmi di Kementerian Agama, maka akan muncul informasi secara detail. Mulai dari nama perusahaan, nomor SK (nomor izin PPIU), status akreditasi, nama direktur, serta kontak dan alamat lengkap kantornya.
Namun jika informasi ini tidak muncul di situs Kemenag, maka dapat dipastikan travel tersebut belum memiliki izin sebagai PPIU.
Cek Izin Travel Umroh Melalui Aplikasi “Umrah Cerdas”
Cara kedua untuk mengecek izin travel umroh yaitu melalui aplikasi “Umrah Cerdas” yang dapat Sahabat Ventour unduh di Play Store.
Pertama, buka aplikasinya, lalu ke menu “PPIU”. Kemudian ketik nama perusahaan travel di kolom pencarian, yang nanti akan muncul informasi detail jika travel tersebut terdaftar di Kementerian Agama.
Hanya dengan sekali klik dalam genggaman, Sahabat Ventour sudah bisa mengetahui apakah travelnya sudah memiliki izin resmi di Kementerian Agama atau belum.
Semoga informasi ini bisa bermanfaat bagi Sahabat Ventour yang ingin menjalankan umroh, agar dapat mengantisipasi kasus penipuan berkedok travel umroh.
Sahabat ingin pergi umroh, namun biayanya belum mencukupi? Untuk mewujudkan ibadah impian ke Tanah Suci memang butuh banyak biaya dan waktu untuk mengumpulkannya. Tak jarang, banyak yang menggunakan sistem cicilan umroh. Dengan cicilan umroh, skema biaya menjadi lebih tertata, serta bisa disesuaikan dengan budget yang Sahabat miliki.
Dengan sistem cicilan umroh, Sahabat juga bisa berangkat umroh lebih dahulu, barulah membayar setelahnya dengan cara mengangsur setiap bulan. Periode atau jangka waktu cicilan bisa bervariasi, tergantung dari kemampuan dan budget.
Hukum Menggunakan Sistem Cicilan Umroh
Namun, dalam hukum Islam, apakah sistem cicilan umroh ini diperbolehkan? Yuk simak ulasan berikut!
Secara umum, transaksi secara kredit atau cicilan hukumnya halal selama tidak ada unsur riba, meski ada perbedaan harga antara harga tunai dan harga kredit.
Dari ‘Aisyah ra, ia berkata: “Rasulullah saw pernah membeli makanan dari seorang Yahudi dengan pembayaran diangsur dan beliau menggadaikan baju besinya.” (H.R. Bukhari)
“Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Barangsiapa mendapatkan peringatan dari Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah diperolehnya dahulu menjadi miliknya, dan urusannya terserah kepada Allah. Barangsiapa mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.” (Q.S. Al-Baqarah: 275)
Syarat Istitha’ah dalam Umroh dan Haji
Namun, ada beberapa ulama yang berpendapat lain. Seseorang baru memiliki kewajiban ibadah haji atau melakukan sunnah umroh jika telah memenuhi syarat istitha’ah (mampu).
Istitha’ah artinya mampu secara finansial untuk membiayai haji atau umroh, serta tidak memiliki utang. Artinya, mampu menanggung semua biaya perjalanan, mampu membiayai keluarga yang ditinggalkan di rumah, dan memiliki biaya hidup selama di Tanah Suci.
Dalam Kitab Mawahib al-Jalil Syarh Mukhtashar Khalil disebutkan, jika ada seseorang yang pergi ke Tanah Suci dengan cara berutang, tapi sebenarnya ia tak mampu membayarnya, maka ia tak wajib berhaji atau melaksanakan sunnah umroh.
Pembayaran dengan Sistem Cicilan Umroh
Dengan sistem cicilan umroh dan biaya umroh Rp 30 juta, Sahabat bisa menyetor DP Rp 5 juta. Kemudian sisanya dicicil sesuai dengan skema cicilan. Seperti halnya mencicil barang, namun bukan di bank. Sebab, jika kita melakukan pembayaran kredit, terutama di bank konvensional, maka jatuhnya haram dalam Islam karena terdapat riba.
Untuk sistem cicilan umroh, sebaiknya hanya dilakukan di lembaga pembiayaan syariah yang telah diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jangan pernah melakukan skema cicilan umroh pada koperasi atau travel umroh bodong yang tidak berwenang untuk mengelola dana masyarakat.
Contohnya, pada kasus First Travel yang menginvestasikan dananya ke Koperasi Pandawa yang ternyata tak resmi dan tak diawasi oleh OJK. First Travel diduga menggunakan skema ponzi, atau gali tutup lubang dengan menjanjikan keberangkatan pada jemaah.
Jadi pastikan Sahabat hanya melakukan sistem cicilan umroh melalui lembaga pembiayaan syariah yang jelas diawasi oleh OJK, ya!
Untungnya, Ventour Travel telah bekerja sama dengan Amitra, yaitu platform pembiayaan syariah yang memudahkan Sahabat untuk mengajukan pembiayaan umroh. Pembiayaan syariah melalui Amitra telah diatur sesuai dengan fatwa Dewan Syariah Nasional MUI serta diawasi langsung oleh OJK, sehingga aman dan terpercaya.
Berikut beberapa benefit yang Sahabat dapatkan jika melakukan pembiayaan syariah melalui Amitra:
Tanpa riba
Tanpa jaminan
Tanpa denda
Pembayaran dengan Sistem Tabungan Umroh
Selain itu, untuk menghindari penipuan umroh melalui sistem cicilan, cara terbaik agar bisa cepat berangkat umroh adalah dengan menabung umroh.
Ventour Travel juga bekerja sama dengan Bank Syariah Indonesia untuk memudahkan Sahabat dalam menabung umroh. Sahabat Ventour dapat memilih periode angsuran sesuai dengan skema yang diberikan Bank Syariah Indonesia. Semakin besar setoran per bulannya, tentu semakin cepat untuk mengejar target paket umroh yang direncanakan.
Itulah penjelasan tentang pembayaran umroh menggunakan sistem cicilan dan tabungan. Apapun metode pembayarannya, pastikan tidak ada riba di dalamnya dan sesuai dengan syariat ya, Sahabat. Agar ibadah umroh yang kita jalani nanti juga membawa keberkahan. Semoga membantu.
Tips Aman dan Nyaman Umroh Saat Hamil! Bumil Wajib Tahu!
Selain haji, umroh merupakan salah satu ibadah yang paling ditunggu-tunggu. Namun, jika ada jemaah perempuan yang sedang dalam masa kehamilan, bolehkah umroh saat hamil? Apakah harus menunggu sampai kelahiran bayi baru diizinkan untuk umroh?
Hukum Umroh Saat Hamil
Dari hadits yang diriwayatkan Jabir, Asma’ binti Umais, istri dari Muhammad bin Abu Bakar, pernah melaksanakan ibadah haji saat hamil tua hingga akhirnya beliau melahirkan di miqat.
Bahkan disebutkan, badah haji dan umroh adalah ladang berjihad bagi para perempuan. Aisyah r.a. pernah bertanya kepada Rasulullah SAW: “Wahai Rasulullah, apakah kaum perempuan memiliki kewajiban untuk berjihad?”
Kemudian, Rasulullah pun menjawab, “Ya, betul. Bagi mereka, ada kewajiban jihad yang tidak ada perangnya. Jihad bagi kaum kalian adalah berhaji dan umrah.” (H.R. Imam Ahmad dan Ibnu Majah)
Sahabat Ventour, sebenarnya tidak ada larangan bagi ibu hamil untuk menjalankan ibadah umroh maupun haji. Namun, demi keselamatan ibu dan bayi, ibu hamil yang ingin umroh tentunya membutuhkan perhatian lebih dan harus dipersiapkan secara matang.
Persiapan Umroh Saat Hamil
Nah, apa saja hal yang harus dipersiapkan dan dipertimbangkan ibu hamil yang menjalani ibadah umroh? Berikut 5 tips aman dan nyaman bagi Sahabat Ventour yang menjalani ibadah umroh saat hamil.
Pastikan Usia Kehamilan di Trimester Kedua
Berdasarkan penelitian dari Quarterly Medical Journal, perjalanan udara umumnya aman bagi ibu yang sedang mengandung. Namun, demi alasan keamanan dan kesehatan, sebagian besar maskapai hanya mengizinkan ibu hamil melakukan perjalanan udara dengan pesawat pada masa trimester kedua (14-24 minggu).
Sebab di usia awal kandungan, biasanya ibu hamil masih sering mengalami mual muntah. Plasenta janin pun belum terbentuk sempurna. Sementara jika terbang saat trimester ketiga, ada risiko keguguran dan melahirkan yang bisa mengancam ibu hamil.
Sebelum berangkat umroh ke Tanah Suci, ada baiknya Sahabat Ventour berkonsultasi pada dokter kandungan terlebih dahulu. Sebab, ada beberapa kondisi kehamilan yang tidak memungkinkan untuk melakukan perjalanan jauh.
Begitu pula dengan pemberian vaksin meningitis. Vaksin meningitis yang diberikan pada ibu hamil biasanya adalah vaksin yang mengandung organisme mati. Sebab, jika diberikan vaksin hidup, ada beberapa risiko yang mungkin timbul, seperti kecacatan pada calon bayi karena imunitas janin masih lemah.
Kondisi inilah yang mengharuskan Sahabat Ventour untuk tetap berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk meminimalisir risiko. Bawalah buku pemeriksaan kehamilan saat umroh untuk memudahkan dokter setempat yang memeriksa jika terjadi situasi buruk.
Salah satu tips umroh untuk Sahabat Ventour yang sedang dalam masa kehamilan, yaitu harus memilih penerbangan yang sesuai. Jangan sampai kelelahan karena harus transit dan berpindah pesawat. Apalagi dengan durasi penerbangan yang lama sekitar 9 jam, Sahabat Ventour bisa rentan mengalami kram dan kaki bengkak.
Pastikan Sahabat Ventour juga memilih hotel yang tidak terlalu jauh dari masjid, agar mobilitas untuk ibadah lebih mudah.
Persiapkan Kondisi Fisik yang Fit
Selain itu, Sahabat Ventour juga disarankan untuk melakukan olahraga ringan, seperti jalan santai atau yoga untuk menjaga stamina dan kesehatan tubuh.
Pastikan Sahabat Ventour mendapatkan asupan bergizi sebelum keberangkatan dan selama umroh. Biasakan diri untuk mencukupkan kebutuhan air minum sebanyak 8 gelas per hari agar tidak mengalami dehidrasi.
Umroh Saat Hamil Bersama Mahram
Saat sa’i dan tawaf, ada risiko berdesak-desakan dan terhimpit ribuan jamaah lain. Untuk itu, penting bagi Sahabat Ventour didampingi oleh mahram, seperti suami. Mahram akan menjaga dan melindungi Sahabat Ventour dari hal-hal yang tidak diinginkan selama ibadah umroh.
Nah, itulah beberapa tips ibu hamil saat umroh. Pada intinya, umroh tetap diperbolehkan bagi ibu hamil, asalkan tidak membahayakan kondisi fisik sang ibu dan janin. Semoga bermanfaat ya, Sahabat Ventour!
Ini Kiat-Kiat Memilih Travel Umroh Terpercaya, Awas Salah Pilih!
Maraknya penipuan oleh oknum travel umroh membuat masyarakat lebih jeli dan berhati-hati dalam memilih travel umroh. Pasalnya, jika sampai keliru memilih travel umroh, tentu kerugian yang dialami tidak sedikit. Untuk menghindari kerugian ini, Sahabat Ventour perlu memperhatikan cara-cara berikut dalam memilih travel umroh terpercaya.
Tips Memilih Travel Umroh Terpercaya
Pilihlah travel umroh yang telah terdaftar resmi sebagai Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) di Kementerian Agama
Pastikan harga yang ditawarkan adalah harga wajar dan sesuai dengan fasilitasnya
Cek rekam jejak dan testimoni dari masyarakat
Memiliki pembimbing umroh, yaitu Tour Leader dan Muthawif yang profesional dan berpengalaman
Pastikan tidak ada jaring bisnis di dalamnya (seperti MLM, Ponzi, dll)
Untungnya, Ventour Travel telah terdaftar resmi di Kementerian Agama dan memiliki sertifikasi sebagai biro perjalanan wisata yang berstandar nasional. Simak kelengkapan legalitas dan profil Ventour Travel di sini, ya, Sahabat Ventour!
Fasilitas dan Kelebihan Ventour Travel
Sejak berdiri, Ventour selalu memberikan fasilitas eksklusif dan terbaik untuk jamaah. Inilah yang membuat Ventour telah dipercaya oleh belasan ribu jamaah untuk berangkat umroh ke Tanah Suci. Dan ini beberapa alasan mengapa mereka memilih Ventour sebagai travel umroh yang terpercaya:
Harga Paket Umroh Paling Kompetitif di Kelasnya
Patokan harga minimal untuk umroh di tahun 2022 telah ditentukan oleh Kementerian Agama, yaitu sekitar Rp 26 juta. Jika murahnya harga paket umroh terkesan tidak masuk akal, sebaiknya Sahabat Ventour bergegas mencari travel umroh yang lainnya.
Di Ventour, kami membuka paket-paket umroh dengan harga yang sesuai standar Kementerian Agama dan paling kompetitif di kelasnya. Dengan harga yang ekonomis, kami memberikan fasilitas terbaik untuk Sahabat Ventour.
Mulai dari harga Rp 26 juta hingga Rp 34 juta, kami menyediakan paket umroh dengan fasilitas hotel bintang 5 dan 4, free city tour di Qatar dan Thaif, moslem tour ke Turki dan Dubai, hingga akses kereta cepat one-way Mekah dan Madinah.
Sahabat Ventour bisa memilih paket umroh sesuai dengan preferensi masing-masing, yaitu Paket PROVEN (Promo Ventour), Paket Umroh Reguler, Paket Umroh Five Star, dan Paket Umroh Plus Turki.
Ventour Travel selalu memastikan bimbingan ibadah yang didapat Sahabat Ventour selama melaksanakan umroh adalah dari Tour Leader dan Muthawif yang profesional.
Ibadah umroh pun menjadi lebih lancar, sehingga Sahabat Ventour bisa lebih khusyuk dalam beribadah dan menimba ilmu dari situs bersejarah di Tanah Suci.
Travel Umroh Terpercaya sebagai Provider Visa
Dari ribuan travel umroh di Indonesia, Kedutaan Besar Arab Saudi menunjuk sejumlah travel umroh sebagai mitra provider visa. Ventour Travel adalah salah satu yang dipercaya dalam hal ini.
Sebagai provider visa, kami membantu mengurus pengajuan visa Sahabat Ventour, sehingga terbitnya visa umroh terjamin dengan baik.
Jadwal Keberangkatan yang Pasti
Ventour Travel selalu memberikan kepastian keberangkatan dengan melakukan booking tiket pesawat, hotel, maupun transportasi bus, setidaknya sejak 6 bulan sebelumnya.
Ventour Travel menggandeng kerja sama dengan Diar Al-Manasik International sebagai provider hotel dan transportasi di Arab Saudi.
Sahabat Ventour bisa langsung mengetahui detail penerbangan dan hotel yang menjadi tempat penginapan, mulai dari nama maskapai dan hotel, jadwal keberangkatan dan kepulangan, hingga waktu check-in dan check-out.
Jadi, detail dan itinerary yang tercakup di paket umroh Ventour sudah pasti, bukan hanya janji semata.
Memiliki Kantor Resmi dan Tim Profesional di Arab Saudi
Ventour memiliki kantor resmi dan tim yang profesional di Arab Saudi, sehingga setibanya Sahabat Ventour di Arab Saudi akan di-handle oleh tim Ventour di Arab Saudi, demi pelayanan yang maksimal.
Memiliki Allotment Hotel Sendiri
Ventour bekerja sama dengan Diar Al-Manasik International untuk mengalokasikan kamar di hotel-hotel terbaik di Arab Saudi, sehingga kepastian penginapan sudah jelas.
Tak hanya dari segi fasilitas hotel dan maskapai terbaik, Ventour juga memastikan kenyamanan dan kelancaran jamaah dalam beribadah, dengan memberikan perlengkapan umroh kualitas premium.
Customer Care yang Fast Respond
Ventour sangat memperhatikan detail kebutuhan setiap calon jamaah. Customer Service Ventour selalu siap sedia membantu jamaah dalam memenuhi persyaratan perjalanan ibadah umroh.
Kelengkapan administratif dan ketepatan waktu pengurusan sangat diperhatikan untuk meminimalisir kesalahan, keterlambatan, dan kegagalan pemberangkatan.
Menyediakan Tabungan Umroh dan Pembiayaan Syariah
Selain menyediakan metode pembayaran berupa transfer bank, Ventour juga memberikan kemudahan lainnya, yaitu membuka tabungan umroh dan pembiayaan syariah.
Dalam program tabungan umroh, Ventour bekerja sama dengan Bank Syariah Indonesia. Sahabat Ventour dapat memilih periode angsuran sesuai dengan skema yang diberikan Bank Syariah Indonesia.
Sementara itu, untuk pembiayaan syariah, Ventour bekerja sama dengan Amitra, yaitu platform pembiayaan syariah yang memudahkan Sahabat Ventour untuk mengajukan pembiayaan umroh. Pembiayaan syariah melalui Amitra telah diatur sesuai dengan fatwa Dewan Syariah Nasional MUI serta diawasi langsung oleh Otoritas Jasa Keuangan, sehingga aman dan terpercaya.
Melalui pembiayaan syariah Amitra, Sahabat Ventour bisa berangkat umroh terlebih dahulu, lalu mengangsur pembayaran sesuai dengan skema, syarat, dan ketentuan yang ditetapkan Amitra.
Nah, lengkap banget, kan, Sahabat Ventour? Kini, Sahabat Ventour tidak perlu bingung dan ragu lagi dalam memilih travel umroh. Insya Allah, dengan pelayanan yang amanah dari Ventour, ibadah umroh Sahabat Ventour menjadi lebih mudah.
Penting! Inilah 10 Perlengkapan Umroh yang Wajib Dibawa
Umroh menjadi salah satu alternatif ibadah yang bisa dilakukan selagi menunggu antrean haji yang lama karena diberlakukannya sistem kuota. Meski demikian, ibadah umroh juga perlu dipersiapkan dengan baik, termasuk mempersiapkan perlengkapan umroh yang harus dibawa.
Nah, Sahabat Ventour, apa saja barang-barang yang harus dibawa saat umroh, baik untuk jemaah laki-laki maupun perempuan?
Yuk simak ulasan berikut!
Daftar Perlengkapan Umroh yang Wajib Dibawa
Yuk simak checklist perlengkapan yang wajib Sahabat bawa saat umroh. Jangan sampai ketinggalan ya, Sahabat!
Dokumen Penting
Sama halnya seperti liburan ke luar negeri, saat berangkat umroh, jangan sampai melupakan dokumen-dokumen penting. Mulai dari membawa KTP, paspor, visa, dan sertifikat vaksin internasional COVID-19 yang telah terintegrasi di aplikasi SATUSEHAT.
Untuk berjaga-jaga, jangan lupa untuk mempersiapkan fotocopy atau salinan dokumennya juga ya, Sahabat Ventour!
Nah, untuk dokumen perjalanan lainnya, seperti tiket pesawat dan bukti booking hotel biasanya sudah diurus dan disimpan oleh travel umroh. Jadi, jangan khawatir ya, Sahabat!
Al-Qur’an, Buku Doa, dan Buku Panduan
Selain dokumen penting, tentunya tidak boleh ketinggalan membawa Al-Qur’an dan buku doa, agar ibadah Sahabat nanti berjalan lebih lancar.
Pastikan juga untuk membawa buku panduan umroh. Biasanya, buku panduan ini bisa berupa buku saku atau e-book yang diberikan dari travel umroh.
Koper dan Tas
Selanjutnya, pastikan koper yang Sahabat bawa adalah koper yang aman dan ukurannya bisa memuat seluruh barang bawaan Sahabat.
Untuk memudahkan mobilitas, Sahabat juga bisa membawa tas selempang atau tas pinggang yang praktis dibawa ke mana pun. Tas ini yang nanti akan menyimpan kartu identitas, dompet, handphone, dan barang penting lainnya.
Hal ini akan memudahkan ketika ingin mengambil sesuatu yang dibutuhkan tanpa harus repot-repot membuka koper dan tanpa mengganggu aktivitas ibadah umroh.
Obat-Obatan
Sahabat Ventour juga perlu membawa obat-obatan, apalagi jika memiliki riwayat penyakit khusus. Obat-obatan pribadi yang bisa dibawa, yaitu mulai dari obat flu, batuk, demam, diare, sakit kepala, plester, pereda nyeri, hingga vitamin.
Peralatan Mandi
Hal lain yang wajib dibawa saat umroh yaitu peralatan mandi, seperti sampo, sabun cair, sikat dan pasta gigi, hingga skincare.
Skincare esensial yang perlu dibawa baik bagi jamaah laki-laki maupun perempuan, yaitu krim pelembab dan sunscreen. Ini penting untuk menjaga kelembaban dan kesehatan kulit di tengah cuaca dingin maupun terik di Tanah Suci.
Jangan lupa juga membawa deterjen untuk mencuci baju, agar Sahabat tidak perlu membawa banyak baju ganti saat umroh.
Barang Elektronik
Di mana pun dan ke mana pun pergi, pastinya handphone tidak pernah tertinggal. Sama halnya ketika kita berangkat umroh, siapkan pula charger, powerbank, dan adaptor. Adaptor ini diperlukan karena biasanya jenis stop kontak di Indonesia dengan di Mekkah, Madinah, atau negara lain itu berbeda.
Pastikan Sahabat juga membeli kartu SIM dan provider internet yang bisa digunakan ketika di Tanah Suci.
Nah, ini yang paling penting, namun kadangkala kita sering terlewat. Selain nomor telepon orang-orang terdekat, jangan lupa untuk mencatat nomor telepon Tour Leader dan jemaah lain yang sekamar. Jika sewaktu-waktu kita tersesat atau butuh bantuan, kita bisa langsung menghubungi Tour Leader atau teman sekamar.
Perlengkapan Baju
Biasanya ibadah umroh dilakukan selama 9 hari, pastikan Sahabat Ventour membawa beberapa stel baju yang cukup, baik ihram maupun baju ganti.
Nah, apa saja checklist perlengkapan baju yang harus dibawa?
Perlengkapan Baju Perempuan
Baju ihram 2-3 stel
Baju berpergian
Baju tidur
Pakaian dalam
Pembalut
Kaos kaki, sepatu, dan sandal
Mukena dan sajadah kecil
Jaket (jika perlu)
Perlengkapan Baju Laki-Laki
Kain ihram 2-3 stel
Sabuk (untuk mengikat ihram)
Baju muslim dan celana bahan
Baju tidur
Pakaian dalam
Sarung
Kaos kaki, sepatu, dan sandal
Sajadah kecil
Jaket (jika perlu)
Alat Makan
Di era new normal seperti sekarang, tidak ada salahnya Sahabat untuk membawa alat makan sendiri gar menjaga tetap higienis. Mulai dari kotak makanan, botol minum, sendok, hingga garpu.
Uang Tunai
Di zaman cashless seperti saat ini bukan berarti tidak bawa uang tunai sama sekali ya, Sahabat. Walaupun sudah membawa kartu debit atau kartu ATM, uang tunai Saudi Riyal juga harus kita siapkan untuk mempermudah dalam bertransaksi.
Perlengkapan yang tidak kalah penting untuk dibawa yaitu pastinya masker, sebagai upaya kita melindungi diri dari virus COVID-19. Sahabat juga bisa membawa kacamata untuk melindungi pandangan dari terpaan angin dan debu.
Ada baiknya, semua perlengkapan ini bisa disiapkan secara mendetail dan dari jauh-jauh hari agar persiapan semakin matang. Namun, biasanya, jika Sahabat Ventour menggunakan travel umroh, akan ada panduan dan reminder untuk menyiapkan perlengkapan umroh. Travel umroh yang baik pasti akan melayani jamaahnya dengan baik dan dengan sistem yang jelas.
Nah, semoga persiapan umroh Sahabat selalu dilancarkan ya!
Umroh Ramadhan, Lakukan 6 Tips Ini Agar Ibadah Maksimal!
Umroh adalah ibadah impian setiap umat Islam. Terlebih saat memasuki bulan suci Ramadhan, banyak umat Islam yang mengejar pahala dan keberkahan umroh Ramadhan.
Keutamaan Umroh Ramadhan
Barang siapa menunaikan umroh di bulan Ramadhan, maka ia mendapatkan pahala yang setara dengan ibadah haji. Hal ini didasarkan dari hadits riwayat Ibnu Majah:
Dari Ibnu Abbas, Rasulullah SAW bersabda, “Umrah di bulan Ramadhan menyamai ibadah haji.”
Namun, bukan berarti umroh di bulan Ramadhan bisa menggugurkan kewajiban ibadah haji. Imam Nawawi berkata, “Yang dimaksud umroh Ramadhan adalah mendapati pahala seperti pahala haji.”
Jika kita umroh di bulan Ramadhan, umroh tersebut tidak bisa menggantikan ibadah haji. Jadi, kita tetap memiliki kewajiban untuk berhaji dan mengusahakannya.
Berbeda dengan ibadah umroh di bulan lain, umroh saat Ramadhan, Sahabat akan menemukan suasana yang lebih istimewa. Saat tiba waktunya berbuka puasa, Sahabat dapat menemukan makanan yang berlimpah ruah, baik di Masjidil Haram maupun Masjid Nabawi. Sahabat juga dapat merasakan nikmatnya ibadah shalat tarawih dan mengejar Lailatul Qadr di Tanah Suci.
Bahkan, jika beruntung, Sahabat dapat menjalani shalat Idul Fitri di Masjidil Haram atau Masjid Nabawi, tergantung dengan paket umroh yang Sahabat pilih.
Tips Melaksanakan Umroh Ramadhan
Namun, melaksanakan ibadah umroh sembari berpuasa juga banyak tantangannya. Sahabat harus menahan lapar dan dahaga sembari menjalankan serangkaian ibadah umroh. Belum lagi, ekstremnya suhu dan cuaca di Arab Saudi yang membuat hawa lebih panas dibandingkan di Indonesia.
Nah, jika Sahabat mantap melaksanakan ibadah umroh saat Ramadhan, ikuti tips-tips berikut ini agar ibadah Sahabat maksimal dan kesehatan tetap terjaga.
Aktivitas Umroh di Malam Hari
Atur waktu untuk melaksanakan rangkaian ibadah umroh di malam hari, setelah shalat tarawih. Sebab, jika Sahabat melakukan rangkaian ibadah umroh di malam hari, Sahabat tidak akan mudah haus, kepanasan, atau kelelahan.
Saat siang hari, usahakan untuk menyempatkan diri beristirahat. Kurangi segala aktivitas yang berat. Meski demikian, Sahabat tetap bisa memperbanyak ibadah di siang hari, seperti membaca Al-Qur’an, memperbanyak zikir, dan shalat sunnah.
Pilih Hotel yang Dekat Masjid
Umroh di bulan Ramadhan berarti memfokuskan sebagian besar aktivitas untuk beribadah. Oleh karena itu, pilihlah paket umroh yang hotelnya dekat dengan Masjidil Haram atau Masjid Nabawi, serta memiliki akses 24 jam menuju masjid.
Tentu Sahabat tidak ingin jika waktu terbuang banyak hanya untuk perjalanan dari hotel ke masjid. Apalagi, saat bulan puasa, jumlah jemaah umroh lebih padat dari biasanya dan ini membuat arus jalan menjadi lebih macet.
Sahabat juga disarankan untuk berwudhu terlebih dahulu sebelum berangkat ke Masjidil Haram atau Masjid Nabawi. Berangkatlah beberapa jam lebih awal sebelum waktu shalat agar tidak kehabisan tempat. Jika terlalu mepet waktu shalat, bisa dipastikan Sahabat tidak akan bisa masuk masjid dan shalat di dalamnya, karena jumlah jemaah yang membludak.
Pilih Tempat Khusus untuk I’tikaf
Salah satu keistimewaan umroh di bulan Ramadhan, Sahabat dapat memilih paket umroh yang terjadwal pada 10 hari terakhir Ramadhan. Jadi, Sahabat dapat merasakan nikmatnya dan khusyuknya I’tikaf di Masjidil Haram atau Masjid Nabawi.
Saat I’tikaf, pilihlah tempat khusus bersama grup rombongan, agar tidak terpencar dan berebut dengan jemaah lainnya.
Kurangi Konsumsi Garam
Saat sahur dan berbuka puasa, sebaiknya Sahabat mengurangi konsumsi makanan yang mengandung garam. Mengonsumsi garam terlalu banyak bisa membuat kita menjadi lebih cepat dehidrasi. Selain itu, perbanyak minum air Zam Zam atau air mineral saat sahur dan berbuka, agar tidak mengalami dehidrasi.
Perbanyak Makanan Bergizi
Saat bulan Ramadhan, terutama menjelang sahur dan berbuka, Sahabat memang tidak perlu pusing mencari menu sahur dan takjil. Makanan berlimpah ruah disediakan oleh pihak pengurus Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Namun, tentu kita tidak bisa hanya mengandalkan menu makanan gratis. Pastikan Sahabat juga mendapatkan asupan gizi yang cukup dan bergizi dari travel umroh.
Agar tubuh lebih segar dan dapat maksimal ketika beribadah, tetaplah jaga pola makan yang sehat. Mulai dari asupan karbohidrat, protein, serat, hingga vitamin. Sahabat juga dapat mengonsumsi ruthab (kurma basah) saat sahur dan berbuka sebagai sumber energi.
Perhatikan Jadwal Keberangkatan
Saat bulan Ramadhan, Sahabat dapat memilih dua jenis paket umroh. Pertama, yaitu paket dengan jadwal keberangkatan di awal dan pertengahan Ramadhan. Kedua, Sahabat bisa memilih paket Lailatul Qadr dimana Sahabat bisa memaksimalkan ibadah 10 hari terakhir Ramadhan di Masjidil Haram.
Pastikan Sahabat mendaftar lebih awal karena saat bulan puasa, jemaah umroh yang mendaftar bisa lebih banyak dibanding bulan lainnya. Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi juga membatasi mengeluarkan visa di pertengahan Ramadhan. Jadi, jangan sampai mendaftar umroh di akhir bulan Ramadhan ya, Sahabat, karena kemungkinan besar gagal berangkat karena tak mendapatkan visa.
Nah, Ventour Travel memfasilitasi keberangkatan umroh di bulan Ramadhan, termasuk saat 10 hari terakhir Ramadhan. Dengan hotel yang jaraknya sekitar 300 m, Sahabat dapat menempuh perjalanan menuju masjid hanya dalam 7 menit. Pada paket umroh Lailatul Qadr, Sahabat juga berkesempatan untuk I’tikaf selama 10 hari penuh dan shalat Idul Fitri di Masjidil Haram. Masya Allah!
Jadi, siapkah Sahabat melaksanakan ibadah umroh di bulan Ramadhan?
Cara Mudah Membuat Paspor Secara Online untuk Umroh
Salah satu syarat dan dokumen penting untuk mendaftar umroh adalah paspor. Nah, kini Sahabat bisa membuat paspor online lewat aplikasi M-Paspor, lho!
M-Paspor merupakan bentuk baru dari Aplikasi Pendaftaran Antrean Paspor Online (APAPO) yang dirilis oleh Direktorat Jenderal Imigrasi. Peluncuran M-Paspor bertujuan agar pelayanan pembuatan paspor lebih mudah, cepat, dan transparan.
Aplikasi ini bisa diunduh di AppStore dan PlayStore dengan menyediakan form pendaftaran untuk layanan paspor online. Jadi, untuk membuat paspor, Sahabat Ventour tidak perlu repot-repot membawa berkas persyaratan dan mengantre di kantor imigrasi lagi.
Langkah-Langkah Membuat Paspor Online
Lalu, bagaimana cara membuat paspor umroh secara online? Apa saja syarat membuat paspor?
Membuat Paspor melalui Aplikasi M-Paspor
Pertama-tama, install aplikasi M-Paspor pada gadget Sahabat Ventour, bisa melalui AppStore untuk perangkat iOS dan melalui PlayStore untuk perangkat Android.
Registrasi Akun M-Paspor
Untuk dapat membuat paspor melalui M-Paspor, Sahabat Ventour harus memiliki akun dengan cara melengkapi data pendaftaran akun.
Login Akun
Setelah berhasil melakukan registrasi, Sahabat Ventour sudah dapat login ke aplikasi dengan memasukkan alamat e-mail dan kata sandi.
Membaca Syarat dan Ketentuan
Jika login berhasil, aplikasi M-Paspor akan menampilkan notifikasi berisi Syarat dan Ketentuan sebagai berikut. Sahabat Ventour bisa membacanya dengan teliti dan saksama agar tidak bingung dan keliru saat memasukkan data pendaftaran. Setelah itu, klik ‘Saya Menyetujui’.
Lalu pada tahap ini, akan ada beberapa pertanyaan yang menentukan jenis paspor yang Sahabat Ventour butuhkan. Pilihlah opsi ‘umroh’ sebagai tujuan Sahabat Ventour membuat paspor.
Pengisian Data Perjalanan
Lalu isilah kuesioner berikut sesuai dengan tipe paket umroh yang Sahabat Ventour pilih, mulai dari tempat tinggal dan periode waktu saat menjalani ibadah umroh.
Pengisian Data Diri sesuai Kartu Identitas
Isilah data diri berikut dengan benar. Jangan lupa untuk mengunggah foto KTP, KK, dan akta kelahiran juga ya, Sahabat!
Mengunggah Dokumen Tambahan
Untuk permohonan pembuatan paspor umroh, Sahabat Ventour akan diminta mengunggah dokumen persyaratan lain, seperti surat rekomendasi umroh dari Kementerian Agama dan surat rekomendasi dari travel umroh.
Memilih Lokasi & Jadwal Pengambilan Paspor
Setelah itu, pilihlah lokasi dan jadwal pengambilan paspor sesuai yang Sahabat Ventour inginkan.
Setelah mengisi data diri, mengunggah dokumen yang dibutuhkan, dan memilih lokasi pengambilan paspor, akan muncul notifikasi bahwa permohonan paspor telah berhasil. Sahabat Ventour juga akan mendapatkan billing pembayaran sesuai dengan jenis paspor yang dipilih.
Biaya pembuatan paspor biasa 48 halaman: Rp 350.000
Biaya pembuatan e-passport 48 halaman: Rp 650.000
Setelah itu, Sahabat Ventour akan mendapatkan kode antrian atau kode layanan seperti yang tertera. Kode antrian ini akan digunakan saat Sahabat Ventour mengambil paspor di kantor imigrasi.
Sahabat Ventour bisa melakukan pembayaran dengan mudah melalui transfer bank, DANA, e-commerce (Tokopedia dan Bukalapak), Indomaret, dan kantor pos.
Sesi Wawancara Pembuatan Paspor
Sebelum mengambil paspor, Sahabat Ventour harus mengikuti sesi wawanacara dengan petugas imigrasi. Sesi wawancara ini sangat penting, karena untuk menjaga keamanan Sahabat Ventour saat umroh nanti.
Biasanya, jenis pertanyaan yang sering ditanyakan saat sesi wawancara yaitu:
Negara tujuan
Lama ibadah umroh
Rekan seperjalanan
Kota tempat tinggal
Saat sesi wawancara, pastikan Sahabat Ventour memberikan keterangan yang benar sesuai dengan data yang di-input pada form permohonan di aplikasi M-Paspor.
Perlu diketahui juga, setelah sesi wawancara, akan ada sesi foto untuk pas foto paspor. Nah, ada beberapa hal yang perlu Sahabat Ventour perhatikan saat sesi foto ini:
Hindari memakai baju warna putih, karena latar yang digunakan saat sesi foto adalah warna putih
Gunakan pakaian rapi berkerah
Pastikan rambut tidak menutupi telinga dan mata
Itulah alur pembuatan paspor secara online melalui M-Paspor. Jadi, yuk persiapkan diri kita berangkat umroh, mulai dari melengkapi persyaratan dokumen, seperti paspor. Semoga Allah mudahkan ya, Sahabat Ventour!
Cara Mudah Masuk Raudhah dengan Aplikasi Nusuk dan Tasreh
Raudhah, salah satu area di dalam Masjid Nabawi yang dipercaya sebagai tempat yang mustajab untuk memanjatkan doa. Jemaah umroh maupun haji berbondong-bondong memasuki dan beribadah di Raudhah. Namun, untuk masuk ke Raudhah, Sahabat perlu surat izin khusus (tasreh) atau masuk melalui aplikasi Nusuk (Eatmarna).
Lantas, bagaimana cara mendapatkan tasreh? Jika tidak mendapatkan tasreh dari travel umroh, bagaimana cara menggunakan aplikasi Nusuk sebagai syarat masuk Raudhah?
Yuk simak informasi berikut, Sahabat!
Keutamaan Raudhah di Masjid Nabawi
Seperti yang kita ketahui, Raudhah merupakan area di dalam Masjid Nabawi yang terletak di antara rumah Rasulullah Saw (yang kini menjadi makam beliau) dan mimbar yang beliau gunakan untuk berdakwah. Raudhah ditandai dengan pilar-pilar megah berwarna putih dan karpet hijau.
Di tempat ini, dahulu Rasulullah Saw. sering duduk-duduk untuk membacakan wahyu dari Allah Swt. dan mengajarkannya kepada para sahabat. Rasulullah juga menyebut Raudhah sebagai taman surga dan area yang mustajab untuk berdoa.
Rasulullah Saw. bersabda: “Satu sholat di Masjid Nabawi lebih baik daripada seribu sholat di tempat lain, kecuali di Masjidil Haram.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
Karena keistimewaannya ini, jemaah yang masuk ke Raudhah dianjurkan untuk memperbanyak zikir, membaca Al-Qur’an, dan shalat sunnah. Namun, untuk memasuki Raudhah ternyata tak semudah kelihatannya. Realitanya, Sahabat harus mengantre atau mungkin berdesak-desakan dengan jemaah lain.
Untuk memasuki area Raudhah dan makam Rasulullah Saw., Sahabat memerlukan surat izin khusus atau tasreh. Surat tasreh berisi keterangan tentang jumlah jemaah dalam rombongan, waktu masuk (tanggal dan jam), nomor pintu masuk, nomor gerbang masuk, serta daftar nama dan nomor paspor jemaah.
Tasreh ini dikeluarkan oleh Kementerian Haji dan Umroh Arab Saudi. Biasanya surat tasreh ini sudah diurus oleh pihak travel umroh melalui muassasah dan disimpan oleh Tour Leader atau muthawif. Ada kalanya kuota tasreh ini terbatas karena membludaknya jemaah yang ingin masuk ke dalam Raudhah.
Cara Masuk ke Raudhah dengan Aplikasi Nusuk
Namun, Sahabat tidak perlu khawatir. Jika tidak memiliki tasreh, Sahabat tetap bisa masuk ke dalam Raudhah dengan mengajukan izin melalui aplikasi Nusuk (Eatmarna). Nusuk adalah aplikasi yang disediakan Kerajaan Arab Saudi, sehingga Sahabat dapat masuk ke Raudhah secara mandiri dan tanpa harus ada tasreh.
Nah, untuk masuk ke area Raudhah melalui aplikasi Nusuk, yuk ikuti langkah-langkah berikut!
Install aplikasi “Nusuk (Eatmarna Previously)” melalui PlayStore atau AppStore
Atur bahasa untuk aplikasinya, pilih Bahasa Inggris
Selanjutnya pilih “New User”, kemudian pilih “Visitor”
Isi data diri Sahabat, mulai dari nomor visa, nomor paspor, tanggal lahir, kebangsaan, nomor telepon, e-mail, dan password
Masukkan kode verifikasi OTP 4 digit yang dikirim melalui e-mail
Nah, barulah Sahabat berhasil login ke aplikasi Nusuk, lalu pilihlah bagian “Prophet’s Mosque Services”
Pilih registrasi “Praying in Noble Rawda – Men/Women”
Pilih tanggal dan jam/waktu yang diinginkan
Lalu pilih “Issuing Permit” dan akan muncul QR code
Nah, selesai! Sahabat tinggal datang di hari H sesuai pintu masuk dan jadwal yang tertera
Terakhir, pindai atau scan QR code pada pintu masuk
Tips Lolos Masuk Raudhah dengan Mudah
Nah, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, jumlah jemaah yang ingin masuk ke dalam Raudhah ini sangat membludak. Maka dari itu, untuk masuk ke dalam Raudhah, Sahabat hanya dapat berkunjung di waktu-waktu tertentu yang sudah dijadwalkan.
Selain itu, Sahabat juga perlu memerhatikan tips-tips berikut saat ingin memasuki area Raudhah.
Masuk Sesuai Jadwal di Tasreh atau Aplikasi Nusuk
Jadwal kunjungan Raudhah antara jemaah laki-laki dan perempuan berbeda. Untuk itu, ikuti jadwal yang telah ditetapkan ya, Sahabat!
Pagi : pukul 11.00 Waktu Arab Saudi s.d. shalat Isya
Malam : pukul 00.30 Waktu Arab Saudi s.d. shalat Subuh.
Jadwal ziarah Raudhah bagi jemaah perempuan
Pagi : waktu shalat Subuh s.d. pukul 11.00 Waktu Arab Saudi
Malam : waktu shalat Isya s.d. pukul 00.00 Waktu Arab Saudi
Jangan Terpisah dari Rombongan
Untuk masuk ke Raudhah, sebaiknya dilakukan bersama rombongan. Sahabat akan dibimbing oleh muthawif dan muthawifah, sehingga Sahabat bisa mendapatkan arahan dan tidak akan tersesat saat di dalam Raudhah.
Tetap Sabar
Saat masuk ke Raudhah, memang kondisinya akan berdesak-desakan dengan jemaah lainnya. Usahakan agar Sahabat tidak mendorong-dorong atau bahkan menyakiti jemaah lain.
Jika memang kondisinya tidak memungkinkan untuk masuk ke Raudhah karena jumlah jemaah yang membludak atau karena tidak mendapatkan izin, usahakan kita berlapang dada menerima situasi ini. Hal seperti ini sudah di luar dari kontrol kita. Sahabat tetap akan mendapatkan pahala yang sama ketika shalat di area Masjid Nabawi yang lain, meski bukan di dalam Raudhah.
Itulah dua cara mudah untuk masuk ke area Raudhah, yaitu dengan menggunakan surat izin tasreh dan melalui aplikasi Nusuk. Semoga Allah memudahkan langkah Sahabat untuk bisa berkunjung dan beribadah di Masjid Suci Nabawi.
Dalam Islam, saat haid, perempuan diharamkan melakukan ibadah, seperti shalat, memegang dan membaca mushaf Al-Qur’an, berpuasa, dan tawaf saat umroh atau haji. Lalu bagaimana jika perempuan mengalami haid saat umroh atau haji? Apakah boleh mengonsumsi obat penunda haid untuk umroh?
Berikut Ventour rangkumkan penjelasannya untuk Sahabat. Yuk disimak!
Bisakah Umroh saat Haid?
Dilansir dari Konsultasi Syariah, jemaah perempuan tetap diperbolehkan untuk mengenakan ihram. Sebab, dalam berihram, tidak ada kewajiban harus suci dari hadas kecil maupun besar. Namun, saat sampai di tempat miqat, hendaknya Sahabat menyucikan diri dengan mandi dan istitsfar. Istitsfar adalah menggunakan pembalut lebih rapat dan memastikan tidak ada darah haid yang tembus ke celana.
Sahabat Jabir bin Abdillah r.a. menceritakan kejadian yang dialami Asma’ binti Umais, istri Abu Bakar as-Shiddiq, pada saat haji dan tiba di Dzulhulaifah untuk miqat.
Ketika kami sampai di Dzulhulaifah, Asma binti Umais melahirkan anak, yaitu Muhammad bin Abu Bakar. Lalu beliau meminta orang untuk bertanya kepada Rasulullah Saw, “Apa yang harus saya lakukan?”
“Mandilah dan lakukanlah istitsfar dengan kain, dan mulailah ihram.” (H.R. Muslim).
Meskipun dalam hadits ini, konteksnya Asma’ binti Umais mengalami nifas, namun hal ini juga berlaku untuk perempuan haid, karena hukumnya sama sesuai kesepakatan ulama. Jadi, perempuan tetap diperbolehkan untuk mengenakan kain ihram meski sedang haid.
Larangan Tawaf bagi Perempuan Haid
Namun, yang dilarang saat haid adalah melakukan tawaf. Hal ini berdasarkan kisah Aisyah r.a. yang berhaji bersama Rasulullah Saw. Saat tiba di daerah Saraf, Aisyah mengalami haid. Rasulullah melihat Aisyah menangis, lalu beliau bertanya, “Ada apa denganmu? Apa kamu haid?”
Aisyah pun mengiyakan pertanyaan dari Rasulullah. Lalu Rasulullah bersabda, “Haid adalah kondisi yang Allah Swt. takdirkan untuk putri Adam. Lakukan seperti yang dilakukan jemaah haji. Hanya saja jangan melakukan tawaf di Ka’bah.” (H.R. Bukhari)
Aisyah akhirnya mengerjakan semua rukun haji, kecuali tawaf. Barulah setelah suci, beliau melaksanakan tawaf di Ka’bah.
Pendapat Ulama tentang Hukum Umroh bagi Perempuan Haid
Sebenarnya, ada beberapa pendapat tentang hukum perempuan yang mengalami haid saat umroh atau haji:
Menurut mazhab Syafi’i, perempuan yang haid boleh mengerjakan rukun umroh atau haji, kecuali tawaf. Ia harus menunggu hingga suci, baru boleh melakukan tawaf.
Pendapat dari ulama Atha’ bin Abi Rabah, bahwa perempuan boleh mengonsumsi obat penunda haid untuk menghentikan haid sementara waktu, lalu ia bersuci dan melakukan tawaf.
Pendapat terakhri dari mazhab Hanafi, perempuan yang haid boleh mengerjakan tawaf, tapi wajib membayar dam (denda).
Bolehkah Mengonsumsi Obat Penunda Haid?
Sebagai orang Indonesia yang tidak memungkinkan untuk menunggu masa suci lalu melakukan tawaf karena waktu umroh terbatas, maka pendapat yang paling banyak diyakini adalah mengonsumsi obat penunda haid, jika waktu umroh berdekatan dengan masa haid.
Atha’ bin Abi Rabah yang merupakan tokoh ulama ahli fiqih dari golongan tabi’in, berpendapat tentang hukum perempuan mengonsumsi obat penunda haid agar boleh melakukan tawaf.
“Boleh, jika dia yakin darahnya berhenti. Namun, jika dia merasa darahnya masih ada yang keluar meskipun setetes dan tidak berhenti, maka belum suci.” (H.R. Abdurrazaq)
Untuk mengonsumsi obat penunda haid, Sahabat perlu berkonsultasi dengan dokter yang berkompeten di bidangnya. Ada dua jenis obat yang biasanya digunakan untuk mencegah haid, yaitu pil KB kombinasi dan norethisterone. Pil KB kombinasi mengandung hormon estrogen dan progesteron yang dapat menunda pendarahan haid. Sementara norethisterone berfungsi menguatkan dinding rahim dan menunda haid.
Aturan Penggunaan Obat Penunda Haid
Perlu diperhatikan, bahwa obat penunda haid tidak boleh dikonsumsi lebih dari 14 hari. Sebab, jika dikonsumsi lebih dari waktu tersebut, akan menyebabkan pendarahan yang lebih parah. Mengonsumsi obat penunda haid juga dapat menimbulkan beragam efek samping, seperti mual, muntah, pusing, nyeri payudara, perubahan mood, dan peningkatan berat badan.
Selain itu, tidak semua perempuan diperbolehkan mengonsumsi obat penunda haid, seperti ibu menyusui, penderita kanker payudara, stroke, ginjal, dan jantung.
Maka sangat penting Sahabat untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat penunda haid.
Namun jika kondisi Sahabat tidak memungkinkan mengonsumsi obat penunda haid dan tetap mengalami haid saat umroh atau haji, maka dianjurkan untuk berlapang dada dan menerima dengan ikhlas. Berusaha menahan diri dari larangan saat haid juga adalah bentuk ketaatan kita terhadap Allah Swt.
Jika mengalami haid saat umroh atau haji, Sahabat tetap bisa mengerjakan rukun dan amalan lain, seperti berihram, sa’i, dan memperbanyak zikir. Pada dasarnya, Islam selalu memberikan kemudahan dan keringanan dalam beribadah.