Jika Sahabat ingin berangkat umroh, pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah miqat. Berniat atau ihram di tempat miqat adalah salah satu rukun umroh yang wajib dilaksanakan. Dengan kata lain, jika Sahabat meninggalkan rukun ini, maka wajib membayar dam atau denda.
Apa Itu Miqat?
Miqat adalah waktu dan tempat yang ditentukan oleh Rasulullah Saw. dan para khalifah sebagai titik awal pelaksanaan umroh maupun haji.
Miqat juga menjadi tempat untuk mengenakan ihram dan memulai niat. Jemaah umroh yang sudah berniat di tempat miqat akan berlaku baginya larangan-larangan ihram.
Miqat sendiri terbagi menjadi dua macam, yaitu:
• Miqat Zamani
Miqat Zamani adalah batas waktu untuk melaksanakan ibadah haji yang dimulai sejak 1 Syawal hingga terbit fajar di 10 Zulhijjah. Sementara miqat zamani untuk umroh berlaku sepanjang tahun tanpa ada batasannya.
• Miqat Makani
Miqat makani merupakan batas tempat di mana seseorang harus memulai niat haji atau umroh serta mengenakan ihram.
Dalam hal penetapan lokasi miqat makani didasarkan pada beberapa riwayat hadits berikut:
Dari ‘Ibnu bin Abbas r.a, sesungguhnya Rasulullah telah menentukan miqat bagi penduduk Madinah, yaitu di Dzulhulaifah, bagi penduduk Syam di Juhfah, bagi penduduk Najd di Qarnul Manazil, dan untuk penduduk Yaman di Yalamlam.” (H.R. Bukhari & Muslim)
Baca Juga: Asyiknya Umroh Plus Turki, Nikmati Wisata Eksotis di Cappadocia
Dari ‘Aisyah r.a. berkata:
“Sesungguhnya Rasulullah telah menetapkan miqat untuk penduduk ‘Iraq, yaitu Dzatu ‘Irqin.” (H.R. Abu Daud)
Inilah 5 tempat miqat yang umum dikunjungi jemaah umroh:
1. Dzulhulaifah (Masjid Bir Ali)
Bagi yang tinggal di Madinah atau datang dari Madinah, Sahabat dapat memulai niat umroh dan berihram di Dzulhulaifah. Tepatnya di Masjid Bir Ali. jaraknya sekitar 450 kilometer dari Mekah.
Biasanya, Masjid Bir Ali ini menjadi tempat miqat bagi jemaah umroh asal Indonesia yang datang dari Madinah.
2. Qarnul Manazil (As-Sail)
Jarak miqat Qarnul Manazil yaitu 75 kilometer dari Kota Mekah. Qarnul Manazil menjadi tempat miqat bagi penduduk Najd, Thaif, atau jemaah umroh yang datang dari arah timur Mekah seperti Dubai.
Baca Juga: Badal Umroh, Inilah Cara Mengumrohkan Orang yang Telah Wafat
3. Juhfah
Juhfah terletak sejauh 183 kilometer dari Mekah. Juhfah menjadi tempat miqat bagi penduduk Syam atau jemaah umroh yang datang dari Suriah, Yordania, Mesir, Lebanon, dan Maroko.
Tempat miqat umroh ini berdekatan dengan Kota Rabigh. Karena Juhfah merupakan kota kosong dan tidak lagi berpenghuni, banyak orang yang memulai ihram di Kota Rabigh.
4. Dzatu ‘Irqin
Dzatu ‘Irqin atau yang disebut Adh-Dharibah, berada tepat 100 kilometer dari timur Kota Mekah.
Sama seperti Juhfah, kota ini juga tidak memiliki penghuni. Namun, Dzatu ‘Irqin tetap menjadi tempat miqat bagi penduduk atau jemaah umroh yang datang dari Irak dan Iran.
5. Yalamlam
Yalamlam merupakan lembah luas yang berada tepat 92 kilometer dari sebelah tenggara Kota Mekah.
Yalamlam menjadi tempat miqat bagi penduduk Yaman atau semua jemaah umroh yang datang dari arah tersebut. Jemaah dari Asia, seperti Cina, Jepang, India, dan Indonesia juga biasanya memulai ihram dari tempat miqat di Yalamlam.
Biasanya jemaah umroh asal Indonesia yang langsung menuju Mekah akan miqat di dalam pesawat saat pesawat berada di daerah Yalamlam.
Baca Juga: Saluran Qanat, Cara Mendapatkan Air Bersih bagi Penduduk Gurun
Nah, itulah beberapa tempat miqat yang umum dikunjungi oleh para jemaah umroh, termasuk jemaah umroh asal Indonesia. Jika Sahabat tidak melewati kelima tempat miqat tersebut, maka diperbolehkan untuk berihram di mana saja,
Sebagaimana hadits Rasulullah Saw.:
“Maka barangsiapa yang melewati bukan itu (tidak melalui miqat yang telah ditentukan), maka ihram dari mana saja ia berkehendak.”