Kenali Mizab Al-Rahman! Talang Air Berlapis Emas di Ka’bah

Jika memperhatikan Ka’bah dengan seksama, sahabat akan melihat talang air kecil di atasnya dan bagian istimewa ini dikenal sebagai Mizab al-Rahman. Talang ini menjulur keluar dengan balutan emas yang memancarkan keindahan.

Gambar 1 : Talang Air kecil di Atas Ka’bah ini disebut Mizab al-Rahman

Mizab al-Rahman, talang air di bagian atas Ka’bah, menghadap Hijr Isma’il di sisi barat daya dan terletak sekitar 60 cm di bawah atap. Talang ini berfungsi mengalirkan air hujan atau saat Ka’bah dicuci, mencegah genangan. Pada masa Nabi Ibrahim AS, talang ini belum ada dan baru ditambahkan oleh suku Quraisy saat membangun atap Ka’bah.

Talang berlapis emas ini memiliki panjang 2,53 meter, dengan 58 cm tertanam di dinding dan 1,95 meter menjulur ke luar, tingginya 23 cm, dan lebarnya 26 cm. Di bagian depan tertulis Bismillahi ar-Rahman ar-Rahim, sementara sisi kirinya memuat prasasti pembaruan oleh Raja Fahd bin Abdul Aziz Al-Sa’ud.

Struktur Talang Air di Ka’bah

Mizab Al-Rahman, atau yang sering disebut sebagai talang emas Ka’bah, punya cerita yang begitu menarik untuk kita bahas, sahabat. Talang ini terbuat dari emas murni dengan lapisan tebal dari perak murni yang membuatnya tampak megah. Bentuknya persegi panjang, dan di bagian depannya terdapat liontin dari emas murni yang unik karena bisa digerakkan maju dan mundur. Orang-orang menyebutnya dengan nama Al-Burqa, atau lidah.

Gambar 2 : Struktur yang Dilapisi Emas Dengan Kadar Tinggi

Bagian kedua sisi talang air ini dilapisi lembaran kayu jati setebal 2 cm yang dilapisi emas dengan kadar 99,9 persen. Untuk memastikan kekokohannya, struktur Mizab diperkuat dengan tembaga antikarat setebal 4 mm. Setiap palangnya pun diperkuat lagi dengan pengikat khusus yang memiliki berat 660 gram.

Salah satu palang ini memiliki rangkaian perak seberat 2,5 kilogram dengan panjang mencapai 190 cm, dan ada 90 ikatan yang membentuk keseluruhannya. Pancuran ini secara umum mengikuti bentuk pancuran yang dibuat oleh Sultan Ahmad, seorang sejarawan pada tahun 1021 H atau 1612 M, namun sudah mengalami beberapa penyempurnaan.

Di bagian mulut talang, terdapat sebuah penopang emas yang dihias indah. Dari atas penopang inilah air memancar. Penopang ini sendiri merupakan kiriman dari Konstantinopel pada tahun 981 H dan dipercaya terbuat dari emas murni.

Gambar 3 : Dipasangi Paku-Paku Khusus Agar Tidak Dihinggapi Burung

Ada satu fakta unik lainnya, sahabat. Bagian atas Mizab al-Rahman dipasangi paku-paku khusus yang bertujuan untuk menghalau burung agar tidak hinggap di sana. Menurut sejarah, talang ini pertama kali dibuat oleh kaum Quraisy saat membangun Ka’bah sebelum pengangkatan Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul. Sebuah peninggalan bersejarah yang begitu istimewa, bukan?

Baca Juga : Sejarah Kelam Ka’bah Diterjang Banjir Besar, Apa Penyebabnya?

Sejarang Tentang Mizab al-Rahman

Sahabat, tahukah bahwa talang air Ka’bah atau Mizab al-Rahman memiliki sejarah yang panjang dan penuh makna? Talang ini telah mengalami berbagai perbaikan dari masa ke masa. Pancuran terakhirnya dibuat atas inisiatif pemerintahan keluarga Saud, sesuai perintah Sultan Utsmaniyah, Abdul Majid ke-1, pada tahun 1273 H atau 1856 M.

Menurut beberapa sejarawan Arab Saudi, pada masa pembangunannya yang pertama, talang ini terbuat dari bahan sederhana seperti kayu, besi, dan material yang menyerupai perak. Di masa awal, setelah era suku Quraisy, Kakbah tidak memiliki bangunan semegah saat ini. Atapnya hanya terbuat dari daun pohon kurma, sebelum akhirnya tepi-tepi Kakbah dibangun kembali menggunakan batu dan ukiran kayu.

Gambar 4 : Talang air atau Mizab al-Rahman di Ka’bah Mempunyai Sejarah Panjang

Pada tahun 1554, corong talang ini diberi pelindung dari perak oleh Salman Qanuni. Setahun sebelumnya, putra Salman Qanuni, Salem Sani, membangun Mizab dengan lapisan emas. Selanjutnya, di sekitar tahun 1586 hingga 1594, Mizab al-Rahman diperbaiki lagi menggunakan material emas murni oleh Waleed Bin Abdul Malik.

Ada sebuah kisah yang menguatkan keistimewaan talang ini. Beberapa riwayat menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah terlihat berdoa di bawah Mizab Al-Rahman. Karena itulah, banyak umat Muslim yang percaya bahwa air yang jatuh dari talang ini membawa berkah. Ketika menunaikan ibadah haji atau umrah, sahabat bisa menemukan banyak jemaah yang berdoa di bawahnya dengan keyakinan bahwa Allah akan mengabulkan doa-doa tersebut. Begitu dalam maknanya, hingga keberadaan talang ini selalu menjadi salah satu bagian penting dari sejarah Kakbah.

Leave a Reply

Your email address will not be published.