Berihram adalah salah satu rukun penting dalam ibadah haji. Rukun haji sendiri adalah serangkaian amalan yang wajib dilakukan dan tidak bisa digantikan oleh amalan lain, meskipun dengan membayar dam. Jika salah satu rukun ini dilewatkan, maka ibadah haji sahabat dianggap tidak sah.
Oleh karena itu, penting sekali bagi sahabat untuk memahami setiap langkah dalam berihram, mulai dari niat hingga tata cara pelaksanaannya. Dengan menjalankan rukun haji ini dengan baik, sahabat akan semakin dekat untuk meraih haji yang mabrur. Pastikan juga sahabat mempersiapkan diri dengan baik sebelum memulai perjalanan suci ini, agar semua amalan bisa dilakukan dengan sempurna.
Dalam menjalankan ibadah haji dan umrah, sahabat perlu memahami bahwa setelah berniat ihram, beberapa larangan mulai berlaku. Proses ini ditandai dengan mengenakan pakaian ihram, berangkat dari miqat, dan berniat untuk ber-ihram.
Sahabat yang telah melakukan ini disebut “muhrim”. Istilah “ihram” sendiri berasal dari kata “haram,” yang artinya terlarang. Secara bahasa, ihram bermakna menahan diri dari hal-hal yang dilarang.
Beberapa larangan ihram yang harus sahabat perhatikan antara lain:
- Mengenakan pakaian berjahit,
- Memakai tutup kepala bagi laki-laki,
- Menutup wajah bagi perempuan,
- Mengurai rambut,
- Mencukur atau mencabut rambut di kepala maupun tubuh,
- Memotong kuku,
- Memakai wangi-wangian,
- Membunuh binatang buruan,
- Memotong pohon atau mencabut rumput,
- Melangsungkan akad nikah,
- Melakukan hubungan badan.
Panduan Pakaian Ihram, Aturan untuk Jamaah Pria dan Wanita
Untuk jamaah pria, pakaian ihram terdiri dari dua lembar kain yang tidak berjahit. Satu lembar untuk menutup bagian bawah, mulai dari pusar hingga setengah betis, dan satu lembar lagi untuk bagian atas. Jika cuaca terasa dingin, terutama bagi sahabat yang berusia lanjut atau memiliki kondisi fisik yang kurang kuat, penutup bagian atas boleh dirangkap dengan dua lembar kain agar lebih hangat.
Baca Juga : Haji 2025 Mulai Awal Mei! Ini Pesan Penting dari Kemenag untuk Jemaah!
Saat thawaf atau mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali, sahabat pria harus membuka pundak kanan. Namun, sebelum dan sesudah thawaf, kedua pundak harus tetap tertutup. Bagi jamaah perempuan, pakaian ihram adalah yang berjahit, menutupi seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan.
Semoga dengan menjaga serta memahami rukun dan larangan berihram, ibadah haji sahabat berjalan lancar dan diterima oleh Allah. Persiapan yang matang dan pemahaman yang baik akan membantu sahabat menjalani setiap tahap dengan penuh keikhlasan.