Jangan Cemas! Ini Tips Aman Transaksi Saat Ibadah Umroh!

Tips transaksi umroh yang aman sangat penting untuk sahabat yang sedang merencanakan perjalanan umroh maupun haji ke Tanah Suci.

Pastikan sahabat selalu berhati-hati dalam mengelola keuangan, terutama saat harus mengirim atau menerima uang.

Gambar 1 : Tips Aman Transaksi Saat Ibadah Umroh di Tanah Suci

Himbauan Kementrian Haji dan Umrah Arab Saudi

Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mengingatkan agar sahabat hanya melakukan transaksi di tempat-tempat resmi yang telah terakreditasi dan memiliki izin. Pilihlah kantor penukaran uang berlisensi dan hindari bertransaksi dengan pihak yang tidak resmi demi kenyamanan dan keamanan sahabat.

“Saat menerima dan mentransfer uang, pastikan Anda memeriksa izin usaha dan nilai tukar,” kata Kementerian Haji Umrah melalui akun media sosial x @MoHU_En.

Selain itu, sahabat juga disarankan untuk selalu meminta tanda terima sebagai bukti dan dokumentasi yang penting selama perjalanan.

Tips Aman Transaksi Ketika Umroh di Tanah Suci

1. Membawa Kartu Non Tunai dan Uang Tunai Secukupnya

Buat sahabat yang pertama kali akan berangkat umroh, menentukan jumlah uang tunai yang perlu dibawa mungkin menjadi tantangan tersendiri. Biasanya, sahabat disarankan untuk membawa uang tunai secukupnya saja demi mengurangi risiko keamanan. Nah, untuk kebutuhan belanja atau transaksi di Tanah Suci, pembayaran elektronik bisa jadi solusi terbaik karena lebih aman, nyaman, dan diterima secara global.

Baca Juga : Melakukan Pembayaran di Arab Saudi melalui ATM, Debit, dan QRIS

Menurut analisis Mastercard Foreign Exchange Products 2018, cara paling praktis dan efisien untuk mendapatkan mata uang asing adalah dengan menarik uang tunai menggunakan kartu debit di mesin ATM negara tujuan.

Gambar 2 : Menggunakan ATM Dinilai Lebih Aman

Menggunakan ATM tidak hanya lebih aman daripada membawa uang tunai dalam jumlah besar, tapi juga sangat praktis karena mesin ATM mudah ditemukan, mulai dari pintu keluar bandara hingga berbagai lokasi strategis selama perjalanan sahabat. Kabar baiknya, di Jeddah, Mekkah, dan Madinah, banyak mesin ATM yang dilengkapi dengan pilihan Bahasa Indonesia, sehingga sahabat bisa dengan mudah menarik uang tunai untuk kebutuhan selama ibadah. Jadi, sahabat tidak perlu khawatir, semua bisa dilakukan dengan nyaman dan praktis!

2. Menjaga Keamanan Kartu dan Pastikan Menyimpan Kontak Bank

Untuk menjaga keamanan kartu saat bertransaksi di ATM, pastikan segera mengambil uang, kartu, dan struk setelah selesai. Simpan semuanya di tempat yang aman agar terhindar dari risiko kehilangan atau kerusakan. Jangan lupa, simpan dompet sahabat di lokasi yang aman, supaya lebih terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Gambar 3 : Menggunakan Kartu Salah Satu Tips Transaksi Aman Saat Umroh

Jika kartu sahabat sudah menggunakan teknologi chip terbaru, ada kabar baik! Kartu sahabat memiliki perlindungan tambahan untuk meningkatkan keamanannya. Namun, jangan lupa untuk selalu menggunakan PIN yang unik untuk setiap kartu. Ini adalah langkah terbaik untuk menjaga keamanan transaksi sahabat. Hindari mencatat PIN di kertas atau benda apa pun yang ada di dompet, apalagi langsung di kartu.

Kalau suatu waktu sahabat lupa PIN atau kartu hilang, segera hubungi bank tempat sahabat membuat kartu tersebut. Pastikan nomor kontak bank selalu tersedia di tempat yang mudah dijangkau. Dengan begitu, sahabat bisa langsung melaporkan kejadian tersebut, meminta pemblokiran kartu, dan mendapatkan kartu pengganti dengan cepat.

3. Periksa Kembali Laporan Transaksi

Sahabat, setiap kali menerima bukti transaksi, luangkan waktu sejenak untuk memeriksanya dengan teliti. Pastikan semua jumlah yang tercantum sesuai dengan transaksi yang telah dilakukan. Jika sahabat merasa ada hal yang janggal atau mencurigakan, segera hubungi pihak bank untuk memastikan.

Gambar 4 : Memeriksa Laporan Setelah Melakukan Transaksi

Selain itu, jika bank sahabat menyediakan layanan notifikasi melalui SMS, ada baiknya sahabat mendaftarkan diri sebelum bepergian. Dengan begitu, setiap kali ada transaksi menggunakan kartu, sahabat akan langsung mendapatkan pemberitahuan untuk menjaga keamanan.

Apakah Wajib Gundul Saat Haji Dan Umroh? Simak Penjelasnnya!

Tradisi menggunduli rambut setelah ibadah haji dan umroh dianggap menjadi kewajiban bagi sebagian orang. Namun, ada pula yang meyakini praktik tahalul saat haji dan umroh hanya sebatas mencukur rambut dan tidak sampai gundul.

Lantas, bagaimana pandangan agama Islam tentang tahalul? Haruskah menggunduli rambut atau hanya mencukur beberapa helai rambut saja?

Gambar 1 : Mencukur Rambut atau Tahallul Saat Haji dan Umroh ( Sumber : Nu Online )

Dijelaskan dalam Buku Tuntunan Manasik Haji dan Umrah 2024 yang diterbitkan oleh Kementerian Agama RI, bercukur merupakan salah satu rukun ibadah haji dan umroh. Dalam mazhab Syafi’i pun dijelaskan, bercukur termasuk salah satu rukun haji dan umroh yang tidak boleh dilewatkan.

Baca Juga : Syarat, Rukun, dan Kewajiban Haji 

Arti Tahallul

Tahallul dalam hukum fiqih yaitu keluar dari keadaan ihram setelah selesai melaksanakan sebagian atau seluruh rangkaian amalan haji atau umroh. Proses tahallul ini biasanya ditandai dengan bercukur rambut, setidaknya tiga helai.

Bagi jemaah umroh, tahallul dilakukan setelah menyelesaikan tawaf dan sa’i. Ada tiga makna yang terkandung dalam pelaksanaan tahallul ini. Pertama, larangan-larangan yang berlaku selama ihram menjadi gugur. Kedua, para jemaah haji atau umroh kembali dalam keadaan halal, yang berarti mereka bisa melanjutkan aktivitas normal seperti biasa. Dan yang ketiga, tahallul menandai dimulainya kembali rutinitas keseharian mereka setelah melaksanakan ibadah.

Haruskah Jamaah Haji dan Umroh Botak?

Dalam buku Ringkasan Fiqih Mazhab Syafi’i karya Musthafa Dib Al Bugha, dijelaskan bahwa sebaiknya mencukur rambut dilakukan dengan menghadap kiblat, dan setidaknya mencukur tiga helai rambut.

Bagi sahabat pria yang melaksanakan haji dan umroh, disarankan untuk mencukur sebagian rambut kepala atau memendekkannya. Namun, yang lebih utama adalah menggunduli rambut sebagai tanda kesempurnaan ibadah. Oleh karenanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mendoakan,

{ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُحَلِّقِينَ قَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ وَالْمُقَصِّرِينَ ؟ قَالَ : اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُحَلِّقِينَ قَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ وَالْمُقَصِّرِينَ ؟ قَالَ : اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُحَلِّقِينَ قَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ وَالْمُقَصِّرِينَ ؟ قَالَ : وَالْمُقَصِّرِينَ }

Ya Allah, ampunilah mereka yang menggundul habis.” Para sahabat berkata, “Wahai Rasulullah, bagaimana kalau cuma sekedar memendekkan?” Beliau masih bersabda, “Ya Allah, ampunilah mereka yang menggundul habis.” Para sahabat balik bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana cuma sekedar memendekkan?” Beliau masih bersabda, “Ya Allah, ampunilah mereka yang menggundul habis.” Para sahabat kembali bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana cuma sekedar memendekkan?” Baru beliau menjawab, “Dan juga bagi yang memendekkan.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Gambar 2 : Jamaah Pria Tidak Diwajibkan Mencukur Rambut Sampai Gundul

Sementara bagi sahabat wanita, yang utama adalah memendekkan rambut. Menggunduli kepala pada wanita dianggap makruh dalam ajaran Islam.

Baca Juga : Aturan Umrah yang Sebaiknya Diketahui oleh Jemaah Perempuan

Imam Al Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulumuddin juga memberikan penjelasan tentang cara mencukur rambut bagi pria. Beliau menjelaskan “Pada saat bercukur, disunnahkan menghadap ke kiblat dan memulai pada bagian depan kepala. Kemudian mencukur sisi kanan sampai pada kedua tulang yang menonjol di belakang kepala. Kemudian mencukur sisi berikutnya.”

Imam Al Ghazali juga menambahkan, “Bagi seorang wanita, disunnahkan hanya menggunting sedikit saja dari rambutnya”.

Dengan demikian, sahabat tidak diwajibkan untuk menggunduli rambut saat menjalankan ibadah haji maupun umrah, cukup mengikuti ketentuan yang ada.

Amalkan Doa Ini Sebelum Keluar Rumah Saat Berangkat Haji dan Umrah!

Mendirikan Shalat Sunnat Dua Rakaat

Doa memiliki peran penting dalam setiap perjalanan ibadah, termasuk umroh, karena menjadi penghubung antara seorang hamba dengan Tuhannya. Dalam kitab Ihya Ulumuddin, Imam al-Ghazali menjelaskan bahwa ada amalan indah yang bisa dilakukan sebelum memulai perjalanan haji atau umrah, yaitu shalat sunnat dua rakaat. Amalan ini dianjurkan untuk dikerjakan sebelum melangkahkan kaki keluar rumah.

Gambar 1 : Melakukan Shalat Sunnat Sebelum Berangkat Haji atau Umroh

Pada rakaat pertama, setelah membaca Surah al-Fatihah, dianjurkan melanjutkan dengan Surah al-Kafirun. Kemudian, pada rakaat kedua, dilanjutkan dengan Surah al-Ikhlash. Setelah shalat selesai, sahabat dapat mengangkat tangan dengan penuh kekhusyukan, membaca doa dengan hati yang ikhlas, dan menyertakan niat yang tulus untuk perjalanan ibadah yang direncanakan. Amalan ini menjadi pengingat agar setiap langkah yang diambil selalu dalam lindungan dan ridha-Nya.

اللَّهُمَّ أَنْتَ صَاحِبُ السَّفَرِ وَأَنْتَ الخَلِيفَة فِي الأَهْلِ وَالمَالِ وَالوَلَدِ وَالأَصْحَابِ احْفَظْنَا وَإِيَّاهُمْ مِنْ كُلِّ آفَةٍ وَعَاهَةٍ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِي مَسِيرِنَا هَذَا البِرَّ وَالتَّقْوَى وَمِنَ العَمَلِ مَاتَرْضَى، اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ أِنَّ تَطْوَى لَنَا الأَرْضَ وَتُهّوِّنَ عَلَيْنَا السَفَرَ وَأَنْ تَرْزُقْنَا فِي سَفَرِنَا سَلَامَةَ الْبَدَنِ وَالدِّينِ وَالمَالِ وَتُبَلِّغْنَا حَجَّ بَيتِكَ وَزِيَارَةَ قَبْرِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ، اللَّهُمَّ إِنَّا نّعُوذُبِكَ مِنْ عَثَاِء السَفَرِ وَكآبَةِ المُنْقَلِبِ وَسُوءِ النَّظَرِ فِي الأَهْلِ وَالمَالِ وَالوَلَدِ وَالأصْحَابِ، اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا وَإِيَّاهُمْ فِي جِوَارِكَ وَلَاتُسَلِّبْنَا وَإِيَّاهُمْ نِعْمَتَكَ وَلَاتُغَيِّرْ مَا بِنَا وَبِهِمْ مِنْ عَافِيَتِكَ

Artinya; Ya Allah, Engkau adalah kawan dalam perjalanan, dan Engkau adalah pengawas dalam menjaga  keluarga, harta, anak, dan teman-teman. Selamatkan kami dan mereka dari setiap petaka dan penyakit. Ya Allah, dalam perjalanan ini kami memohon pada-Mu  kebaikan, ketakwaan dan amal baik yang engkau ridhai. Ya Allah, dekatkan dan mudahkanlah perjalanan ini untuk kami. Anugerahkan pada kami dalam perjalanan ini keselamatan badan, agama, harta serta sampaikanlah kami untuk menunaikan haji ke rumah-Mu dan menziarahi makam Nabi-Mu Muhammad Saw. Ya Allah, kami berlindung pada-Mu dari kelelahan dalam bepergian, cuaca yang menyedihakan dan pemandangan yang buruk dalam keluarga, harta, anak dan teman. Ya Allah jadikanlah kami dan mereka dalam penjagaanmu, jangan cabut dari kami dan mereka nikmat dan kesehatan.

Baca Juga : Amalkan Doa Ini Agar Dimudahkan Umroh dan Haji!

Doa Sebelum Berangkat Umroh

Gambar 2 : Amalan Doa Ketika Ingin Berangkat Ke Tanah Suci

Saat sahabat berada di pintu rumah dan bersiap melangkah keluar, ada sebuah doa yang disunahkan untuk dibaca.

بِسْمِ اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلَي اللهِ وَلَا حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ, رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ أَنْ أَضِلَّ أَوْ أُضِلَّ أَوْ أَزِلَّ أَوْ أُزِلَّ  أَوْ أَظْلَمَ أَوْ أُظْلِمَ أَوْ أَجْهَلَ أَوْ يُجْهَلَ عَلَيّ اللهم إني لا أخرج شرا ولا بطرا ولا رياء ولا مسعة بل خرجت اتقاء سخطك وابتغاء مرضاتك وقضاء فرضك واتباع سنة نبيك وشوقا إلى لقائك

Artinya, “Dengan menyebut nama Allah, aku bertawakal kepada Allah, tidak ada kekuatan selain kekuatan Allah. Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari kesesatan dan yang menyesatkan, dari tergelincir dan yang digelincirkan, dari perbuatan dzalim dan didzalimi atau mengganggu dan diganggu. Ya Allah aku keluar bukan untuk kejelekan tidak pula terburu-buru, tidak karena riya dan pamer, tapi aku keluar untuk menjauhi amarah-Mu dan mengharap keridhaan-Mu, dan untuk menunaikan Engkau wajibkan, dan mengikuti sunah nabi-Mu, dan karena kerinduan ingin bertemu dengan-Mu”

Semoga amalan ini membawa ketenangan dan keberkahan di setiap perjalanan sahabat ketika menuju tanah suci. Jangan lupa sahabat, setiap langkah yang diawali dengan doa adalah tanda pengharapan dan kepasrahan kita kepada Allah.

Viral Waria Pakai Hijab Saat Umroh, Apa Hukumnya dalam islam?

Belakangan ini media sosial ramai membicarakan tentang seorang waria yang mengenakan hijab saat melaksanakan ibadah umroh di tanah suci. Aksinya yang diunggah di akun Instagram pribadinya ini sangat menarik banyak perhatian dan memicu berbagai tanggapan dari warganet, termasuk dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Gambar 1 : Waria Pakai Hijab Saat Umroh Memicu Tanggapan Berbagai Warganet

Tindakan selebgram tersebut menuai banyak perhatian hingga disebut sebagai bentuk penistaan terhadap agama. Hal ini karena yang bersangkutan sejak lahir adalah seorang laki-laki dan seharusnya tetap diwajibkan berpakaian sesuai jenis kelamin aslinya saat menjalankan ibadah umroh, meskipun ia telah menjalani operasi transgender.

Bagaimana hukum dalam Islam menyikapi seseorang yang telah menjalani operasi transgender atau waria dalam menjalankan ibadah terutama ibadah umroh?

Hukum dalam Islam Waria Menggunakan Hijab Saat Umroh

Dilansir dari DetikHikmah, Menurut Sekretaris Komisi Fatwa MUI Sulawesi Selatan, DR KH Syamsul Bahri Abd Hamid, ada aturan dalam Islam tentang cara seorang muslim menampilkan dirinya. Dilihat dari Laman MUI Beliau menjelaskan “Jika ia seorang laki-laki maka harus berpenampilan ke kodratnya sebagai seorang lelaki,” Selasa (19/11/2024).

Beliau juga menguraikan tentang tiga istilah dalam Islam yang berkaitan dengan hal ini, yaitu khuntsa, mukhannats, dan mutarajjilah. Mukhannats adalah laki-laki yang berpenampilan seperti perempuan, meskipun fisiknya tetap seperti laki-laki. Di sisi lain, mutarajjilah adalah perempuan yang menyerupai laki-laki, meskipun fisiknya masih perempuan asli. Adapun khuntsa adalah seseorang yang memiliki dua alat kelamin sejak lahir. Biasanya, kasus khuntsa membutuhkan penanganan medis untuk menentukan kecenderungannya, apakah sebagai laki-laki atau perempuan.

Baca Juga : Hukum Minum Obat Penunda Haid Untuk Umroh

Dari ketiga istilah tersebut, mukhannats dan mutarajjilah termasuk perbuatan yang tidak diperbolehkan dalam Islam. Nabi Muhammad SAW sendiri telah memberikan peringatan terkait hal ini, menunjukkan pentingnya seorang muslim menghormati kodrat yang telah diberikan oleh Allah SWT.

“Allah melaknat laki-laki yang menyerupai wanita, begitu pula wanita yang menyerupai laki-laki.” (HR Ahmad)

Berdasarkan hadits yang disampaikan, KH Syamsul Bahri menyampaikan pendapatnya mengenai perbuatan yang dilakukan oleh selebgram tersebut. Beliau menyebutkan bahwa tindakan tersebut termasuk dalam kategori mukhannats, yang artinya seseorang yang merupakan lelaki, tetapi berperilaku seperti perempuan.

Baca Juga : Hukum Cicilan Umroh Agar Cepat Berangkat Umroh

Menjaga Kesucian Ibadah Umrah Sesuai Syariat Islam

Ventour Travel, sebagai penyelenggara perjalanan ibadah, selalu mengedepankan prinsip-prinsip yang sesuai dengan syariat Islam dalam setiap pelaksanaan ibadah umroh atau haji. Salah satu hal yang menjadi perhatian adalah pelaksanaan ibadah yang sesuai dengan ketentuan biologis masing-masing individu.

Gambar 2 : Ibadah Umroh Harus Sesuai dengan Syariat Islam

Dalam hal ini mengacu pada hadits yang jelas menyatakan bahwa ibadah yang memiliki kewajiban tertentu, seperti umroh, tidak bisa dilakukan oleh seorang pria dengan cara yang serupa dengan perempuan.

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: «لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ المُتَشَبِّهِينَ مِنَ الرِّجَالِ بِالنِّسَاءِ، وَالمُتَشَبِّهَاتِ مِنَ النِّسَاءِ بِالرِّجَالِ»

Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu anhuma, dia berkata: “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki” [HR. Al-Bukhâri, no. 5885; Abu Dawud, no. 4097; Tirmidzi, no. 2991]

Hadits ini mengingatkan kita bahwa perbedaan gender yang telah ditetapkan oleh Allah harus dihormati, terutama dalam pelaksanaan ibadah, seperti umrah, yang sangat sakral.

Baca Juga : Ini Kiat-Kiat Memilih Travel Umroh Terpercaya, Awas Salah Pilih!

Oleh karena itu, Ventour Travel selalu memastikan bahwa setiap perjalanan ibadah yang telah Ventour fasilitasi mematuhi prinsip-prinsip ini, guna menjaga kesucian ibadah jemaah Ventour, serta menghindari hal-hal yang dilarang ajaran agama.

Gambar 3 : Ventour Travel Selalu Mengikuti Syariat Islam dan Peraturan Hukum Negara

Ventour Travel senantiasa berkomitmen untuk memastikan setiap perjalanan ibadah jemaah berjalan sesuai dengan syariat Islam dan ketentuan yang berlaku. Ventour percaya bahwa menjaga kesucian ibadah adalah tanggung jawab bersama, dan Ventour akan terus berusaha memberikan layanan yang terbaik, sesuai dengan prinsip-prinsip agama yang benar.

Badal Umroh: Solusi Ibadah di Tengah Kendala

Badal umroh merupakan ibadah yang dilakukan untuk menggantikan seseorang yang berhalangan dan memiliki kendala untuk melaksanakannya sendiri. Secara bahasa, badal berarti pengganti.

Gambar 1 : Potret Jamaah Ventour Melaksanakan Ibadah Umroh

Ibadah ini biasanya dilakukan untuk orang yang sudah tidak mampu menunaikan umroh karena kondisi tertentu, seperti sakit, usia yang sudah lanjut, atau bahkan telah meninggal dunia. Melaksanakan badal umroh merupakan solusi yang tepat jika sahabat ingin membadalkan umroh untuk kedua orang tua tercinta. Melalui ibadah ini, kita dapat mengungkapkan rasa bakti dan kasih sayang kepada mereka.

Ketentuan Badal Umroh

Sahabat, tahukah bahwa badal umroh memiliki konsep yang mirip dengan badal haji?

Gambar 2 : Ketentuan Badal Umroh

Imam Syafi’i berpendapat bahwa badal umroh diperbolehkan jika orang yang diwakilkan sudah lanjut usia, renta, atau telah meninggal dunia, sehingga tidak mampu menunaikannya sendiri.

Namun, pandangan ini sedikit berbeda dengan pendapat Imam Hanbali. Menurut beliau, badal umroh bagi orang yang masih hidup tidak boleh dilakukan tanpa izin dari orang yang akan diwakilkan. Tetapi, jika orang yang dibadalkan sudah wafat, maka pelaksanaannya diperbolehkan tanpa memerlukan izin.

Sebagai tambahan, sahabat juga perlu tahu bahwa menurut buku Peta Perjalanan Haji dan Umrah Edisi Revisi karya Agus Arifin, syarat penting dalam badal umroh adalah si pengganti harus sudah pernah melaksanakan umroh untuk dirinya sendiri terlebih dahulu. Syarat ini berlaku sama dengan badal haji.

Setelah sahabat melaksanakan umroh untuk diri sendiri, umroh berikutnya bisa diniatkan untuk keluarga atau orang tua yang telah wafat. Dengan cara ini, kita tetap bisa memberikan doa dan pahala untuk mereka, meskipun mereka sudah tidak lagi bersama kita.

Baca Juga : Panduan Badal Haji: Dalil, Hukum, dan Syarat Penting!

Tata Cara Pelaksanaannya

Tata cara badal umroh sebenarnya tidak jauh berbeda dengan rangkaian ibadah umroh pada umumnya. Yang membedakan hanya pada bacaan niatnya, sahabat. Menurut Syekh Sa’id bin Muhammad Ba’asyin dalam kitab Busyral Karim, niat badal umroh disampaikan dengan cara khusus dan ditujukan atas nama orang yang diwakilkan.

نَوَيْتُ العُمْرَةَ وَأَحْرَمْتُ بِهِ للهِ تَعَالَى عَنْ فُلَانٍ

Nawaytul ‘umrata wa ahramtu bihī lillāi ta’ālā ‘an fulān (sebut nama jamaah umrah yang dibadalkan)

Artinya: “Aku menyengaja ibadah umroh dan aku ihram umroh karena Allah ta’ala untuk si fulan (sebut nama jamaah yang dibadalkan),”

Syarat Pelaksanaan

Ada beberapa syarat yang perlu dipahami agar pelaksanaannya sesuai dengan ketentuan. Syarat-syarat ini penting untuk memastikan ibadah yang dilakukan tetap sah dan bermanfaat bagi semua pihak.

  • Orang yang akan dibadalkan umroh harus tidak mampu secara fisik
  • Tidak boleh membadalkan orang yang tidak mampu dari segi ekonomi, sebab ibadah haji dan umroh wajib dilakukan bagi mereka yang mampu dari segi finansial dan fisik
  • Badal umroh boleh dilakukan bagi orang yang sakit keras dan tipis kemungkinan sembuh penyakitnya
  • Tidak boleh melaksanakan badal umroh untuk orang yang masih sehat
  • Wanita boleh membadalkan pria, begitu pun sebaliknya
  • Badal umroh hanya boleh satu orang dalam satu kali perjalanan umroh

Program Badal Umroh Ventour Travel

Ventour Travel mempersembahkan program badal umroh untuk sahabat yang ingin memberikan hadiah istimewa berupa ibadah umroh bagi orang tercinta yang sudah tiada, menderita penyakit berat, atau lanjut usia.

Gambar 3 : Program Badal Umroh dari Ventour Travel

Melibatkan ustadz dan murthowif profesional yang berpengalaman membimbing umroh. Mereka akan melaksanakan ibadah badal umroh dengan penuh tanggung jawab dan sesuai tuntunan syariat.

Selama proses badal umroh, Ventour Travel juga menyediakan dokumentasi berupa foto dan video yang akan menjadi kenangan indah bagi sahabat. Sebagai bukti pelaksanaan, sahabat akan menerima sertifikat badal umroh yang menandakan ibadah ini telah dilakukan dengan baik.

Ada beberapa syarat penting yang perlu sahabat pahami. Orang yang dibadalkan harus seorang Muslim dan berada dalam salah satu kondisi seperti telah meninggal dunia, menderita sakit berat, atau sudah lanjut usia sehingga tidak memungkinkan untuk berangkat sendiri.

Lalu, bagaimana dengan pahalanya? Pahala umroh ini sepenuhnya akan mengalir kepada orang yang dibadalkan.

Jika sahabat ingin memberikan hadiah ibadah yang penuh makna ini, Ventour Travel siap membantu dengan layanan terbaik. Jadikan niat mulia sahabat terlaksana bersama kami, karena kami percaya setiap kebaikan akan membawa keberkahan yang lebih besar.

Umroh Satu Pesawat! Ventour Berangkatkan 300 Lebih Jemaah Umroh Plus Mesir

Pada 12 November 2024, Ventour Travel menghadirkan umroh akbar satu pesawat lebih dari 300 jemaah dalam satu penerbangan charter khusus dengan menggandeng maskapai Egypt Air.

Gambar 1 : Potret Jamaah Ventour Travel Keberangkatan Umroh Satu Pesawat

Penerbangan ini bukan hanya sekadar perjalanan ibadah, tapi juga sebuah petualangan yang lengkap dengan city tour Mesir yang memesona, menjadikannya pengalaman umroh jamaah menjadi istimewa dan tak terlupakan.

Umroh Satu Pesawat Menggunakan Maskapai Egypt Air 

Bersama Egypt Air, Ventour memilih pesawat yang mampu menampung seluruh jemaah dalam satu penerbangan akbar ini. Dengan kelas ekonomi dan bisnis yang nyaman, setiap jemaah bisa merasakan perjalanan yang penuh persaudaraan dan kehangatan.

Gambar 2 : Dirut dan General Manager Ventour Travel Bersama Dirut Egypt Air

Saat keberangkatan, suasana di bandara terasa begitu meriah dan mengesankan yang dihadiri oleh Ibu Annisa Zulfida Umasugi selaku Direktur Utama Ventour Travel dan Bapak Agce Zulfikar Umasugi selaku General manager Ventour Travel. Kemudian Direktur Utama Egypt Air juga turut hadir untuk memberikan dukungan serta menyaksikan langsung momen keberangkatan ini. Selain beribadah di Tanah Suci, pada penerbangan ini para sahabat juga akan diajak menjelajahi keindahan Mesir dalam city tour yang sudah Ventour Travel rancang khusus.

Baca Juga : 5 Destinasi Seru di Mesir, Ternyata Bukan Cuma Piramida!

Fasilitas Maskapai Egypt Air

Dalam keberangkatan akbar ini, Ventour Travel memastikan kenyamanan jemaah dengan menyewa satu pesawat penuh yang diisi khusus oleh para jemaah umroh Ventour Travel, baik di kelas ekonomi maupun bisnis. Bagi sahabat yang memilih kelas bisnis, tersedia fasilitas eksklusif seperti kursi private yang dapat diubah menjadi tempat tidur, memastikan kenyamanan maksimal sepanjang penerbangan.

Gambar 3 : Umroh Satu Pesawat Ventour Travel Juga Terdapat Kelas Bisnis di Maskapai Egypt Air

Tak hanya itu, jemaah kelas bisnis juga dimanjakan dengan hidangan berstandar internasional yang menggugah selera. Sebelum keberangkatan, sahabat yang berada di kelas bisnis juga mendapatkan akses ke lounge eksekutif, area khusus yang memberikan kenyamanan ekstra serta ketenangan bagi penumpang bisnis sebelum memulai perjalanan spiritual yang penuh makna ini.

Beberapa Media Besar Turut Meliput

Acara ceremonial di bandara pun menjadi sorotan, tak hanya bagi para jemaah dan keluarga, namun juga media-media besar seperti RCTI, MNC TV, Okezone, IDX, Viva, Suara, Chat News, hingga Voice of Indonesia yang meliput dari awal hingga akhir.

Gambar 4 : Dirut Ventour Travel Sedang di Wawancara oleh Media ( Sumber : Youtube Inews MNCTV )

Cuplikan momen bersejarah ini juga dapat sahabat lihat di Youtube Official media besar nasional MNCTV dan RCTI. Menghadirkan suasana haru dan kebanggaan yang mengiringi keberangkatan para jemaah menuju Tanah Suci.

Umroh Satu Pesawat Plus City Tour Mesir 

Selain itu, keberangkatan ini adalah upaya Ventour Travel untuk memberikan pengalaman ibadah yang lebih dalam dan berkesan bagi para jemaah.

Gambar 5 : Umroh Satu Pesawat Juga Menghadirkan Plus City Tour Mesir

Dengan perjalanan langsung dari Indonesia ke Mesir untuk city tour di Mesir dan kemudian menuju tanah suci untuk melakukan ibadah umroh, Ventour berharap perjalanan umroh kali ini bisa menjadi lebih dari sekadar ibadah, namun juga menjadi kesempatan untuk mengeksplorasi sejarah dan budaya Islam di dua destinasi penting. Sahabat yang ikut dalam perjalanan ini tentu saja akan pulang dengan pengalaman dan cerita yang luar biasa.

Semoga di perjalanan-perjalanan berikutnya, Ventour dapat terus menghadirkan pengalaman ibadah yang penuh makna dan kebersamaan, seperti keberangkatan akbar ini. Bagi sahabat yang ingin turut serta dalam perjalanan umroh berikutnya, pantau terus info terbaru kami. Insya Allah, Ventour akan selalu memberikan pengalaman terbaik yang tak hanya sekadar mengantar sahabat ke Tanah Suci, tapi juga membuat setiap detik perjalanan menjadi penuh kenangan.

Cara Mudah Aktifkan Roaming Umroh dan Haji Di Handphone!

Dengan mengaktifkan roaming paket internet khusus haji dan umrah, sahabat yang sedang beribadah bisa tetap terhubung dengan keluarga di Tanah Air. Paket ini mempermudah sahabat untuk berbagi kabar, mengirim pesan, atau sekadar mengobrol melepas rindu.

Gambar 1 : Pakai Internet saat di Tanah Suci

Di samping itu, paket internet ini juga memberi kemudahan akses informasi selama berada di Mekkah dan sekitarnya, sehingga perjalanan ibadah bisa berjalan dengan lebih nyaman dan lancar. Untuk itu, yuk cari tahu bagaimana cara mengaktifkan paket ini agar komunikasi selama ibadah tetap lancar tanpa kendala.

Cara Aktifkan Roaming Data di Handphone

Handphone Android

  1. Buka menu Pengaturan di ponsel.
  2. Pilih menu Kartu SIM.
  3. Cari dan pilih opsi Roaming Data.
  4. Centang pilihan Aktifkan Roaming Data untuk mengaktifkannya.
  5. Setelah selesai, restart HP sahabat dengan menekan tombol power, lalu pilih Restart.
  6. Ketika HP kembali menyala, hubungkan kembali ke data internet. Mode roaming data akan otomatis aktif, dan sahabat dapat menikmati akses internet meskipun sedang berada di luar negeri.
Gambar 2 : Cara Mengaktifkan Roaming Data di Handphone

Handphone Iphone

  1. Buka menu Pengaturan di ponsel iPhone-mu.
  2. Cari dan pilih Menu Data Seluler.
  3. Masuk ke Pengaturan Data Seluler.
  4. Aktifkan opsi Roaming Data.

Setelah sahabat mengaktifkan Roaming Data di ponsel, sahabat akan dikenakan biaya layanan sesuai dengan tarif roaming data dari masing-masing provider. Kabar baiknya, beberapa operator seluler sudah menyediakan paket internet khusus yang dirancang untuk jemaah umroh maupun haji.

Baca Juga : Tips Jitu! Pilih Paket Internet Saat Ibadah Umroh dan Haji!

Paket Internet khusus Umroh dan Haji di Provider Indonesia 

Gambar 3 : Aplikasi MyTelkomsel untuk Aktifkat Paket Roaming ( Sumber : Liputan6 )

1. Telkomsel

  1. Unduh dan Instal Aplikasi “MyTelkomsel” dari Google Play Store (Android) atau App Store (iOS).
  2. Buka aplikasi, lalu login menggunakan nomor telepon sahabat dan ikuti instruksi untuk verifikasi.
  3. Setelah berhasil masuk, cari menu layanan dan pilih opsi Roaming akan muncul daftar paket roaming populer di berbagai destinasi.
  4. Pilihlah paket sesuai negara yang ingin sahabat kunjungi.
  5. Setelah memilih paket dan melakukan pembayaran, ikuti petunjuk untuk mengaktifkan layanan roaming internasional. Pastikan sahabat membaca syarat dan ketentuan yang berlaku terlebih dahulu.

2. Indosat Ooredoo

  1. Unduh aplikasi MyIM3 di Play Store (Android) atau App Store (iOS).
  2. Login menggunakan nomor IM3 sahabat.
  3. Pilih menu Internet lalu pilih opsi Roaming.
  4. Klik pada pilihan Umroh Haji.
  5. Pilih paket internet yang sahabat butuhkan.
  6. Tentukan metode pembayaran yang diinginkan.
  7. Tunggu beberapa saat hingga paket internet haji Indosat aktif.

3. XL Axiata

  1. Unduh aplikasi MyXL di Google Play Store (Android) atau App Store (iPhone).
  2. Buka aplikasi, lalu login ke akun sahabat.
  3. Klik menu Beli Paket.Pilih opsi Add On.
  4. Pilih opsi Internasional.Klik paket Umroh dan Haji.
  5. Pilih paket yang sesuai kebutuhan sahabat.
  6. Selesaikan proses pembayaran.

    4. Smartfren

    1. Unduh aplikasi MySmartfren melalui Google Play Store atau App Store.
    2. Buka aplikasi, lalu login dengan nomor Smartfren yang akan digunakan.
    3. Pilih menu Beli Paket.
    4. Klik opsi Add on.
    5. Pilih opsi International Roaming.
    6. Pilih paket internet Haji Smartfren yang diinginkan kemudian Selesaikan pembayaran.

    5. Hutchison Tri Indonesia

    1. Unduh aplikasi bima+ di Play Store (Android) atau App Store (iOS).
    2. Login dengan nomor Tri sahabat.
    3. Pilih menu Beli.
    4. Klik Roaming yang ditandai dengan ikon pesawat.
    5. Pilih Trip Ibadah.
    6. Pilih paket Tri haji yang diinginkan kemudian Klik Beli.
    7. Pilih metode pembayaran dan Klik Lakukan pembayaran kemudian tunggu hingga pembayaran berhasil.

    Dengan mengikuti langkah-langkah yang telah dijelaskan, sahabat kini dapat dengan mudah mengaktifkan layanan roaming internasional atau memilih paket internet umroh atau haji dari berbagai provider Indonesia.

    Pastikan untuk memilih paket yang sesuai dengan kebutuhan sahabat selama perjalanan ibadah, dan selalu periksa syarat serta ketentuan yang berlaku agar perjalanan umroh atau haji sahabat semakin lancar dan nyaman. Selamat beribadah dan semoga segala urusan selama perjalanan berjalan dengan baik.

    Inilah Tata Cara Serta Pakaian Umroh Bagi Jamaah Perempuan!

    Bagi sahabat muslimah ada beberapa tata cara serta pakaian umroh yang perlu diperhatikan agar ibadah berlangsung dengan lancar dan penuh keberkahan.

    Gambar 1 : Tata Cara dan Pakaian Umroh yang Wajib jamaah Umroh Ketahui

    Sahabat muslimah yang ingin melaksanakan ibadah umroh tentu merasakan kebahagiaan dan antusiasme yang luar biasa. Momen ini adalah kesempatan langka yang penuh berkah, di mana sahabat bisa mendekatkan diri kepada Allah di Tanah Suci.

    Selain menjadi sarana memperkuat iman, ada tata cara dan beberapa larangan khusus yang perlu diperhatikan demi kelancaran dan keutamaan ibadah sahabat muslimah selama di Tanah Suci.

    Tata Cara Ibadah Umroh bagi Jamaah Perempuan

    1. Mandi Junub

    Sebelum memasuki kota suci Makkah, ada baiknya jamaah perempuan melakukan mandi junub jika situasinya memungkinkan. Mandi junub ini bukan hanya sekadar pembersihan diri, tapi juga bentuk penghormatan dan simbol kemurnian diri saat melangkah ke tanah suci. Dengan menjaga kebersihan, sahabat dapat lebih siap secara fisik dan hati untuk menjalani ibadah.

    2. Berihram

    Bagi jamaah umrah perempuan, sebelum memulai perjalanan suci ini, penting untuk berihram dari tempat miqat dengan membaca niat. Miqat adalah titik awal bagi sahabat untuk memasuki niat ibadah, dan niat ihram inilah yang menandai dimulainya rangkaian ibadah umrah.

    Nawaitul ‘umrata wa ahramtu bihi lillahi ta’ala labbaika Allahumma ‘umratan.

    Artinya: “Aku niat umrah dengan berihram karena Allah Ta’ala, aku penuhi panggilanmu ya Allah untuk berumrah.”

    3. Masuk ke Masjidil Haram

    Kini saatnya bagi jamaah wanita untuk memasuki Masjidil Haram. Langkah ini bisa diawali dengan membaca doa, sebagai pengantar hati untuk mengawali ibadah dengan tenang dan penuh kekhusyukan.

    A’ûdzu billâhil ‘azhîm wa biwajhihil karîm wa sulthânihil qadîm minas syaithânir rajîm. Bismillâhi wal hamdulillâh. Allâhumma shalli wa sallim ‘alâ sayyidinâ muhammadin wa ‘alâ âli sayyidinâ muhammadin. Allâhummaghfirlî dzunûbî waftahlî abwâba rahmatik.

    Artinya, “Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Besar, kepada Dzat-Nya Yang Maha Mulia, dan kepada kerajaan-Nya Yang Sedia dari setan yang terlontar. Dengan nama Allah dan segala puji bagi Allah. Hai Tuhanku, berilah shalawat dan sejahtera atas Sayyidina Muhammad dan atas keluarga Sayyidina Muhammad. Hai Tuhanku, ampuni untukku segala dosaku. Buka lah bagiku segala pintu rahmat-Mu.”

    4. Pergi ke Hajar Aswad

    Di depan Hajar Aswad, sahabat bisa melafalkan kalimat takbir sebagai bentuk penghormatan. Jika memungkinkan, sahabat juga dapat menyentuh Hajar Aswad dengan tangan kanan, lalu menciumnya seperti sunnah yang dijalankan Rasulullah SAW.

    5. Thawaf

    Thawaf adalah ibadah yang mengajak kita lebih dekat dengan Allah, dilakukan dengan memutari Ka’bah sebanyak tujuh kali. Dalam setiap putarannya, sahabat muslimah dapat melantunkan dzikir, membaca ayat suci Al-Qur’an, atau mengucapkan doa yang menenangkan hati.

    6. Sa’i

    Sa’i adalah bagian penting dalam rangkaian ibadah yang sahabat lakukan saat berada di Tanah Suci.

    Gambar 2 : Sa’i Dimulai dari Bukit Safa Kemudian Ke Marwah

    Sahabat akan berjalan kaki antara dua bukit, yaitu Safa dan Marwah, sebanyak tujuh kali, mengikuti jejak Hajar, ibu dari Nabi Ismail AS, yang dengan penuh kesabaran berlari-lari kecil mencari air demi buah hatinya.

    Baca Juga : Sa’i: Syarat Dan Tata Caranya Yang Jemaah Umroh wajib tahu!

    Pakaian Umroh untuk Jamaah Muslimah

    Gambar 3 : Pakaian Umroh yang Boleh Untuk Jamaah Perempuan
    1. Disunnahkan menggunakan pakaian berwarna putih
    2. Disarankan memakai pakaian yang baru, bersih, dan suci
    3. Dilarang menggunakan pakaian yang tipis atau ketat
    4. Panjang lengan baju harus sepanjang pergelangan tangan
    5. Kerudung yang dikenakan panjang sehingga menutupi dada
    6. Memakai kaus kaki
    7. Menggunakan sepatu yang tidak bertumit dan berbahan karet

    Dengan persiapan yang baik dan niat yang tulus, perjalanan sahabat ke Tanah Suci akan menjadi pengalaman spiritual yang penuh berkah dan mendalam. Selamat menjalankan ibadah umroh, semoga semua amal sahabat diterima oleh Allah SWT.

    Wajib Tahu! Penjelasan Lengkap Perbedaan Haji Dan Umroh!

    Haji dan umroh adalah dua ibadah penting dalam Islam yang sering dianggap tidak memiliki perbedaan oleh banyak orang, karena keduanya melibatkan perjalanan ke Mekkah dan ritual-ritual tertentu.

    Namun, sahabat perlu tahu bahwa meskipun ada persamaan, keduanya memiliki perbedaan mendasar. Perbedaan utama antara haji dan umroh terletak pada waktu pelaksanaannya, status hukumnya, dan tata cara ritualnya.

    Gambar 1 : Potret Jamaah Ventour Travel Ketika Melaksanakan Umroh di Tanah Suci

    Haji merupakan rukun Islam kelima yang wajib dilaksanakan bagi setiap Muslim yang mampu, dan dilakukan pada waktu tertentu, yaitu saat musim haji. Secara istilah, haji berarti menuju Ka’bah untuk melaksanakan serangkaian ibadah yang telah ditetapkan. Di sisi lain, umroh bisa dilakukan kapan saja sepanjang tahun dan secara istilah artinya adalah ziarah ke Ka’bah dengan tujuan ibadah tertentu.

    Perbedaan Haji Dan Umroh Menurut Hukum, Rukun, Waktu Pelaksanaan Serta Kewajiban

    1. Hukum

    Menurut hukum, haji adalah ibadah yang wajib bagi umat Islam dan merupakan rukun Islam yang kelima. Namun, kewajiban ini hanya berlaku bagi mereka yang benar-benar mampu, bukan hanya dari segi finansial, tetapi juga fisik dan mental. Kesiapan ini penting, karena haji memerlukan waktu dan tenaga yang lebih banyak dibandingkan umroh. Jika sahabat mampu secara fisik dan mental, tentu sahabat akan lebih fokus dan tenang dalam menjalankannya.

    Sedangkan umroh, hukumnya sunnah muakkad, yang artinya sangat dianjurkan untuk dilakukan, namun tidak berdosa jika tidak melaksanakannya.

    2. Rukun

    Perbedaan antara haji dan umroh terletak pada rukun yang harus sahabat penuhi selama menjalankan ibadah. Rukun haji meliputi beberapa hal yang sangat penting, seperti niat ihram, wukuf di Arafah, tawaf, sai, dan memotong rambut. Wukuf di Arafah merupakan salah satu rukun utama dalam haji yang tidak boleh dilewatkan.

    Gambar 2 : Perbedaan Umroh dan Haji Juga Terletak Pada Rukunnya

    Sedangkan dalam umroh, rukun yang harus sahabat jalankan hampir sama dengan haji, hanya saja tanpa wukuf di Arafah. Jadi, sahabat hanya perlu niat ihram, kemudian melakukan tawaf mengelilingi Ka’bah, sai antara Safa dan Marwah, serta memotong rambut. Meskipun terlihat sederhana, kedua ibadah ini memiliki keutamaan masing-masing yang membawa pahala besar bagi yang melaksanakannya.

    3. Waktu Pelaksanaan

    Perlu diketahui bahwa pelaksanaan haji dan umroh memiliki perbedaan dari segi waktu. Haji hanya bisa dilakukan dalam waktu yang lebih terbatas, yaitu dimulai sejak awal bulan Syawal hingga subuh pada Hari Raya Idul Adha, tepatnya pada tanggal 10 Dzulhijjah. Jadi, rentang waktu untuk melaksanakan haji memang sempit.

    Berbeda dengan haji, umroh bisa sahabat lakukan kapan saja sepanjang tahun, tanpa batasan waktu tertentu. Namun, ada pengecualian untuk tanggal 10 Dzulhijjah dan hari-hari Tasyrik, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah, di mana umroh tidak dianjurkan dilakukan pada hari-hari tersebut.

    4. Kewajiban

    Dalam pelaksanaan haji dan umroh, ada beberapa kewajiban yang harus dipenuhi. Meskipun jika kewajiban ini tidak dilaksanakan, ibadah haji atau umroh sahabat tetap sah, namun sahabat harus membayar dam (denda) sebagai gantinya.

    Untuk kewajiban haji, ada lima hal yang perlu dilakukan: niat ihram dari miqat (batas yang ditentukan sesuai lokasi keberangkatan), menginap di Muzdalifah, menginap di Mina, melakukan tawaf wada (perpisahan), dan melempar jumrah. Sedangkan dalam umroh, kewajiban yang harus sahabat penuhi ada dua, yaitu niat ihram dari miqat dan menjauhi hal-hal yang dilarang selama ihram.

    Baca Juga : Kabar Baik! Saudi Akan Hadirkan Layanan Penyimpanan Barang di Dua Masjid Suci

    Memahami Makna Mendalam Dan Keutamaan Ibadah Di Tanah Suci

    Haji memiliki makna yang begitu dalam dalam Islam. Bukan hanya sebagai salah satu dari rukun Islam, tetapi juga menjadi lambang persatuan bagi umat Muslim dari seluruh penjuru dunia yang berkumpul di satu tempat untuk beribadah kepada Allah. Haji sering dianggap sebagai puncak dari ibadah seorang Muslim, di mana setiap jamaah diharapkan pulang dalam keadaan suci dan bersih dari dosa setelah melaksanakannya.

    Gambar 3 : Perbedaan Umroh dan Haji Juga Terdapat Pada Makna dan Keutamaannya

    Meskipun umroh tidak wajib seperti haji, tetap memiliki nilai spiritual yang tinggi. Sahabat yang melaksanakan umroh mendapatkan kesempatan untuk memperbaiki diri, memperkuat iman, dan merasakan kedekatan dengan Allah. Umroh sering kali dilakukan sebagai bentuk rasa syukur atau untuk memohon sesuatu kepada Allah.

    Kedua ibadah ini memiliki makna dan signifikansi yang mendalam dalam Islam, memberikan kesempatan bagi setiap Muslim untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah dan meningkatkan kualitas spiritual mereka. Dengan memahami perbedaan antara haji dan umroh, sahabat dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik dan melaksanakan ibadah ini dengan kesadaran serta keikhlasan penuh.

    Rahasia Nutrisi Seimbang! Tetap Bugar Saat Umroh Dan Haji di Tanah Suci!

    Nutrisi memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga energi selama melangsungkan ibadah haji maupun umrah di Tanah Suci. Perbedaan cuaca dan suhu di Tanah Suci membuat tubuh kita bekerja lebih keras untuk beradaptasi. Untuk mendukung hal ini, asupan makanan bergizi sangat diperlukan agar sistem kekebalan tubuh tetap kuat. Dengan terpenuhinya kebutuhan gizi harian, risiko serangan penyakit pun bisa diminimalisir.

    Gambar 1 : Jamaah Umroh dan Haji Harus Menjaga Kondisi Tubuh Agar Tetap Bugar

    Bayangkan jika tubuh tidak mendapatkan nutrisi yang cukup, sementara sahabat harus menjalankan rangkaian ibadah haji atau umrah yang menuntut fisik prima. Tubuh yang sehat dan bugar adalah kunci agar ibadah ini dapat dilaksanakan dengan maksimal.

    Mobilitas kita selama berada di Tanah Suci juga lebih tinggi. Terkadang, kekurangan nutrisi tertentu dapat memicu masalah kesehatan, seperti dehidrasi dan kelelahan yang berlebihan. Agar ibadah sahabat berjalan lancar dan penuh berkah, yuk, simak tips menjaga asupan nutrisi berikut ini!

    Pilihan Nutrisi Tepat untuk Menjaga Energi dan Kekuatan Selama di Tanah Suci

    Karbohidrat adalah sumber energi utama yang dibutuhkan tubuh saat menjalankan ibadah haji. Sahabat, sebaiknya pilihlah makanan yang mengandung karbohidrat kompleks agar perut tetap kenyang lebih lama dan stamina tetap terjaga.

    Gambar 2 : Menjaga Nutrisi Dalam Tubuh Sangat Penting Agar Tetap Optimal di Tanah Suci

    Mengapa karbohidrat kompleks lebih baik? Karena selain memberi energi yang lebih stabil, karbohidrat kompleks juga kaya akan vitamin, mineral, dan serat yang penting untuk kesehatan. Sahabat bisa mendapatkannya dari sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan pasta. Berbeda dengan karbohidrat sederhana, yang cenderung membuat kita cepat lapar setelah mengonsumsinya.

    Selain karbohidrat kompleks, protein juga penting sebagai sumber energi dan pendukung kekuatan otot. Protein berperan dalam membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, yang sangat dibutuhkan selama ibadah haji. Sahabat bisa memenuhi kebutuhan protein dengan mengonsumsi telur, almond, dada ayam, greek yogurt, susu, brokoli, atau tuna. Dengan asupan protein yang cukup, tubuh sahabat akan tetap kuat dan siap menjalani aktivitas ibadah dengan maksimal.

    Menjaga Kesehatan Pencernaan Serta Cegah Dehidrasi Selama Umroh dan haji

    Masalah gangguan pencernaan sering dialami oleh jemaah haji saat berada di Tanah Suci. Agar sistem pencernaan sahabat tetap lancar, jangan lupa untuk rutin mengonsumsi serat. Serat ini bisa sahabat temukan dalam makanan seperti kacang almond, kacang kedelai, kacang kenari, serta aneka sayuran dan buah-buahan.

    Gambar 3 : Jamaah Disarankan Meminum Air Mineral yang Cukup Untuk Cegah Dehidrasi

    Mengapa serat penting? Karena serat mendukung pertumbuhan bakteri baik di dalam perut yang berperan besar dalam melawan peradangan pada sistem pencernaan sahabat.

    Selain serat, jangan lupakan air mineral, ya! Air mineral merupakan komponen vital dalam darah, membantu membawa nutrisi ke dalam sel-sel tubuh, sekaligus membuang sisa metabolisme yang tidak diperlukan.

    Baca Juga : Terbaru! Program Kolaborasi Ventour Travel & Saudi Tourism Authority!

    Kurangnya asupan cairan bisa membuat tubuh lebih cepat lelah. Oleh karena itu, sangat penting bagi sahabat untuk mencukupi kebutuhan cairan dengan minum setidaknya 2 liter atau 8 gelas air putih setiap hari. Dengan menjaga kecukupan cairan, sahabat bisa terhindar dari dehidrasi dan tetap segar menjalani rangkaian ibadah haji.

    Menjaga Nutrisi dan Daya Tahan Tubuh Saat di Tanah Suci

    Untuk menjaga kecukupan nutrisi dan meningkatkan energi, penting bagi sahabat untuk mengatur porsi makan dengan bijak. Jika biasanya terbiasa dengan tiga porsi besar setiap hari, cobalah membaginya menjadi porsi yang lebih kecil namun tetap teratur.

    Gambar 4 : Meminum Vitamin Untuk Menjaga Nutrisi Dalam Tubuh di Tanah Suci

    Dengan pola makan seperti ini, sahabat bisa menghindari rasa cepat lelah dan memastikan asupan nutrisi ke tubuh tetap stabil sepanjang hari. Selama menjalankan rangkaian ibadah, tubuh memerlukan nutrisi penting seperti vitamin dan mineral untuk menjaga daya tahan. Agar tubuh tetap fit, sahabat bisa melengkapi asupan nutrisi dengan mengonsumsi suplemen daya tahan tubuh yang mengandung vitamin C, vitamin D, dan zinc dalam bentuk effervescent (tablet larut air).

    Suplemen ini tidak hanya membantu meningkatkan daya tahan tubuh, tapi juga secara bersamaan menambah asupan cairan sehingga sahabat bisa terhindar dari risiko dehidrasi selama beribadah.