Banyak jamaah umroh yang tidak sadar, tanpa memenuhi rukun umroh ini, ibadah yang sahabat lakukan bisa jadi tidak sah atau tidak diterima.

Rukun umroh bukan sekadar tahapan biasa, melainkan syarat utama yang wajib dipenuhi agar perjalanan ibadah sahabat diterima. Sayangnya, masih banyak yang keliru dalam melaksanakannya, bahkan ada yang melewatkannya tanpa disadari! Jangan sampai ibadah sahabat sia-sia hanya karena kurang memahami rukun umroh. Yuk, simak penjelasannya agar ibadah sahabat berjalan lancar dan penuh berkah!
Rukun Umroh Menurut Madzhab Syafi’i
Mayoritas masyarakat Indonesia mengikuti madzhab Syafi’i dalam ibadahnya, termasuk dalam pelaksanaan umroh, ada empat rukun yang harus dipenuhi agar ibadah ini sah.
Rukun umroh ini telah dijelaskan secara rinci dalam kitab Matan Abu Syuja’, yang merupakan terjemahan dari Al-Tadzhib fi Adillati Matn al-Ghaayah wa al-Taqrib terbitan Darul Musthafa.
Yuk, simak penjelasan lengkapnya agar sahabat semakin paham dan bisa menjalankan umroh dengan benar sesuai tuntunan madzhab Syafi’i!
1. Ihram di Miqat
Saat memulai umroh, ada satu langkah penting yang menandai awal ibadah sahabat yaitu ihram. Secara sederhana, ihram adalah niat memasuki rangkaian ibadah haji atau umroh, dan khusus untuk umroh, niat ini dilakukan di miqat, titik yang sudah ditentukan sebagai batas awal.
Baca Juga : Kenali 5 Tempat Miqat yang Sering Dikunjungi Jemaah Umroh
Dalam kitab Al-Mishbah Al-Munir, dijelaskan bahwa
“Seseorang yang berihram berarti ia telah berniat masuk (mulai melaksanakan) umrah atau haji. Maksudnya, orang tersebut memasukkan dirinya pada suatu ibadah yang menyebabkan dirinya haram (terlarang) melakukan hal-hal yang sebelumnya halal baginya.”
2. Thawaf
Setelah sahabat tiba di Makkah dengan mengenakan pakaian ihram, rukun umroh yang tak boleh dilewatkan yaitu thawaf. Thawaf adalah mengelilingi Kakbah sebanyak tujuh kali dengan posisi Baitullah selalu di sisi kiri.

Thawaf ini harus dimulai dari Hajar Aswad. Jika tidak, maka hitungan thawafnya dianggap tidak sah. Itulah mengapa banyak jemaah berlomba-lomba mencari titik awal ini sebelum memulai putaran pertama.
Thawaf juga menjadi momen spesial karena di sinilah sahabat bisa merasakan kedekatan spiritual yang luar biasa, mengingat langkah demi langkah yang dilakukan juga pernah dilalui oleh Rasulullah ﷺ dan para sahabat. Jadi, pastikan sahabat memahami tata cara thawaf dengan baik agar ibadah umroh semakin sempurna dan penuh makna!
3. Sa’i
Sa’i yaitu berjalan bolak-balik antara Bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Ibadah ini dimulai dari Bukit Shafa dan diakhiri di Bukit Marwah.
Hitungannya cukup sederhana, setiap perjalanan dari Shafa ke Marwah dihitung satu kali, begitu juga perjalanan kembali dari Marwah ke Shafa. Jadi, sahabat akan menyelesaikan total tujuh kali perjalanan hingga akhirnya tiba di Marwah.
4. Tahallul
Tahallul, yaitu mencukur atau memendekkan rambut. Untuk laki-laki, lebih utama menggunduli rambutnya sebagai tanda ketundukan dan kesucian diri. Sementara bagi perempuan, cukup memotong sedikit ujung rambutnya, karena mencukur habis rambut bagi wanita hukumnya makruh.
Baca Juga : Apakah Wajib Gundul Saat Haji Dan Umroh? Simak Penjelasanya!
Perbedaan Rukun Umroh dengan Rukun Haji
Tahukah sahabat bahwa ada satu perbedaan mendasar antara haji dan umroh? Imam Al-Ghazali dalam salah satu kitabnya menjelaskan bahwa rukun haji ada lima, yaitu ihram, thawaf, sa’i, wukuf di Arafah, dan tahallul (bercukur rambut) menurut sebagian pendapat. Sementara itu, rukun umroh sama seperti haji, kecuali wukuf di Arafah.

Inilah yang membuat haji hanya bisa dilakukan pada waktu tertentu, yaitu saat musim haji di bulan Dzulhijjah, karena wukuf di Arafah hanya bisa dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah. Bahkan, menurut kitab Fiqh Ibadah karya Syaikh Abdul Aziz Muhammad Azzam & Syaikh Abdul Wahhab Sayyed Hawwas, wukuf di Arafah adalah rukun terbesar dalam haji.
Baca Juga : Wajib Pahami! Syarat, Rukun, dan Kewajiban Haji dengan Mudah!
Berbeda dengan umroh yang bisa dilakukan kapan saja sepanjang tahun, haji memiliki waktu khusus yang tidak bisa digantikan. Jadi, bagi sahabat yang ingin menunaikan ibadah ke Tanah Suci, memahami perbedaan ini sangat penting agar tidak keliru membedakan antara haji dan umroh.
Anjuran Melaksanakan Ibadah Umroh
Sahabat, tahukah bahwa ada perbedaan pandangan di kalangan ulama mengenai hukum ibadah umroh? Mengutip dari buku Fiqih Umroh karya Muhammad Ajib, Lc, MA, para imam madzhab memiliki pendapat yang berbeda terkait kewajiban ibadah ini.
Menurut Madzhab Syafi’i dan Madzhab Hambali, umroh hukumnya wajib bagi umat Muslim yang mampu. Artinya, jika sahabat sudah memiliki kemampuan finansial dan fisik, tidak dianjurkan untuk menundanya. Sementara itu, Madzhab Maliki dan Madzhab Hanafi berpendapat bahwa umroh adalah ibadah sunnah. Bagi yang menunaikannya akan mendapatkan pahala besar, namun jika ditunda, tidak berdosa.
Menariknya, anjuran untuk melaksanakan umroh juga tertuang dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 158, yang menegaskan bahwa ibadah ini merupakan bagian dari syiar Allah.
اِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَاۤىِٕرِ اللّٰهِۚ فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ اَوِ اعْتَمَرَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِ اَنْ يَّطَّوَّفَ بِهِمَاۗ وَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًاۙ فَاِنَّ اللّٰهَ شَاكِرٌ عَلِيْمٌ ١٥٨
innash-shafâ wal-marwata min sya‘â’irillâh, fa man ḫajjal-baita awi‘tamara fa lâ junâḫa ‘alaihi ay yaththawwafa bihimâ, wa man tathawwa‘a khairan fa innallâha syâkirun ‘alîm
Artinya : “Sesungguhnya Safa dan Marwah merupakan sebagian syiar (agama) Allah. Maka, siapa beribadah haji ke Baitullah atau berumrah, tidak ada dosa baginya mengerjakan sai antara keduanya. Siapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri, lagi Maha Mengetahui.”
Bahkan, dalam kitab Al-Majmu’ Syarh Al-Muhadzdzab karya Imam An-Nawawi, disebutkan bahwa minimal seorang Muslim pernah menunaikan umroh sekali dalam hidupnya.
Tentu saja, siapa yang tidak ingin mendapatkan pahala umroh? Apalagi, dalam sebuah hadits riwayat Imam Muslim, Rasulullah ﷺ menyebutkan bahwa umroh yang dilakukan pada bulan Ramadan memiliki keutamaan setara dengan ibadah haji!
Baca Juga : Kenapa Umroh Ramadhan Selalu Jadi Rebutan? Ini Alasannya!
Lalu, bagaimana dengan biayanya? Meskipun umroh membutuhkan persiapan finansial, sahabat tidak perlu khawatir!

Ventour Travel hadir dengan berbagai pilihan paket umroh 2025 yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan budget sahabat. Dari paket reguler hingga umroh plus city tour ke berbagai destinasi menarik, semuanya dirancang agar perjalanan ibadah sahabat lebih nyaman dan berkesan.
Jadi, yuk mulai rencanakan ibadah umroh sahabat bersama Ventour Travel dan wujudkan impian beribadah ke Tanah Suci! ✨