Sejarah haji di Indonesia yang penuh perjuangan, dari perjalanan laut berbulan-bulan di masa lampau hingga kemudahan era modern saat ini.

Ibadah haji tentunya merupakan impian bagi setiap Muslim, termasuk di Indonesia. Setiap tahunnya, ratusan ribu jamaah Indonesia berangkat ke Tanah Suci untuk menunaikan rukun Islam kelima ini.
Namun, tahukah sahabat bahwa perjalanan haji bagi umat Islam Indonesia memiliki sejarah panjang dan penuh perjuangan? Dari masa penjajahan hingga era modern, perjalanan haji terus mengalami perubahan yang semakin memudahkan jamaah dalam menunaikan ibadah suci ini.
Sejarah Haji di Indonesia di Masa Lampau
Sejak Islam mulai berkembang di Nusantara pada abad ke-13, ibadah haji telah menjadi bagian penting dalam kehidupan umat Muslim Indonesia. Namun, perjalanan menuju Tanah Suci di masa lalu bukanlah perkara mudah. Sahabat bisa bayangkan, jamaah harus menempuh perjalanan laut yang panjang dan penuh risiko.

Mereka berangkat dari pelabuhan besar seperti Banten, Surabaya, Makassar, dan Batavia (Jakarta) menggunakan kapal tradisional yang keamanannya masih sangat terbatas.
Perjalanan haji kala itu bisa memakan waktu hingga enam bulan atau lebih, tergantung pada cuaca dan kondisi kapal. Tantangan yang dihadapi pun sangat berat, mulai dari badai di tengah laut, kekurangan makanan dan air, hingga penyakit yang bisa menyerang kapan saja. Banyak jamaah yang gugur sebelum sampai ke tujuan, tetapi semangat untuk menunaikan haji tetap berkobar dalam hati mereka.
Baca Juga : Sudah Tahu? 7 Sunnah Haji dan Umroh Ini Sering Terlupakan!
Sejarah Haji di Indonesia di Masa Kolonial
Pada masa penjajahan Belanda, perjalanan haji semakin sulit. Pemerintah kolonial menerapkan aturan ketat untuk membatasi jumlah jamaah yang berangkat ke Tanah Suci. Salah satunya adalah kewajiban melapor dan mendapatkan izin dari pemerintah Belanda, serta membayar pajak yang cukup tinggi.
Namun, sahabat, keterbatasan ini tidak menyurutkan niat umat Islam Indonesia untuk berhaji. Banyak jamaah yang tetap berangkat dengan berbagai cara, termasuk melalui jalur tidak resmi atau bergabung dengan kelompok kecil yang dipimpin oleh ulama setempat.

Peran para kyai atau ulama sangat besar dalam membimbing jamaah, baik secara spiritual maupun dalam menghadapi tantangan selama perjalanan. Ibadah haji pada masa itu bukan hanya sekadar ibadah, tetapi juga menjadi simbol keteguhan dan perjuangan umat Islam di Indonesia.
Perjalanan Haji Setelah Indonesia Merdeka
Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, pemerintah mulai mengambil peran aktif dalam penyelenggaraan ibadah haji. Departemen Agama dibentuk untuk mengatur dan memfasilitasi perjalanan haji agar lebih terstruktur. Pada tahun 1950-an, Lembaga Penyelenggara Ibadah Haji (LPIH) didirikan untuk memastikan bahwa perjalanan haji menjadi lebih aman dan nyaman bagi jamaah Indonesia.

Perubahan besar terjadi pada tahun 1980-an, ketika transportasi haji mulai beralih dari kapal laut ke pesawat terbang. Ini menjadi titik balik yang sangat signifikan, karena perjalanan yang sebelumnya memakan waktu berbulan-bulan kini bisa ditempuh hanya dalam hitungan jam. Dengan adanya pesawat, jamaah haji bisa lebih fokus pada ibadah tanpa harus menghadapi risiko perjalanan yang panjang dan melelahkan.
Ibadah Haji di Era Modern
Saat ini, pelaksanaan haji bagi jamaah Indonesia telah jauh lebih terorganisir. Setiap tahun, pemerintah memberikan kuota haji yang cukup besar, mencapai sekitar 200.000 orang. Proses pendaftaran dan pengelolaan haji juga semakin transparan dan efisien. Selain itu, fasilitas yang disediakan semakin lengkap, mulai dari akomodasi yang nyaman di Mekkah dan Madinah, layanan kesehatan yang lebih baik, hingga pelatihan manasik haji sebelum keberangkatan.
Namun, meskipun teknologi dan fasilitas sudah semakin maju, tantangan tetap ada. Salah satunya adalah panjangnya antrean untuk berangkat haji akibat terbatasnya kuota. Saat ini, masa tunggu haji bisa mencapai belasan hingga puluhan tahun, tergantung pada daerah pendaftaran. Inilah mengapa banyak jamaah yang mulai mempertimbangkan program haji khusus atau haji plus yang memiliki masa tunggu lebih singkat.
Baca Juga : Kenapa Ibadah Haji Hanya untuk Orang Mampu? Ini Alasannya!
Jika sahabat ingin menunaikan ibadah haji dengan lebih mudah dan nyaman, Ventour Travel hadir sebagai solusi terbaik. Dengan pengalaman dalam penyelenggaraan ibadah haji dan umrah, Ventour Travel menyediakan layanan haji plus dengan fasilitas terbaik, masa tunggu 5-9 tahun, serta bimbingan manasik yang mendalam. Jangan biarkan antrean panjang menghalangi niat suci sahabat! Hubungi Ventour Travel sekarang juga dan wujudkan impian beribadah ke Tanah Suci dengan lebih nyaman dan tenang.